Pelantikan

Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen dalam Pengembangan Gerakan Pramuka

Penulis : -
Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen dalam Pengembangan Gerakan Pramuka
Suasana pelantikan Pramuka Lumajang di Pendopo

Lumajang – Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan Gerakan Pramuka di wilayahnya. Hal ini disampaikan dalam Pelantikan Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Lumajang Masa Bakti 2025-2030 serta Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Lumajang Pergantian Antar Waktu (PAW) Masa Bakti 2024-2029, yang berlangsung di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Jumat (21/3/2025).  

Sebagai Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Lumajang, Bunda Indah menekankan peran strategis majelis pembimbing dalam memberikan bimbingan moral dan organisatoris serta memfasilitasi pendidikan kepramukaan.  

"Sebagai Ketua Mabicab Lumajang, saya akan terus mendukung Gerakan Pramuka melalui fungsi majelis pembimbing, baik dalam aspek moral, organisatoris, maupun fasilitasi pendidikan kepramukaan," tegasnya.  

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur, H. Arum Sabil, secara resmi melantik Bunda Indah sebagai Ketua Mabicab Lumajang, serta Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, sebagai Ketua Kwarcab Lumajang PAW.  

Bunda Indah turut menyoroti sejumlah capaian Gerakan Pramuka Lumajang selama kepemimpinannya sebagai Ketua Kwarcab, yang diharapkan menjadi pijakan bagi kepengurusan baru. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Bumi Perkemahan Pramuka Glagah Arum, perolehan predikat Kwarcab Tergiat ke-2 se-Jawa Timur, serta pelantikan 1.645 Pramuka Garuda. Selain itu, keterlibatan aktif Pramuka Peduli dalam berbagai upaya penanggulangan bencana dan permasalahan sosial juga menjadi salah satu pencapaian signifikan.  

"Capaian ini menjadi modal bagi Ketua Kwarcab yang baru sekaligus tantangan untuk meningkatkan prestasi ke depan," ujarnya.  

Bunda Indah juga menekankan pentingnya penguatan gugus depan (gudep) di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan. Berdasarkan survei Kwarcab Lumajang, masih banyak gugus depan yang belum memiliki pembina berkualifikasi mahir dasar dan mahir lanjutan.  

Ia pun meminta Kepala Kantor Kementerian Agama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang untuk lebih aktif dalam pembinaan pramuka di wilayahnya.  

"Segera lakukan MoU dengan pusat pendidikan dan pelatihan kepramukaan untuk menyelenggarakan kursus bagi pembina dan Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus)," imbuhnya.  

Selain itu, ia juga mendorong dinas terkait untuk menghidupkan kembali Satuan Karya Pramuka (Saka) serta membentuk saka baru sesuai instruksi Kwartir Nasional.  

"Semakin beragam saka yang ada, semakin baik bagi perkembangan Pramuka Penegak dan Pandega. Kwarcab Lumajang juga harus berpartisipasi dalam Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada tingkat daerah dan Peran Saka tingkat nasional," pungkasnya.  

Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan Gerakan Pramuka Lumajang semakin berkembang sebagai wadah pendidikan karakter bagi generasi muda serta berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berdaya dan tangguh (Ind/Kom/red).

Editor : Redaksi

Terus Lakukan Penghijauan

Do'a Lintas Iman Tutup Musim Tanam 2025 di Gunung Lemongan Lumajang

Lumajang - Dalam rangka Penutupan Musim Tanam tahun 2025, Laskar Hijau menyelenggarakan Do'a Bersama Lintas Iman, bertempat di lereng Gunung Lemongan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur (16/04/2025). Sebagaimana biasa sejak tahun 2008, setiap tahun Laskar Hijau memulai penanaman di musim hujan pada kisaran bulan Oktober dan mengakhiri musim tanam saat menjelang kemarau di kisaran bulan April.

Dilatih Evaluasi Mandiri

BPBD Resmi Bentuk Desa Tangguh Bencana di Ranupani

Lumajang– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang bersama BPBD Provinsi Jawa Timur secara resmi meluncurkan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Senin (14/4/2025). Program ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah tersebut.