Indeks Berita

PMII Minta KPU Selenggarakan Pilkada Damai

Lumajang-Puluhan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Lumajang, Senin (14/01/2013) melakukan aksi damai di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang. PMII mendesak KPU untuk tetap netral dalam pelaksanaan Pilkada 29 Mei 2013 Mendatang.

PMII Lumajang Demo KPU dan Panwaslu

Lumajang-Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Lumajang Mengecam setiap bentuk gerakan yang akan yang akan merongrob kinerja KPU dan jajaran dibawahnya, untuk mensukseskan Pilkada Lumajang. Untuk memberikan dukungan moral, PMII melakukan aksi di depan kantor KPU dan Panawslu. Senin (14/01/2013)

AKB NU Prakarsai Terbentuknya Forum Peduli Bencana

Klakah- Tim Advokasi Kelembagaan Bencana (AKB NU) PC NU Kabupaten Lumajang, menggelar diskusi dengan sejumlah elemen masyarakat yang peduli dengan pelesetraian lingkungan, dan para relawan kebencanaan, di Padepokan Mbah Citro yang berada di lereng Guneng Lemongan, Minggu (13/01/2013). Disamping dihdiri dari berbagai elemen Masyrkat yang peduli dengan lingkungan dan para relwan, Badan penanggulangan bencana Daerag (BPBD) dan DPRD Kabupaten Lumajang juga hadir dalam kegitan tersebut. Dalam diskusi yang berlangsung santai itu, menghasilkan sebuah kesepakatan para relawan dan akan membentuk forum yang mewadahi seluruh lembaga yang peduli dengan kebencanaan di Lumajang, (Forum Stick Holder Relawan kebencanaan Kabupaten Lumajang. pertemuan yang di faslitasi AKB NU PC NU Lumajang tersebut merupakan pertemuan awal, yang kemudian akan diikuti dengan pertemun selanjutnya untuk menentukan langkah-lakah forum tersebut, dalam mengatasi bencana dan resiko bencana. Pertemuan perdana di padepaokan Mbah Cito, baru dihadiri oelh beberap lembaga, seperti Forpena (Forum Jurnalis peduli bencana), Banser, PSS (paguyuban Siaga Semeru) dan Laskar Hijau Klakah. "Kita sangat setuju dan mendukung sekali dengan forum tersebut," Ujar Hendro Wahyono, kabid Kesiapsiagaan dan penanggulanagan bencana, yang mewakili BPD Hadir dalam kegaitan itu. Pihkanya kata Hendro, akan menfasilitasi dengan segala kemampuan yang ada. Dengan semakin banyaknya relawan kebencanaan, diharapkan bisa memberikan pengurangan resiko bencana, jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Sementara itu, H. Amin Sobari Anggota Bidang Advokasi AKB NU, setelah pertemuna di Padepokan Mbah Citro, AKB NU akan menfasilitasi dua kali pertemun forum para relawan kebencanaan tersebut. Dalam petemuan berikutnya, akan dibahas langkah-langkah yang dilakukan, untuk bisa meberikan sumbangsih dalam penggulangan bencana dan resiko bencana. Forum yang telah terbetuk itu, juga kan terus menekan pemerintah untuk terus melakukan bernagai upaya dalam penggulangan bencana, baik sebelum saat dan sesudah bencana. "Kita kan melakukan pertemuan kembali, denagn lebih banyak elemen-elemen yang lebih lengkap lagi," Ujaranya.(Yd/red)

