Lumajang (lumajangsatu.com) - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lumajang siap mengawak surat Gubernur dan Bupati Lumajang soal penundaan pelaksanaan full day school (FDS). Bahkan, Banser di semua Kecamatan siap melakukan sweeping sekolah-sekolah yang tidak mematuhi edaran dan tetap melaksanakan 5 hari sekolah.
"Kami dari Ansor dan Banser jika dikehedaki siap mengawal surat edaran Gubernur dan Bupati dengan melakukan sweeping sekolah yang menerapkan 5 hari sekolah," ujar Fahrur Rozi, Ketua GP Ansor Kabipaten Lumajang saat melakukan aksi di depan gedung DPRD, Senin (07/08/2017).
Baca juga: KONI dan Dispendik Jalin MOU Kembangkan Olahraga Lumajang Prestasi
Dari data yang masuk, untuk SMA dan SMK di Lumajang sudah menerapkan FDS. Sedangkan untuk sekolah swasta ada 4 dari 18 sekolah awsata yang ada di Lumajang.
"Kita akan kritik sekolah-sekolah yang tidak patuh dengan edaran Gubernur dan Bupati, agar Lumajang tidak gaduh dan tetap kondusif," papar pria yang akrab disapa gus Eros itu.
Baca juga: Peserta Lelang Jabatan Dispendik Lumajang Tak Lolos Passing Grade
FDS akan mematikan sekolag diniyah, TPQ, sekolah di musholla dan masjid-majid saat sore hari. Hal itu sangat tidak cocok dengan kondisi Lumajag khusunya di lingkungan pesantren dan pedesaan.
"Amat tidak cocok dengan budaya pendidikan di Lumajang dan kami akan terus melakukan penolakan," paparanya.
Baca juga: Ini Alasan Bupati Lumajang Copot Pejabatnya
Aksi ribuan santri dan mahasiswa PMII depan gedung DPRD bukan yang terakhir. Jika Pemendikbud 23 tahun 2017 tidak dicabut, maka akan ada aksi lebih besar lagi dengan lebih banyak melibatkab element organisasi di NU.(Yd/red)
Editor : Redaksi