Madura tak hanya terkenal popularitas wisata Pantai Camplong. Pulau terdekat dengan Surabaya ini juga memiliki khasanah kuliner tradisional yang menggoda lidah. Nasi Serpang khas Bangkalan bahkan menarik wisatawan luar kota yang kebetulan melintas di Jembatan Suramadu. Bagaimana tidak menggoda, Nasi Serpang yang ederhana ini menyajikan nasi pulen yang putih bersih. Sementara bumbu dan ikan laut yang menjadi menu dari nasi serpang memiliki aroma yang khas. Lauknya, mulai dari pepes, ikan tongkol, udang. "Yang unik, rasa pepesnya itu bercampur, antara pedas, manis dan asin jadi satu," tutur Mariyati, penjual Nasi Serpang di Jalan Panglima Sudirman, Bangkalan, kepada detiksurabaya.com, Selasa (8/11/2011). Selain itu, lanjutnya, lauk Nasi Serpang juga bisa dipadu dengan kerang kecap, penyek kacang, ikan teri, tahu, cecek, daging yang dikeringkan, telur asin,mie kecap, dan serundeng. Tambahkan sambal terasi untuk menambah kenikmatan Nasi Serpang. Untuk seporsi Nasi Serpong, Mariyati hanya membandrolnya dengan harga Rp 8 ribu saja. Maka tah heran bila pejalan kaki, pengguna sepeda angin, dan pengendara roda dua selalu ramai memenuhi warung Maryati. Bahkan tak sedikit dari kendaraan bernopol L, S, dan W yang singgah ke warung yang berdiri di pedestrian Jalan Panglima Sudirman, Bangkalan, Madura.
Indeks Berita
Napi Lapas Sidoarjo Kabur, 3 Sipir Bakal Disanksi
Departemen Hukum dan HAM dipermalukan. Seorang narapidana, dengan mudahnya kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Sidoarjo. Hogen Muslim, warga Bringin Bendo, Sidoarjo, yang merupakan tahanan titipan Kejari Sidoarjo kabur pada Minggu (1/4/2012) pagi. Selang tiga hari, anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Jatim yang dimintai bantuan bisa menangkap tahanan kasus narkoba itu. Kepada wartawan, Hogen mengaku dirinya kabur sekitar pukul 08.00 WIB. Ia berhasil kabur dari tahanan dengan memanfaatkan kelengahan penjagaan yang tak mengawasi sisi luar dekat wartel (warung telepon) Lapas. Kaburnya Hogen Muslim membuat 3 sipir yang bertugas jaga bakal menerima sanksi. Sanksinya seperti dipindah ke bagian administrasi atau penundaan kenaikan pangkat. "Itu pelanggaran kelalaian melakukan penjagaan, terutama penjaga pos atas," kata Mashudi, Rabu (4/4/2012). Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkuham Jawa Timur ini menegaskan, sanksi bagi ketiga sipir inisial R (bertugas di pos jaga atas), K komandan jaga dan H sipir blok A, yang dinilai lalui dalam menjalankan tugasnya, sedang dalam proses. "Ya masih dalam proses," terangnya. Sementara Kepala Divisi Pemasyarakatan, Joko Hikmahadi menambahkan, dari ketiga sipir itu, yang paling berat menerima sanksi yakni sipir R petugas pos jaga atas. "Yang paling bertanggungjawab dan berat, petugas pos atas. Mosok 6 meter dari pos jaga atas dia nggak melihatnya," tuturnya. Pemberian sanksi bagi ketiga sipir itu didasarkan sesuai PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin pegawai negeri sipil (PNS). Katanya, sanksi berdasarkan PP nomor 53 lebih berat dibandingkan dengan PP No 30 tahun 1980. "Kita memberikan hukuman tak semudah membalik telapak tangan. Pemberian sanksi itu berdasarkan SOP. Dia melanggar SOP yang mana," katanya. Menurutnya, pelanggaran disiplin, bisa dikenakan sanksi berupa penundaan atau penurunan pangkat, atau penundaan gaji berkala maupun dipindahkan ke bagian administrasi. "Bisa saja seperti itu, tergantung KUPP-nya (Kepala unit pelaksana teknis/Kalapas). Kalau nggak cakap dalam bertugas jaga, mungkin bisa dipindahkan ke bagian admin. Yang tahu betul kan kapalasnya," ujarnya.
