Lumajang(lumajangsatu.com)- Isu kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) sektor pasir mencuat dari dampak jalan rusak dan sejumlah desakan masyarakat serta mahasiswa agar aparat penegak hukum segera melakukan pengusutan. Pasalnya, ditengah semakin banyaknya truck pasir yang keluar dari Lumajang dan berdampak pada rusaknya jalan Tempeh-Lumajang, PAD pasir malah semakin turun drastis. Akibatnya santer beredar isu bahwa hasil kekayaan alam Lumajang hanya dimakan oleh oknum-oknum pajabat di lingkungan Pemkab Lumajang. Warga dan mahasiswa yang berdemo jalan rusak juga menuntut aparat penegak hukum seger mengusut dugaan tersebut. Beredarnya isu kebocoran PAD pasir langsung ditanggapi oleh Bupati Sjahrazad Masdar. Menurutnya, turunya PAD pasir galian C karena minimnya stok pasir akibat gunung Semeru tidak lagi memuntahkan pasir. "Bahan baku pasir dari Semeru berkurang," ujar bupati kepada sejumlah wartawan, Selasa (07/01/2014). Ditanya tentang semakin banyaknya truck pasir yang setiap hari keluar dan kabarnya bisa mencapai 900 truck setiap harinya, Masdar menyabut bahwa yang banyak keluar adalah truck pasir besi bukan pasir golongan C. "Ooo.. itu truck galian B, bukan pasir galian C," jelasnya. Ia juga menjamin tidak ada kebocoran PAD pasir apalagi ada oknum pejabat yang terlibat dan menikmati manisnya uang dari kekayaan alam lumajang. "Gak ada kebocoran, kebocoran apa? memang PAD pasir menurun, namun PAD Lumajang dari sektor lain meningkat," pungkasnya.(Yd/red)
Author : Redaksi
Demo Biang Kerok Jalan Rusak, Dishub Tunjuk Polisi, Kapolres Lumajang Geram
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kesal dengan kondisi jalan rusak sepanjang jalur Tempeh hingga Lumajang, ribuan warga Tempeh turun jalan. Warga melakukan blokade jalan dari aktifitas truck pengangkut pasir. Warga sangat prihatin dengan kondisi jalan ditengah turunnya PAD Lumajang dari sektor pasir. "Kami meminta aparat menindak tegas setiap armada angkutan pasir yang melebihi tonase," ujar Dodik salah satu warga Tempeh yang ikut dalam aksi demo, Senin (06/01/2014). Jika tidak ada tindakan tegas dari aparat, maka warga mengancam akan melakukan blokade truck pasir yang melibihi tonase. Warga menilai, truck yang mengangkut pasir melebihi tonase dianggap sebagai biang kerok dari keruskan jalan dan menyengsarakan rakyat Lumajang. Sementara itu, BEP Winarno Kepala Dinas Perhubungan Lumajang menyebutkan bahwa kewenangan penindakan sesuai dengan aturan berada di tangan Polisi. Ia juga meminta agar para sopir dan para pengusaha bisa memperhatikan kepentingan masyarakat. "Kewenangan penindakan ada ditangan polisi," ujar Winarno yang disambut teriakan oleh warga. Ungkapan Dishub Lumajang langsung direaksi oleh AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang. Menurutnya, bahwa yang terpenting jalan Tempeh-Lumajang segera diperbaiki. Kapolres meminta tidak saling tuding siap yang salah. "Tidak perlu saling mencari siapa yang salah, tapi jalan rusak ini darurat untuk segera diperbaiki," ujar Kapolres dengan sedikit muka memerah. Dari data yang dimiliki polisi, selama jalan rusak telah ada 13 kecelakaan akibat pengendara terperosok kejalan berlubanag. Dari kecelakaan tersebut ada 3 nyawa melayang sia-sia. "Sudah ada korban jiwa akibat jalan yang rusak," terangnya. Disingung tentang penindakan dari truck yang melebihi tonase, Kapolres mengaku telah melakukan penidakan. "kalau ada rambunya pasti kita tindak, saat ini tidak ada ramnbunya," pungkasnya.(Yd/red)
