Author : Redaksi

Tumbal Pasir Besi, 13 Pejabat Pemkab Lumajang Diperiksa Kejaksaan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebanyak 13 pejabat Pemkab Lumajang diperiksa Kejaksaan Tinggi di kantor Kejaksaan Negeri Lumajang, Senin (29/09/2014).  Mereka diperiksa terkait dengan dugaan kasus pemberian ijin tambang pasir besi yang diduga telah merusak lingkungan dan merugikan Negara milyaran rupiah.Satu persatu pejabat Pemkab Lumajang mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Lumajang untuk memenuhi panggilan dari penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Mereka masuk ke dalam ruang kantor penyidik Kejaksaan Negeri setempat untuk memberikan keterangan terkait dengan dugaan korupsi tambang pasir besi. “Ada 13 pejabat Pemkab Lumajang dilakukan pemeriksaan hari ini,  mulia dari Kabag Ekonomi, Ninis Rahmawati, Asisten Administrasi Wisu Wasono Adi, Badan Perencanaan Daerah Lumajang, hingga Kabag Hukum Pemerintah Lumajang,” Ujar Taufiq Hidayat Kabag Hukum Pemkab Lumajang.Selaian itu,  satu pejabat Lingkungan Hidup Propensi Jawa Timur Serta Pemegang Ijin Pertambangan Pt Indo Maining Sejahtera Gofur, juga ikut diperiksa. Pemeriksaan ini terkait dugaan korupsi penambangan pasir besi Di Lumajang. Namun yang dipanggil saat ini kapasitasanya sebagai Saksi. Sementara itu, menurut Adnan Sulistio Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Lumajang,  ada satu tim dari kejaksaan tinggi melakukan pemeriksaan para pejabat Pemkab Lumajang. Hali tu terkait dugaan korupsi penambangan pasir besi yang diduga merugikan Negara miliaran rupiah.Setelah enam jam dilakukan pemeriksaan mereka enggan dikonfirmasi, para pejabat memilih meninggalkan wartawan yang sudah menunggu mulai siang.(Yd/red)

PT Pos Indonesia Resmi Luncurkan Prangko B 29 Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- PT Pos Indonesia Cabang Lumajang resmi menggelar louncing prangko dengan gambar wisata puncak B 29 desa Argosari, Kabupaten Lumajang. Louncing prangko B 29 dillakaukan dengan melakukan touring IMPI Jawa-Bali dan juga diikuti oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang. Anton Krisna kepala PT Pos Indonesia Cabang Lumajang menyatakan, louncing prangko B 29, merupakan bentuk kepedulian PT Pos Indonesia untuk memajukan pariwisata. Seperti diketahui, B 29 merupakan salah satu icon baru wisata Kabupaten Lumajang yang saat ini sedang banyak dikunjungi wisatawan. "Mulai besok, prangko B 29 bisa didapatkan di seluruh kantor cabang PT Pos di seluruh Indonesia," ujar Anton saat menggelar louncing di puncak B 29 bersama IMPI dan masyarakat Argosari serta para pengunujung, Minggu (29/09/2014). Sementara itu, Gawat Sudarmanto Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang menyambut baik louncing prangko B 29. Diharapkan, dengan prangko B 29, icon wisata Lumajang yang baru itu akan semakin banyak menyedot pengunjung baik dari lokal maupun manca negara. "Saya ucapkan terima kasih kepada PT Pos Indonesia Cabang Lumajang yang telah andil untuk mengenalkan wisata B 29 Lumajang," ujar Gawat. Louncing prangko B 29 juga disambut baik oleh warga Argosari, yang jelas akan merasakan dampak postifnya, jika B 29 menjadi jujukan wisata Nasional. "Saya atas nama warga Argosari berterima kasih kepada semua pihak, yang telah ikut andil mengenalkan wisata B 29 kepada masyarakat luas," ujar Ismail Kepala desa Argosari.(Yd/red)

