Lumajang(Lumajangsatu.com)- Kebiasaan masyarakat meminum teh panas nampaknya harus dikurangi, setidaknya tidak perlu terlalu panas. Sebab, mengonsumsi teh selagi masih sangat panas bisa meningkatkan risiko kanker dua kali lebih tinggi.
Teh adalah minuman yang menenangkan, banyak penelitian juga telah mengaitkannya dengan manfaat kesehatan, dari membantu penurunan berat badan hingga memerangi jenis kanker tertentu. Tapi pastikan kamu membiarkannya sedikit dingin sebelum menyesapnya.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Cancer menyebut meminum teh panas dapat meningkatkan risiko kanker. Saat diteliti lebih lanjut, ternyata mereka yang mengonsumsi tiga gelas teh panas dengan suhu sekitar 60 derajat selsius memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker esofagus.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Sangat disarankan untuk menunggu sampai minuman menjadi lebih dingin ketika ingin meminumnya," kata Farhad Islami, MD, PhD, ketua dari peneletian tersebut, dikutip dari Rider's Digest.
Kanker esofagus adalah jenis kanker yang menyerang area kerongkongan. Biasanya ditandai dengan kesulitan menelan, gangguan pencernaan yang terus-menerus atau mulas, memuntahkan makanan segera setelah makan, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Studi ini menjadi penelitian pertama yang menunjukkan pada suhu berapa minuman tersebut bisa menyebabkan kanker. Meski teh hitam dan teh hijau memiliki kadar antioksidan yang tinggi dan dianggap bisa mengurangi risiko kanker, tetap saja jika disajikan secara panas mampu menyebabkan iritasi pada kerongkongan. (Ind/red)
Editor : Redaksi