Demo Jalan Rusak Tempeh-Lumajang, Aktivis PMII Desak Bupati Masdar Mundur
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tidak hanya warga Tempeh yang menggelar demo jalan rusak puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonedia (PMII) Cabang Lumajang juga menggelar aksi serupa. Mahasiswa memblokade jalan dipertigaan jembatan merah dan menyandra satu truck pengangkut pasir, Senin (06/01/2014). Setelah berorasi di pertigaan jembatan merah, mahasiswa kemudian melanjutkan aksinya ke Pemkab Lumajang. Mahasiswa meminta bupati MAsdar untuk keluar dan menemui mahasiswa. Bahkan, mahasiswa meminta Bupati Sjahrazad mundur karena dianggap gagal memimpin dan memperjuangkan hak-hak warga Lumajang. "Perbaiki jalan Tempeh-Lumajang, Bupati mudur saja, jika tidak bisa memperjuangkan apsirasi warga Lumajang," teriak Arya sambil berorasi diatas truck pasir. Mahasiswa juga mempertanyakan PAD pasir yang semkin mengecil ditengah kerusakan infrastruktur yang semakin parah. Mahasiswa menduga adanya kebocoran pendapatan yang dinikmati oleh oknum pejabat pemkab Lumajang "Kami minta aparat penegak hukum mengusut dugaan kebocoran PAD pasir Lumajang yang ditengarai dinikmati oleh oknum pejabat pemkab," jelasnya. Mahasiswa juga membakar ban bekas dan menumpahkan pasir didepan pintu Pemkab. Mahasiswa memasang batu nisan diatas pasir yang bertuliskan sjahrazad dan Sukarwo. Hal itu kata mahasiswa menunjukkan matinya hati nurani para pemimpin. "Ayo dengarkan kami para pemimpin, jangan terlena dibalik kursi yang empuk dan ruangan yang ber-AC," pungkasnya.(Yd/red)
Aksi Demo Jalan Rusak Ricuh, Polisi Koboi Seret Aktivis PMII Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi puluhan aktivis mahasiswa PMII cabang Lumajang yang mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan Tempeh-Lumajang berakhir bentrok dengan aparat di depan kantor Bupati Lumajang. Kericuhan tidak terhindarkan, karena Polisi menghalangi mahasiswa masuk untuk menyampaikan aspirasi pada bupati, Senin (06/01/2014). Aksi koboi mulai diperlihatkan oleh aparat kepolisian dengan memukul Mahasiswa. Mendapat perlakuan kasar, mahasiswa langsung melakukan perlawanan dan akhirnya adu jotos tak terelakkan. Bentrok mahasiswa dengan aparat diawali saat mahasiswa menghadang truk dan menurunkan pasir di pintu gerbang kantor bupati. 3 buah ban mobil langsung dibakar oleh mahasiswa di tengah jalan alun-alun Utara. Aksi kejar-kejaran Mahasiswa dan aparat berlansgung hingga polisi menyeret dua aktivis PMII dan langsung dimasukkan ke halaman mapolres Lumajang. "Kita dipukul dulu, polisi bukannya jadi pelayanan, malah jadi preman," teriak Yuli Purwanto salah satu aktivis yang mengalami cidera dilengan kirinya akibat diseret polisi. Polisi yang tersulut emosi mengejar mahasiswa, sehingga adu pukul tak terhindarkan. "Ayo kalu mau ngisruh, ayo silahkan anrkis," teriak anggota Polisi. Melihat dua temannya dibawa polisi, aksi langsung berpindah didepan polres Lumajang. Mahasiswa mengepung Mapolres dan meminta rekannya yang ditangkap dilepaskan.(Yd/red)
Dihalangi Liput Demo Ricuh dan Nyaris Dipukul, Jurnalis Lumajang Lapor Propam