Musim Hujan, Lumajang Siaga Banjir

Lumajang-Intensitas yang mulai meningkat membuat Tim SAR kabupaten Lumajang menetapkan status siaga banjir. Pasalnya, hujan yang menguyur menyebabkan sejumlah wilayah rawan bencana dalam kondisi mengkhawatirkan. Komandan SAR Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko mengatakan, semejak hujan menguyur setiap hari disejumlah wilayah, 30 personil siaga on call dan 2 hingga 4 petugas siaga posko. Sehingga, bila ada kejadian penangganan bencana yang membahayakan jiwa manusia, SAR siap turuk untuk dikerahkan. "Jadi kami siaga dengan memantau tituk kawasan bencana," ujar pria berambut putih ditemui wartawan diruang kerjanya, Rabu(09/01/2013). Dia mengatakan, SAR Lumajang sudah melakukan penanggan banjir genangan yang disebabkan luapan sungai di Desa/ Kecamatan Rowokangkung. Pasalnya, air merendam pemukiman dan lahan pertanian warga setinggi 30 centi meter. "Jadi kami melakukan penyudetan dan pembuangan air bersama warga," paparnya. Sementara, untuk tanah longsor di kawasan Kecamatan Pronojiwo di Desa Taman Ayu yang menutup jalan dilakukan pembersihan bersama warga beberapa waktu lalu. Dengan menggunakan alat seadanya, longsor tanah bisa dibersihkan daru badan jalan.(Yd/red)

Atasi Banjir, Warga Gotong Royong Sudet Muara Yang Mampet

Tempursari-Banjir genangan yang disebabkan meluapnya sungai Rawa'an Di Kecamatan Tempusari berakibat Desa Bulu Rejo dan Tegal Rejo terendam. Puluhan warga bersama muspika dan BPBD Lumajang melakukan kerja bakti dengan menyudet pasir yang menumpuk di Muara sungai. Dengan menggunakan alat pertanian seperti cangkul, caluk, sabit dan sekop, warga bahu membahu membuat saluran air pembuangan untuk mengurangi genangan. Hal ini dilakukan, agar genangan tidak semakin meluas. "Semoga dengan penyudetan ini, bisa mengurangi titik genangan," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan, Rabu(09/01/2013). Dia menambahkan, penyudetan adalah langkah awal untuk mengurangi genangan, meski ombak yang besar bisa menutup kembali dengan pasirnya. Namun, warga diminta untuk terus melakukan penyudetan tiap hari.

Akibat Hujan Deras, Dua Desa di Tempursari Terendam

Tempursari- Akibat Hujan yang menguyur terus menerus diwilayah Tempusari ditambah gelombang pantai selatan yang besa, Ternyata berakibat banjir genangan di Desa Bulu Rejo Dan Tegal Rejo. Tak hanya itu, banjir genangan juga merendam pemukiman dan lahan pertanian warga. Banjir genangan yang akibat luapan sungai Rawa'an dikenal dengan "Jabek" merendam wilayah Desa Tegal Rejo 20 hektar, Desa Bulu Rejo, 183 hektar. Bahkan kebun buah naga 3,5 hektar tegal rejo juga terendam dan bisa gagal panen. " Bila tujuh hari kebun buah naga terendam dan tidak bisa teratasi, kerugian 601 juta," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan dikantornya, Rabu(09/01/2013). Dia mengatakan, dengan meluapkanya sungai rawaan dan terjadi pasang pantai selatan. Sehingga material pasir menutupi jalur sungai, air tidak bisa masuk ke Laut. "Jadi air mengenang dan merusak lahan pertahian warga dan infrastruktur," ungkapnya. AKibat air sungai Rawa'an tidak bisa masuk ke Pantai Selatan. Warga Was-was ada kiriman debit air sungai dari Gunung yang bisa merendam rumah warga. "Warga di pesisir pantai takut, pasir di muara sungai meninggi dan air sungai debitnya meningkat," papar Rochani. Banjir genangan setinggi mata kaki atau 30 centi meteryang menimpa puluhan kepala keluarga, tambah Rochani, warga tidak bisa beraktifitas dan bekerja di lahan pertaniannya. "Warga hanya berdiam diri, mau melaut tak bisa dan hanya menunggu bantuan," ungkapnya.(Yd/red)

