Kecalakaan Rombongan Study Tour

11 Siswa SMAN 02 Genteng Banyuwangi Harus Rawat Inap di RSUD Haryoto

Penulis : lumajangsatu.com -
11 Siswa SMAN 02 Genteng Banyuwangi Harus Rawat Inap di RSUD Haryoto
Korban kecelakaan siswa SAM N 02 Genteng saat dirawat di RSUD Haryoto karena kecelakaan

Lumajang (lumajangsatu.com) - 46 korban kecelakaan bus stady tour SMA Negeri 02 Genteng Kabupaten Banyuwangi dirawat di RSUD dr. Haryoto Lumajang. Pihak keluarga sudah berada di rumah sakit untuk melihat kondisi korban.

Ipda Joko Try, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang menyatakan dari 46 korban tinggal 11 korban harus rawat inap dan 17 rawat jalan. Sedangkan yang luka cukup parah ada dua, yakni Friska Rita Amalia dan Siswandi.

BACA JUGA : 

"Sebagian sudah dibawa pulang oleh kelaurganya, saat ini tinggal 28 korban saja yang masih dirawat di rumah sakit," ujar Joko Tri, Minggu (20/10/2019).

Kecalakaan bus study tour nopol H-7735-UA terjadi di jalan raya Sukosari sekira pukul 02.00 wib. Busa hendak mendahuli kendaraan didepannya dari arah timur ke kabarat. Namun, bus terlalu ke kakanan dan masuk parit disisi utara jalan.

"Kecelakaan terjadi pukul 2 dini hari. Bus hendak mendahulu kendaraan di depannya namun terlalu ke kanan," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).