Ibu, Engkau insan yang begitu mulia, sabar dan tangguh
Cahayamu yang terang melebihi cahaya matahari dibumi
Do'amu yang dahsyat menembus dinding-dinding langit
Ibu, kau insan yang begitu sabar
Kau didik kami
kau jaga kami dengan sepenuh hati.
kau tumpahkan seluruh kasih saya itu pada kami
Dari kami masih berada dalam kandungan sampai sekarang sedewasa ini
Sungguh engakau insan yang sangat mulia
Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan
Ibu, detik demi detik, waktu terus akan berputar, hari akan terus berganti
Tidak pernah kusadari, umurmu yang terus bertambah,
Kulitmu yang tak lagi mulus, ingatanmu yang tak lagi tajam,
Rambutmu yang sudah mulai berubah warna, langkahmu yang semakin lambat.
Dan sampai detik ini aku masih sangat kebingungan untuk bisa membalas semua jasamu wahai ibu.
Ibu, milyaran orang-orang hebat kau ciptakan dengan didikan kesabaranmu,
Ketelatenanmu, Kegigihanmu, dan Semangatmu yang luar biasa.
Sungguh kau insan mulia yang tak bisa aku jabarkan.
Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri
Terimakasih ibu, karna sampai detik ini aku masih bisa merasakan hangatnya kasih sayangmu,
hangatnya pelukanmu, dahsyatnya kekuatan do'a-do'a yang setiap waktu engkau panjatkan kepada-Nya.
Dan satu hal yang paling aku syukuri. karna, sampai detik ini aku masih bisa bersamamu ibu.
Selamat hari Ibu (22 Desember)
Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang
Karya : Ika Lailatul Munawaroh
Mahasiswa Semester 3, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAI Syarifudin
Editor : Redaksi