Pengeroyokan

Polres Lumajang Selidiki Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Satpol PP Terhadap Penjual Es Krim di Alun-Alun

Penulis : -
Polres Lumajang Selidiki Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Satpol PP Terhadap Penjual Es Krim di Alun-Alun
Kasatreskrim Polres Lumajang Saat Diwawancarai

Lumajang– Seorang penjual es krim bernama Misrat, warga Dusun Pelampean, Desa Tegal Ciut, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, menjadi korban dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang. Insiden ini terjadi saat korban tengah bersiap-siap berjualan di kawasan Alun-Alun Lumajang dan kini kasusnya tengah diselidiki oleh jajaran Polres Lumajang.

Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKBP Pras Ardinata, membenarkan adanya laporan yang telah masuk ke pihak kepolisian dari pihak korban. Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa proses penyelidikan telah dimulai dan sejumlah langkah awal telah dilakukan, termasuk visum terhadap korban serta pemanggilan para saksi dan terlapor.

“Terkait laporan itu sudah kami terima. Korban atas nama Misrat sudah kami visum. Saat ini kasus dalam proses penyelidikan. Hari ini kami memanggil saksi-saksi dan oknum Satpol PP yang diduga terlibat untuk diperiksa. Jumlahnya lebih dari satu orang,” tegas AKBP Pras kepada wartawan, Senin (12/5/2025).

Kejadian bermula ketika Misrat hendak berjualan es krim di area Alun-Alun Lumajang. Saat itu, ia didatangi oleh seorang oknum anggota Satpol PP dan terjadi teguran. Namun teguran tersebut diduga berujung pada konflik fisik. Menurut pengakuan korban, dirinya dipiting dari belakang oleh salah satu petugas dan mendapatkan tindakan kekerasan lainnya.

“Dari keterangan korban, waktu itu ia sedang bersiap berjualan di alun-alun. Lalu ditegur oleh salah satu BP (petugas), kemudian terjadi sedikit konflik. Korban dipiting dari belakang oleh salah satu pelaku,” ujar Kasat Reskrim.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka ringan di bagian wajah. Selain itu, korban juga mengaku sempat dipukul menggunakan sebuah handphone. “Ada sedikit luka di wajah. Untuk informasi mengenai luka serius seperti kepala bocor, itu tidak benar. Kepalanya tidak boncor, tapi berdasarkan keterangan korban, salah satu pelaku sempat memukulnya menggunakan HP,” tambahnya.

Penyidik menduga bahwa insiden tersebut melibatkan lebih dari satu oknum Satpol PP. Oleh karena itu, pemeriksaan dilakukan terhadap lebih dari satu orang untuk menggali fakta dan memastikan kebenaran dari kejadian tersebut. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap untuk mengidentifikasi siapa saja yang benar-benar terlibat dan sejauh mana keterlibatan mereka dalam tindakan kekerasan terhadap korban.

“Kami masih mendalami motif dari peristiwa ini. Pemeriksaan terhadap para terlapor terus kami lakukan. Prinsipnya, kami akan menangani kasus ini secara profesional dan transparan,” tegas AKBP Pras.

Kasus ini pun menjadi sorotan publik, terutama di media sosial, karena melibatkan aparat penegak peraturan daerah yang seharusnya memberikan perlindungan dan ketertiban di ruang publik. Banyak warganet menyayangkan jika benar terjadi kekerasan terhadap pedagang kecil yang sedang mencari nafkah.

Sementara itu, pihak keluarga korban berharap agar kasus ini dapat diproses secara adil dan para pelaku mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku. Mereka juga meminta agar instansi terkait memberikan perhatian khusus agar tindakan semacam ini tidak terulang kembali, terlebih di ruang publik seperti Alun-Alun yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.

Hingga saat ini, penyelidikan terus berlangsung di Polres Lumajang. Kasus ini dipastikan akan dikembangkan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan alat bukti lainnya (Ind/red).

 

 

 

Editor : Redaksi

Politik Dan Pemerintahan

PWI Lumajang Audiensi dengan Bupati dan Wabup: Siap Bersinergi Membangun dan Mempromosikan Lumajang

Lumajang - Dalam upaya mempererat hubungan kemitraan antara insan pers dan Pemerintah Kabupaten Lumajang, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lumajang menggelar audiensi resmi dengan Bupati Lumajang, Indah Amperawati, dan Wakil Bupati Lumajang Yudha Aji , Selasa (24/6/2025). Sebagai bentuk langkah awal membangun sinergi demi menciptakan Lumajang yang lebih baik, maju, dan dikenal luas sebagai daerah yang indah serta penuh potensi.