Lumajang (lumajangsatu.com) - Bahaya HOAX jadi perhatian Dewan Pers dipakai oleh wartawan sebagai sumber berita dan disebarkan ke masyarakat. Pasalnya, sebaran HOAX di media sosial dan grup messagger mulai berterbangan kesana kemari.
"Jadi sampai HOAX dijadikan bahan berita, wartawan dan perusahaan pers bisa berbahaya," ungkap Imam Wahyudi, Anggota Dewan Pers, Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan etika Pers di sejumlah acara di Hotel Gajah Mada, Senin(26/11/2018).
Baca juga: DPRD Ajak Pers Bersama Ikut Awasi Pembangunan Lumajang
Menurut dia, jika ada wartawan mengutips HOAX dan ditayangkan ke masyarakat bisa berdampak hukum. Karena ikut bagian dalam menyebarluaskan informasi tak benar.
"Awas ya, HOAX itu bukan urusan pers. Tapi pers harus ikut memeranginya," paparnya.
Baca juga: Masuk Tumpak Sewu Lumajang, Wisatawan Lokal Tiket 20 Ribu dan Wisatawan Asing 100 Ribu
Imam mengakuai banyak sekali menemukan HOAX yang berhubungan dengan Pilpres, sebuah peristiwa atau hanya info tak sesuai kebenarnya. HOAX membuat kegaduhan dan perpecahan di masyarakat.
"HOAX dibuat tujuan tertentu untuk merusak tatanan dan pemahaman si pembuat serta si penyebar," jelasnya.
Baca juga: Polres Lumajang Gandeng Diskopindag Cek Kelayakan Minyak Subsidi di Pasar Baru
Dewan Pers tak ingin wartawan dan perusahaan pers di Lumajang menjadi korban HOAX. Pers harus mengajak masyarakat untuk perang melawan HOAX. (ls/red)
Editor : Redaksi