Hati-Hati Ojek Gadungan, Ojek B 29 Hanya Tarik Biaya 50 Ribu Saja

Lumajang(lumajangsatu.com)- Wisata puncak B 29 desa Argosari Kecamatan Senduro Kebupaten Lumajang semakian hari semakin banyak menyedot para wisatawan. Pemandangan yang santa indah, membuat para pengunjung ketagihan datang kemabli. Semakin banykanya pengunjung berdampat kepada warga sekitar yang menjadi jasa ojek untuk mengantar para pengunjung ketas puncak. Namun, para pengunjung harus berhati-hati dengan ojek yang biasanya mematok harga sangat mahal. "Kalau ojek yang dibawah binaan Dinas Pariwisata semuanya sama harganya, yakni 50 ribu antar jemput ke puncak B 29," ujar Yanto salah seorang ojek puncak B 29 kepada lumajangsatu.com, Minggu (29/09/2014). Menurutnya, dalam kondisi apapun baik medan sulit atau medan gampang, hari yang ramai pengunjung atau saat sepi, para tukang ojek tidak akan menaikkan harga. Akan tetapi ada sebagin tukang ojek yang terkdang memanfaatkan saat ramai pengunjung dengan mematok harga sampai 200 ribu. "Kalau kelompok ojek kami tidak ada kenaikan tarif meskipun saat ramai pengunjung," paparnya. Biasanya para tukang ojek yang mematok harga tinggi membidik pengunjung yang baru datng pertama kali. Para tukang ojek terkdang menunggu di pintu masuk desa Argosari. "Biasanya mereka bilang jalur yang menuju tempat ojek kami longsor sehingga tidak bisa dilewati," paparnya. Sementara itu, Gawat Sudarmanto kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang mengaku akan terus melakukan pembinaan kepada para tukang ojek. Sebab, jika masih ada ojek yang tidak seragam B 29 lambat laun akan ditinggalkan pengunjung. "Kita akan terus lakukan pembinaan, sebab masih ada yang narget ongkos mahal B 29 pasti tidak akan pengunjungnya lagi," pungkasnya.(Yd/red)

Besiaplah, Pak Polisi Akan Datang Kerumah Anda Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang bersama Kapolsek dan Bhabinkamtibmas se Lumajang menggelar Deklarasi Giat Bhabinkamtibmas Kunjungan ke Rumah-Rumah (Door To Door Policing) guna membangun kepercayaan dan kemitraan masyarakat dalam rangka menuju pelayanan prima, di Pendopo Lumajang, Senin (29/09/2014). "Ini upaya kita untuk mendekatkan polisi kepada masyarkat untuk menjalin kemitraan polisi dan masyarakat," ujar AKBP Singgamata SIK Kepada sejumlah wartawan usai acara. Menurut Kapolres, diakui atau tidak masyarakat masih banyak yang takut ketika didatangi polisi. Anggapan masyarakat jika ada polisi pasti ada kasus. "Dengan gerkan door to door ini, kita ingin hilangkan anggapan itu," papar Kapolres. Agar para Bhabinkamtibmas giat melakukan kunjungan, akan dilakukan monitoring dari pihak polres. Nantinya akan dilakukan uji petik secara acak kepada rumah yang telah dikunjungi polisi. "Bagi Polsek yang minim kunjungannya kita akan pasang bendera hitam," terangnya. Dalam berkunjung, Bhabinkamtibmas harus mengenalkan nama, menyampaikn program dan tugas serta fungsi polisi sebagai pembina keamanan desa. "Dengan begitu akan tercipta hubungan dan kemitraan anatara polisi dan masyarakat," pungkasnya.(Yd/red)

Isu Penculikan Anak Mulai Resahkan Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Isu penculikan anak yang menyebar dari mulut ke mulut dan Broadces BBM mulai membuat resah warga Lumajang. Pasalnya, isu itu mulai membuat para orang tua panik dan mulai membatasi kegiatan anak di luar rumah. "Disini sampai-sampai anak saya tidak bolah masuk malam untuk mengaji dan diganti sore hari, karena isu penculikan anak yang ramai dibicarakan oleh warga," ujar Sagit, warga Kalidilem Kecamatan Randugaung, Sabtu (27/08/2014). Sementra itu, AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang menyatakat bahwa isu teresbut sama sekali tidak benar. Masyarakat diminta tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan isu yang tidak jelas sumbernya. "Itulah buruknya warga kita, terkadang mudah percaya dengan isu yang tidak jelas sumbernya," ujar Kapolres kepada lumajangsatu.com. Namun, Kapolres mengambil segi positif dari kejadian tersebut, bahwa masyarakat kembali meningkatkan kewaspadaannya. "Kita ambil segi positifnya saja, bahwa masyarakat mulai waspada dan melakukan penjagaan lingkungannya," jelasnya. Lebih lanjut Kapolres menegaskan, bahwa isu itu tidak benar dan tidak ada laporan bahwa di Lumajang ada penculikan anak yang juga diisukan diambil organ tubuhnya. Kapolres meminta kepada warga Lumajang jika melihat aktifitas yang mencurigakan, agar segera dilaporkan kepada perangkat desa atau pihak keamanan. "Mari kita tingkatkan kewaspadaan lingkungan, jika ada yang mencurigakan segera laporkan kepada kami," pungkasnya.(Yd/red)

