Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca insiden kecelakaan truck bermuatan 46 orang minggu (23/11) lalu, Kasat Lantas Polres Lumajang berjanji akan terus melakukan penindakan tegas terhadap para pengguna jalan yang melanggar aturan Lalulintas, Selasa (25/11/2014). Menurutnya, kejadian kecelakaan truck yang mengakibatkan 18 orang mengalami luka-luka itu murni kelalaian sopir truck. Pasalnya sang sopir melaju dengan kecepatan tinggi saat di tikungan leter S Desa Nogosari kecamatan rowokangkung. Padahal, pada kendaraan-kendaraan barang seperti truck, pick up dan sejenisnya telah terpasang tulisan larangan mengangkut orang, namun masih saja banyak yang melanggar. Melihat hal tersebut, pihaknya berjanji akan terus melakukan penindakan tegas terhadap para pengguna jalan yang melanggar aturan lalulintas agar masyarakat jera tidak lagi menggunakan kendaraan barang untuk mengangkut orang. Kami akan terus melakukan penindakan pada masyarakat yang melanggar, dengan begitu masyarakat sedikit-demi sedikit akan terdidik pentingnya menaati peraturan lalulintas, Papar AKP Sarimin Kasatlantas Polres Lumajang. (Mad/red)
Indeks Berita
Lumajang Gudang Plt, Mulai Bupati Hingga Ketua RT
Lumajang(lumajangsatu.com)- Roda pemerintahan di Kabupaten Lumajang pada akhir 2014 dinilai sakit dan sangat parah. Pasalnya, roda pemerintahan dari pucuk pimpinan tertinggi hingga di tingkat bawah banyak di huni oleh pelaksana tugas (Plt). Dwi Wismo Wardono SH. MH, Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dwindo Wira Waskita menilai pemerintahan Lumajang sudah dalam kondisi darurat. Pembangunan terganggu, karena banyak pucuk pimpinan yang di pegang oleh Plt. "Kita tahu bahwa kewenangan dari Plt amat terbatas. Sehingga sudah pasti diakui atau tidak pembangunan di Lumajang akan tergaggu," ujar Dwi kepada lumajangsatu.com, Selasa (25/11/2014). Dari data yang dimiliki LSM Dwindo Wira Waskita, Bupati Lumajang sekarang dijabat Plt Wabup, Camat Lumajang Plt, Kepala Dinas Kesehatan Plt, KONI Lumajang sebentar lagi Plt, sekitar 25 Kades juga di jabat Plt. Bahkan, yang menarik juga banyak Rt dan Rw yang juga dijabat oleh Plt. Dengan demikian, Lumajang merupakan daerah yang banyak di jabat oleh Plt atau belum memiliki kepala yang definitif. "Plt atau belum memiliki kepala definitif mulai dari Bupati Lumajang hingga ke tingkat Rt dan Rw, apakah yang disebut reformasi birokrasi" terangnya. Dengan kondisi tersebut, Dwi mendesak kepada pemerintahan setingkat diatasnya untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan pembangunan di Lumajang. Jika tidak, maka Lumajang akan mengalami kemunduran pembangunan selama satu periode. "Saya minta pak Gubernur memperjelas status Bupati Lumajang, jangan diambangkan seperti saat ini," pungkasnya.(Yd/red)
Kado Harjalu 759, Satpol PP Akan Bersihkan Kawasan JLT dari PKL
Lumajang(lumajangsatu.com)- Satpol PP Kabupaten Lumajang berjanji memberikan kado istimewa pada peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke 759 tahuan 2014. Kado tersebut akan diwujudkan dengan pembersihan kawasan jalan lintas timur (JLT) dari para pedagang yang menggunakan daerah milik jalan (Damija). "Kita pastikan sebelum puncak peringatan Harjalu ke 759 tanggal 15 Desember 2014 JLT akan bersih dari pedagang kaki lima," ujar Totok Suharto Kasatpol PP Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (25/11/2014). Menurutnya, satpol PP sudah melakukan proses rapat dengan para pedagang melalui camat dan desa yang masuk di kawasan JLT. Satpol PP juga telah memberikan surat peringatan dan teguran kepada para pemilik warung sebanyak 3 kali. "Beberapa bulan lalu, kita sudah kumpulkan para pedagang melalui kecamatan dan desa serta kita sudah berikan surat peringatan dan teguran kepada pemilik warung yang menggunakan damija," jelasnya. Setelah semua dilakukan, yang terakhir Satpol PP memasang papan peringatan agar pedagang mengosongkan sendiri warungnya. Para pedagang diberi waktu hingga tanggal 20 Nopember 2014, jika tidak dibersihkan maka Satpol PP akan melakukan