Lumajang (lumajangsatu.com) - Umat Hindu Lumajang akan melaksanakan sejumlah upacara suci menyambut hari raya Nyepi tahun Caka 1939. Hari Sabtu (25/03) umat Hindu akan menggelar upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian sebagai penyucian diri.
Hari Senin (27/03) umat Hindu akan menggelar Tawur Kasanga di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Pada malam harinya, digelar pengrupukan dan arak Ogoh-ogoh dari masing-masing desa di Seduro.
Baca juga: Panjang Ilang, Bungkus Kenduren Yang Mulai Jarang Ditemukan di Hajatan Khitan
"Malamnya, akan ada pengarakan Ogoh-ogoh dari masing-masing Desa di Senduro mas. Dan bisa dilihat secara umum olah masyarakat dan biasanya sampai macet mas," ujar Wira Dharma, salah satu tokoh pemuda Hindu Senduro, Jum'at (24/03/2017).
Puncak Nyepi akan dilaksanakan tanggal 28 Maret 2017. Dimana semua umat Hindu akan melakukan Catur Brata Penyepaian (amati geni, amatai karya, amati lelungan dan amati lelaguan). Catur Brata Penyepian dilakukan umat Hindu di rumah masing-masing, dengan tidak menyalakan lampu, tidak membunyikan suara-suara, tidak keluar dan tidak bekerja.
Baca juga: Video Jejak Budaya Menulis Lumajang Kuno
"Puncak Nyepi tanggal 28 mas, semua umat Hindu berada di dalam rumah, tidak keluar, tidak bekerja, tidak menyalakan lampu tidak mengeluarkan bunyi-bunyian selama 24 jam," jelasnya.
Untuk arak-arakan Ogoh-ogoh, karena menjadi wisata religi, Wira berharap ada bantuan dari pemerintah. Saat ini, arak-arakan Ogoh-ogoh murni swadaya masyarakt dari berbagai desa di Senduro.
Baca juga: Do'a Lintas Iman di Pura Mandara Giri Semeru Agung Untuk Rohingya
"Disejumlah Kabupaten, ada campur tangan Pemerintah dalam kegiatan arak-arakan Ogoh-ogoh, karena juga sudah jadi wisata religi," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi