Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam setahun terakhir sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang marak diteror aksi pencurian hewan ternak warga. Dalam sehari bisa terjadi2 sampai 4 kejadian yang membuat panik dan was-was para peternak tradisional si Rojo Koyo.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengungkapkan, bahwa angka pencurian hewan ternak di wilayah Kab. Lumajang menurun dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini, sebagai wujud kinerja Forum Komunikasi Kecamatan dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban dimasing-masing wilayah.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Saya mengapresiasi kinerja forum komunikasi kecamatan, Kita rasakan betul hasil kerja keras teman-teman di tingkat kecamatan, sehingga masyarakat juga turut merasakan hasilnya," ujar Bupati saat memimpin Rapat Koordinasi Peningkatan Kerjasama Pemeliharaan Stabilitas Keamanan Dan Ketertiban Umum Antara Pemerintah Daerah Bersama TNI/ Polri/ Kejaksaan di Panti PKK Kab. Lumajang, Rabu (27/2/2019) pagi.
Menurutnya, tingkat pencurian hewan ternak sapi di Kabupaten Lumajang, sudah relatif menurun berkat sinergitas Pemerintah termasuk Kepolisian, Jajaran TNI dan peran aktif warga masyarakat, teeurama dalam memberikan informasi upaya pencegahan tindak pencurian sapi.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Di sisi lain, tindak kejahatan begal motor, Pemerintah Daerah bersama Polres Lumajang dan Kodim 0821 akan tetap berupaya melakukan patroli di daerah rawan begal. Tak hanya itu, beberapa kali Bupati bersama Kapolres dan Komandan Kodim 0821 turun langsung melakukan patroli. "Kita ini kerja sudah di luar pakem, kita harus kerja keras, kita harus selesaikan permasalahan satu persatu," ujar Bupati.
Sehubungan dengan itu, Bupati meminta agar para camat segera membentuk Satgas Keamanan Desa (SKD) untuk meningkatkan rasa kemanan. (h,ms/res/ls/red)
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Editor : Redaksi