Pemuda Gucialit Lakukan Gerakan di Cak dan Yuk Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Pemuda Gucialit Lakukan Gerakan di Cak dan Yuk Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Demi memajukan obyek wisata di Kecamatan Gucialit. Anak muda di kecamatan yang terkenal dengan kebun tehnya, mulai galang dukungan untuk bisa menjadikan putra daerahnya menjadi Cak Lumajang.

Langkah yang ditembuh, para anak muda di Gucialit dengan gencar promosi dan ajangkan untuk SMS, agar wakilnya di forum Cak dan Yuk Lumajang bisa menang melalui jejaring sosial.

Lumajangsatu.com, sangat tertarik dengan gerakan anak-anak Gucialit yang ingin memajukan potensi wisatanya melalui jejaring sosial. inilah cara mereka melakukan gerakan dukungan bagi putra daerahnya di cak dan yuk Lumajang

"Kami mohon doa dan dukungan agar Frendy Adolescent bisa menjadi cak lumajang 2014.
Saya Frendy meminta masyarakat gucialit mengirim sms sebanyak2nya.
Ketik cak < spasi> 11 kirim ke 3439.
Seng akeh yo rek.
asli putra daerh gucialit " teks yang dikirim melalui inbox lumajangsatu.com.

Irawan, salah satu pemuda pelopor pengenalan Kawasan Gucialit menjadi tempat tujuan wisata mengatakan, langkah yang kita lakukan bersama teman-teman di Gucialit semua lini. Mulai bergabung dengan komunitas di Lumajang, juga promosi Gucialit dengan segala potensinya.

"Sapa tahu, kalau Cak Lumajang dari Gucialit, daerah kami akan maju disegala sektor, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, perkebunan dan wisata," ujar pria yang selalu hadir disetiap kegiatan komunitas kepemudaan di Lumajang.(ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).