life style

Umat Hindu Bagi-bagi Takjil di Depan Pura Madara Giri Semeru Agung

Lumajang (lumajangsatu.com) - Toleransi kehidaan umat beragama di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang terus dijaga. Saat bulan suci ramadhan, para umat Hindu menggelar bagi-bagi takjil di depan Pura Madara Giri Semeru Agung, Minggu (27/05/2018).Bagi-bagi takjil juga melibatkan unsur dari Polsek dan Koramil Senduro. Ratusan takjil diberikan kepada warga yang melintas di depan Pura Madara Giri Semeru Agung."Kita membagi takjil bersama dengan warga muslim, Koramil dan Polsek Senduro mas," ujar Wira Dharma, ketua Pemuda Hindu Dhrma.Kegiatan bagi-bagi takjil bagian dari menjaga kerukunan antar umat beragama yang harus terus di jaga. Kegiatan itu juga disambut baik oleh warga yang melintas, karena kehidupan saling menghormati satu dengan yang lain akan terjaga.Wira menyebut, sebelumnya juga di gelar bagi-bagi takjil di Desa Kandangan oleh umat Hindu. Untuk bagi-bagi takjil akan digelar hanya satu kali saja, karena tanggal 28 Juni 2018, Pura Madara Giri Semeru Agung akan menggelar kegiatan besar."Kita hanya satu kali saja bagi takjil di depan Pura Madara Giri mas, karena kita masih harus persipan acara besar kami di tanggal 28 Juni," pungkasnya.(Yd/red)

Yuk...! Hunting Ngabuburit Bersama Para Hijabers Cantik

Lumajang (lumajangsatu.com) - YanMood akan menggelar hunting ngabuburit dengan tema "Beauty Hijabers". Kegiatan hunting akan digelar hari Sabtu (26/05) mulai jam 14.00 sd/selesai di Cafe KMSH (Pekarangan) di Desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang.Bagi yang berminat bergabung, langsung menghubungi panitau dengan HTM Rp. 30.000 dengan fasilitas takjil. Saat ini, sudah ada belasan para pemburu foto yang telah mendafatar secara online kepada panitia."Hunting ngabuburit ini adalah bagian cara kita untuk terus menjalin komunikasi dan silaturrahim dengan para model dan juga fotografer mas," ujar Yanuar, penitia Hutbar Ngabuburit, Jum'at (25/05/2018).Bagi yang berminat bergabung, pendaftarn masih dibuka hingga acara hunting bareng langsung di lokasi. Acara Hutbat juga didukung oleh sejumlah sponsor yang memiliki kepedulian kepada dunia modeling dan fotografi."Alhamdulillah banyak sponsor yang mendukung acara ini. Kita berharap dunia modeling dan fotografi di Lumajang akan terus berkembang. Model yang akan ikut dari Lumajang, Jember dan Surabaya," pungkasnya.(Yd/red)

Fenomena Alam, Air Ranu Bedali Berubah-ubah Warna

Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam terjadi di Ranu Bedali Desa Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso. Warna air danau berubah warna, menjadi dua warna, yakni hijau dan warna coklat keruh, Jum'at (25/05/2018).Yoyon, anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menyatakan fenomena itu terjadi hampir setiap tahun. Warnanya juga berbeda-beda, terkadang merah, hitam, coklat dan hijau."Saat ini sudah beberapa hari berwarna hijau dan coklat," ujar Yoyon.Fenomena tersebut juga tidak diketahu apa penyebabnya dan selalu terjadi setiap tahun. Fenomena itu masih terus diamati apa penyebabnya. Jika warna coklat, kemungkinan karena air keruh akibat angin kencang sehingga mengakibatkan air bergelombang."Kalau warnanya coklat, mungkin karena angin kencang dan air membentur tebing dan mengakibatkan warna keruh," jelasnya.Akibat fenomena perubahan air danau itu, tidak mengakibatkan matinya ikan di danau. Pernah satu kali saatair berwarna hitam dan berbau belerang, ikan-ikan di Ranu Bedali mabuk."Ikannya tidak mati atau mabuk mas, tapi tahun lalu air danau berwarna hitam pekat ikannnya mabuk dan berbau belerang," pungkasnya.(Yd/red)

