Lumajang (lumajangsatu.com) - H. M. Nur Purnamasidi, anggota DPR RI komisi XI bertemu dengan masyarakat Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro. Warga yang bertemu mengaku senang karena batu kali ini ada wakil rakyat datang dan melakukan serap aspirasi.
"Saya senang mas, semoga pak Poer ini bisa membawa aspirasi kami untuk kemajuan Desa Ranu Pane," ujar Nunuk, salah seorang perangkat Desa Ranu Pane, Minggu (06/08/2017).
Baca juga: Puluhan Ribu Warga Lumajang Padati Kampanye Akbar Cak Thoriq-Ning Fika di Stadion Semeru
Ada beberpa persolan yang dihadapi warga Ranu Pane seperti pendidikan, ketersediaan air bersih, sampag dan pendangkalan Ranu Pane. Untuk sampah, menjadi persoalan karena Ranu Pane sudah jadi Desa Wisata yang bertaraf internasional.
"Sampah ini berasal dari warga dan berasal dari para pengunjung," jelasnya.
Sedangkan untuk kebutuhan air bersih ada sekitar puluhan kepala keluarga yang harus mengambil dari bawah untuk air bersih. Untuk Ranu Pane sendiri karena jadi pusat pembuangan air hujan maka terjadi pendangkalan dan jika terus dibiarkan selama 25 tahun maka Ranu Pane akan berubah nama jadi Ranu Ilang (hilang).
Baca juga: Santri Pilar Peradaban Masa Depan
"Kalau tidak ada penangan selama 25 tahun maka Ranu Pane akan tinggal sejarahnya saja," jelasnya.
Nur Purnamasidi yang bermitra dengan kementrian keuangan menjelaskan bahwa Ranu Pane masuk dalam Bromo Tengger Semeru (BTS). Dimana, masuk dalam 10 destinasi wisata yang akan digrojok anggran besar untuk perceparan pariwisata.
Baca juga: Ini Tema Debat Publik Bupati dan Wakil Bupati Lumajang di Pilkada 2024
Dari hasil rapat, tahun 2018 akan digrojok anggaran 100 miliar untuk pembangunan infrastruktur di BTS. Pria yang akrab disapa bang Poer itu akan membawa aspirasi warga ke pemerintah pusat dan Pemkab Lumajang.
"Saya akan bawa aspirasi warga Ranu Pane ke pusat dan Pemkab Lunajang untuk dicarikan penanganannya," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi