Politik Dan Pemerintahan

Bupati Lumajang Tak Mau Ikut Campur Ada Kubu-Kubuan di Golkar Untuk Cawabup

Lumajang(lumajangsatu.com) - Adanya dua kubu kepengurusan di DPD Golkar Lumajang, dampak dari konflik di DPP antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, serta bisa berdampak dalam pengajuan nama cawabup. Bupati Lumajang, As'at Malik, tidak mau tahu dan ikut campur urusan internal partai Golkar. "Itu urusan internal mereka, saya tidak mau ikut Campur, biar diselesaikan sendiri," ungkap As'at. Golkar dalam Cawabup, kini ada 2 Kubu dari Kepengurusan Jatmiko dan H. Lutfi. Bahkan, dikabarkan untuk pengajuan nama kandidat Cawabup akan berbeda. Kubu Jatmiko yang belum memiliki nama dan Kubu H.Lutfi sudah mengantongi nama Cawabup  untuk diusulkan. Bahkan, dengan adanya dua kubu, Golkar terancam tidak bisa mengajukan nama Cawabup. Namun, isu politik yang berkembang di Golkar, dioponikan, Cawabup yang mendampingi As'at Malik dari Golkar. Benarkah. (ls/red)

Duh...! Golkar Belum Memiliki Kandidat Cawabup, Golkar Sebelah Siap Ajukan Nama

Lumajang(lumajangsatu.com) - DPD Golkar Lumajang siapa yang akan diajukan untuk merebut 2 nama cawabup yang akan diajukan ke DPRD. Ketua DPD Golkar, Jatmiko belum bisa menentukan, karena harus dibicarakan ke semua pengurus dan Pengurus Kecamatan (PK). "Golkar belum ada nama, nanti akan dirapatkan," ungkap Jatmiko. Menurutnya, pihaknya tidak mau terburu-buru, lantaran pertemuan pertama dengan Bupati bersama PAN dan Demokrat belum bicara soal kandidat wabup. "Ya nunggu pertemuan kedua aja," jelasnya. Mengenai munculnya 3 nama kandidat dari Golkar yakni Jatmiko, Hartono dan Suigsan sebagai cawabup di media massa dan masyarakat. "Itu khan muncul dimedia, dikami belum bicara itu," jelasnya. Sementara, Pengurus Golkar yang juga mengklaim kubu Agung Laksono juga dikabarkan akan mengajukan nama Cawabup. Kisruh Golkar di Pusat memang berdampak dalam politik di partai belambang pohon beringin.(ls/red)

Inilah Syarat Utama Kandidat Cawabup Dibutuhkan Bupati Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kriteria seperti apakah calon wakil Bupati yang diinginkan dan dibutuhkan oleh As'at Malik dalam memimpin Kabupaten Lumajang Ke Depan. As'at Malik hanya berharap 2 nama calon Cawabup yang diusulkan 3 Partai Pengusungnya di Pilkada lalu, bisa berkerjasama. "Ya, yang bisa kerjasama," ungkap As'at pada wartawan di Pendopo, Selasa(26/05). Menurutnya, dirinya bisa memberikan pelayanan dan pembangunan di Masyarakat berkat kerjasama yang baik dengan Almarhum Sjahrazad Masdar. Sehingga dalam kelebihan dan kekurangan saling mengisi. "Itu harap saya," jelasnya. Sebelum diajukan ke DPRD olehh 3 Parpol pengusung untuk 2 nama Cawabup. As'at Malik ingin mengetahui dan mengajak komunikasi 3 parpol bersama 2 cawabupnya. "Ya penting itu," Ungakap As'at.(ls/red)

Bupati Lumajang Surati Resmi 3 Parpol Pengusung Untuk Usulkan 2 Nama Cawabup

Lumajang(lumajangsatu.com) -  Bupati Lumajang, As'at Malik usai mengajak komunikasi pimpinan 3 Partai Politik  (Demokrat, PAN dan Golkar) yang mengusungnya di Pilkada Lalu. Secara Resmi, Bupati berkirim surat untuk 3 parpol melakukan musyawarah menentukan 2 nama Cawabup. "Hari ini saya berkirim surat secara resmi ke 3 parpol untuk segera mengajukan 2 nama kandidar Cawabup untuk dipilih DPRD," ungkap As'at usai memberikan sambutan di Pengajian Umum Muslimat jelang Ramadhan di Pendopo,Selasa(26/05). Sebelumnya As'at mengundang pimpinan Parpol dari Demokrat diwakilkan Samsul Hudan dan Muhammad Sofie, PAN diwakilkan Usman Arif dan Gunawan TB. Sedangkan Golkar dihadiri oleh SUjatmiko dan Hartono. Dalam pertemuan tidak dibahas soal siapa yang akan diajukan sebagai Cawabup. "Kemarin itu kita hanya ngobrol dan diskusi, sesuai hasil konsultasi ke Mendagri dan Gubernur Jatim," jelasnya. Bupati berharap 3 Parpol rembukan dalam mencapai kata mufakat untuk Cawabup yang akan diusulkan ke DPRD. "Jadi sebelum diajukan, kita akan bertemu kembali," terang As'at.(ls/red)

Antisipasi Beredarnya Beras Plastik, Petugas Gabungan Razia Pasar Baru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Antisipasi beredarnya beras sintetis atau beras plastik dipasaran, Petugas gabungan dari Polres Lumajang, Satpol PP, dan Disperindag Lumajang gelar inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Baru Lumajang, Selasa (26/05/2015). "Ya ini kami terus melakukan pengawasan terhadap beras sintetis itu di semua pedagang di Pasar Baru ini mas," papar Adianto Hendro Petugas Disperindag Lumajang saat ditanya sejumlah awak media. Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mengetahui beras palsu itu dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni jika digigit tidak bisa patah, jika di taruh di air akan mengambang serta jika di bakar akan berubah warna menjadi hitam gelap. "Jadi kalau kita menguji beras dan tidak terjadi gejala seperti ayang tiga ciri-ciri itu berarti itu beras asli mas," jelasnya. Dalam razia ini tidak satu pun pedagang yang kedapatan menjual beras plastik, meski begitu petugas berjanji kegiatan pengawasan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. "Memang tidak ada mas, namun jika nanti memang ada yang nekat menjual beras itu dan terbukti kami dari kepolisian tidak segan-segan untuk melakukan penindakan tegas," jelas AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang yang juga ikut sidak beras. Petugas menghimbau kepada para konsumen agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap beras terlarang tersebut dengan menguji terlebih dahulu sebelum membeli beras di pedagang. (Mad/red)

