Waga Berburu Ikan

Fenomena Alam Koyo, Ratusan Ribu Ikan Mabuk di Ranu Klakah

lumajangsatu.com
Pembudidaya ikan kerambah sedang melihat ikan-ikan sedang mabuk dan mengambang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam ikan mabuk yang disebut koyo sudah berlansung selama satu minggu. Setiap hari, banyak warga yang datang mencari ikan dan banyak warga yang membeli ikan karena harganya lebih murah dari hari normal.

Nug, salah seorang pembudaya ikan kerambah mengaku fenomena alam koyo akan membuat pada pembudaya ikan merugi. Sebab, ikan-ikan yang belum waktunya dipanen harus dipanen cepat dengan harga yang lebih murah.

"Kalau punya saya ini sekitar 20 juta keatas kerugiannya, kalau 20 kotak, soalnya isi semua ini sekarang sudah tinggal separuh," jelasnya, Jum'at (06/07/2018).
fenomena alam koyo
Para pembudidaya ikan langsung menjual ikan-ikan yangs duah mabuk dan mengambang dipermukaan. Sedangkan ikan-ikan yang tidak mabuk akan dipertahankan oleh pemilik kerambah dan berharap fenomena alam koyo akan segera berakhir.

"Kalau bersanya seperti ini, 3 bulan lagi akan saya panen. iya saya angkat semua kalau belum mati saya tinggal dulu soalnya saya sambil jual lalapan mujaer jadi harus tetap saya pertahankan," terangnya.

Narwi, pedagang ikan mengaku ikan yang mabuk akibat koyo sangat aman di konsumsi. Sehingga warga tidak perlu khawatir akan keracunan jika mengkonsumsi ikan yang mabuk di ranu Klakah. Ikan-ikan yang dijual di pinggir ranu Klakah mulai Patin, Lele, Mujaer, Wadher, Udang dan lainya.

"Ya banyak ikan, ada Mujaer, Nila. seperti ini juga ada PLele, patin dan wader. Aman, karena kadar belerangnya itu tidak tinggi mungkin dibawah nol koma jadi untuk konsumsi aman," pungkasya.(Yd/red)

Baca juga: Peserta Pakaian Unik Meriahkan Senam Dayung di Stadion Semeru Lumajang

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru