Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Polres Lumajang akan menerjunkan 2/4 kekuatan untuk pengamanan malam takbir dan hari raya Idul Adha 1434 H. Pengamanan akan ditempatkan disejumlah titik keramaian dan toko-toko perbelanjaan. "Kita terjunkan 2/3 kekuatan atau sekitar 400 pesrsonel," Ujar AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Senin (14/10/2013). Menurutnya, seluruh kegiatan yang berhubungan dengan hari raya Qurban, akan mendapatkan pengamanan dari kepolisian. Pada malam takbirnya, kepolisian juga melakukan pengamanan dari kegiatan konfoi yang berpotensi menggangu kelancaran lalu lintas. "Informasinya akan ada konfoi, kita juga akan amankan agar tidak menggangu pengguna jalan atau aktifitas masyarakat yang lain," Terangnya. Kapolres meminta kepada seluruh masyarakat yang akan melakukan aktifitas konfoi untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak ugal-ugalan dijalan. Polisi tentunya akan mengambil tidakan tegas jika ada konfoi yang berpotensi menggangu pengguna jalan yang lainnya. "Pengamanan dilakukan dengan semaksimal mungkin," Pungkasnya.(Yd/red)
Author : Redaksi
Temukan Relief Candi Kunir, Pemkab Kirim Surat Ke BPCB Trowulan dan Balar Jogja
Lumajang(lumajangsatu.com)- Penemuan sejumlah artevak dalam bentuk relief Batara Dewi Durga dan relief kuda kencak di Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir menjadi perbincangan banyak kalangan. Baik di dunia nyata maupun didunia maya atau media sosial. Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang langsung mengambil langkah cepat, untuk melakukan penyelamatan pada benda-benda bersejarah tersebut. Pemerintah melakukan koordinasi dengan kepala Desa dan Polsek Setempat, guna melakukan pemasangan garis polisi pada lokasi penemuan. "Kita langsung koordinasi dengan kepala desa, polsek dan pemilik lahan untuk melakukan strerilisasi agar lokasi penemuan tidak lagi dilakukan penggalian," Ujar Gawat Sudarmato, Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya, Senin (14/10/2013). Selain melakukan seterilasasi dan sosialisasi kepada warga sekitar, pemerintah juga mengirim surat kepada Balai Arkeologi Jogja (Balar Jogja) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, meminta agar ada penelitian. Namun, karena mulai sabtu hingga selasa libur bersama, maka surat secara resmi baru dikirim hari rabu. "Karena sabtu sampai Selasa libur panjang maka surat resmi baru dkirim hari Rabu, namun via Email surat sudah dikirim," Terang Gawat. Ia menambahkan, dengan upaya yang dilakukan pemerintah meminta agar Balar Jogja dan BPCB Trowulan meneliti sehingga bisa menguak sejarah temuan artevak tersebut. ia berharap kepada warga sekitar agar ikut menjaga lokasi penemuan dan melaporkan kepada pemerintah jika menemukan artevak yang lainnya.(Yd/red)
Perampok Sadis Kuras Harta dan Bunuh Kakek Umur 78 Tahun di Klakah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi kawanan perapok sadis kembali beraksi di wilayah Klakah, korbannya bernama Khomsari, Warga Desa Duren, Klakah. Tak hanya menguras harta benda korban, pelaku tega menghabisi korban yang sudah berumur 78 tahun dengan cara disekap dikamarnya. Warga dan tetangga korban langsung berhaburan datang dan memadati rumah korban, setelah mendengar aksi perampokan tersebut. Menurut warga, korban ditemukan sekitar jam 5 pagi, minggu (13/10/2013). Diketahui, korban tinggal sendirian dirumhnya yang besar itu. Pertama kali korban ditemukan oleh anaknya yang hendak menjenguk korban. Alangkah kagetnya, saat masuk rumah telah menemukan sang ayah, sudah meninggal dengan kondisi tertelungkup, kaki, tangan dan leher dalam kondisi terikat. "Kami dilapori warga bahwa ada perampokan, mendegar kabar itu kami langsung menghubungi polisi," Ujar Hanafi, Sekretaris Desa Duren, kepada sejumlah wartawan. Mendengar laporan adanya perampokan, polisi langsung menuju rumah korban, dan melakukan oleh tempat kejadian perkara. Dugaan sementara, kawanan perampok masuk kerumah melalui pintu samping timur. Perampok langsung menyekap korban didalam kamarnya. "Dugaan sementara kami, pelaku masuk kerumah melalui pintu samping timur," Ujar AKBP Singgamata SIK, yang memimpin lansgung oleh TKP. Namun, polisi masih belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut sebagai aksi perampokan murni, atau ada motif lain yang dikemas seakan-akan ada perampokan. Polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui motif tebunuhnya kakek Khomsari. "Kita masih lakukan penyelidikan apakah ini murni perampokan atau tidak," Terangnya. Dari rumah korban, didapati pelaku membawa sejumlah uang dan barang-barang elektronik. Guna kepentingan penyelidikan, mayat korban langsung dibawa kerumah sakit Dr Hariyoto untuk dilakukan outopsi.(Yd/red)
Pembuat Batu Bata Kedungmoro Temukan Bangunan Candi
Lumajang(lumajangsatu.com)-Seorang pembuat batu, bata, SUpriyadi (28) warga Desa Kedungmoro Kecamatan Kunir menemukan sebuah candi disebuah lahan pertanian yang dijadikan tempat memproduksi batu bata. Penemuan bangunan cadi yang merupkan benda cagar budaya menjadi heboh dan tontonan pengunjung, Minggu(13/10). Penemuan candi ditemukan oleh Supriyadi, Sabtu(12/10) kemarin, akhirnya Berita dari mulut ke mulut itu kemudian di dengar sampai ke Polsek Kunir sehingga kemudian benda-benda purbakala tersebut di amankan ke Kantor Polsek Kunir. Supriyadi mengaku dirinya mengali tanah, karena kekurangan bahan untuk membuat batu merah. Ketika mengali itulah, banyak ditemukan batu bata memiliki ornamen berbagai bentuk. "Saya lapor polisi mas, khawatir itu benda sejarah," terangnya. Lokasi penemuan candi terus didatangi masyarakat untuk membenarkan kabar soal adanya benda cagar budaya. Sedangkan aparat desa dan kepolisian melakukan pengamanan dengan police line, khawatir ada pencurian sehingga merugikan Lumajang sebagai kawasan sejarah.(yan/red)
Inilah Sejumlah Temuan Di Candi Kunir, Ada Dewi Durga dan Relief Kuda Kencak
Lumajang(lumajangsatu.com)-Pembuat batu bata, Supriyadi (28) warga Desa Kedungmoro Kecamatan Kunir, saat mengali menemukan struktur bangunan candi. Dia juga menemukan berbagai artefak kuno yang memiliki nilai sejarah tinggi. Temuan benda-benda purbakala di desa Kedung Moro ini tergolong unik karena didapati adanya struktur batu bata merah yang ornamennya berupa: Pertama, relief perwujudan arca Betari Durga setinggi 46 cm dan lebar 21 cm yang di ukir di atas batu bata merah. Betari Durga sendiri dalam kepercayaan Hindu diyakini sebagai istri dari Betara Syiwa. Hal ini dapat diperkirakan bahwa struktur bangunan ini di perkirakan adalah tempat pemujaan yang berhubungan dengan aliran Syiwa. Hal ini diperkuat juga dengan letak daerah dimana candi ini ditemukan, dimana ada aliran sungai sejauh 100 meter dari lokasi temuan yang dapat diperkirakan sebagai penunjang untuk candi pemujaan. Kedua, ada relief arca kuda setinggi 18 cm dan lebar 25 cm yang lengkap dengan pelananya. Hal ini diperkirakan merupakan hiasan pelengkap dalam relief candi tersebut. Ketiga, ada relief genta setinggi 19 cm dan lebar 19 cm Genta sendiri merupakan alat kelengkapan upacara dalam ritual agama Hindu. Keempat, batu bata sebagai fondasi candi dengan panjang 35 cm dan tebal 25 cm. Sekretaris MPPM Timur, Lutfi Amerta mengatakan, temuan ini sangat bagus bagi Lumajang sebaga kawasan cagar budaya. Dengan adanya temuan ini, semakin memperkuat Lumajang adalah sebuah daerah kuno yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Setiap jengkal tanah di Lumajang banyak sekali peninggalan sejarah, terangnya.(yan/red)
MPPMT : Temuan Candi di Kunir Sangat Kuat Nilai Sejarah Ke-Lumajangan
Lumajang(lumajangsatu.com)-Temuan candi dan artefak kuno oleh, Supriyadi (28) pembuat batu bata warga Desa Kedungmoro Kecamatan Kunir. Aktivis Cagar Budaya, Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPMT) penemuan tersebut dalam kajian sejarahnya bisa dikaitkan dengan toponim nama Desa dan Kecamatan. MPPM dapat menemukan beberapa penggalan-penggalan kosong yang sementara ini hilang dalam merangkai sejarah peradaban kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin oleh Arya Wiraraja. Kerajaan besar sebagai penyeimbang kerajaan Majapahit yang eri bu kota di Arnon (Situs Biting sekarang) memang banyak meninggalkan