Habitat Macan Tutul Terancam Punah Akibat Kebakaran Semeru

Penulis : lumajangsatu.com -
Habitat Macan Tutul Terancam Punah Akibat Kebakaran Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kebakaran puluhan hektar semak belukar dan hutan cemara di Gunung Semeru yang terjadi sejak selasa (20/10) lalu hingga kini mengancam sejumlah habitat liar termasuk macan tutul yang sering ditemui jejaknya oleh para pendaki.

"Jadi disekitar lokasi kebakaran itu sering kali ditemui jejak macan tutul mas, namun hingga kini belum ada laporan ditemukannya bangkai satwa," ungkap Ahmad Susjoto Kepala Wilayah Bidang II  TNBTS saat ditanya awak media, Minggu (25/10/15).

Lebih lanjut pihaknya mengatakan, selain habitat macan tutul juga banyak lagi habitat satwa liar lainnya seperti babi hutan, elang, lutung dan banyak lagi yang lainnya.

"Selain macan tutul, disana juga ada babi hutan, elang, lutung dan sejumlah satwa lainnya mas," tambah pria hitam manis itu.

Meski belum ditemui bangkai satwa liar disekitar lokasi kebakaran, pihaknya akan terus melakukan patroli untuk mengetahui secara pasti satwa yang menjadi korban kebakaran.

"Ya kami terus lakukan patroli disekitar lokasi, bahkan hari ini saya bersama tim akan naik langsung kesana untuk melihat langsung situasi disana," pungkasnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).