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi koboi aparat kepolisian polres Lumajang tidak hanya menimpa aktvis mahasiswa PMII yang menggelar aksi di depan pemkab. Namun, juga menimpa salah satu insan jurnalis, yang nyaris kamaranya dibanting oleh salah satu oknum polisi. Nur Hadi, Kontributor Trans TV hampir saja kehilangan kameranya karena hendak dirampas oleh salah seorang oknuk polisi, ketika meliput aksi ricuh polisi dan PMII. Beruntung, aksi itu tidak berlanjut karena temen-teman jurnalis yang lain melihat dan merekam aksi yang dialkukan oknum polisi. Belasan Jurnalis langsung mendatangi unit Provost dan Propam Mapolres Lumajang, Senin (06/01/2014), untuk melaporkan Aiptu Imam yang menghalangi jurnalis dengan mencoba merampas dan hendak memukul dengan kayu saat meliput aksi demo mahasiswa. Nurhadi mengaku, saat meliputi mahasiswa adu pukul dengan aparat, dirinya mengambil gambar. Disaat ada petugas menyeret mahasiwa untuk diamanakn ke Mapolres, oknum polisi mengambil kamera dan hendak memukulnya. "Tadi mas Iwan Tv One mengambil gambar saya hendak di pukul oleh polisi bernama imam," terang Hadi sapaan panggilan akrab jurnalis Trans Media. Nurhadi yang ditemani rekan jurnalis melaporkan ke Unit Propam dan Provost Mapolres mendesak petugas memeriksa dan menindak anggotanya. "Ini harus ditindak lanjuti," terang Cucuk wartawan MNC Group. Wakapolres Lumajang, Kompol Andi Arisandi yang diminta Kapolres menemui wartawan untuk menindak lanjuti laporan wartawan mengenai ada oknum polisi menghalang-halangi peliputan. "Iya kita tindak lanjuti," jelasnya. Sementara Oknum Polisi, Imam meminta maaf ke Nur Hadi di depan kantor unit Provost dan Propam. "Saya minta maaf, gak usah dibesar-besar," ujar Imam yang didampingi Kanit Propam, Ipda Kusnan.(Yd/red)
Aksi Bringas Oknum Polisi Lumajang, Aktivis PMII Harus Dirawat di Rumah Sakit
Lumajang(lumajangsatu.com)- Akibat aksi yang berlangsung ricuh Salah satu mahasiswa PMII Cabang Lumajang harus masuk ke RS Islam untuk mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat usai di pukuli dan dihajar polisi saat mengelar aksi demo di Depan Pemkab Lumajang, Senin (06/01/2014). Yuli Purwanto, ketua Komisarita PMII STKIP Lumajang mendapatkan perawatan dibagian lengan tangan dan pinggul usai dihajar polisi. Ia mengaku dsiret oknum polisi saat menghalangi temannya saat akan dihajar petugas. Saya dipukuli dan diseret, saat menyelamatkan teman saya digebuki oleh oknum polisi, kata Yuli saat dirawat. Dia kaget dengan ulah sejumlah oknum polisi yang bertindak represif saat mengawal aksi demo mahasiswa mendesak Bupati Lumajang, Sjharazad Masdar segera memperbaiki jalan rusak. Polisi langsung beringas menghajar dirinya bersama teman-temannya. Diluar dugaan, polisi beringas dan memukuli teman-teman, ungkapnya. PMII Lumajang meminta polisi bertanggung jawab atas tindakan kekerasan pada rekannya. Kami mengutuk polisi yang bertindak kekerasan, dan kami akan berkirim surat ke Komnas HAM atas aksi premanisme oknum polisi Lumajang ungkap Jamaludin, ketua Cabang PMII Lumajang.(Yd/red)
Pileg 2014 Panwaslu Antisipasi Penggelembungan Suara Ditingkat TPS
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lumajang terus menyiapkan sumbedaya manusia dalam melakukan pengawasan. Salah satunya dengan melakukan bimbingan kepada Panwascam dan PPL untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri dalam pengawasan. "Kita siapkan SDM kita, khususnya Panswacam dan PPL sebagai unjung tombak pengawasan di lapangan," ujar Mukhammad Munir Komisioner Panwaslu Lumajang Bidang SDM dan Organisasi, Sabtu (04/01/2014). Lebih lanjut munir menjelaskan, potensi kecurangan sangat besar ketika berada di tingkat TPS. Oleh