bangunan-banguna yang bahannya terbuat dari batu bata merah. Demikian juga kepemimpinan Arya Wiraraja yang bernama muda Banyak wide tyang mempunyai arti “Brahmana yang cerdik” telah banyak meninggalkan bangunan pemujaan seperti yang ada di Candi Agung Kecamatan Randu Agung, maupun di Petilasan Menak Koncar, Situs Biting Kecamatan Sukodono. Untuk penemuan di struktur candi di Desa Kedung Moro ini, sejarahnya dapat kita telusuri dari sejarah desa setempat. Desa Kedung Moro sendiri pada mulanya merupakan suatu desa bernama Dor Gowok, yang kemudian dibagi menjadi 2 yang salah satunya adalah desa Kedung Moro. Desa Dor Gowok sendiri merupakan sebuah desa kuno yang dapat diketahui dari asal katanya. Dimana berasal dari kata Durgo atau Betari Durgo yang merupakan istri dari Dewa Syiwa yang arca perwujudannya dipahatkan dalam relief batu bata diatas. Tak jauh dari tempat ditemukannya struktur candi ini pada tahun 1980-an telah ditemukan sebuah Arca Lembu Andini yang merupakan kendaraan Dewa Syiwa dan merupakan suami dari Betari Durga. "Dari beberapa temuan yang ada ini dapat ditarik kesimpulan bahwa agama Hindu yang berkembang di Lamajang Tigang Juru adalah beraliran Syiwa. Hal ini diperkuat juga dengan kepercayaan suci terhadap gunung Semeru sebagai tempat Dewa Syiwa bertahta." Kata Mansur Hidayat, Ketua LSM MPPMT dan juga sejarawan Lumajang itu. Dalam Babad Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1359 Masehi, wilayah Kunir yang sekarang menjadi Kecamatan tempat struktur bangunan yang diperkirakan candi ini ditemukan telah disebut sebagai tempat yang di singgahi oleh raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada dalam perjalanannya berkeliling daerah Lamajang. " Dalam Babad tersebut, daerah Kunir disebut sebagai tempat untuk mencapai daerah Sadeng yang merupakan pelabuhan besar kerajaan Lamajang Tigang Juru." ujar pria yang juga Penulis Buku Arya Wiraraja dan lamajang Tigang Juru. Dari bukti-bukti yang ada, beserta tinggalan-tinggalan yang ditemukan ini paling tidak semakin terkuak, bukti-bukti kekayaan peninggalan sejarah di kerajaan Lamajang Tigang Juru. Nah, sekarang terserah kepada Pemerintah dan jajaran yang berwenang, apakah peninggalan-peninggalan yang sangat berharga tersebut akan dijadikan sebagai inspirasi yang berharga atau menguap dan hilang begitu saja seperti ketika sebuah struktur candi di hancurkan dijadikan SD Inpres Kunir 01 pada tahun `1990-an maupun hilangnya benda-benda purbakala di kantor Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Lumajang pada tahun 1990-an. Masyarakat peduli Peninggalan Majapahit Timur, akan selalu melakukan inventarisasi tentang jumlah maupun kualitas benda-benda tersebut. Disamping itu juga akan dilakukan advokasi terhadap masyarakat sekitar sehingga mereka akan lebih paham untuk menghargai peninggalan-peninggaln bersejarah ttersebut. Dalam hal ini yang utama, bahwa para penemu benda-benda bersejarah tersebut harus diberi kompensasi yang setimpal sehingga masyarakat akan merasa lebih dihargai dan tentunya perawatan dan pelestarian benda tersebut ketika ada di tempat penyimpanan.(yan/red)
Oknum Mantan PNS PN Lumajang, Tipu Belasan Korban Bisa Jadi PNS
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mungkin kejadian ini bisa menjadi pelajaran, agar tidak mudah percaya dengan janji sesoorang yang bisa membantu untuk memudahkan menjadi PNS. Jupriyanto (44) manta Oknum PNS Pengadilan Negeri Lumajang, yang beralamat Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono diduga menipu belasan korban, yang dijanjikan menjadi PNS Pengadilan Negeri. Akibat perbuatannya itu, pelaku saat ini meringkuk ditahanan Polsek Sumbersuko. Dari pengakuan tersangka, korban penipuannya hanya lima orang saja. Masing-masing korban dimintai uang mulai dari 50-sampai 150 juta, sebagai imbalan agar bisa masuk menjadi PNS. Namun, pelaku nyatanya tidak bisa membantu korban bisa menjadi PNS. Akhirnya pelaku dilaporkan oleh salah seorang koban beranama Wiwik Indriyani (49) Warga Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, yang telah tertipu 53 juta, agar bisa membantu anaknya menjadi PNS. "Ada