Lumajang(lumajangsatu.com) - Masyarakat Lumajang berharap, Air Terjun Cuban Sewu Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo bila masuk di Televisi  sebagai promosi wisata di Kaki Gunung Tertinggi di Pulau Jawa. Kami berharap keindahan Cuban Sewu Semeru masuk Tv, ujar Sasa, salah satu warga di Pronojiwo. Kapan ya program TV seperti My Trip Adventure, Jejak Petualang meliput, agar Lumajang terkenal dengan keindaannya, ungkap Abdul salah satu wisatawan asal Jakarta.  Cuban Semeru itu, air terjun terindah di Jawa Timur dan Indonesia, masih alami, ungkap Hamzah, warga Candipuro. Masyarakat Lumajang dan wisatawan berharap Pemkab segera melakukan pengembangan dan pembangunan ke wisata cuban sewu. Karena, wisata alam yang indah akan menjadikan Lumajang dikunjungi wisatawan domestik dan luar negeri.  Eman sekali, kalau pemerintah tak segera memasukan Cuban Semeru sebagai destinasi wisata Lumajang, jelas Samsul, Mahasiswa Univesitas Brawijaya asal Lumajang.(ls/red)
Indeks Berita
Tiya Soegito : Pengunjung Cuban Sewu Semeru Harus Memiliki Fisik Kuat
Lumajang(lumajangsatu.com) - Obyek wisata alam air terjun Cuban Sewu Semeru, ternyata memiliki medan yang berat dan Ektrem. Bagi wisatawan/ pengunjung yang akan ke Cuban Sewu Semeru harus memperhatikan persiapn yang matang. Hal ini disampaikan oleh, Tiya Soegito yang pernah mengunjungi Cuban Sewu Semeru. "Ya, kalau ke wilayah Trap Sewu yang kini populer dengan sebutan Cuban Sewu jangan hanya ingin ambisi sampai, karena medan/ jalur menuju ke sana sangat berat dan ekstrem," ungkapnya. Mbak Tiya, sapaan akran Tiya Soegito memberikan tips bagi pengunjung ke Cuban Sewu. Pertama, Pengunjung harus mempersiapkan Fisik yang prima. Kedua, Skil melewati jalur menurun dan mendaki di kawasan wisata alam. "Ketiga, jangan sembrono dan cenderung merusak alam. Lebih baik menggunakn guide dari masyarakat lokal," ujar ibu 3 anak. Cuban Sewu Semeru kini sudah pouler dan menjadi penasaran wisatan baik lokal, luar kota dan asing.(ls/red)
Batu Sebesar Sapi Longsor Tutup Jalur Piket Nol Lumajang-Malang
Candipuro (lumajangsatu.com) - Hujan deras menyebabkan, tbing setinggi enam meter di jalan provinsi lintas selatan Lumajang- Malang, Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro longsor, Sabtu(14/03) siang. Lngsoran yang berupa batu berukuran besar menutup separuh badan jalan provinsi dan mengakibatkan jalur lumajang-malang menjadi tersendat. Longsoran dari tebing setinggi enam meter, yang berada di kilo meter lima puluh sembilan, jalur perbukitan lintas selatan menutupi separuh badan jalan tersebut. Beruntung batu longsoran tidak mengenai pengguna jalan, karena saat terjadi longsor jalan tersebut kondisi sepi. Menurut warga sekitar, longsoran batu berukuran dua meter persegi ditemukan warga sudah menutup separuh badan jalan propensi lumajang-malang. Sebelum di temukan longsoran, terjadi hujan lebat. "Longsor terjadi karena di kawasan jalur perbukitan piket nol sering terjadi hujan. Selain itu, struktur tanah yang labil juga menjadi penyebab longsoran tersebut," kata Yoga Pratomo, camat candipuro pada wartawan. Dengan menggunakan alat tradisional, petugas badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dan relawan langsung berupaya membuang batu tersebut ke dalam jurang/ dengan cara memecah batu besar menjadi memebara bagian. untuk mengurai kemacetan, petugas b-p-b-d berlakukan buka tutup jalur.(mad/ls/red)