sebab itu, keberadaan PPL dalam melakukan pengawasan sangat penting untuk menciptakan pemilu yang adil dan bersih. "Kita berkaca pemilu 2008 silam, sehingga kita kuatkan PPL dan Panwascam dalam melakukan pengawasan," terangnya. Sebelum pemilu 9 April digelar, PPL dan Panwascam akan dibekali dengan mekanisme penghitungan suara di tingkat TPS. Panwaslu akan memusatkan pengawasan ditingkat TPS karena rentang degan penggelembungan suara. "Kita antisipasi terjadinya penggelembungan suara, dengan cara PPL dan Panwascam dibekali tatacara penghitungan suara yang benar," pungkasnya.(Yd/red)
KPU Lumajang Sudah Terima Rekening Dana Kampanye 12 Partai Politik
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam Pemilu 2014 ada satu aturan baru, yakni partai politik harus melaporkan rekening dana kampanye ke KPU Kabupatan/kota masing-masing. Di Lumajang, 12 partai politik telah menyetorkan rekening dana kampanya ke KPU Kabupaten. "Untuk laporan Rekening Dana Kampanye partai politik, 27 Desember 2013 sudah masuk ke KPU sebagai laporan awal," ujar Yuyun Baharita, Komisioner KPU Lumajang, Sabtu (04/01/2013). Format awal pelaporan rekening dana kampanye telah selesai dilakukan, format kedua medekati tanggal 9 April 2014 rekening yang telah dilaporkan akan dilaporkan kembali ke KPU. Sehingga dikatahui jumlah dana yang masuk di rekening kampanye dana yang digunakan partai politik dalam melakukan pemenangan Pemilu. "Format awal pelaporan rekening dana kamapanye sudah beres dan format akhir rekening kembali dilaporkan, sehingga bisa diketahui dana yang digunakan oleh parpol," jelasnya. Yuyun menjelaskan, dana kampanye yang dilaporkan melalui rekening kampanya merupakan akumulasi dari semua dana yang digunakan parpol dan para caleg. Dana yang digunakan caleg untuk melakukan kampanye dan sumbangan lainnya, akan terdeteksi dalam rekening dana kampanye. "Dana kampanye caleg masuk dalam rekening dana kampanye parpol," jelasnya. Hingga kini KPU Lumajang belum belum mengecek rekening dana kampanye parpol, sehingga tidak dikethui sejauh ini partai mana saja yang teleh mengeluarkan dana. "Seharusnya sudah bisa dicek di rekening, jumlah dana kampanye yang teleh keluar," pungkasnya.(Yd/red)
Banser Lumajang Ikut Apel Besar di Jatim Sambut SBY
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Lumajang ikut apel besar di Jatim Expo, Sabtu (04/01/2014). Keberangkatan Banser Lumajang dilepas langsung ketua PC NU, Samsul Huda, didepan kantor NU Jalan Musi nomor 9. "Ada sekitar 50 persenel Banser Lumajang kita berangkatkan ke Jatim, untuk mengikuti apel besar Banser bersama seluruh Banser se Jatim," ujar Adam Bahiro, Ketua PC Ansor Lumajang kepada lumajangsatu.com. Apel yang akan digelar sekitar jam 7 malam, rencananya dihadiri oleh Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI. Disamping dihadiri Presiden, acara apel besar Banser juga mengundang seluruh Bupati dan Wali Kota Sejatim, serta para Ketua PC NU. "Rencananya apel besar Banser dihadiri oleh Presiden RI dan juga mengundang seluruh Bupati dan Wali Kota se-Jatim," terangnya. Disinggung tentang agenda apel besar Banser ada hubungannya dengan agenda besar Pileg 2014, menurut Adam Bahiro sama sekali tidak ada kaitannya sama sekali. Kegiatan tersebut murni kegiatan ormas kepemudaan yang dilakukan dalam rangka harlah Banser. "Ini murni kegitan ormas, tidak ada hubungannya dengan Pileg 2014 yang akan digelar tanggal 9 April," pungkasnya.(Yd/red)