Author : Redaksi

Ayub Khan Anggota DPR RI Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Antisipasi Radikalisme

Lumajang (lumajangsatu.com) - Masa serap aspirasi (reses) yang dilakukan oleh anggota DPR RI dimanfaatkan juga untuk melakukan sosialisasi MPR RI tentang empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhenika Tunggal Ika. Drs. Ayub Khan, M.Si turun langsung menyampaikan pentingnya empat pilar kebangsaan untuk menjaga Negera dari segala bentuk ancaman. Saat ini semakin banyak faham-faham yang mulai ingin merongrong keutuhan negera, maka sosialisasi tentang empat pilar ini penting untuk terus digalakkan disemua elemen masyarakat, ujar Ayub Khan anggota Komisi IX DPR RI itu. Sebagai wakil rakyat yang berangkat dari wilayah pemilihan Jatim IV meliputi Jember- Lumajang, Ayub Khan  akan berupaya sekuat dan sebisa mungkin untuk terus membawa program-program pemerintah dari pusat. Dimana, program tersebut akan bersentuhan langsung dan bermanfaat secara langsung bagi masyarakat guna meneguhkankan kembali cinta rasa dan bangga menjadi bagian dari Indonesia. Kita negara yang berdaulat, beraneka ragam budaya, banyak pulau, suku, ras dan agama itulah kekayaan Indonesia yang harus kita pertahankan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi NKRI Harga Mati, papar politisi Demokrat itu. Acara sosialisasi empat pilar kebangsaan dilakukan mulai tanggal 8-11 Maret 2015 ditempatkan di desa Pakusari Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember. Acara yang berjalan dengan khidmat tersebut disambut antusias oleh para peserta karena kegiatan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat guna melanjutkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dari segala ancaman in konstitusional seperti ISIS atau faham-faham yang bertentangan dengan Paham Pancasila. Ini sangat penting, karena dengan kegiatan ini masyarakat bisa mencintai bangsa dan dan tanah airnya sendiri, paparnya Misjdo kepala desa Pakusari.(*/Red)

Belum Masuk Peta Wisata Lumajang, Coban Sewu Semeru Populer dan Mendunia

Lumajang(lumajangsatu.com) - Obyek wisata Air Terjun Coban Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo, ternyata belum masuk peta wisata Kabupaten Lumajang. Meski tidak masuk peta, Keindahan Alam Coban Sewu terus populer dan menarik wisatawan untuk berkunjung. "Ah masak, belum masuk peta wisata Lumajang, emang belum dipromosikan tah," teriak, Susanti, wisatawan asal Surabaya. "Rugi sekali, pemkab bila tak promosikan Coban Sewu," terang Hamidah, Backpaker asal Jakarta. "Oh...makanya saat dicari di google dan website pemkab Lumajang, tetap populer," jelasnya. Populernya Coban Sewu Semeru dilakukan oleh masyarakat lewat media sosial. Bahkan, informasi untuk ke lokasi Coban Sewu banyak diketahui dari media sosial, blogger, backpaker yang saling berkomuniasi dalam menuju jalur wisata nan eksotika itu. Coban Sewu Semeru kini sudah mulai dijajaki sejumlah wisatawan asing yang senang berpetualang. Bahkan, untuk ke Coban Sewu, wisatawan melalui wisatawan Goa Tetes. Untuk masuk ke kawsan wisata goa tetas, pengunjung dikenai Retribusi Rp. 3.000 dan Rp. 5.000 untuk parkir. (ls/red)

Inilah Pujian Yang Menghancurkan Seseorang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ketidaktulusan tetaplah ketidaktulusan. Keirihatian tetaplah keirihatian. Ketulusan senantiasa melahirkan kenyamanan hati, walau dalam bentuk yang paling sederhana. Ketidaktulusan walau dibungkus dengan pelayanan dan hadiah mewah pasti pada akhirnya berujung ketidaknyamanan. Mata dan telinga mungkin bisa dikelabuhi, namun hati tak mungkin selalu dibohongi. Tuluslah dalam semua hal. Gelombang frekuensi suara radio akan sangat mudah dikenali pas dan tidaknya posisi dari jernih tidaknya bunyi yang keluar dari loudspeaker radio itu. Jernih tidaknya suara radio juga ditentukan oleh dekat tidaknya radio itu dengan pemancarnya. Kalau hati kita berada dalam posisi yang pas sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan saat hati itu dekat dengan seseorang, komentarnya pasti jernih dan bagus, sejuk dan membahagiakan. Demikian pula sebaliknya, keruh dan jauhnya hati seringkali mendorong kita berkomentar negatif bahkan menjatuhkan. Kalau ada orang yang terus memuji kita secara berlebih-lebihan, hati-hati dengannya. Karena dia tengah mencoba mendapatkan sesuatu dari kita sementara secara diam-diam membiarkan kita hancur dengan kelemahan dan kekurangan kita. Kalau ada orang yang terus-menerus mengkritik kita tanpa ada apresiasi sama sekali akan pekerjaan dan prestasi kita, hati-hati juga dengan orang ini. Orang semacam ini sedang sakit hatinya, ada sombong dan iri dengki bersemayam di dadanya. Kalau ada orang yang sesekali memuji dan sesekali mengkritik dengan santun, jadikan dia sahabat dan saudara. Kita membutuhkan orang semacam ini untuk bangkit dan terus mengembangkan diri.(inilah.com/red)

Awas, Jika Manusia Menjadikan Uang Berhala

Lumajang (lumajangsatu.com) - Di jaman dulu sekali Syekh Hasan Basri dengan lantang berkata begini: "Bagi tiap ummat ada berhala yang disembah, adapun berhalanya ummat saat ini adalah dinar dan dirham (uang)." Kutipan di atas bisa dibaca dalam kitab Al-Aadab al-Syarii'ah karya al-Maqdisi dilansir inilah.com, Minggu(15/03). Ini jaman dulu lho ketika kompetisi kehidupan tidak separah saat ini, ketika para ulama masih banyak yang rajin menulis kitab dan tidak masuk dalam kancah politik praktis, ketika uang hanya dibagi menjadi uang halal dan uang haram belum ada pembagian uang menjadi uang asli dan uang palsu, dan ketika alam dibiarkan merdeka dengan keperawannya yang terbebas dari ketamakan manusia. Nah, bagaimana dengan masa kini? Masihkah uang menjadi berhala? Ataukan sudah menjadi tuhan sejati manusia? Lihatlah kerakusan manusia akan uang. Bukan miliknya diklaim sendiri sebagai miliknya, milik orang lain ditahan-tahan demi kepuasan nafsu diri, punya utang banyak tapi tidak dibayar-bayar seakan menjadi orang termiskin di dunia. Untuk apa ini semua dilakukan, padahal tahu bahwa Allah tidak pernah tidur dan lupa serta semua perbuatan akan dibalas sesuai dengan nilai perbuatannya. (inilah.com/red)

Wow...! Ada Penampakan Foto Kuno Air Terjun Cuban Sewu Semeru Masa Kolonial

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sebuah penampakan foto Kuno yang diambil oleh fotografer dimasa kolonial yang menampilkan sebuah destinasi wisata, Air terjun di sebuah kebun kopi di Lumajang. Air terjun itu diduga diambil tahun 1899 dan belum diketahui siapa fotografernya, jenis camera dan lokasi pengambilan, hanya menjelaskan kebun kopi. Penampakan foto Air Terjun dikebun kopi diunggah oleh website www.lumajang.org dan didalam foto ada tulisan downloade by kangmartho.com. Website www.lumajang.org adalah sebuah yang menampilkan sejumlah foto kuno Lumajang dimasa kolonial dan masa kini. Di situs itu, kita bisa merasakan bagaimana kondisi Lumajang masa lampau, karena menampilkan foto  Lumajang diberbagai sisi kehidupan manusianya. website lumajang.org ini bisa dijadikan tempat untuk mencari pengetahuan dan pendidikan sejarah. Pengunjung situs akan terkagum dengan sejumlah foto kuno disana. (ls/red)

Dikira Batu Akik, Stalagtik dan Stalagmit Goa Tetes Banyak Yang Rusak dan Cuil

Lumajang(lumajangsatu.com) - Gara-gara boomingnya pemburu dan pencari akik, ternyata membuat satu destinasi wisata di Lumajang mulai mengalami kerusakan. Informasi dari warga dan wisatawan, staglakmit dan stalagtit di Obyek Wisatana Goa Tetes banyak yang rusak dengan di potong dan dicuil. Waduh, banyak stalaqtik dan stalakmit Goa Tetes Cuil dan batunya berserakan di cekungan aliran air, ujar Samsul, salah satu warga di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo. Mungkin batu di Goa tetes dikira akik,jelas Huda warga lainya. Waduh mas, banyak bebatuan yang cuil dan batu bekas dicuil berserakan di kubangan air di Goa tetes, jelas Irman, wisatwan asal malang. Aksi perusakan di Goa tetes diduga tidak ada pengawasan dari pengelola. Sehingga, boomingnya batuk akik, bukan wisatwan yang berkunjung tetapi penambang batu akik.(ls/red)

