Lumajang(lumajangsatu.com) - Keindahan Jembatan Terpanjang DI Lumajang "Selowangi" yang menghubung Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian dengan Desa Pandan Arum serta Pandan Wangi Kecamatan Tempeh. Ternyata, membuat Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin, Dandim 0821 Letkol Inf HAdi Purnomo bersama Anggota tidak melewatkan untuk berfoto di Jembatan terpanjang tersebut. "Ayo foto di Jembatan ini, lumayan bagus kalau melihat keindahan Lumajang bagian selatan," ujar Kapolres. "Mari foto dulu, jangan lewatkan momen ini," ujar Dandim. Sang fotografer Polres Lumajang, Faris Gendut langsung mengambil posisi untuk mengabadikan kegiatan patroli dua pimpinan aparat keamanan di Kaki Gunung Semeru untuk melihat Tambang Pasir.(ls/red)
Author : Redaksi
Kapolres dan Dandim Lumajang Dipameri Penambangan Pasir di Pinggir Pantai
Lumajang(lumajangsatu.com) - Kasus pasir yang populer di masyarakat Lumajang dan Jawa Timur. Ternyata, menarik minta Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin dan Dandim 0821, Letkol Inf Hadi Purnomo untuk blusukan ke areal tambang yang diduga banyak menyalahi aturan. Kapolres dan Dandim melakukan blusukan ke daerah tambang pasir yang dikeruk masyarakat mengenderai motor trail. Keduanya yang baru menjabat di Lumajang terlihat sangat bersemangat untuk menengok tambang pasir yang merupakan kekayaan Alam Kabupaten di Kaki Gunung Semeru. Ketika kedua pimpinan Polres dan Dandim tiba di Jembatan terpanjang di Lumajang Selowangi melihat pemandangan penambangan pasir di pinggir pantai. Hal itu juga dilihatnya di Pinggir Pantai Watu Pecak yang dulu sering dijadikan kunjungan wisatawan dan upacara spritual umat Hindu. Ya, pasir Lumajang khan populer, apalagi dikabarkan penambangan tidak sesuai ijin, kita mau melihat dan memberikan masukan ke Pemkab, jelas Kapolres Lumajang. Menurut dia, tambang pasir sebenarnya bisa untuk kemakmuran masyarakat sesuai Undang-Undang Dasar dan Turunan. Kita juga inginb regulasi dari Pemkab, bagaimana pengelolaa untuk kemakmuran masyarakat, jelasnya. Diakhir patroli keliling di kawasan pertambang, Kapolres bersaama Dandim melihat separator pasir besi yang dipolice line. Kedunya juga menikmati indah pemandangan di Pantai Bambang. Padahal, Didalam Undang-Undang yang mengatur wilayah pesisir pantai dilarang ada aktivitas penambangan.(ls/red)
Tumpeng dan Artistik Maulud Hijau Pukau Peserta Pengajian di Pendopo
Lumajang(lumajansatu.com) - Dekorasi "Maulud Hijau" yang di Konsep Oleh A'ak Abdullah Al Kudus menjadi perhatian peserta pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Lumajang. Pasalnya, Konsep Tumpeng dengan bambu dari Kaki Gunung Semeru dan Lemongan menjadi perpaduan khas seni. "Tumpeng dan arsitektur dari bambu sungguh luar biasa," ujar Samsi, salah satu peserta pengajian. "Wow..tumpengnya kreatif abis," ujar Maimuna peserta pengajian dari Kota Lumajang. "Ini baru maulud nabi meriah dengan konsep khas Lumajangan," terangnya. "Wow konsep dengan bambu dan buah-buahan khas Lumajang di Tumpeng besar sunggu luar biasa," jelas Sanusi asal Tekung. Bahkan sejumlah peserta pengajian banyak berfoto selfie dan foto tandem. (ls/yd/red)
