Tempeh (lumajangsatu.com) - Aksi Carok di Desa Lempeni Kecamatan Tempeh yang melibatkan dua orang berprofesi sebagai sopir truk menyisakan cerita menegangkan. Carok Solikin dengan Mahfud berlangsung sangat lama dan petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghentikan perkelahian berdarah itu, Juma't(4/1/2019) malam.
Informasi di Mapolres Lumajang, Sabtu(5/1/2019), Awalnya petugas mendapat laporan dari perangkat desa Lempeni, Aipda Dimas selaku Babinkamtibmas bersama Bripka Rino Ka SPKT Polsek Tempeh langsung mendatangi lokasi kejadian. Benar saja ditemui ada dua warga yang sedang sengit bertarung dengan membawa celurit ditangan sambil bercucuran darah pada tubuh keduanya.
Baca juga: Masuk Hari Tenang Pilkada, Alat Peraga Kampanye di Lumajang Langsung Dibersihkan
Petugas tanpa pikir panjang senjata api diletuskan oleh petugas sebagai peringatan agar keduanya berhenti. Seketika duel berdarah kedua warga tersebut berhenti. Mereka berdduanya langsung roboh karena luka yg diderita cukup serius dan darah banyak bercucuran keluar.
Zainul perangkat Desa Lempeni menceritakan kronologi kenapa bisa terjadi aksi carok tersebut ternyata permasalahannya soal cinta. Mereka berdua sama sama suka kepada Suhartatik, perempuan 42 Tahun yang berstatus sebagai janda. "Itu yang saya dengar dari warga," ungkapnya.
Baca juga: Denny Caknan Sukses Menghibur Pendukung Paslon 02 Indah-Yudha di Stadion Semeru Lumajang
Keduanya bertemu di depan rumah Suhartatik dan terlibat cekcok. Karena olikin mengaku telah menikah siri dengan Sdri S dan tidak terima S didekati oleh Mahfud.
"Karena keduanya sedang terpengaruh minuman keras maka terjadilah perkelahian dan keduanya langsung mengacungkan celurit yg dibawanya masing masing” terang Zainul.
Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang
Kini kedua pelaku carok dirawat di RSUD Dr. Haryoto Lumajang untuk diberikan perawatan, karena derita luka yang cukup parah disekujur tubuhnya. (res/ls/red)
Editor : Redaksi