Jukir dan Pasukan Kuning Buka Bersam di Pendopo Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Asisten Pemerintahan setda Kabupaten Lumajang didampingi sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Lumajang berbuka puasa bersamaTukang Becak, Tim Sar, Juru Parkir (JUKIR), Pasukan Kuning dan Gakin (keluarga miskin)  di Pendopo Kabupaten Lumajang, Selasa (22/05).H. Susyanto S.H., Asisten Pemerintahan menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang selama ini telah menerima pengharagaan Adipura dan Kabupaten Sehat. Hal itu tidak lepas dari kerjama sama yang terjalin baik antara Pasukan Kuning dengan warga masyarakat. Ia berharap ke depan tetap di pertahankan dalam membangun bersama,  agar Lumajang makin maju.Pada kesempatsn itu, Asisten mengingatkan masyarakat dengan teror bom yang melanda Kota Surabaya dan Sumatra dan sejumlah tempat lainnya. Sehubungan dengan itu, seluruh undangan yang ada di Pendopo Lumajang diajak membacag do'a bersama untuk korban - korban teror bom. Hal ini sebagai sikap keprihatinan Pemkab Lumajang dalam aksi teror bom tersebut.Mengikapi maraknya teror bom di berbagai daerah, Plt. Bupati dr.Buntaran Supriyanto. M.Kes., sudah mengirim surat berisi instruksi kepada seluruh camat, untuk mengaktifkan kembali perda tamu wajib lapor. Apabila ada saudara yang bertamu menginap dari luar daerah, harus segera lapor. Hal ini perlu di lakukan demi menghindari kesalahpahaman. Langkah ini penting, untuk mengantisipasi munculnya gangguan keamanan dan ketentraman di masyarakat.Dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan menyerahkan Sembako secara simbolis kepada 6 orang. Buka puasa berasama yang pertama di Pendopo Kabupaten tersebut diisi tausiah oleh KH. Marsus.(Red)

Asyiknya...! Ngabuburit di Alun-alun Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Alun-Alun Kota Lumajang memang menjadi salah satu destinasi wisata. Selain ada taman dan wahana bermain, alun-alun tersebut menjadi pusat pedagang kaki lima (PKL). Karena itu, saat bulan Ramadhan, Alun-alun Kota Lumajang menjadi salah satu pusat ngabuburit dan tempat berbuka puasa bagi wisatawan atau warga sekitar. 

Melihat Home Industri Pembuatan Sosis di Kedungjajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Di jaman yang serba canggih dan semua menggunakan mesin, Pembuatan sosis di Lumajang masih tetap mempertahankan tanaga kerja manusia. Meskipun hampir 90 persen pengusaha sosis diluar sudah banyak menggunakan mesin. Home industri milik Pak Ahmad Wahyudi di Desa Curah Petung Kecamatan Kedungjajang, masih tetap mempertahankan tenaga manusi. Dismaping memberi lapangan pekerjaan, hasil tangan manusia tidak sama dengan mesin.Meski saat ini teknologi sudah semakin berkembang, namun peran manusia di Home Industri ini belum bisa sepenuhnya digantikan oleh Mesin. Peran manusia masih sangat penting meski sudah ada bantuan tenaga Mesin yang cukup banyak.“Kami tidak dapat menemukan apapun untuk menggantikan, sentuhan manusia seperti pendengaran dan mencium bau tidak bisa digantikan mesin,” ungkap Ahmad Wahyudi, Kamis (17/05/2018).Di home industri pembuatan sosis yang dikelolanya, ada puluhan orang pekerja. Dan kebanyakan para pekerjanya berasal dari tetangganya sendiri."Selain kami membuka usaha sosis ini, Kami juga membuka lapangan pekerjaan untuk mensejahterakan warga sekitar sini, dikarnakan kebanyakan masyarakat sini orang tua yang sudah menjanda, kami tidak takut untuk gulung tikar, meskipun banyak pesaing yg menggunakan mesin sebagai alat bantu proses pembuatan sosis," pungkasnya.(In/red)

Bedah Buku Masa Depan Lumajang Hadirkan Narasumber dari Jember

Lumajang (lumajangsatu.com) - Seminar dan Bedah Buku berjudul Masa Depan Lumajang Kajian Dasar pembangunan Lumajang dihadiri ratusan peserta. H. Rofik SH, MH hadir sebagai pembicara dan juga H. Agusta Jaka Purwana SE, ketua Himpunan Pengusaha Muda Indoesia (HIPMI) Jember dan Desy Arishanti SE, selaku editor buku dari Jember.H. Rofik menyatakan bahwa dirinya memiliki gagasan untuk membuat buku sebelum mencalonkan diri sebagai calon Bupati Lumajang. Namun, terbitnya buku tentang Masa Depan Lumajang baru setelah dirinya mendaftar ke KPU sebagai calon Bupati Lumajang.Dalam buku setebal 234 halam itu dibahas bebagai hal, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Pertambangan, Perindustrian dan Perdaganan serta Pariwisata. H. Rofik menilai Lumajang masih tertinggal dari daerah lain dan harus diurus dengan benar agar jadi Kabupaten yang maju."Kita memiliki banyak potensi alam yang melimpah, tapi mengapa angka kemiskinan masih tingga di Lumajang. Maka kita perlu mengurus Lumajang dengan benar," jelas H. Rofik kepada para peserta.H. Rofik juga menyoroti ritel-ritel modern yang tumbuh pesat di Lumajang. Keberadaan ritel harus diatur dengan seksama, agar prodak UMKM bisa masuk dan toko tradisonal juga tidak mati."Kita akan membuat surat pernyataan dengan ritel-ritel modern agar menerima prodak UMKM Lumajang dijual di ritelnya," pungkasnya.500 peserta yang datang mendapatkan buku secara gratis dan juga disiapkan tiga HP untuk undian.(Yd/red)