Perayaan Maulud Nabi di Pendopo Dipadati Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ribuan para peserta pengajian Maulud Hijau memadati Pendopo Kabupaten Lumajang. Tak disangka, perayaan Maulud di Pendopo yang cukup meriah dengan hiasan dan dekorasi yang cukup khas mampu menyedot para peserta pengajian. Selain itu, dalam pengajian Maulud Nabi juga menghadirkan Mubaliq, Aab Ainurussalam yang populer di tevelisi regional Jawa Timur. "Sungguh luar biasa perayaan Maulud Nabi di Pendopo kali ini, Pak As'at memang tokoh Agama dan pemimpin yang peduli seni," ujar Siti Khomariah, asal Desa Selokgondang. "Merayakan Maulud Nabi di Pendopo memang nuasanya beda banget," terang Susanti, asal Kelurahan Ditotrunan. "Kalau Maulud Nabi Muhammad dirayakan seperti ini lagi, saya yakin tahun depan para pesertanya akan banyak lagi," aku Siti Khodijah, asal Desa Denok. Para peserta pengajian selai berjubel didalam pendopo juga berada di jalanana. Bahkan pihak panitia menyediakan layar raksasa untuk para peserta pengajian berada diluar pendopo.(ls/red)
Muspida Syiiran, Peserta Pengajian Kibarkan Bendera Indonesia
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dalam perayaan dan pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Lumajang tidak hanya diisi kesenian Islami. Namun, para pimpinan Muspida juga tampil dengan melakukan Syi'iran dan diikuti peserta pengajian dengan mengibarkan bendera merah putih. Wabup As'At Malik yang menjadi komando dalam Syi'iran yang diikuti oleh Kapolres, Dandim, Kajari, DPRD dan Kepala Pengadilan. Selain Syi'iran wabup juga mengajak masyarakat bersholawat bersama-sama. "Semoga yang hadir dipengajian masuk surga semua," ujar Wabup. Para peserta pengajian sangat terhibur, pasalnya pemimpin di Lumajang juga antusias dan bersemangat dalam merayakan Maulud Nabi. "Sungguh senang sekali, sebelum pengajian juga dihibur dari Syi'iran Muspida," ungkap Susiati, asal Desa Klanting.(ls/red)
Usai Didoakan Wabup, Tumpeng Maulud Nabi Pendopo Diserbu Sebagian Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com)-Tumpeng Buah yang artistik diperayaan Maulud Hijau langsung diserbu peserta pengajian usai dido'akan oleh Wakil Bupati Lumajang, As'at Malik. Para peserta pengajian langsung mengerbungi tumpeng yang berisikan berbagai buah hasil petani Lumajang. Sejumla ibu-ibu yang menjadi peserta pengajian yang menyerbu tumpeng sudah menyediakan kresek. "Sudah dido'akan pak Wabup, jadi Tumpeng bisa diambil," jelas Marlena, asal Tompokersan. "Usai didoakan para pengajian masuk surga oleh pak wabup, tumpeng bisa diambil khan," ungkapnya. Para peserta pengajian dalam merebutkan buah-buahan dan sayur-sayuran tidak sampai berdesakan. Para peserta mengambil bergantian dan berharap mendapat barokah dan berkah dari pengajian.(ls/red)
Tumpeng Raksasa Berlafadz Muhammad di Pendopo Jadi Perhatian Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com) - Tumpeng raksasa berlafadzkan "Muhammad" jadi perhatian peserta pengajian. Untuk menghindari jadi ajang rebutan peserta pengajian dipasangi pagar besi. "Sunggu indah sekali, yang membuat kreatif sekali," terang Santi, peserta pengajian asal Desa Pasirian. "Ada lafadz Nabi Muhammad sungguh luar biasa," terang Wanto, asal Desa Boreng. "Luar biasa sekali, Tumpeng ini," ungkap Siti Aminah asal Desa Selok Besuki. Menurut BagOps Satpol PP, Bigianto, Tumpeng akan diberikan pada peserta pengajian setela ceramah mubaliq selesai. "Nanti setelah selesai," terangnya.(ls/red)
Cak Yo PAS : Lestarikan Gunung Semeru