Badai Besar, Pendakian Gunung Semeru Ditutup

Lumajang-Badai besar dan Kondisi cuaca yang tidak bersahabat, hujan yang juga disertai kabut tebal di Kawasan Gunung Semeru, membuat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup jalu pendakian per hari, Selasaa(08/01/2013) hingga 25 maret 2013. "Ini untuk penutup sementara, sambil melihat kondisi cuaca," kata Kepala Balai Besar TNBT, Ayu Dewi Utari. Ia menjelaskan, jika pendakian tetap dibukan, bisa berpotensi membahayakan keselamatan pendaki. Karena badai yang terjadi kawasan jalur pendakian sangat besar. "Saya saat ke Ranu Pane, badai besar sekali," terangnya. Pendakian Semeru ditutup, setelah petugas POS pendakin di Ranu Pane mendapat masukan dan saran dari pendaki. Pasalnya, para pendaki kerap diterjang badai besar dan hujan yang sanga tinggim "Jadi ada masukan dari pendaki, ini sangat baik untuk kami," ujar Ayu. Akibat badai besar dikawasan Semeru, sejumlah pohon tumbang dan ada longsoran kecil di jalur pendakian. Sehingga, sangat berbahaya bila pendakian tetap dibuka. "Kemarin, saat saya ke Ranu Pane, ada pohon tumbang diterjang badai. Sehingga saya harus balik kanan," paparnya.(Yd/red)

Komisi D Kumpulkan Keterangan Pungli Sertifikasi

Lumajang.Isu pungutan liar (Pungli) terhadap sejumlah Guru sertifikasi ternayata juga didengar oleh para Wakil Rakyat. Komisi D DPRD Lumajang mendapat laporan dan pengaduan dari sejumlah guru yang dipungli oleh Dinas Pendidikan untuk mendapatkan sertifikat menjadi guru besersetifikasi. Besar pungutan sebesar Rp. 100 ribu dan ada juga yang lebih besar lagi. Laporan yang diterima wakil rakyat, pungutan liar bagi ratusan tenaga pendidik berdalih sebagai dana adminitrasi pengurusan sertifikat. Padahal, dalam aturan tidak pernah ada pungutan atau biaya administrasi. "Kami mendapat laporan dan keluhan dari guru di Lumajang," kata Ketua Komisi D DPRD Lumajang, Bukasan pada wartawan di gedung wakil rakyat, Selasa(8/1/2013). Dia menambahkan, saat ini, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari guru yang menjadi korban pungutan liar. Pasalnya, untuk biaya sertifikasi guru hingga selesai sudah dibiayai APBD. "Pengambilan sertifikat sertifikasi sudah berjalan pada awal desember lalu, dan baru dilaporkan ke kami," ungkapnya. Komisi D khawatir adanya pungutan liar oleh oknum petugas kepegawaian Dinas Pendidikan akan berefek bagi dunia pendidikan. Karena pungutan liar yang dilakukan oknum karyawan Dispendik seperti memaksa seseorang melakuakn suap atau sogokan terpaksa. "Ini akan kami komunikasi dengan anggota komisi D untuk menindak lanjuti," paparnya. Sekedar diketahui jumlah guru di Lumajang yang mendapat sertifikat sertifikasi sekitar 700 lebih. Bahkan, untuk proses pencairan dana sertifikasi akan dilakukan pada tahun 2013.(Yd/red)

Dinas Pendidikan Lumajang Sangkal Pungli Sertifikasi

Lumajang-Adanya dugaan pungutan liar pada guru bersertifikasi sebesar Rp. 100 ribu yang dilaporkan ke Komisi D DPRD LUmajang, langsung dibantah Sekretaris Dinas Pendidikan Lumajang, Asep Bambang. "Itu tidak benar," kata Asep pada wartawan ditemui diruang kerjanya, Selasa(8/1/2013). Dia mengatakan, hasil cek ke bagian kepegawaian, tidak ada pungutan sebesar Rp. 100 ribu pada guru yang akan mengambil sertifikat sertifikasi. Diperkirakan, ada guru yang memberikan secara suka rela pada petugas dan mencari kesalahan di kepegawaianya. "Jujur saya tidak ada ketentuan demikian," paparnya. Lanut dia, diperkirakan adanya pemberian uang yang dilakuakn sejumlah guru yang lolos sertifikasi, dikarenakan rasa terimah kasih. Sehingga, dengan lancarnya pelayanan dari bagian kepegawaian, akhirnya sejumlah guru memberikan rejekinya.