Mobil Prajurit TNI AL Digondol Maling
Maling satu ini tak pandang bulu. Mobil Avanza silver bernopol S 1489 NA milik Serma Aluyin (38), seorang anggota TNI AL asal Dusun Genukwatu Desa Modongan Kecamatan Sooko Mojokerto, pun digondolnya. Prajurit yang bertugas di Lanudal Juanda Surabaya ini mengalami kerugian sebesar Rp 180 juta. Informasi yang dihimpun menyebutkan, pencurian baru diketahui korban sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu (04/04/2012) pagi tadi. Sore hari sebelumnya, Serma Aluyin dan keluarganya pergi bersilaturahmi ke rumah saudaranya dengan menaiki mobil tersebut di Dusun Wonosari Desa Kejagan,Kecamatan Trowulan. Karena sudah lama tak jumpa saudaranya, Serma Aluyin ngobrol dengan saudaranya, Muhammad Kumari (45) hingga pukul 02.00 WIB dini hari. Selanjutnya, keduanya langsung istirahat karena kelelahan berbincang. Namun, tanpa disadari, mobilnya masih berada di pinggir jalan depan rumah. Sekitar pukul 05.00 WIB, begitu selesai salat Subuh, isteri Serma Aluyin yang akan keluar rumah, tercengang melihat mobilnya sudah hilang. Panik, istrinya langsung membangungkan suaminya sebelum akhirnya melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Trowulan. "Saya sempat menghubungi saudara barangkali dibawa. Tetangga juga saya tanya dan tidak tahu. Setelah saya pastikan dicuri, kita melapor ke polisi," kata Serma Aluyin kepada penyidik Sat Reskrim Polres Mojokerto. Kasubag Humas Polres Mojokerto, AKP Lilik Achiril Ekawati mengatakan, masih melacak keberadaan mobil tersebut. "Kita sudah sebar anggota Resmob, untuk mengejar pelaku yang diduga lebih dari satu," kata Lilik.
Tol Gempol-Pandaan Beroperasi Agustus 2013
Horeee! Gempol-Pandaan, Jawa Timur bakal ada jalan tol. Proyek pemerintah pusat sepanjang 13,15 Km ini ditargetkan rampung dan bisa dioperasikan Agustus 2013. Didampingi Gubernur Soekarwo, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak hadir dalam prosesi pemancangan tiang pertama di Gempol, Pasuruan, Rabu (4/4/2012). "Dijadwalkan 15 bulan, namun segala upaya akan kita lakukan untuk mempercepat. Yang jelas 2013 sudah dioperasikan," kata Hermanto Dardak. Jalan tol Gempol-Pandaan akan dibangun PT Margabumi Adhikaraya, perusahaan patungan antara PT Jasa Marga dan PT Transmarga Jatim Pasuruan, mayoritas saham dimiliki PT Jasa Marga. Pembangunan jalan tol ini menghabiskan anggaran Rp 1,2 triliun. Dana tersebut berasal dari modal sendiri dan pinjaman dari Bank Panin. Jalan tol ini akan memudahkan angkutan barang dan jasa yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Selatan Jawa Timur. Sehingga, akan menjadi jalur utama di Jawa Timur. Termasuk mempercepat angkutan hasil produksi industri manufaktur di Pasuruan dan Malang ke Pasar atau pelabuhan. "Jalan tol ini akan semakin meningkatkan perekonomian Jawa Timur," jelasnya. Menurut Direktur Utama PT Margabumi Adhikaraya, Setiyono, jalan tol Gempol-Pandaan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama Gempol-Tamandayu sepanjang 12,6 Km dan Pandaan-Karangjati sepanjang 1,5 Km. "Konsesi pengelolaan jalan tol selama 35 tahun," kata Setiyono.
Jambret Embat Dompet Enggar
Enggar Ayu (24) tak bisa menyembunyikan kegeramannya. Perempuan yang tinggal di Ledok Wetan, Bojonegoro, pantas marah setelah dompet berisi barang berharga senilai Rp 2 juta dijambret. Korban yang berboncengan dengan kawannya, Diana, mengendarai motor Honda Vario bernopol N 3486 ZY dari Jalan Sawunggaling. Namun saat berbelok ke arah Jalan Teuku Umar, seorang pejambret dengan mengendarai Yamaha Mio memepetnya. Wusss! Dompet hijau milik Enggar yang ditaruh di kerangjang motornya pun berpindah tangan. Pelaku langsung melesat, kabur. Dompet tersebut berisikan sebuah HP Blackberry, sejumlah surat, kartu ATM serta uang sebesar Rp 70 ribu. "Kerugian ditaksir Rp 2 juta," kata Kasubag Humas Polres, AKP Subarata.
