Sindikat Maling Sapi

Oknum Sekdes Madurejo Lumajang Tak Akui Dapat Bagian Hasil Curwan

Penulis : lumajangsatu.com -
Oknum Sekdes Madurejo Lumajang Tak Akui Dapat Bagian Hasil Curwan
Oknum Sekdes Madurejo yang tertangkap dalam sindikat maling sapi.

Lumajang - Agus Wahyu Utomo (34) selaku oknum SekDes Madurejo Kecamatan Pasirian yang turut andil dalam sindikat pelaku curwan tidak mengakui mendapat bagian dari hasil pencurian tersebut, padahal otak dari curwan Sahlan mengakui bahwa dibagi hasil sejumlah 1.500.000

Terlebih dari 13 Tkp mereka beraksi, oknum Sekdes ini yang menentukan titik  jalannya sapi hasil curian untuk diangkut ke tempat yang aman. Hasil dari curiannya langsung dijual kepada penadah Kartolo warga Desa Bence Kecamatan Kedungjajang yang saat ini sudah ditangkap oleh Satreskrim Polres Lumajang .

Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Masykur bahwa pihaknya sudah menggelarkan terkait ketiga pelaku tersebut bahwa otak dari pencurian yaitu Sahlan dan Suhur sekaligus sebagai sopir.

"Agus ini tidak mengakui bahwa mendapat bagian, namun peranannya jelas " Kata AKP Masykur.

Sementara itu Polisi akan terus memburu pelaku dari komplotan ini yang belum berhasil ditangkap, namun identitasnya sudah dikantongi.

"Pelaku lainnya sudah kami ketahui identitasnya dan sekarang menjadi target kami untuk ditangkap" tutup Masykur saat ditemui di ruang kerjanya. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Kampus Lumajang

STKIP PGRI Lumajang Gelar Workshop Virtual Reality For Education Bersama Pendekar VR Jawa Timur

Lumajang- STKIP PGRI Lumajang kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi pendidikan dengan menggelar workshop desain media pembelajaran berbasis Virtual Reality (VR). Acara yang berlangsung mulai tanggal 5 – 7 Juni 2024 ini, menjadikan STKIP PGRI Lumajang sebagai satu-satunya kampus di Lumajang yang memberikan pelatihan berfokus pada teknologi VR dalam Pendidikan.

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.