sekitar lima orang mas yang meminta batuan kepada saya agar dibantu menjadi PNS," Ujar Jupriyanto, saat diperiksa di Polsek Sumbersuko, Lumajang, Jum'at (11/10/2013). Lanjut Jupriyanto, uang hasil penipuan tersebut digunakan untuk bermain judi. Sehingga, uang ratusan juta hasil penipuan yag diperoleh dari para korban tidak berbentu apa-apa. "Saya buat main judi mas," Terangnya. Untuk meyakinkan korban, pelaku yang pernah bekerja di PN Lumajang itu mengaku bisa membantu menjadikan PNS di lingkungan PN Lumajang. Namun, ia mengaku belum satupun dari korban yang telah menyetorkan uang berhasil menjadi PNS. "Gak ada yang jadi mas," Tambahnya. Informasi yang berdar dipolsek Sumbersuko menyebutkan, korban dari calo PNS ini bukan hanya orang biasa. Namun, sejumlah pesonel TNI dan Polri yang juga tergiur untuk meminta bantuan jasa calo PNS ini, agar bisa membantu anggota keluarganya menjadi PNS.(Yd/red)
Korban Penipuan Calo PNS Jupriyanto, Kabarnya Banyak Dari Polisi Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Hasil uang penipuan yang dilakukan oleh Jupriyanto, oknum mantan PNS PN Lumajang mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, setiap satu korban yang dijanjikan bisa menjadi PNS, pelaku meminta imbalan uang antara 50-15 juta rupiah. "Polsek Sumbersuko berhasil menangkap terduga pelaku penipuan dengan modus menjadi Calo PNS," Ujar AKBP Singgamata SIK, didampingi Kapolsek Sumbersuko, Jum'at (11/10/2013). Dari hasil pemeriksaan awal, sudah ada 10 korban yang diakui oleh pelaku. Saat ini, Polisi terus mendalami kasus tersebut, untuk mencari korban-korban yang lainnya, karena dari informasi yang berkembang korban penipuan palaku mencapai belasan orang. "Ada 10 korban yang diakui pelaku," Jelas Kapolres. Modus yang dilakukan pelaku, dengan menawarkan kapada korban bisa membantu mempermudah meloloskan menjadi PNS di Lingkuan PN Lumajang. Namun, korban harus memberikan sejumlah uang kepada pelaku sebagai pelicin. "Modusnya bisa membantu memuluskan menajdi PNS," Terangnya. Informasi adanya korban penipuan dari jajaran pesonel Polisi sedang dilakukan pendalaman. Polisi meminta kepada warga masyarakat yang merasa tertipu dengan ulah jupriyanto agar segera melaporkan kepada Polisi. "kita sedang dalami apakah ada juga personel yang kena tipu oleh pelaku," Pungkasnya Kapolres juga membenarkan bahwa Pelaku adalah PNS di PN Lumajang. Namun, sudah dipecat karena memiliki perilaku yang kurang baik."Sudah mantan PNS PN, karena beberapa waktu yang lalu informasinya pelaku telah dipecat.(Yd/red)
Astafirullah, Kadis DLH Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Taman Kota
Lumajang(lumajangsatu.com) - Proyek air mancur dipertigaan Wonorejo tidak berfungsi dan banyak disorot dan disesalkan oleh warga diduga berbau korupsi. Ternyata bukan isapan jempol, Kejaksaan Negeri Lumajang menetapkan Kepala Dinas Lingkungna Hidup Sulsum Wahyudi bersama stafnya, Chomsari sebagai tersangka, Pasalnya, proyek yang menghabiskan ratusan juta uang rakyat tidak berfungsi dengan baik dan sebagaian ditilap ke kantong pribadinya. Ini setelah kejaksaan melakukan penyelidikan dan penyidikan secara maraton. Kasipidsu Kejari Lumajang, Kasi Pidsus Kejari Lumajang, Adnan mengatakan, pihaknya menetapkan tersangka setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap proyek taman yang tak sesuai dengan Perencanaan dan Pelaksaan yang tertuang di RKA DLH APBD 2012. Pihaknya masih terus mendalami dan memeriksa tersangka secara maraton. "Jadi banyak kejanggalan terhadap proyek taman kota dan media jalan serta tugu adipura," jelas pria pendukung Arema itu. Bahkan hasil penyelidikan dan penyidikan, taman yang dibangun di jalan Propinsi sempat dihentikan oleh Balai Besar Jalan V Pemprov Jatim. "Proyek itu tidak ada ijin dari Pemprov," terang lekaki dengan brewok manisnya.' Dugaan kejari Lumajang, aksi korupsi yang dilakukan oleh Kadis DLH dibantu oleh Chomsari selaku PPTK. Bahkan, saat dilakukan peyidikan sebelum dijadikan tersangka, keduanya berbelit-belit dan ketika ada bukti keduanya hanya bisa pasrah. "Kadis DLH didampingi pengacara dari Jember," terangnya.(yan/red)