IKA-PMII Lumajang Segera Gelar Konsolidasi dan Muscab II di Pendopo Kabupaten

Lumajang(lumajangsatu.com) - Konsolidasi Ikatan Alumi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Lumajang ke 2 dan Sekaligus Musyawarah Cabang (Muscab) untuk memilih nahkoda baru akan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2015, di Pendopo Kabupaten Lumajang. Konsolidasi kali ini, untuk mempererat silaturahmi antara kader aktif dengan almuni. "Muscab kali ini harapnya, ada hubungan lebih erat lagi antara kader aktif dengan almuni," kata Babun Wahyudi, ketua pelaksaan Konsolidasi dan Muscab II IKA-PMII Lumajang. Masih kata dia, segala persiapan Muscab sudah mencapai 100 persen, namun demi suksesnya acara adalah kehadiran para kader dan alumni PMII. Pasalnya, konsolidasi kali ini yang utama bukan memilih ketua, tetapi menggedepankan distribusi kader dan tantangan aktivis PMII ke depan. "Tantangan kali yang paling adalah adanya MEA, jadi aktivis bukan hanya pandai mengkritik, tetapi harus terlibat dalam pembangunan di LUmajang dan bermitra dengan Pemerintah baik Pusat dan Daerah," jelas Alumni PMII STIH Lumajang itu. Dalam Konsolidasi dan Muscab akan dihadiri oleh alumni PMII baik lokal dan lintas dengan memberikan pemaparan tantangan kedepan aktivis PMII untuk Bangsa, Negara dan Agama. Pemateri dalam Konsolidasi dan Muscab, Saiful Bahri Ansori (Anggota DPR RI Fraksi PKB/ Anggota Komisi 1), H. Muhammad Nur Purnamadisi (Anggota DPR RI Fraksi Golkar/ Anggota Komisi VIII), Thoriqul Haq (Anggora DPRD Jawa Timur. Ketua Komisi C) dan Nur Hidayati (Anggota DPRD Lumajang Fraksi Nasdem/ Ketua Komisi A). "Saya sebagai panitia sangat bangga menjadi alumni aktivis PMII dan berharap dalam Konsolidasi serta Muscab bisa dihadiri sekitar 500 peserta," jelasnya. Melalui berita ini, adalah Undang terbuka bagi kader dan alumni PMII untuk hadir dalaam kegiatan ini.(ls/red)

Inilah 16 Desa Yang Masih Dijabat Pj Kades Non PNS dan Berpotensi Konflik

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi A DPRD Lumajang 27 April 2015 telah mengeluarkan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang agar segera mengganti Pj Kades Non PNS dari unsur PNS. Rekomendasi tersebut muncul setelah komisi A melakukan kunjungan dan menampung aspirasi dari masyarakat. "Tanggal 27 April 2015 kita sudah memberikan rekomendasi kepada pemkab, namun hingga kini belum ada ada responnya," ujar Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si ketua Komisi A DPRD Lumajang, Jum'at (22/05/2015). Berikut 16 Desa yang masih dijabat oleh Pj Kades Non PNS. 1. Desa Tamanayu Kecamatan Pronojiw. 2. Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo. 3. Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro. 4. Desa Kobonsari Kecamatan Sumbersuko. 5. Desa petahunan kecamatan Sukbersuko. 6. Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung. 7. Desa Ranulogong Kecamatan Randuagung. 8. Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun. 9. Desa Kalipepe Kecamatan Yosowilangun. 10. Desa Sombo Kecamatan Gucialit. 11. Desa Dadapan Kecamatan Gucialit. 12. Desa Kenongo Kecamatan Gucialit. 13. Desa Kandangan Kecamatan Senduro. 14. Desa Pandansari Kecamatan Senduro. 15. Desa Jambearum Kecamatan Pasrujambe. 16. Desa Bandaran Kecamatan Kedungjajang. Disamping 16 Desa tersebut, ada 5 Desa lagi yang masih berpotensi untuk dijabat oleh Pj Kades antara lain: 1. Desa Jatisari Kecamatan Kdungjajan. 2. Desa Jokarto Kecamatan Tempeh. 3. Desa Mojo Kecamatan Padang. 4. Desa Padang kecamatan padang. 5. Desa Jatiroto Kecamatan Jatiroto. Komisi A mencium sejumlah Pj Kades Non PNS akan mencalonkan diri menjadi kepala desa, sehingga dikawatirkan akan menggunakan jabatannya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 sudah jelas Pj Kades harus dari unsur PNS. "Jangan nunggu ramainya baru Pj Kadesnya diganti, sebab langkah tersebut akan menimbulkan kondusifitas politik didesa akan terganggu," pungkas politisi NasDem itu.(Yd/red)