Hilangkan Kesenjangan, Perda Penyelenggaraan Pendidikan Atur Jarak dan Domisili Siswa Baru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Lumajang terus melakukan langkah untuk menghilangkan jurang pemisah antara lembaga pendidikan. Salah satu caranya dengan membatasi sekolah menerima siswa baru, sebelum warga disekitar lembaga sekolah terakomodir secara keseluruhan. "Dalam perda penyelenggaraan pendidikan yang sudah kita sahkan, akan kita coba hilangkan adanya sekolah favorit dan yang tidak favorit," ujar Sugianto Ketua Komisi D DPRD Lumajang, Sabtu (14/03/2015). Dalam Perda itu, penerimaan siswa baru akan diatur domisili dan jarak. Jika masih ada warga sekitar sekolah yang belum terakomodir, maka sekolah dilarang untuk menerima siswa dari daerah luar. "Selama ini kan ada sekolah yang menjadi favorit bagi orang tua, karena dianggap sekolah unggulan," paparnya. Selama ini, ada lembaga sekolah yang sampai menolak siswa baru karena sudah melebihi kuota. Disisi lain, juga banyak sekolah yang masih kekurangan siswa karena sepi peminat untuk sekolah di lembaga tersebut. "Semoga nanti akan ada pemerataan dan tidak ada lagi jarak antara lebaga sekolah negeri," pungkasnya.(Yd/red)
Fraksi Demokrat Usulkan GTT dan PPT Digaji Rp. 1.288.000 dari APBD Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Tidak Puas dengan jawaban Pemerintah terkait dengan kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT), sangatlah normatif dan belum menjawab dengan solusi yang diharapkan atas fakta riil yang ada. Fraksi Demokrat telah mendalami esensi dari Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2013, yang didalamnya telah mengatur tentang kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). "Namun sekali lagi kami menekankan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang agar honor/gaji tenaga pendidik yang berstatus GGT dan PTT dapat disesuaikan, setidaknya mengacu pada Upah Minimum Kabupaten Lumajang sebesar Rp. 1.288.000,- (Saju Juta Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah)," ujar Ketua Fraksi Demokrat, Indri Marzuki. Menurut dia, untuk meyikapi hal ini,pihak Eksekutif dan Legislatif bisa ”duduk bersama” mengkaji kembali/ menghitung ulang kemampuan APBD Kabupaten Lumajang, yang output-nya untuk honor Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dapat di cover atau dibiayai oleh APBD, bukan dipasrahkan kepada masing-masing sekolah sesuai kemampuan. Sebab jika honor/gaji Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) tersebut dipasrahkan kepada masing-masing sekolah sesuai kemampuan, maka yang terjadi adalah: sebagian besar anggaran untuk honor/gaji tenaga pendidik yang berstatus GGT dan PTT diambil dari dana BOS dan BOSDA yang dalam prakteknya justru mengurangi hak-hak siswa. "BOS dan BOSDA Kok dipakai untu ngaji GTT, khan lucu," ungkapnya.(ls/red)
Duh..! Dua Mahasiswi Cantik Dibacok dan Motor Dirampas Begal di Ranuyoso
Ranuyoso (lumajangsatu.com) - Dua mahasiswa asal Lumajang, ST (21) warga KOta Lumajang dan PT (22) Warga Pasirian dibacok dan motornya dirampas Begal di Jalan Lumajang-Probolinggo, Desa Wates Wetan Kecamatan Ranuyoso. Korban disergap begal saat hendak pulang dari Malang ke Lumajang. Informasi dihimpun dari warga dan petugas, Jum'at(13/03) malam, dua mahasiswi diduga dibuntuti begal dan motor dirampas saat menuju ke Lumajang. DIkarenakan enggan menyerahkan motor, pelaku menyabetkan clurit ke salah satu korban. "Kasih mas, dua mahasiswi dibegal tadi malam," ujar Siti, warga Wates Wetan. Sekedar diketahui, Jalur Lumajang-Probolinggo sangat rawan aksi begal. Kawanan begal tidak segan melukai korban dan membunuh.(ls/red)