Ke Cuban Sewu Semeru, Wisatawan Seperti Berada di Dunia Film Avatar

Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Eksotika Air Terjun Cuban Sewu Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo ternyata banyak meninggalkan kenangan dan kesan bagi pengunjung. Wisatawan yang sudah berkunjung, bahkan menyatakan alam di sepanjang Cuban Sewu serasa masuk dunia Avatar. "Kaya di alam Avatar mas," ujar Dondy, salah satu wisatwan domistik. menurut Dondy, dirinya terasa berada didunia film avatar, karena alam di Goa Tetes menuju Cuban Sewe terasa di film fiksi "Avatar".  "Kita kalau kesana berasa dikeliling alam nan indah dengan tebing vulkanis luar biasa," ujar lulusan Universitas Paramadina Jakarta itu. Wisatawan menuju ke Goa Tetes dan Cuban Sewu terasa berwisata air dengan berbagai keindahan alam kaki Gunung Semeru. "Amazing, baru kali ini saya berwisata petualangan  seperti difilm Avatar," terang Sandi, wisatawan asal Jakarta.(ls/red)

Gara-gara Saling Adu Pandang Mata, Amar Warga Perum Sukodono Permai Tewas Ditusuk

Lumajang(lumajangsatu.com) - Gara-gara saling adu pandang mata di jalan, Muhammad Amar (18) warga Perum Sukodono Permai Kecamatan Sukodono harus meregang nyawa. Korban ditusuk oleh seorang pemuda di area petokoan plaza Lumajang. "Persoalannya sepele saja, biasa namanya anak muda saling bertatap mata dan akhirnya korban ditusuk oleh pelaku," ujar Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Minggu, (15/03/2015). Korban mengalami luka tusuk sangat parah dibagian perutnya dan akhirnya meninggal minggu dini hari, setelah mendapatkan perawatan sekitar 5 jam di RSUD Hariyoto Lumajang. Kejadian penusukan terjadi sabtu malam sekitar jam 23.00 wib di Plaza Lumajang. "Korban meninggal sekitar jam 3 dini hari, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Hariyoto karena lukanya sangat parah," jelas Heri. Mendapat laporan tersebut, Polisi langsung melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi-saksi. Dari hasil pemeriksaan saksi, polisi telah mengantongi nama dari pelaku penusukan. "Kita telah periksa saksi-saksi, kita telah kantongi identitas pelaku dan petugas kami saat ini sedang melakukan pengejaran kepada pelaku, yang saat ini melarikan diri," pungkasnya.(Yd/red)

Masyarakat Minta Kebijakan Truk Pasir Lumajang-Tempeh Tak Beroperasi Jam Sibuk 06.00-07.30 WIB

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak awal tahun 2015, banyak perbincangan masyarakat yang mengeluhkan armada Truk pasiryang melintas di Jalur Lumajang-Tempeh menghambat pelajar, PNS, Pejabat dan Legislator yang berangkat kerja tergangggu di jam 06.00 WIB-07.30 WIB. Warga meminta kebijakan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang seperti Dishub bersama Satlantas mengeluarkan kebijakan pelarangan pada Truk Pasir melintas di Jam tersebut. "Kalau Truk pasir melintas dipagi hari, jalur Lumajang-Tempeh pada merayap, ini sering terjadi," ujar Huda, pelajar SMA Negerid i Lumajang. "Kalau ada kebijakan Truk pasir dilarang beroperasi dijam segitu, isnyallah Pelajar, PNS, Pejabat dan Legislator tak terganggu," ungkap Sri seorang PNS di Pemkab Lumajang. "Memang jam segitu jangan ada truk melintas, biar jalur lancar, karena jam 6 hingga jam 8 pagi, sibuk-sibuknya lalu lintas Pelajar dan PNS," ujar Sugiantoko, Legislator Gerindra. "DARURAT : Saat Jalur Padat antara jam 06.00 - 07.30 WIB . . . Armada Besar Truk Angkutan Pasir dan Truk Gandeng juga Tronton seharusnya diparkir dulu, Sopir istirahat sarapanlah, krana berasa sangat membahayakan dan menghambat Perjalanan kendaraan Pelajar, Pekerja dan Pegawai yang berangkat serempak pada jam tsb, bagaimana pendapat Anda ? ." terang pemilik Akun Facebook, Aji Al Jufri di Grup Lumajangsatu.com. Masyarakat sangat berharap ada kebijakan dari pemerintah daerah, Dishub Selaku pemegang kebijakan.(ls/red)