Polisi Berusaha Ungkap Identitas Mayat

Penemuan Mayat di Sungai Bondoyudo Lumajang, Diperkirakan Sudah Seminggu

Penulis : lumajangsatu.com -
Penemuan Mayat di Sungai Bondoyudo Lumajang, Diperkirakan Sudah Seminggu
Tim identifikasi berusaha ungkap Identitas Mayat

Lumajang- Mayat pria tanpa identitas ditemukan di aliran Sungai Bondoyudo Dam Umbul, Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung pada Selasa, (31/1/2023). Kini Polres Lumajang berusaha untuk mengungkap beberapa ciri-ciri mayat tersebut dan dapat diketahui bahwa korban diperkirakan meninggal sudah satu minggu.

Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto mengatakan bahwa orban ditemukan menggunakan kaos warna kuning kombinasi abu-abu, menggunakan celana panjang jeans warna biru dan menggunakan gasper atau ikat pinggang dari kulit warna hitam.

"Korban diperkirakan berusia 45 tahun, tinggi 165 cm dan ciri-ciri rambut lurus," ungkap Hari Rabu, (1/2/2023).

Dari hasil olah TKP, posisi mayat alam kondisi terlentang hanyut di pusaran air menggunakan pakaian kaos warna kuning kombinasi abu-abu dan celana panjang jeans warna biru. Gaspes atau ikat pinggang terbuat dari kulit warna hitam.

Pihaknya mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Imam penjaga pintu Dam Umbul.

"Awalnya warga sedang melakukan pengecekan pintu air di dam umbul, kemudian melihat mayat laki-laki mengapung dengan kondisi tengkurap," tutupnya (Ind/red).

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?