Gunung Lemongan Terbakar, Sekda Lumajang Turun Pantau Kobaran Api

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sehari setelah terjadinya kebakaran hebat di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan, sabtu 27 september 2014, Sekkab Kabupten Lumajang, Buntaran Suprianto meninjau langsung lokasi kebakaran didampingi oleh koordinator Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus. Meskipun dengan tertatih-tatih di bawah sengatan terik matahari, dengan penuh semangat, Buntaran Suprianto mendaki hingga ke lokasi kebakaran di ketinggian 600 mdpl. A’ak menyatakan bahwa ini adalah kali pertama pejabat tinggi kabupaten Lumajang menjejakkan kakinya di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan. “ini penting, dan kami akan mencatatnya dalam sejarah gerakan konservasi Gunung Lemongan,” ujar A’ak kepada lumajangsatu.com. Dalam kunjungan ke Gunung Lemongan tersebut Buntaran Suprianto didampingi oleh Asisten Administrasi Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi dan tiga orang personil dari BPBD Kabupaten Lumajang yang menunggu di Posko Laskar Hijau. Selama pendakian ini, Buntaran Suprianto bisa melihat langsung tanaman konservasi milik Laskar Hijau yang selamat dari kebakaran dan yang hangus terbakar oleh kobaran api yang berasal dari pembukaan lahan secara liar oleh warga dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab tersebut. "Kebakaran yang menghanguskan sekitar 500 hektar kawasan hutan lindung ini melalap habis sekitar 1000 tanaman bambu petung hitam, dan ribuan pohon mente, sirsak, dan lain-lain yang ditanam oleh Laskar Hijau pada akhir tahun 2013 lalu dengan kerugian diperkirakan mencapai 350 juta rupiah," jelasnya. Setelah melihat langsung kondisi hutan lindung yang ada di Gunung Lemongan, Buntaran Suprianto tidak bisa menyembunyikan rasa keprihatinannya, dan berkomitmen untuk membantu Laskar Hijau dalam upayanya untuk melakukan rehabilitasi kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan ini. Secara tegas Buntaran Suprianto untuk tahun ini akan membantu pengadaan bibit Bambu Petung Hitam (Dendracalamus Asper Black) sebanyak 10 ribu bibit. Juga akan membantu pengadaan papan larangan menebang pohon, membakar kawasan dan berburu satwa di 20 titik akses masuk ke kawasan hutan lindung Gunung Lemongan yang ada di kecamatan Ranuyoso, kecamatan Klakah dan kecamatan Randuagung, serta fasilitas-fasilitas lain yang dibutuhkan oleh Laskar Hijau untuk kepentingan pelestarian kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan ini. "Buntaran Suprianto juga berjanji untuk bisa membantu gerakan pelestarian kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan secara kontinue setiap tahunnya melalui APBD," pungkasnya.(Yd/red)