pengosongan paksa. "Setelah ada peringatan dan teguran akhirnya kita pasang pengumuman batas akhir para pedagang mengosongkan sendiri," tambahnya. Namun, karena para pedagang yang tergabung dengan paguyuban melayangkan surat audensi kepada Wakil Bupati, maka Satpol PP menunda untuk melakukan penertiban. Dari hasil audensi antara paguyuban pedagang dan tokoh masyarkat di Panti PKK tanggal 21 Nopember, akhirnya disepakti bahwa para pedagang masih diberi waktu hingga awal Desember. "Hasil audensi dengan para pedagang, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang dipimpin pak Wabup, para pedagang diberi waktu lagi untuk mengosongkan sendiri," pungkasnya.(Yd/red)
Beredar Isu Mundur, Budi Santuso Masih Ketua KONI Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasak kusuk mundurnya ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lumajang Budi Santuso mulai disikapi para pengurus harian. Para pengurus KONI sejauh ini masih menganggap Budi Santuso tetap sebagai ketua KONI yang sah. "Kalau menurut saya pak Budi masih belum mundur dan di keorganisasian tidak ada masalah," ujar Drs. H. Moch. Towil Rido'i wakil ketua II bidang keorganisasian KONI Lumajang saat ditemua di kantornya, Selasa (25/11/2014). Menurutnya, di internal KONI malah tidak terdengar isu-isu Budi Santuso akan mundur. Namun, yang ramai isu itu berhembus dari luar KONI dan juga disejumlah media. "Kalau bilang mundur itu harus ada pernyataan hitam diatas putih dan hingga kini itu belum ada. Sehingga pak Budi masih sebagai ketua KONI Lumajang," terangnya. Sejuh ini, dengan isu mundurnya ketua KONI tidak mempengaruhi aktifitas di KONI. Keorganisasian tetap jalan, Tim Prestasi juga tetap jalan untuk mempersiapkan atlit untuk mengikuti Porprov di Banyuwangi tahun 2015. "Gak ada masalah, semuanya masih berjalan normal, Timpres, keorganisasian tetap jalan," paparnya. Disinggung tentang rencana KONI akan dipanggil DPRD Lumajang, Towil mengaku akan terus melakukan dialog. Semua pengurus harian yang berjumlah 8 orang akan memenuhi undangan dari DPRD jika memang ada pemanggilan. "Kita akan lakukan dialog, karena masa pak Budi tinggal 2 tahun, jika dibentuk Plt maka tugasnya enam bulan untuk menyiapkan Muscablub, kalau saya lebih setuju tunggu sampai berakhir saja," pungkasnya.(Yd/red)
Teror Kriminalitas, Personel Polres Lumajang Dilatih Jinakkan Bondet
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah mengikuti penyampaian materi tata cara dan upaya paksa saat menghadapi ancaman kriminlaitas yang menggunakan bahan peledak, para perwira polisi polres Lumajang langsung turun ke lapangan. Hal itu dilakukan, untuk lebih meningkatkan kemampuan personal dalam menghadapi segala bentuk ancaman kriminalitas. "Pelatihan ini kita lakukan agar personel bisa melakukan upaya paksa baik penggeledahan upaya penangkapan dan upaya lainnya," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (25/11/2014). Meski diakui Kapolres tingkat ancaman kriminlitas belum tinggi, namun polisi tidak ingin ketinggalan. Sehingga ketika menghadapai situasi yang sangat genting, personel polres Lumajang sudah siap. "Kita tidak ingin ketinggalan dengan para pelaku kriminal yang semakin canggih," jelasnya. Para personel akan dilatih tentang pengenalan bom ikan atau yang dikenal dengan sebutan bondet. Sehingga polisi bisa melakukan upaya paksa dalam menyentuh sasaran, penggeledahan hingga penangkapan tersangka yang aman bagi personel dan warga sekitaranya. "Ini polres ketiga yang melakukan pelatihan seperti ini," jelasnya. Sementara itu, Kompol Teguh, Kasubden Jibom Den Gegana Sat Brimob Polda Jatim menyatakan bahwa materi yang diberikan adalah pengenalan bahan peledak (handak) secara umum. Para peserta juga diberi materi dan praktek tentang bondet, bagaimana cara kerjanya, penanganan serta cara pengamannya. "Kita juga akan berikan materi untuk upaya paksa penangkapan pelaku kriminalitas yang menggunakan senjata tajam dan senjata api serta bondet," pungkasnya.(Yd/red)
Lumajang Masih Belum Sebagai Predikat Kota Layak Anak, Kapan Ya?
