Lumajang (lumajangsatu.com) - Jalan rusak dan berdebu mulai mengganggu warga Desa Jarit dan Jugosari Kecamatan Candipuro. Pasalnya, saat pagi hingga sore hari, lalulalang ratusan angkutan tambang pasir membuat jalanan berdebu dan sangat membahayakan kesehatan.
Alfan Habibi, salah seorang warga Jarit mengaku sudah tidak tahu lagi harus mengadu kepada siapa. Kondisi jalanan yang sempit, dilalui oleh dam truck pasir mengakibatkan terganggunya lalulintas jalan desa.
"Berdebu sekali mas, pasti sangat menggangu dan akan berdampak pada kesehatan warga. Terutama mereka yang memiliki rumah pas dipinggir jalan," jelas Alfan, Selasa (18/09/2018).
BACA JUGA : Ibu-ibu Kota Lumajang Bangga Polisi Bongkar Pabrik Miras Illegal
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Warga biasanya menyebut debu berterbangan dengan Bleduk Semeru atau debu yang berasal dari gunung Semeru. Sebab, pasir yang ditambang dan mengakibatkan jalanan berdebu berasal dari lahar dingin gunung Semeru.
Saat pagi hari, jika angkutan tambang pasir tetap beroperasi maka anak-anak yang berangkat ke sekolah akan terganggu. Bahkan, warga sempat melakukan blokade karena angkutan tambang tidak memberikan kesempatan saat pagi hari bagi anak sekolah berangkat ke sekolahnya.
"Kita merasa tidak merdeka mas, karena jalanan penuh sesak dengan angkutan tambang dan jalanan rusak serta berdebu. Entahlah kita akan mengadu kepada siapa lagi," pungkasnya.(Yd/red)
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Editor : Redaksi