Lumajang (lumajangsatu.com) - Ada pungutan liar (Pungli) di Dinas Pendidikan Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati saat apel perdana bersama ASN di Alun-alun,.
"Tidak ada lagi kepala OPD minta uang ke bendahara dengan alasan tidak jelas," kata Bunda Indah.
Tidak ada lagi kepala OPD, Sekda dan Camat melakukan ancaman dan intimidasi pada stafnya. Jangan ada lagi Kepala Dinas Pendidikan menjadi Bupati didalam Bupati.
"Setiap hari ada guru datang kerumah saya dan ke bupati menangis. Karena untuk kenaikan pangkat dimintai sejumlah uang," jelasnya.
Bunda Indah mengetahui hal itu dilakukan staf Dispendik. Dirinya sudah mengirim pesan WA ke Kabid di Dispendik soal ada guru ingin pindah lokasi tugas dimintai sejumlah uang. "Saya bilang ke Kabid untuk dikembalikan uang itu dan saya akan usut tuntas," terangnya.
Tidak boleh ada lagi kepala sekolah, lanjut Indah, pemotongan dana BOS. Jangan ada lagi ketakutan untuk ASN bekerja. "Mar kita bekerja dengan senang dan tenang," paparnya.
Bunda Indah bersama Cak Thoriq tak ingin ada lagi jual beli jabatan di Pemerintahannya. Setelah dilantik, keduanya sudah ditunggu untuk bekerja dan melakukan perubahan di Lumajang. "Jangan ada lagi kepala OPD Sombong dan membuat perjalanan dinas untuk kepentingan pribadi," tegasnya. (ls/red)
Baca juga: KPU Lumajang Tetapkan Nomer Urut Pasangan Cabup Cawabup
Editor : Redaksi