Tawuran Warga Tiga Desa Terjadi di Sumenep
Ratusan warga tiga desa di Sumenep, Madura, terlibat aksi perang batu. Tawuran itu dipicu adanya seorang pemuda yang dituduh memukul saat acara konser dangdutan dan ricuh gara-gara senggolan. Tiga warga desa dari Desa Moncek Timur, Moncek Tengah dan Lenteng Timur ini membawa batu dan pentungan, Rabu (4/4/2012) siang. Melihat puluhan massa yang datang dengan senjata, warga Desa Lenteng Timur kemudian terpancing emosinya. Mereka berkumpul kemudian mengusir warga desa lain yang datang ke desanya. Aksi perang batu dan pentungan pun tak terhindarkan, karena kalah banyak warga yang datang kemudian mundur. Namun tadi siang aksi diduga karena kesalahpahaman ini kembali terulang. Kali ini giliran massa dari Desa Lenteng Timur berkumpul dan mencari warga Desa Moncek yang semalam menyerang desanya. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Warga Desa Lenteng Timur mengejar warga Moncek ke arah selatan. "Sudah lari semua, mereka takut melihat kita," kata Ahmad, salah satu warga yang membawa pentungan. Aksi tawuran mereda setelah satu pleton polisi dari Polres Sumenep yang dipimpin Kapolres AKBP Dirin, tiba di lokasi. Puluhan polisi yang datang kemudian membubarkan gerombolan warga di tengah jalan. "Warga Desa Lenteng Timur tersinggung karena tadi malam di serang warga Moncek Timur," kata tokoh masyarakat Lenteng Timur, Ahmad Subaidi. Beberapa tokoh masyarakat dari 3 desa beserta kepala desa masing-masing erkumpul bernegosiasi dengan kapolres Sumenep. Para tokoh masyarakat meminta polisi mendamaikan mereka kembali seperti semula. "Desa kami memang bertetangga, antara desa moncek timur, moncek tengah dan desa lenteng timur," terang Ahmad Subaidi. Sementara sejumlah petugas kepolisian masih berjaga di lokasi karena khawatir masih ada warga yang tidak terima dan melanjutkan aksi mereka tanpa sepengetahuan aparat desa dan tokoh masyarakat setempat. "Saya siagakan personel kami untuk meredam aksi lanjutan massa," jelas Kapolres Sumenep AKBP Dirin.
Gubernur Minta Mobil Dinas di Jatim Pakai Pertamax
Gubernur Soekarwo meminta aparatur pemerintahanan di Jawa Timur yang menggunakan mobil dinas untuk menggunakan pertamax. Permintaan itu terungkap Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim Nomor 670/5684/023/2012 tertanggal 26 Maret 2012 tentang Pelaksanaan Penghematan Energi dan Air. ' Edaran dalam rangka program penghematan energi dan air di Provinsi Jatim menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air di Instansi Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan/atau di lingkungan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah sesuai kewenangan masing-masing. Kepala Bagian ESDM dan Lingkungan Biro Sumber Daya Alam (SDA) Setdaprov Jatim, Muhammad Iqbal Junianto, Rabu (4/4/2012) mengatakan, surat edaran itu ditujukan ke bupati/walikota se-Jatim, kepala dinas/badan/biro/kantor/Direktur Rumah Sakit Provinsi Jatim, Sekretaris DPRD Provinsi Jatim, Direktur BUMN/BUMD Provinsi Jatim, Panglima Kodam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, Pangarmatim, Panglima Komando TNI-AU dan Kakanwil Departemen/Non Departemen/Instansi Vertikal. Dalam surat edaran itu, juga disebutkan agar instansi meningkatkan upaya penghematan energi dan air, melakukan inovasi penghematan energi dan air (penerangan, AC, peralatan kantor, kendaraan dinas), membentuk Gugus Tugas di instansi masing-masing, melaksanakan program penghematan energi dan air serta menyosialisasikan/mendorong masyarakat/swasta berperan aktif dalam penghematan. "Nanti evaluasi pelaksanaan program gerakan penghematan energi dan air untuk kabupaten/kota atau SKPD pemprov dilaksanakan setiap 3 bulan sekali," pungkasnya. Untuk diketahui, Hatta Rajasa Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan pemerintah sedang menyusun aturan yang melarang penggunaan premium bagi mobil dinas. "Itu nanti disusun. Kendaraan dinas tidak lagi (menggunakan premium) sehingga nanti ada penghematan," kata Hatta di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Selasa (3/4/2012) kemarin. Menurut dia, larangan itu akan diformulasikan dalam aturan resmi. Sekretariat Kabinet akan membahas lebih lanjut dan menentukan apakah aturan itu akan berbentuk instruksi presiden, peraturan presiden atau aturan lainnya.
