Lumajang(lumajangsatu.com) - Pohon penghias jalan Panglima Sudirman yang tumbang, ternyata menimpa mobil camat Tempeh Nopol 77 YP, Hariyono usai pulang dari Takzia di Sukodono. Beruntung, Camat Tempe bersama istrinya tidak apa-apa, hanya kaget menjadi korban pohon tumbang. "Saya kaget mas, lha wong pas dilampu merah pohon tumbang," ujar Hariyono pada Lumajangsatu.com dilokasi kejadian,Senin(15/12) malam. Menurut dia, tidak menyangka menjadi korban pohon tumbang.Dirinya langsung ditolong warga dan pengendara yang melintas. "Alhamdulillah, tidak apa-apa, " jelasnya. Menyusul ada pohon tumbang, petugas BPBD dan POlres Lumajang mengevakuasi pohon bersama-sama. petugas mengggunakan mesin senso untuk memotong batang dan ranting. Kerusakan mobil dinas camat Tempeh dibagian belakang, hanya ada yang peyok dan tergores dari terjangan ranting pohon. Hingga berita ini diturunkan, evakuasi mobil camat Tempe dari pohon penghiasa jalan masih berlangsung.(ls/red)
Jatim
Peduli Korban Longsor Banjarnegara, PMII Gelar Penggalangan Dana di Monumen Korupsi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi solidaritas penggalangan dana untuk korban longsor Banjarnegara di monumen korupsi air mancur Desa Wonorejo Lumajang , Senin (15/12/2014). Kegiatan tersebut sengaja digelar sebagai bentuk kepedulian Mahasiswa kepada para korban longsor di Banjarnegara Jawa Tengah beberapa pekan lalu. "kami berusaha membantu saudara kita yang ada di banjarnegara," Ungkap Muhammad Hariyadi Ketua PMII Lumajang saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Lebih lanjut ia menambahkan, uang hasil penggalangan itu akan dikumpulkan yang selanjutnya langsung dikirim melalui PMII Jawa Tengah, agar sesegera mungkin dapat diberikan kepada para korban. "uang ini nanti akan kita kirim melalui pengurus cabang dan pengurus koordinator cabang jawa tengah mas," tambahnya. Sementara warga sekitar dan para pengguna jalan terlihat sangat antusias dengan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa itu, hal tersebut terbukti semakin siang semakin banyak pula para pengguna jalan yang memberikan uangnya untuk ikut membantu korban longsor. "baguslah, mahasiswa yang seperti ini yang perlu dicontoh mas," Ujar Misdi salah satu pengguna jalan. (Mad/red)
Prihatin, Warga Tempursari Rayakan Hari Ibu Dijalan Rusak dan Becek
Lumajang(lumajangsatu.com) - Meski jalan rusak belum diperbaiki ole Pemerintah Kabupaten Lumajang, ternyata tidak menyurutkan warga Tempursari untuk unjuk kreatifitas. Ini terlihat jelas, saat pemilik akun facebook Hari Matahari mengungah foto kegiatan peringatan Hari Ibu warga Tempusari di Jalan yang hancur, berlubang dan becek, Minggu(14/12). Foto yang menggugah para facebooker ramai jadi perbincangan, maklumlah Kecamatan Tempursari, sebuah daerah yang terpencil. Apalagi, jalan menuju kecamatan Tempursari dari akses jalan lintas selatan Pasirian suda banyak yang rusak. Kerusakan jalan masuk ke Kecamatan Tempursari diduga karena penambangan pasir besar-besaran di akhir taun 2013 lalu. Warga berharap pemerintah melakukan pembangunan jalan di Tempusari. aksi keprihatian atas foto aktivitas warga Tempursari di jalan rusak mendapat perhatian dari sejumlah akun facebook di Grup Lumajangsatu.com "Shippppp merdeka com " pemilik akun Marlena Aminah. "Salutttt! tetap semangat adik2," ujar akun Iif Nadifah. "Semoga ada perhatian lebih dari pemkab," ujar Nun Taufik Hidayah "Hehehe semangat adek2 ,,," ungkap Luluk Abracadabra. " Prihatin, " ujar Abdul Rohman. Semoga aksi warga Tempursari ditahun 2015, jalan yang rusak suda diperbaiki oleh Pemerintah daerah. Semoga aja perbaikan jalan di Tempusari suda dianggarkan di APBD 2015. Aminnn. (ls/red)