Beri Contoh, Camat Hariyono Bersihkan Halaman Desa Randuagung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Untuk memberikan contoh bagi para kepala desa, Camat Randuagung Hariyono turun langsung membersihkan lingkungan desa dari tanaman liar. "Jum'at bersih sudah dicanangkan oleh pemerintah dan saya terus melakukan monitoring memastikan instruksi dijalankan dengan baik," ujar Hariyono kepada lumajangsatu.com, Jum'at (13/03/2015). Hariyono mencontohkan, disepanjang jalan protokol dan depan kantor desa biasanya ditanami serut. Disamping menjadi hiasan, serut juga berfungsi sebagai pagar alam. "Lah ini kan banyak tanaman serut, jika seminggu saja tidak dirapikan maka kelihatannya tidak enak enak dipandang," terangnya. Saat diwawancarai, Hariyono sedang berada di desa Randuagung. Namun, tidak tampak kepala desa atau staf desa yang melakukan aksi Jum'at bersih. Hariyono hanya ditemani satu staf dari kecamatan. Saat melakukan monitoring, hariyono mengedarai sepeda motor serta mebawa celurit (arit) yang digunakan untuk merapikan tanaman hias. "Iya pakai sepeda mas, mobilnya dibawa ibu camat yang juga melakukan monitoring Jum'at bersih dan pemberantasan sarang nyamuk bersama pihak Puskesmas," pungkasnya.(Yd/red)
Aldimas Siswa SMAN Jatiroto Menghilang, Diduga Sering Dipalak dan Dipukuli Teman
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sudah dua minggu lebih Aldimas Ainun Syahrul Ulumuddin siswa SMA Negeri Jatiroto menghilang dan tidak kabarnya. Aldimas pamit sekolah kepada orang tuanya, namun malah pergi dan tidak ada kabar beritanya. "Jum'at 27 Februari anak saya pamit mau berangkat sekolah, namun hingga kini malah menghilang mas," ujar Budiwantoro ayah Aldimas dengan mata berkaca-kaca, Jum'at (13/03/2015). Dari penelusuran lumajangsatu.com kepada sejumlah teman-temannya, Aldimas dieknal siswa yang baik dan pendiam. Namun, karena sifat pendiamnya itulah, bebera teman-teman aldimas sering meminta uang dengan cara memaksanya. "Saya sampai kasihan mas, Aldimas setiap masuk sekolah pasti ditarget oleh temannya bahkan seringkali dipukul," ujar teman Aldimas yang enggan disebutkan namnya karena takut diteror oleh geng yang biasa menarget Aldimas. Jika Aldimas saat ditarget tidak memiliki uang, maka geng itu menganggap Aldimas memiliki hutang. Sehingga, Aldimas harus membayar lebih banyak uang lagi kepada geng sekolah yang berjumlah sekitar 7 orang itu. "Kalau gak bayar maka dianggap hutang mas, sehingga Aldimas dianggap punya hutang yang banyak. Nyaris Aldimas tidak pernah jajan dan lebih suka dikelas saat jam istirahat," paparanya. Pernyataan teman Aldimas dikuatkan keterangan ibu Aldimas Sri Astutik. Menurut Sri, anaknya memang pendiam dan sangat penaku dan tidak mau bercerita kepada orang tuanya meski sering dipalak temannya. "Pada saat kelas dua, sepeda motor dan STNK anak saya pernah dibawa teman-temannya dan ketika saya desak anak saya baru ngaku. Saya sempat ingin pindahkan anak saya ke sekolah lain," terangnya. Sebelum