Author : Redaksi

Satpol PP: Terima Kasih Pak Singgamata Ikut Tegakkan Perda Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Totok Suharto, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Lumajang memberikan apresiasi kepada AKBP Singgamata S.IK karena telah menjalin kerjasama dengan baik. Singgamata sangat aktif membantu Satpol PP dalam melakukan operasi gabungan dan pengakan Perda. "Kami ucapkan terima kasih kepada pak Singgamata atas segala kerja samanya dan bersama Satpol PP telah ikut melakukan penertiban dan penegakan Perda Lumajang," ujar Totok kepada lumajangsatu.com, Sabtu (10/01/2015). Meksi sudah tidak bertugas di Lumajang lagi, Totok berharap bahwa hubungan baik yang telah terjalin selama ini akan tetap terjaga. "Semoga hubungan yang ada selama ini tetap terjalin baik, meskipun pak Singgamata tidak lagi bertugas di Lumajang," pintanya. Totok juga berharap kepada Kapolres Lumajang yang baru, AKBP Aries Syahbudin S.IK bisa menjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintah Lumajang. Sehingga sinergitas Polisi dengan Pemerintah daerah akan terjalin dengan baik. "Kami ucapkan selamat datang kepada pak AKBP Aries Syahbudin di Lumajang, semoga kerjasama yang selama ini sudah terjalin baik bisa lebih ditingkatkan lagi," pungkasnya.(Yd/red)

PMII Minta AKBP Aries Syahbudin Lanjutkan Berantas Mafia Pasir Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang memberikan piagam perhargaan kepada AKBP Singgamata. PMII menganganggap Singgamata sebagai Kapolres yang berani dan tegas dalam memberantas tambang pasir ilegal di Lumajang. "Kami bangga memiliki kapolres yang tegas dan serius dalam memberantas tambang pasir ilegal yang merugikan Lumajang," ujar Muhammad Hariyadi Ketua PMII Lumajang, Sabtu (10/01/2015). Meskipun diakui oleh PMII, preses kepada kepada para tersangka tambang pasir ilegal belum final karean masih dalam penyidikan. Oleh sebab itu, PMII meminta kepada Kapolres AKBP Aries Syahbudin yang menggantikan AKBP Singgamata melanjutkan pemberantasan mafia pasir di Lumajang. "Saya berharap kepada Kapolres yang baru serius berantas mafia pasir, perangi maling sapi dan begal yang meresahkan warga Lumajang," jelasnya. Sementara itu, AKBP Aries Syahbudin S.IK usai mendapatkan paparan dari Kapolres lama menyatakan akan melakukan evaluasi internal dan eksternal terlebih dahulu. Ia melihat Lumajang yang memiliki gunung Semeru pasti memiliki tingkat kerawanan yang berbeda dengan daerah yang lainnya. "Kita akan lakukan evaluasi terlebih dahulu, Lumajang yang memiliki gunung Semeru pasti tingkat kerawanannya pasti berbeda dengan daerah lain," ujar Aries kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)

Ngateman : AKBP Singgamata Sosok Pemimpin Peduli Olah Raga, Khususnya Sepak Bola

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sosok Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata dimata anggotanya dikenal sebagai pemimpin yang luwes dan bijaksana. Hal ini diungkapkan, Ngateman anggota Satintelkam Polres Lumajang yang juga menjabat sebagai ketua Assosiasi PSSI Lumajang periode 2013-2018. Pak Singgamata itu mendukung anggotanya yang duduk disebuah organisasi olah raga, seperti saya. Dikarenakan beliau sangat senang bila ada anggotanya dibutuhkan masyarakat menangani apa saja, seperti olah raga sepak bola, kata Ngateman kepada lumajangsatu.com. Menurut dia, dirinya yang menduduki sebagai ketua tertinggi organisasi sepak bola di Lumajang tak lepas dari ijin beliau yang mendukung. Bahkan, bentuk dukungan bukan dari ijin setiap mengelar kompetisi dan mendampingi tim sepak bola kebanggan masyarakat Lumajajang, PSIL. Pak Singgamata sering datang ke acara sepak bola resmi yang diadakan PSSI, bahkan setiap PSIL bertanding, beliau pasti datang bersama anak-anaknya, paparnya. Ngateman tidak melupakan dukungan yang begitu besar dari AKBP SInggamata tidak hanya melalui ijin tetapi tindakan. Polisi dekat masyarakat yang ditekan beliau memang tidak ada ngomong tetapi tindakan juga, jelasnya. Ngateman juga mengaku bisa menjadi ketua di organisasi sepak bola di Lumajang tidak lepas dari dukungan Kapolres-Kapolres Lumajang. Mungkin tanpa dukungan Kapolres, saya tidak bisa membawa PSIL dari Divisi III ke Divisi I, pungkas pria asal Mojokerto itu.(ls/red)