Lumajang Sadar, Tari Glipang Kembali Dilestarikan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah lama terlupakan kesenian tari glipang, Pemkab Lumajang kembali tanamkan kesenian khas kota pisang Lumajang ini pada sejumlah pegiat seni dengan menggelar Lokakarya Tari Glipang di Gedung Guru Jl. Veteran Lumajang, Sabtu (13/12/2014). Sarweni salah satu pegiat seni tari glipang mengatakan, perlunya dilaksanakan lokakarya tari glipang pada sejumlah pelatih tari dari berbagai elemen di Lumajang, guna menyamakan persepsi tentang gerakan dan makna tari glipang ini. "Lokakarya ini sengaja digelar untuk menyamakan persepsi mas, agar gerakan dan makna tari glipang dapat dipahami," papar Sarweni saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Diakuinya kesenian ini sudah mulai luntur sejak beberapa tahun terakhir, Oleh karenanya pada kesempatan Hari Jadi Lumajang (HARJALU) ke-759 ini Pemkab Lumajang menggelar lokakarya tari glipang, bahkan dalam waktu dekat festival tari glipang pun juga akan digelar. "Para peminat tari glipang ini sudah mulai menurun sejak dulu, makanya kita adakan Lokakarya ini untuk mengemas kembali kesenian tari glipang menjadi kesenian yang lebih menarik," Paparnya. Diharapkan, dengan dikemasnya kembali tari glipang ini banyak peminat-peminat baru yang tumbuh, utamanya dari para pelajar. "Ya semoga saja semakin banyak peminatnya," Harap Pria yang telah meneliti Kesenian tari glipang ini. (Mad/red)
Takut Dimakan Monyet, Petani Nangka Panen Dini
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tidak hanya pisang yang menjadi makanan favorit monyet, nangka milik petani di Desa Grobogan Kedungjajang pun juga menjadi sasaran sang monyet. Akibatnya banyak petani yang memanen nangkanya lebih awal dari biasanya, Sabtu (13/12/2014). Petani yang seringkali tak bisa memanen nangkanya, mengaku kesal dengan ulah nakal sang monyet, menurutnya monyet itu memakan buah nangka petani ketika sudah hampir masak di pohon. "Seringkali nangka saya dimakan mas," Ujar Durasit salah seorang warga saat dikonfirmasi lumajangsatu.com Bahkan tak sedikit nangka yang diturunkan namun tak dimakan oleh hewan lincah itu. akibatnya nangka yang diturunkan sebelum tua menjadi bosok dan tak bisa dikonsumsi. "Masih muda kadang di turunkan, ya lama kelamaan bosok mas," Tambahnya. Selain para petani mengaku harus seringkali menjenguk tanamannya, terkadang ada yang dibungkus, bahkan tidak sedikit para petani yang terpaksa memanen nangka mereka lebih awal sebelum dimakan monyet. "Dari pada gak kebagian, mending tak turunkan aja dulu," Paparnya. Sementara menurut Purwanto salah satu warga Kedungjajang menjelaskan, turunnya para monyet ini ketika musim hujan tiba. Pasalnya para monyet ini turun dari gunung untuk mencari makan ke ladang petani yang ditanami buah-buahan. Yang turun keladang petani itu sekitar 200 ekor monyet yang kerapkali menyerang tanaman warga, dan memakan buah-buahan milik petani. "Kalau 200 monyet ada mas jika sudah kumpul disatu tempat," Jelasnya. (Mad/red)
