Lumajang (lumajangsatu.com) - Perhutani dengan menggandeng pihak kepolisian, pemerintah daerah dan masyarakat menggelar Forum Grup Discussion (FGD). Kegiatan itu mengambil tema " Pentingnya menjaga alam dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Muchlisin, Waka ADM Perhutani Lumajang menyatakan ada empat titik lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya yang paling luas adalah di kawasan lereng gunung Lemongan yang mencapai 2 ribu hektar lahan yang rawan kebakaran.
"Titik pertama di lereng gunung Lemongan dengan luasan sampai 2 ribu hektar. Alhamdulillah musim kemarau kali ini belum terjadi kebakaran," jelas Muchlisin, Rabu (29/08/2018).
Titik kedua berada di hutan Pasrujambe hingga kawasan lautan pasir B-29 Desa Argosari yang berbatasan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Titik ketiga di Kecamatan Pronojiwo dan titik keempat di Kecamatan Candipuro.
Baca juga : Cara Unik Warga Pundungsari Peringati HUT RI ke-73 Tahun
Baca juga: Masuk Hari Tenang Pilkada, Alat Peraga Kampanye di Lumajang Langsung Dibersihkan
"Tiga titik ada yang berbatasan dengan hutan TNBTS yang rawan dengan kebakaran hutan saat musim kemarau," terangnya.
Faktor kebakaran hutan dan lahan biasanya ada dua, pertama faktor ulah manusia dan karena faktor alam. Ulah manusia biasanya karena pembukaan lahan liar dan juga karena para pemburu yang membakar ilalang dengan harapan hewan-hewan akan turun.
"Faktor pertama ini sangat berbahaya, karena akan mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan yang sangat luas," jelasnya.
Sedangkan untuk faktor alam, karena cuaca panas biasanya akan menimbulkan titik api yang dengan mudah membakar dedaunan dan ilalang yang kering. "Kalau faktor alam karena cuaca sangat panas menimbulkan titik api yang membakar dedaunan atau ilalang kering," pungkasnya.(Yd/red)
Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang
Editor : Redaksi