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sunaryo (38) atau Cak Yo salah satu orang yang nekat mengabdikan hidupnya demi kelestarian hutan Gunung Semeru Lumajang sejak beberapa tahun silam. Menurutnya menjadi seorang pecinta Alam tidak hanya mendaki dan menikmati keindahan gunung semata, namun perlu keseriusan dalam merawat dan melestarikannya. Yang jelas Gunung Semeru itu adalah milik kita bersama yang wajib hukumnya bagi kita untuk melestarikan alam, paparnya saat mengawali ngobrol via ponsel dengan lumajangsatu.com, Selasa (20/01/2015). Cak Yo anak kedua dari pasangan Taip dan Misri ini memulai menggeluti dunia alam sejak dirinya pulang dari perantauan, yakni pada tahun 1995 hingga tahun 2005. Setelah pulang merantau saya tersentuh untuk terjun dalam dunia ini, ujar pria lajang itu. Tepatnya pada tahun 2008, ia nekat membentuk komunitas yang ia beri nama Pecinta Alam Semeru (PAS) yang saat ini beranggotakan sekitar 30 orang yang terdiri dari pemuda setempat. Misi utama dari PAS itu sendiri selain untuk melestarikan hutan Gunung Semeru ia juga berencana ingin ikut mengambil peran dalam mendidik tunas bangsa soal pengetahuan tentang alam. Tidak hanya itu, pihaknya beberapa pekan yang lalu telah melakukan Lokalate atau pendidikan kepada warga sekitar lereng Gunung Semeru tentang bahaya dan pengenalan wilayahnya. Kemarin kita bersama komunitas pecinta alam dari yogyakarta melakukan lokalate mas, jawabnya. Ia berharap, warga Lumajang terutama wilayah sekitar lereng semeru bisa lebih paham dan mengerti tentang aktivitas dan karakteristik Gunung Semeru agar, jika sewaktu-waktu terjadi bencana mereka siap dan sigap dalam mengahadapinya. Jika masyarakat paham kan bisa meminimalisir korban bencana Semeru yang bisa saja terjadi tanpa kita prediksi, harapnya. Sosok seperti inilah yang perlu kita jadiakan tauladan, tidak mengharapkan apa-apa namun berbuat untuk sesama. (Mad/red)
Bahan Bakar Minyak Langka, Warga Sengsara
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejak diturunkannya harga bahan bakar minyak (BBM) tadi malam, beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di berbagai wilayah di Lumajang kehabisan stok. Diduga kehabisan stok BBM itu karena kesengajaan dari pihak managemen SPBU untuk menghindari kerugian. Dari 11 SPBU di lumajang, hanya ada beberapa yang masih menyediakan BBM seperti di SPBU Labruk dan Kedungjajang, akibatnya kedua SPBU itu pun langsung dibanjiri warga yang hendak membeli BBM. "Saya antri sejak tadi pagi mas, soalnya di wonorejo dan sukodono habis," papar Siswo salah satu pedagang eceran di SPBU Kedungjajang, Senin (19/01/2015). Hal senada juga diungkapkan oleh Bendot salah satu warga Desa Kedungjajang, menurutnya turunnya harga BBM jangan sampai mengurangi stok penyediaan BBM di berbagai SPBU. "Turunya harga bensin bukan berarti mengurangi stok kan mas," ungkapnya dengan nada kesal. Kehabisan stok BBM dibeberapa SPBU selain karena keterbatasan armada yang bertugas mengirim BBM, namun diduga juga karena ada unsur kesengajaan dari pihak menejemen SPBU. "Bisa jadi sengaja karena takut rugi mas," papar direktur SPBU Kedungjajang yang namanya enggan disebutkan itu. Kelangkaan BBM ini tentu yang menjadi korban adalah warga, sebab kebutuhan BBM telah menjadi kebutuhan yang signifikan karena hampir seluruh warga menggunakan BBM untuk beraktifitas. "Kalau bisa jangan sampai kehabisan seperti ini lah," harap Bendot saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. (Mad/red)