Istri Bupati Kagum Tembakau Barley Lumajang Tembus Pasar Dunia

Penulis : lumajangsatu.com -
Istri Bupati Kagum Tembakau Barley Lumajang Tembus Pasar Dunia

Lumajang (lumajangsatu.com) - Saat acara festival kopi Lumajang di Pendopo Pemkab juga dipamerkan prodak perkebunan seperti tembakau dan tebu. Ketua TP PKK Hj. Tutuk Fajriatul Mustofiah didampingi istri Wakil Bupati dan Sekda juga sempat melihat tembakau asli Lumajang.

Istri Bupati terlihat kagum, karena Lumajang ternyata memiliki potensi perkebunan tembakau bahkan sampai tembus pasar dunia. Jenis tembakau Barley banyak dijumpai di Kecamatan Tempeh dan diekspor hingga luar negeri.

Dwi Wahyono, Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang menyebut potensi tembakau sangat luar biasa. Terutama jenis Barley, dimana tembakau Lumajang kualitasnya terbaik dari daerah lain.

"Barley juga dikembangkan di Jember dan Banyuwangi, namun kualitasnya masih lebih bagus Lumajang," ujar Dwi, kepada lumajangsatu.com, Rabu (12/10/2016).

Tak hanya itu, Lumajang juga memiliki tembakau lokal jenis Menyono dan Mojo. Kedua jenis tembakau ini biasanya dirajang dan dijual dipasaran dengan harga 50 ribu hingga 85 ribu per-kg-nya.

"Kalau tembakau lokal, Lumajang memiliki Menyono dan Mojo, keduanya sangat laris meski harganya mahal," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).