Dugaan Korupsi Koperasi 2,2 M, Kasubag Informasi Humas Pemkab Diperiksa Kejaksaan Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dugaan kasus korupsi koperasi Wirabhakti Pemkab Lumajang tahun 2006 yang diduga melibatkan sejumlah pejabat pemkab kembali dihidupkan oleh Kejaksaan Negeri Lumajang. Jum'at Pagi, (26/09/2014) Yuli Haris Kasubag Informasi Humas Pemkab diperiksa oleh tim pidsus Kejaksaan Negeri. Yuli Haris diperiksa untuk dimintai keterangan seputar kewenangannya sebagai bendahara koperasi. Dugaan kerugian akibat korupsi itu mencapai 2,2 miliar rupiah. Saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan Yuli enggan untuk memberikan komentar. Yuli langsung tancap gas dan keluar dari kantor kejaksaan setelah diperiksa selama hampir tiga jam. "Gak ada apa-apa kok rek," saut Yuli saat dihampiri oleh awak media yang telah menunggu diluar kantor Kejaksaan sejak pagi hari. Sebelumnya, Tim Pidana Kusus Kejaksaan Negeri juga melakukan pemeriksaan kepada Ir Paiman, Kepala Dinas Pertanian yang saat itu menjabat sebagai ketua koperasi Wirabhakti Pemkab Lumajang. "Untuk sementara ini, Yuli diperiksa sebagai saksi, karena kita yakini dia tahu aliran dana koperasi Wirabhakti yang mencapai 2,2 miliar rupiah yang hingga kini tidak ada pertanggung jawabannya," ujar Adnan Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Lumajang kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)

Gunung Lemongan Kembali Terbakar, Api Berkobar Hingga Puncak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Musim kemarau dengan suhu yang sangat panas, membuat hutan di Gunung Lamongan kembali terbakar. Api terlihat di lereng sebelah barat dan utara hingga ke puncak Gunung Lemongan. "Saat ini sedang terjadi kobaran api yang sangat besar, dan terlihat dari bawah di lereng sebelah barat dan utara," ujar A'ak Abdullah Al-kudus, koordinator Laskar Hijau, Jum'at (26/09/2014). Menurutnya, hampir setiap tahun ketika musim kemarau di Gunung Lemongan yang ditumbuhi semak belukar selalu mengalami kebakaran. Kebakaran hutan itu mengancam tanaman konserfasi yang ditanam oleh aktifis lingkungan. "Kalau sudah kebakaran seperti ini, pasti banyak tanaman yang ditanam para aktifis mati," terang aktifis lingkungan itu. Karena lokasi kebakaran berada di lereng yang sulit dijangkau, aktifis kesulitan untuk melakukan pemadaman. Laskar hijau biasanya melakukan pemadaman api dititik yang mudah dijangkau dan tidak membahayakan para aktifis. "Lokasi kebakarannya sangat sulit untuk dijangkau dan kita hanya bisa berharap api segera padam," pungkasnya.(Yd/red)

Ikut Pameran Museum, Buah Genitu Lumajang Populer di Jatim

Lumajang(lumajangsatu.com)- Disamping terkenal sebagai kota Pisang, Lumajang juga mulai dikenal sebagai kota penghasil buah langka yakni Genitu atau yang juga disebut dengan Manicu. Buah tersebut berbentuk bulat dan agak kecoklatan ketika sudah matang. "Saat pameran dan lomba museum ekpo 2014 di Jawa Timur kita juga kenalkan buah asli Lumajang yakni Genitu," ujar Aries Purwanti, Arkeologi yang mengelola museum daerah Lumajang, Kamis (25/09/2014). Buah yang dibawa dari kaki Gunung Semeru tersebut menjadi rebutan peserta dan warga yang datang. Pasalnya, buah itu sangat manis dan tidak banyak ditemukan didaerah lain dengan kualitas sebagus di Lumajang. "Buah itu hanya ditemukan di Sekitar Bromo, Bondowoso dan sebagian Jember dan di daerah aslinya Lumajang" terangnya. Meski tanaman itu bisa tumbuh dimana saja, namun buahnya tak semanis dan tak sebanyak pohon Genitu yang tumbuh di Lumajang. Sehingga buah Genitu bisa disebut sebagai buah langka yang hanya bisa tumbuh baik dibeberapa daerah saja. "Di Bali pohon Genitu juga ada, tapi buahnya tidak semanis yang ada di Lumajang sehingga buah itu tidak begitu diminati," jelasnya. Di Bojonegoro buah genitu dikenal sebagai sawo susu, karena bentuknya mirip sawo namun isinya putih dan banyak mengandung air seperti susu. Buah Genitu juga dikenal sebagai buah yang bisa menambah fitalitas bagi kaum pria. "Kalau di Bojonegoro Genitu disebut sebagai Sawo Susu," pungkasnya.(Yd/red)