Jakarta(lumajangsatu.com) - Predikat Kota Layak Anak (KLA) diberikan kepada kabupaten kota yang dinilai telah berhasil memenuhi hak-hak anak di kota tersebut. Namun, menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, (Kementerian PP dan PA) Indonesia belum memiliki satupun kota berpredikat KLA. Jika demikian Lumajang masih belum masuk kota yang layak bagi seorang anak. Padahal, anak-anak sebagai penerus generasi bangsa. Bagaimana kah, kota yang layak bagi anak ?. Dari 31 indikator KLA yang harus dipenuhi, belum ada kota di Indonesia yang mampu menuntaskan seluruhnya seperti dikatakan oleh Deputi Bidang Tumbuh dan Kembang Anak, Kemen PP dan PA, Lenny Nurhayati. Padahal kebijakan KLA sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 2007. Belum ada kota yang benar-benar tidak ada gizi buruk, semua bayi diimunisasi, puskesmas ramah anak, air susu ibu 6 bulan, tidak ada kekerasan terhadap anak, dan lain-lain, kata Lenny saat ditemui pada acara Peringatan Konvensi Hak Anak di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2014). Pemerintah pusat memang tidak membebankan kota untuk segera memenuhi indikator-indikator tersebut. Tiap pemerintah kota dibebaskan untuk menetapkan kapan ia ingin menuntaskan indikator KLA tersebut. Ya karena kemampuan daerah beda-beda jadi terserah mereka kapan mau menyelesaikannya, tambah Lenny. Meski demikian, Lenny mengatakan perlahan-lahan kota-kota di Indonesia sedang menuju ke arah KLA. Dari laporan yang ia peroleh, saat ini ada 230 kota yang sudah mulai menerapkan pembangunan, kebijakan, dan kegiatannya yang menjamin terpenuhinya hak anak. Lenny berharap bahwa jika seluruh kota memperhatikan hak-hak anak, Indonesia tentunya akan menjadi negara yang aman dan layak untuk anak.(dtc/red)
Ketua KONI Mundur Secara Lisan, Posisi Plt Diperebutkan 3 Wakil
Lumajang(lumajangsatu.com) - Kabar mundurnya, Ketua KONI Lumajang, Budi Santoso secara lisan yang disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi D DPRD Lumajang. Ternyata, kasak-kusuk siapa penganti Pelaksana Tugas (Plt) sesuai dengan AD/ART KONI diperebutkan 3 orang wakil ketua, yakni, Towil Ridhoi, Edi Sujarwo dan Pujo. Mengenai kabar mundurnya ketua KONI yang double jabatan sebagai ketua PMI (Palang Merah Indonesia) serta pengurus Partai Demokrat. KONI Lumajang segera melakukan rapat untuk membahas mundurnya Budi Santoso. "Minggu-minggu ini, kita segera melakukan rapat pengurus," ujar Sekretaris KONI Lumajang, Budi Satria Andhika kepada wartawan beberapa waktu lalu. Pergantian ketua KONI sangat berpengaruhi untuk dunia olah raga Lumajang dalam hal pembinaan dan prestasi. Apalagi, dalam waktu dekat, Lumajang harus mengikuti PORPROV di Banyuwangi. "Mengenai mundurnya pak budi, secara lisan iya, tapi secara tertulis masih belum. Jadi Pak Budi masih ketua KONI," ungkap sekretaris ganteng itu. (ls/red)
Tim Gegana Latih Perwira Polres Lumajang Kebal Bondet
Lumajang(lumajangsatu.com) - Maraknya aksi kejahatan di Lumajang diakhir tahun dan para pelakunya kerap membawa Bom daya ledak kecil "Bondet". Seluruah perwira Polres Lumajang dilatih kebal dari serangan bondet pelaku kejahatan. Pelatihan kebal terhadap bondet yang digelar Polres Lumajang, bukan kebal dari hantam Bom yang berdaya ledak kecil "Small Explosive". Namun, pelatihan untuk melakukan analiasa, olah TKP dan mewaspadai adanya bondet. Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata, pelatihan dasar dalam olah TKP dan Penagangan Bondet sebagai keseriusan Polres Lumajang dalam mengatasi ancaman kriminalitas. Untuk pemateri dari Tim Gegana Polda Jatim, pasalnya para pelaku di Lumajang dalam beraksi membawa bahan peledak yang sering dikenal dimasyarakat "Bondet". "Kita serius perangi kejahatan di Luamjang, jadi kapabalitas anggota harus ditingkatkan, jangan sampai ketinggalan dari kemampuan pelaku kejahatan," ujar pria asal Jakarta itu. Pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Polri, Lumajang adalah yang ketiga di Jawa Timur. Pasalnya, di Lumajang sangat rawan kriminalitas. (ls/red)
Jurnalis Lumajang Berduka, Anak Ke-3 David Tempo Berpulang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Putra Ke Tiga dari Wartawan Tempo kelahiran Lumajang, David Priyasidharta berpulang. Anak jurnalis yang malang melintang di Jawa Timur itu meninggal dunia di RS Dr. Soetomo Surabaya, Senin(24/11/2014). Sejumlah jurnalis Lumajang bertakziah ke rumah duka di Perum Sukodono Permai sebagai bentuk rasa duka cita. David yang dikenal jurnalis tangguh bersama Istrinya, Mbak Dian sangat tabah. "Anak saya ada gangguan di jantung, sudah dioperasi tapi tak kunjung membaik, jadi tadi jam 6 pagi menghembuskan nafas terakhir," ujar David. Buat ananda Pram kami Lumajangsatu.com, berduka cita semoga diterima di Sisi_nya. Semoga kedua orang tua ananda diberikan kekuata. "Kami sangat berduka, karena mas david teladan bagi insan jurnalis di Lumajang," ujar Yudi, Pimred Lumajangsatu.com.(ls/red)
Gawat, Perayaan Harjalu 759 Sepi Senyap!!!