HMI Kritik Program Bupati, Plt Sekda Segera Panggil Pejabat Terkait

Lumajang(lumajangsatu.com) - Plt Sekda Lumajang, Imam Suryadi yang belum genap sebulan menjabat mendapati kritikan dari Himpunan Mahasiswa Islam soal Program Bupati. Plt Sekda akan memanggil pejabat terkait mengenai adanya kritikan kinerja terhadap dinas. "Saya akan panggil dan koordinasi dengan teman-teman," ungkapnya saat ditemui Lumajangsatu.com di lobi Pemkab, Rabu(20/05) sore. Menurut dia, kritikan dari mahasiswa sangat baik dalam meningkat kinerja pejabat dan PNS Pemkab. Sehingga, program Bupati bisa dirasakan oleh masyarakat. "Ini baik karena kritikannya ada kajian,"jelasnya. Plt Sekda mengaku sangat senang ada kritikan terhadap Pemkab, karena Mahasiswa ikut Memiliki Lumajang.(ls/red)

HMI Kritik Program Bupati Lumajang Tak Jelas dan Diskriminasi

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lumajang mendatangi Pemkab untuk menyampaikan hasil kajian pemerintah dibidang Pariwisata dan Pendidikan. Mahasiswa menilai pemerintah tidak fokus dalam mengarap Pariwisata dan Ada diskriminasi didunia pendidikan. Ketua Komisariat HMI Lumajang, Danar mengatakan, pihaknya menilai pemerintah tidak fokus dalam pengembangan wisata. Seharusnya, ada satu wisata unggulan yang bisa menjadi ikon Lumajang. "Kalau tidak fokus, bisa-bisa obyek wisata di Lumajang terbengkalai, tahun ini obyek wisata ini, tahun depanya baru obyek wisata satunya dan seterusnya," jelasnya usai melakukan pertemuan dengan Plt Sekda, Imam Suryadi. HMI menilai seharusnya pemerintah fokus di Selokambang dan mengembangkan sebagai tujuan wisata keluarga. Pasalnya, Selokambang memiliki potensi yang lebih bisa dikenalkan. Sedangkan didunia pendidikan, HMI menilai 9 program politik bupati, satu kecamatan satu sekolah dasar unggulan ada diskriminasi terhadap lembaga pendidikan. Karena semua sekolah dasar di kecamatan memiliki hak yang sama untuk pelayanan dari Pemkab. Selain itu, ada 5 kecamatan yang belum memiliki sekolah menengah atas. Sehingga, pemerataan pendidikan di Lumajang belum bisa dikatakan berhasil. "Pantauan kami 5 kecamatan yang tidak ada sekolah menengah yakni, Sumbersuko, Sukodono, Gucialit, Padang dan Ranuyoso," jelasnya.(ls/red)

Aliansi LSM Bersatu Soroti Pemilihan Cawabub Lumajang oleh DPRD

Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski belum jelas kapan pemilihan Wakil Bupati Lumajang, namun hiruk-pikunya sudah terlihat. Salah satunya adalah seruan pemilihan calon Wakil Bupati Lumajang bebas dari permaian uang. Salah satu baleho yang berisikan seruan agar pemilihan calon Wakil Bupati Lumajang bebas dari permainan uang terlihat dipertigaan Sukodono. Aliansi LSM Bersatu meminta agar pemilihan Wabup tidak menyakiti hati rakyat. Pemilihan Cawabup 2015-2018 jangan sampai menggunakan bahasa "wani piro" yang diartikan akan ada traksaksi untuk memilih salah satu calon. Dalam baleho tersebut terlihat orang-orang memakai jas dan kursi yang berisikan rupiah. Saat ini memanng sedikit santer perbincangan diwarung-warung kopi tentang potensi permainan uang dalam pemilihan calon wakil Bupati Lumajang. Bahkan, informasinya ada beberapa nama yang sudah menyiapkan uang sampai 3 miliar rupiah. Sekedar infornmasi, Aliansi LSM Bersatu yang memasang baleho tersebut juga belum jelas siapa saja didalamnya. Namun, Aliansi LSM Bersatu berada dibawah naungan Bakesbangpol Lumauang.(Yd/red)