Bio Gas Kotoran Ternak Menjamur di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Seiring kenaikan harga LPG 12 Kg, energi alternatif dari kotoran hewan ternak baik sapi mupun kambing atau bio gas semakin menjamur di beberapa wilayah di Lumajang. Desa Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso Lumajang misalnya, telah mendirikan 6 unit tandon bio gas pada awal Desember (12/15) lalu, Dan saat ini sudah mulai difungsikan. Menurut supaidi salah satu warga yang mengelola bio gas tersebut mengatakan, pihaknya baru mencoba menggunakan bio gas ini selain untuk menghemat biaya dirinya juga ingin memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya. "Saya baru nyoba mudah-mudahan sukses aja biar bisa ngirit biaya untuk kebutuhan rumah tangga mas," paparnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Satu unit tandon bio gas menurutnya dapat memenuhi kebutuhan pengapian untuk memasak sebanyak dua rumah. "Kalau satu tandon ini hanya cukup untuk dua rumah, asalkan diisi terus setiap hari," tambahnya. Dari keenam unit bio gas itu tersebar di seluruh dusun di Desa tegal Bangsri yakni di dusun krajan 2 unit, dusun timur curah 2 unit dan dusun barat curah 2 unit. "Yang sudah berfungsi hanya dua unit masih mas, yang lain masih proses fregmentasi dalam tandon," pungkasnya. (Mad/red)

AKBP Aries Syahbudin Gantikan AKBP Singgamata Sebagai Kapolres Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKBP Singgamata S.IK resmi digantikan oleh AKBP Aries Syahbudin S.IK., M.Hum. Acara serah terima jabatan (sertijab) di Polda Jatim dilakukan pada hari Jum'at (09/01/2015) jam 08.30 wib.   AKBP Aries Syahbudin sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Tanjung Perak dan AKBP Singgamata pindah menjadi Kapolres Kota Malang. "Sertijab di Polda sudah dilakukan jam 08.30 wib dari pak Singgamata kepada AKBP Aries Syahbudin," ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang. Setelah acara sertijab di Polda, maka pejabat baru akan meluncur ke Lumajang. Hari Sabtu (10/01) akan dilakukan presesi pisah sambut dihalaman mapolres Lumajang. "Besok ada acara pisah sambut Kapolres baru dan lama," terangnya. Pada malam harinya, akan dilakukan acara lepas sambut Kapolres Lumajang yang akan ditempatkan di Pendopo Lumajang. Acara tersebut akan menampilkan profil pejabat baru dan pejabat lama. "Malam harinya jam 10.00 wib akan dilakukan kegiatan pisah sambut di pendopo Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Komunikatif, Singgamata Sukses Jaga Kondusifitas Pemilu di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- AKBP Singgamata S.IK mantan kapolres Lumajang dikenal sebagai sosok yang tegas dalam memimpin dan juga religius. Tak hanya itu, Singgamata juga dikenal sebagai sosok pimpinan yang mudah bergaul dan juga aktif dan komunikatif. "Pak Kapolres Singgamata seorang pimpinan yang tegas, religius dan juga sangat aktif melakukan komunikasi dengan semua elemen," ujar Pudoli Sandra SH, mantan Komisioner KPU Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (09/01/2015). Saat dirinya menjadi Komisioner KPU Lumajang, Singgamata juga sangat baik dalam melakukan komunikasi guna tetap menjaga kondusifitas Pemilu di Lumajang. Dalam memimpin, Singgamata juga sangat humanis kepada semua jajaranya. "Saat saya bertanya kepada polisi yang mengawal saya dulu, beliyau sangat humanis dalam artian pak Singgamata lebih mengedepankan kekeluargaan," terangnya. Singgamata juga sangat proaktif dengan semua kegiatan yang akan dilakukan KPU. Pudoli memberikan contoh, ketika KPU membutuhkan ambulance maka Kapolres langsung menyanggupinya. "Alhamdulillah beliyau sangat proaktif dengan KPU," paparnya. Ditanya apakah ada hal yang sangat berkesan, seperti ada sebuah kejadian yang unik yang tidak akan terlupakan, Pudoli menyebutnya tidak ada. Namun, Pudoli mengingat bahwa Singgamata merupakan kapolres yang siap ditelepon kapan saja, pagi, siang hingga malam pasti diangkat. "Kejadian unik tidak ada ya, namun pak Singgamata ketika ditelepon pagi, siang hingga malam pasti akan diangkat," pungkasnya.(Yd/red)