menghilang, Sri pernah menanyakan laptop milik Aldimas yang hilang. Sri meminta agar Aldimas mencari lapotopnya sampai ketemu. Tiba-tiba, setelah Aldimas menghilang, ada lima temannya yang datang dan menyampaikan bahwa laptop Aldimas ada di teman-temannya itu. "Lah saya curiganya, kok laptop Aldimas ada diteman-temannya, kalau anak saya punya hutang kan gak perlu pakek nyita laptop kan," jelas Sri kepada sejumlah wartawan. Sementara itu, Eko Widodo kepala sekolah SMA N Jatiroto terus membantu mencari keberadaan Aldimas. Eko juga menyebut bahwa tidak ada siswanya yang sering memalak Aldimas bahkan sering menganiaya Aldimas. "Kami terus gali informasi dari teman-temannya, siapa tahu informasi itu bisa menemukan keberadaan Dimas," terangnya.(Yd/red)
PSIL Lumat Jatisari Selection 8-0
Tempeh (lumajangsatu.com) - PSIL Lumajang berhasil melumat Jatisari Selection dengan skor 8-0, maklum lawanya sangat jauh dibawa tim kebanggaan masyarakat Lumajang. 8 Gol PSIL dicetak oleh, Agung 3 gol, Irawan 3 gol dan masing-masing satu gol dicetak oleh Wawan dan Aris. Pertandingan uji coba mampu memikat penonton di Lapangan Desa Jatisari kecamatan Tempeh, Jum'at(13/03) sore. Jalanya pertandinga, babak pertama anak asuh Mahmudiana langsung melakukan serangan di jantung Jatisari selection yang membuat lawan was-was. Laskar Wirabhumi langsung berondong gawang jatisari dengan parade 5 gol. Babak kedua, PSIl yang menggunakan skuad penuh, membuat Jatisari Selection kewalahan. Perbedaan kelas sangat terlihat, Jatisari dalam membangun serangan kerap terpotong ditengah. PSIL yang membuat banyak peluang disia-siakan dimulut gayang Jatisari dan hanya mencetak 3 gol saja. Mahmudiana pelatih PSIL, Mahmudiana mengaku dirinya hanya ingin mengetahui kemampuan anak asuhnya selama program 2 minggu baik fisik dan kerjasama tim. "Ya hasilnya cukup memuaskan, meski belum bisa dikatakan sip," ujar mantan pelatih Persiwa Wamena itu.(ls/red)
Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Kapolsek Pasrujambe dan Sukodono Itensif Patroli Malam Hingga Pagi
Lumajang(lumajangsatu.com) - Intruksi Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin pada anggotanya untuk rajin melakukan patroli menjaga kamtibmas di wilayah Hukumnya. Benar-benar dilakukan anggotanya dengan rajin turun ke masyarakat. Hal ini seperti dilakukan oleh Polsek pasrujambe dipimpin Akp Ahmad Sutiyo.SH melaksanakan patroli rayon barat guna mencegah kriminalitas di malam hari sampai dengan menjelang pagi. Kegiatan tersebut didukung penuh oleh Kades pagowan yang siap membantu tugas tugas kepolisian dalam memberantas kejahatan di wilayah hukum kecamatan pasrujambe. kades pagowan dan masyarakat desa antisipasi desa dengan memaksimalkan pos pos ronda di wilayah ds pagowan . dengan kerjasama yang baik antara polri dan masyarakat diharapkan akan mengurangi tindak kriminalitas di malam hari yang selama ini membuat masyarakat resah . Hal yang sama dilakukan oleh, Kapolsek SUkodono, AKP Sudartono dengan melakukan patroli dailogis yang dilaksanakan oleh regu rayon tengah ( Polsek Sukodono, Sumbersuko, Lumajang dan Tekung) di Poskamling di Desa Klampokarum Kecamatan Tekung. Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin terus melakukan kegiatan dengan mengintensifkan anggota agar senantiasa bersama masyarakat. "Polisi Ada, Untuk Masyarakat," jelasnya.(ls/red)