Tersisa 150 Ribu Warga Sidoarjo Belum Urus e-KTP
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengklaim jumlah penduduk yang sudah mengurus e-KTP sudah sekitar 1,1 juta dari jumlah 1.251.000 yang terdaftar untuk ikut program e-KTP. Dari sisa 150 ribu orang itu diharapkan akan tuntas pengurusan e-KTP nya pada April 2012. "Jika kesadaran warga tinggi dan mau mendatangi undangan e-KTP, bisa saja kuotanya tercapai," ucap Kabid Penyelenggaraan Kependudukan Dispendukcapil Sulistianto. Dia menandaskan, sampai saat ini, program e-KTP masih terus dikerjakan, termasuk melakukan penyisiran dan mengundang tahap kedua bagi penduduk yang belum bersedia datang ke kecamatan. Dia menyebutkan, data hingga akhir Desember 2011, yang wajib KTP sebanyak 1.450.000. Kuota dari pusat, 1.251.000 penduduk. Untuk sisanya nanti akan didanai oleh Pemkab Sidoarjo.
Tidur Ngos-Ngosan, Tanda Resiko Depresi
Menurut penelitian, gangguan napas selama tidur berhubungan dengan peningkatan risiko depresi. Bukan cuma henti napas saat tidur atau sleep apnea, gangguan napas lainnya termasuk ngos-ngosan saat tidur juga menandakan risiko depresi. Selama ini, gangguan napas saat tidur yang sering dikaitkan dengan gangguan kejiwaan adalah sleep apnea atau henti napas saat tidur. Pada laki-laki, gangguan ini meningkatkan risiko depresi sebesar 2,4 kali sedangkan pada perempuan sebesar 5,2 kali lipat. Namun penelitian terbaru yang dilakukan Center for Diesease Control and Prevention (CDC) menunjukkan, peningkatan risiko depresi juga teramati pada jenis gangguan napas lainnya yang terjadi saat tidur. Contohnya adalah ngos-ngosan atau terengah-engah, maupun mendengus. Meski demikian, penelitian yang dilakukan terhadap 9.714 partisipan dari seluruh Amerika Serikat ini menunjukkan, mendengkur justru tidak berhubungan dengan risiko depresi. Mendengkur sering disertai sleep apnea, namun kalau hanya mendengkur saja maka tidak meningkatkan risiko depresi. "Praktisi kesehatan jiwa sering menanyakan masalah tidur yang dialami pasiennya, namun jarang menyadari bahwa gangguan itu benar-benar berdampak pada kesehatan mental pasien," kata salah seorang peneliti, Anne Wheaton seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (4/4/2012). Dalam laporannya Wheaton menegaskan bahwa hasil penelitian ini menyimpulkan adanya keterkaitan antara risiko depresi dengan gangguan napas saat tidur, namun belum tentu hubungan sebab akibat. Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal itu. Meski hubungannya belum jelas, namun diyakini hal itu berhubungan dengan kadar oksigen di dalam darah. Jika pernapasan terganggu selama tidur, kadar oksigen yang disuplai ke otak berkurang sehingga kondisi mental dan kejiwaan bisa terpengaruh
Dua Intel TNI Gadungan Diringkus, 21 Mobil Digelapkan
Dua orang intel TNI gadungan diringkus aparat kepolisian. Dari Isdiar Suryatanti (45) dan Kasbianto alias Aji (45), petugas menyita 21 mobil berbagai jenis dan senjata Air Soft Gun serta seblilah sangkur., Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Tayib mengatakan, penangkapan ini berawal pada 23 Maret 2012 dimana anggota Resmob menangkap Isdiar Suryatanti dan Kasbianto alias Aji. Barang bukti sementara yang disita 4 mobil. Kasus itu dikembangkan dan pada 26 Maret 2012, Kasubbid IV Resmob Polda Jatim AKBP Heru Purnomo SH berhasil mengamankan 10 unit mobil yang digadaikan oleh pelaku di wilayah Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi. Pada 31 Maret 2012 anggota Resmob tetap mengambangkan kasus itu dan berhasil mengungkap 6 unit mobil di wilayah Jember dan Banyuwangi. Kemudian pada 2 April 2012, penyidik Resmob Polda Jatim menerima penyerahan mobil Toyota Avanza nopol L 1586 – CV dari anggota TNI Yon Zipur Pasuruan. Selain itu, juga diamankan senjata pistol Soft Gun jenis FN dan sangkur dari milik pelaku Kasbianto alias Aji yang tinggal di Banyuwangi. Modus Operandi yang dilakukan penipu ulung itu pada Januari sampai Maret 2012, pelaku Aji menghubungi pelapornya Edi Subroto untuk menyewa mobil dengan jangka waktu 10 hari. Tujuan menyewa mobil untuk menunjang kelancaran proyek milik pelaku. Bahkan pelaku Aji mengaku anggota Intel TNI.