Keindahan Ranu Pane Terancam Rusak Ditayangkan Ditelevisi, Masyarakat Lumajang Geram

Lumajang(lumajangsatu.com) - Keindahan Ranu Pane yang terancam rusak yang diberitakan media tevelisi nasional. Ternyata, mampu membuat masyarakat Lumajang kebakaran jenggot, Jum'at(09/01). Maklmumlah, secara administrasi Ranu Pane masuk wilayah Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro-Lumajang-Jawa Timur. Kerusakan ranu pane terancam lantaran erosi kawasan Desa tertinggi di pulau Jawa itu, mulai tumbuhh ganggang dan tanah pertanian membuat pedangkalan. "Asyem, ranu pane ate rusak gara-gara gak dirawat," ujar Susanto warga kelurahan Tompokersan. "Isin rek, ranu pane nan indah, Pemkab Lumajang meneng ae, sampek metu nok tivi," ujar Makmur, warga Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono. "Pemkab Lumajang jigidek wae, mosok gak iso ngandani TNBTS selaku pengelola kawasan iku," ujar Sujarwo, warga Desa Banjarwaru Kecamatan Kota Lumajang. Berbagai komentar juga ramai di facebook, pasalnya ada pemilik akun yang menguplod tayangan televisi swasta. Tak jarang, para facebooker yang saling hujat baik pemerintah Lumajang dan pengelola Ranu Pane. (ls/red)

Gas LPG Naik, Warga Lereng Semeru Tidak Terpengaruh

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah mahalnya harga LPG tabung 12 Kg sejak (03/01) lalu, tidak semuanya warga di Lumajang merasakan dampaknya, semisal di Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Lumajang, puluhan warga manfaatkan gas metan dari kotoran ternak baik sapi maupun kambing. Gas metan tersebut merupakan gas yang dihasilkan dari kotoran hewan ternak yang difregmentasi selama tujuh hari ditempat penampungannya. Dari endapan itulah kemudian menghasilkan sebuah gas metan yang dapat menghidupkan bara api di kompor-kompor warga, namun bedanya gas metan ini memerlukan alat bantu berupa korek api untuk menghidupkannya. Menurut salah satu warga mengatakan, penggunaan gas selain dapat menghemat biaya, gas metan ini juga tidak merusak cita rasa makanan dan ramah lingkungan. "Selain lebih hemat, hasil makanannya juga sama nikmatnya dengan penggunaan gas lpg biasanya mas," papar Sulastri salah satu warga yang menggunakan gas metan ini. Tidak hanya itu, ampas kotoran ternak yang telah difregmentasi juga dapat dijadikan sebagai pupuk tambahan terhadap berbagai tanaman. "Yang kering kami gunakan untuk memupuk jagung dan pafi mas," jelasnya. Ide kreatif inilah yang patut dan perlu difasilitasi oleh pemerintah setempat guna untuk memaksimalkan potensi baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) agar Lumajang kedepan lebih bermartabat dan sejahtera. (Mad/red)

Cak Yo : Kalau Ranu Pane Hilang, Nama Desa Juga Hilang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Adanya sebua tayangan ranu pane terancam rusak akan keindahannya, akibat erosi tana pertanian dan adanya ganggang. Membuat aktivis pencinta alam dan lingkungan angkat bicara untuk meminta pemerintah kabupaten bersama Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan penanganan segera. "Kalau Ranu Pane rusak dan hilang, nama desa ranu pane juga bisa hilang, ini ironis sekali," kata Sukaryo kepada lumajangsatu.com melalui pesan Whattsappnya, Jum'at(09/01). Dia menganalisa, Ranu Pane tidak hanya tanggung jawab TNBTS tetapi juga pemkab, karena warganya berdomisili di Lumajang dan secara kewilayahan. Selain itu, perlu ada pembinaan bagi pertanian dilahan miring. "Pertanian di ranu pane sudah beda orientasinya, jadi perlu pembinaan, bisa hilang Ranu Pane menjadi tanah lapang," ujar pria yang akrab di panggil Cakyo. Cak Yo berharap adanya pembinaan bagi masyarakat Ranu Pane dalam merawat lingkungan. "jadi pertanian di ranupe sangat peduli lingkungan, bukan mengejar hasil melimpah," terang Cak Yo asal Senduro.(ls/red)