Bagaimana kabar peringatan Hari Jadi Lumajang ke 759 tahun 2014?, kok masih sepi saja. Padahal Harjalu selalu diperingati dengan besar-besar oleh Pemerintah Lumajang bersama masyarakatnya. Gaung Harjalu kali ini, sepertinya sepi senyap. Agenda apakah yang akan memeriahkan juga sepi dari obrolan dan jagongan dikalangan masyarakat. Kebanyakanan masyarakat pasrah dan pasif untuk ikut serta, padahal di HUT RI lalu, banyak sekali kemeriahan karnaval di setiap kecamatan, Bagaimana dengan Harjalu tahun ini. Banyak kalangan masyarakat menilai, Harjalu tahun ini bakalan sepi, pasalnya pejabatnya banyak yang diperiksa oleh Kejaksaan, ada lagi Lumajang lagi lesu, ada yang bilang karena pak Bupati sakit. Bahkan, Harjalu kali ini, bakalan lebih sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena hujan diprediksi jauh lebih lebat. Peringatah Hari Jadi sebuah kota dengan berbagai kemeriah sebuah jatidiri dan identitas. Apalagi Lumajang sebuah Kota yang sangat tua dan memiliki peradaban yang sangat maju di massa. Ini terbukti banyak sekali peninggalan sejarah yang masih belum terawat dan tidak dilindungi, meski Undang-Undang Cagar Budaya sudah ada bersamaan dengan dibuatnya Perda. Apakah Lumajang akan memeriahkan Harjalu dengan kesepian dan kesenyapan, dikarenakan Pak Bupati Tersayang sedang sakit. Saya rasa tak elok, bila sebagian kelompok masyarakat menghubungkan Bapak Bupati sakit dengan Harjalu dan itu sangat tidak pantas. Masyarakat harus berpartisipasi dalam memeriah Harjalu yang dirayakan setiap tahun, bukan pemkab yang sebagai biang sepi dan ramainya sebuah peringatan hari lahirnya sebuah kota. Bagi penulis, tolak ukur ramainya dan bermaknanya sebuah perayaan Hari Jadi Sebuah kota, tingginya partisipasi masyarakat. Namun, dengan kerdilnya pandangan dan pendapat sebagian masyarakat di Lumajang harus perlu di selidiki dan direnungkan. Apakah Harjalu perlu dirayakan seperti perayaan Ulang Tahun Kelahiran Manusia. Mengenai apakah harjalu akan digelar apa tidak, penulis akan sampaikan, hingga saat ini Pemkab belum merilis Logo Resmi Logo Harjalu 759 dan Apa saja rangkaian acara yang digelar belum juga masuk di Pemkab. Padahal, peringatan Harjalu tinggal hitungan hari. Sebelumnya, harjalu tahun 2013, jadwal rangkaian kegiatan sudah beredar luar di masyarakat, ada apa dengan Harjalu tahun ini?. Penulis yakin disepinya pembahasan dan perencanaan Harjalu ada sesuatu yang disembunyikan untuk lebih memiliki makna, dari pada sekedar merayakan. Mari kita tunggu, Harjalu kali ini apakah jauh bermakna atau sebaliknya. Saya yakin para pemangku kekuasaan di Lumajang tidak akan tinggal diam dalam merayakan kotanya. Mari kita sambut Harjalu dengan semangat kebersamaan seperti motto media kami, "Bersatu Jadi Terbaik". Selamat Harjalu ke 759. (red)