Plt Bupati : Lumajangsatu Ikut Andil Di Pembangunan Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua tahun Lumajangsatu.com hadir sebagai penyampai informasi di Kota yang berusia 759 tahun. Ternyata, banyak harapan yang besar bagi perkembangan dan perjalanan portal media online. Plt Bupati Lumajang, As'at Malik mengatakan, lumajang satu hadir sebagai penyampai informasi alternatif dalam pembangunan daerah yang dipimpinnya. Dirinya berharap lumajangsatu.com ikut andil dalam pembangunan Lumajang yang dipimpinnya 2 periode yang sedang berjalan. "Kami berharap lumajangsatu.com dalam memberikan informasi mampu menjadikan masyarakat Lumajang sejahtera dan bermartabat," ujar pria asal Desa Karangsari Kecamatan Sukodono itu. Dia berharap lumajangsatu bisa menjadi penyalur infrormasi yang bermanfaat dan tidak menyampaikan berita yang tidak memberikan pendidikan. Media yang bermanfaat mampu memberikan perubahan yang baik bagi masyarakat dan Lumajang secara umum. "Media massa adalah bagian dari suksesnya pembangunan," jelasnya pria mengacungkan 2 jari. Plt Bupati berharap Lumajang satu terus berkembang bersama mitra kerjanya dalam bisnis."Kami ucapkan selamat ulang tahundan sukses selalu," ungkap As'at.(ls/red)
Tari Glipang Dominasi Festival Tari Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Festival tari yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang di Alun-alun kota berlangsung meriah, dalam festival itu tari glipang masih mendominasi dari puluhan peserta yang tampil, Kamis (11/12/2014). Festival yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Lumajang (Harjalu) yang ke-759 mendapat apresiasi positif dari warga. Muhammad Ali salah satu warga mengatakan, festival tari kali ini merupakan festival paling meriah, sebab didalamnya tersimpan makna tersendiri dengan banyaknya peserta yang menampilkan Tari Glipang. "Sip dah pokoknya mas," Ujarnya. Sementara salah satu peserta festival mengatakan, pihaknya sengaja menampilkan tari glipang karena tari tersebut merupakan tari khas waktu zaman kerajaan Lamajang. "Sebagai putra daerah sudah seharusnya melestarikan kesenian lokal," Papar Yasti salah satu peserta Festival dari SMK Negeri Tempeh. Tidak hanya itu, komunitas istri camat se-Kabupaten Lumajang juga menampilkan hal serupa, namun penampilan para istri-istri kepala wilayah kecamatan ini memodifikasi Tari Glipang dengan mencampurkan adat madura dan jawa. "Uniknya, pada gerakan kita yang lebih lentur mas, supaya gak monoton tariannya," Ungkap Maya saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Warga berharap kegiatan serupa perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah, agar kesenian asli Lumajang tetap terjaga. "Setiap tahun wajib digelar hal serupa," harap Fendik. (Mad/red)
Memanas, Warga Kalidilem Minta PJ Kades Segera Diberhentikan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung, yang menuntut pergantian pejabat sementara (PJ) Kepala Desa Kali dilem, Eko Yuli Kurniadi di Gedung Kecamatan setempat berlangsung ricuh, Senin (08/12/2014). Awalnya pertemuan yang diprakarsai oleh Komisi A DPRD Lumajang ini berlangsung lancar, namun suasana semakin memanas lantaran tuntutan warga yang ingin mengganti PJ Kepala Desa tak kunjung menemukan titik terang. "Jangan hanya janji-janji terus pak,"teriak salah satu warga Desa Kalidilem. Pertemuan semakin memanas tatkala Ruli anak PJ Kades Eko masuk ke ruang pertemuan, warga yang melihat tamu tak diundang ini masuk langsung mengusirnya. Bahkan nyaris terjadi bentrok fisik antara kubu Pro PJ dan Kontra PJ diruang pertemuan, beruntung kericuhan dapat diredam dengan cepat oleh Polisi. Tidak hanya itu, kericuhan juga nyaris berlanjut di luar ruangan, yakni saat pertemuan dilanjutkan. Kubu Pro PJ mengepung ruang pertemuan setempat, beruntung personil kepolisian menjaga ketat hingga kericuhan pun dapat dihindari. Menurut Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Nur Hidayati mengatakan, pihaknya akan langsung mengeluarkan surat rekomendasi agar Pemerintah segera melakukan pergantian PJ Desa setempat, setelah rencana pelantikan pengganti PJ selasa lalu gagal. "Kita akan langsung mengeluarkan surat rekomendasi mas, lagi pula masa PJ kades ini telah habis," Paparnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Sementara Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Lumajang saat dikonfirmasi soal kegagalan pelantikan pengganti PJ selasa lalu, mengaku kajiannya kurang lengkap. "Kajiannya belum final," Ujar Arif Sukamdi Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Lumajang. Lebih lanjut pihaknya berjanji akan segera melaporkan tuntutan warga Desa Kalidilem ini, kepada PLT Bupati Lumajang. "Justru dengan pertemuan ini malah menambah referensi kita untuk memutuskan setelah saya menghadap ke Pak Bupati, yang jelas tidak lama lagi," tambahnya. Warga berharap, Pemerintah segera mengambil kebijakan tegas terkait penggantian PJ Kepala Desa Kalidilem ini agar Pelayanan publik segera pulih. "Ya secepatnya lah jangan hanya janji terus," Harap salah satu warga. (Mad/red)
Pemuda Gucialit Lakukan Gerakan di Cak dan Yuk Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Demi memajukan obyek wisata di Kecamatan Gucialit. Anak muda di kecamatan yang terkenal dengan kebun tehnya, mulai galang dukungan untuk bisa menjadikan putra daerahnya menjadi Cak Lumajang. Langkah yang ditembuh, para anak muda di Gucialit dengan gencar promosi dan ajangkan untuk SMS, agar wakilnya di forum Cak dan Yuk Lumajang bisa menang melalui jejaring sosial. Lumajangsatu.com, sangat tertarik dengan gerakan anak-anak Gucialit yang ingin memajukan potensi wisatanya melalui jejaring sosial. inilah cara mereka melakukan gerakan dukungan bagi putra daerahnya di cak dan yuk Lumajang "Kami mohon doa dan dukungan agar Frendy Adolescent bisa menjadi cak lumajang 2014. Saya Frendy meminta masyarakat gucialit mengirim sms sebanyak2nya. Ketik cak < spasi> 11 kirim ke 3439. Seng akeh yo rek. asli putra daerh gucialit " teks yang dikirim melalui inbox lumajangsatu.com. Irawan, salah satu pemuda pelopor pengenalan Kawasan Gucialit menjadi tempat tujuan wisata mengatakan, langkah yang kita lakukan bersama teman-teman di Gucialit semua lini. Mulai bergabung dengan komunitas di Lumajang, juga promosi Gucialit dengan segala potensinya. "Sapa tahu, kalau Cak Lumajang dari Gucialit, daerah kami akan maju disegala sektor, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, perkebunan dan wisata," ujar pria yang selalu hadir disetiap kegiatan komunitas kepemudaan di Lumajang.(ls/red)
Aduh.....! Banyak Cabe-Cabean Dijual Mahal
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah meroketnya harga cabe rawit di pasaran, banyak orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan besar, di salah satu stand pasar Baru Lumajang ditemukan pedagang yang menjual cabe rawit muda dengan harga yang fantastis, Jumat (05/12/2014). Sriwati, salah satu pedagang membenarkan jika cabenya banyak yang masih muda, hal tersebut dilakukan sebab dirinya hanya membeli dari petani. "Iya banyak ya muda, itu saya beli dari petani mas," Ungkapnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Harga cabe rawit mulai meroket sejak beberapa pekan yang lalu dan masih bertahan hingga saat ini, tercatat harga cabe rawit merah saat ini mencapai Rp.80.000/kg, sementara cabe rawit hijau berkisar Rp.50.000/kg. Hal ini semakin diperparah dengan semakin tingginya curah hujan yang dapat mempengaruhi tanaman cabe milik para petani. "Mungkin nanti akan semakin mahal dengan banyaknya tanaman cabe yang rusak karena hujan," Tambahnya. Sementara para pembeli mengaku sangat resah dengan semakin tingginya harga cabe rawit, yang kian makin mahal. "Makin gila harga cabe sekarang mas," Papar Heni. (Mad/red)