Jelang Ramadhan, Kios Baju di Pasar Besar Pasirian Masih Lesu

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jelang bulan suci ramadhan, geliat di pasar tradisonal mulai terlihat dan ramai pembeli untuk kebutuhan rumah tangga. Namun, hal itu tidak berlaku untuk para pedagang baju di kios-kios pasar tradisonal yang hingga kini masih lesu.Di pasar besar Pasirian, kondisi para penjual baju belum menikmati berkah bulan suci. Para pembeli masih sepi dan para pedagang juga takut untuk melakukan stok barang, kawatir saat bulan puasa pasar tetap sepi."Belum terlihat lonjakan pembeli mas, lesu sekali kondisi pasar besar pasirian khusunya di jual beli baju," ujar Wawan Delta, salah satu pedagang di pasar Pasirian, Jum'at (11/05/2018).Kondisi sepinya pasar karena sudah banyak saingan seperti toko ritel dan pembelian baju secara online. Para pedagang juga melakukan upaya perbaikan pelayanan, dengan menampilkan harga pas tanpa harus tawar menawar."Kita terus melakukan perbaikan pelayanan agar bisa bersaing dengan toko ritel dan jual beli online mas. Jika dulu pasar tradisional terkenal dengan tawar menawar, kita rumah dengan menampilkan harga pas, agar pembeli merasa nyaman dan tidak khawatir harganya terlalu mahal," paparnya.Tiga sampai empat tahun lalu, saat pertengahan bulan puasa hingga malam takbir kondisi pasar sangat ramai. Namun, pada hari raya tahun 2018, para pedagang masih ketar-ketir, pasar tradisional sudah ditinggalkan pembelinya.(Yd/red)

NU bersama TNI Polri Do'a Bersama Untuk Korban Teroris di Mako Brimob

Lumajang(lumajangsatu.com) - Penyandraan di Mako Brimob Kelapa 2, yang menewaskan lima anggota polri membuat elemen organisasi kemasyarakatan terbesar Nahdatul Ulama (NU) Lumajang menggelar do'a bersama. Bersama Polri, TNI dan Pemkab Lumajang  digelar di Alun-alun Lumajang, Kamis (10/05/2018).Istighosah tersebut juga digelar untuk memohon agar bangsa Indoensia diberikan kedamaian dan rasa aman dari segala bentuk kejahatan, temasuk terorisme. Ratus tokoh masyarakat dan kyai NU bersama-sama memohon kepada sang pencipta alam agar Indonesia diberi kedamaian."Ijinkan kami dari keluarga besar NU Lumajang mengucapkan bela sungkawa yangs edalam-dalamnya pada Kepolisian Republik Indonesia atas meninggalnya 5 anggota brimob dalam insiden di kelapa 2 beberapa hari kemarin, semoga para arwah mereka mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya," ungkap H. Fanandry saat memberikan sambutan.Dalam kesempatan itu, para kyai dan tokoh masyarakat NU mengutuk keras aksi teroris yang telah membunuh dan menyandera petugas kepolisian yang sedang bertugas. NU memberikan dukungan penuh kepada polisi untuk terus memberantas segala bentuk teror yang dapat memecah belah bangsa ini."NU dan kepolisian memiliki visi dan misi yang sama. kalau NU ingin membentengi NKRI, Pancasila, Bineka Tunggal Ika dan Undang-Undang Dasar 1945. itulah sebabnya mengapa kita mau berdoa bersama," ujar H. Nur Syahid, Ketua PC NU LumajangSelain mendoakan kondisi bangsa yang saat ini digegerkan dengan aksi teroris di markas polisi, istighosah tersebut juga dimaksudkan untuk beharap pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada bulan juni nanti, dapat berjalan lancar dan damai.(Red)

Ke Tumpak Sewu Semeru, Lewat Lumajang, Ini Yang Akan Anda Dapat...!

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tumpak Sewu Semeru, air terjun yang disebut sebagai Niagaranya Indonesia, berada di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Meskipun, untuk menuju air terjun bisa lewat Malang, namun jalannya lebih mudah dan indah jika lewat jalur Lumajang."Air terjun Tumpak Sewu Semeru berada di perbatasan Lumajang-Malang, sebagian masuk Lumajang dan sebagian masuk Malang secara administrasi, namun lebih enak lewat jalur Lumajang dengan segala keindahannya," ujar Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Minggu (06/05/2018).Jika wisatawan leawat jalur Lumajang, amak akan menikmati keidahan Jembatan Perak, Piket Nol, air terjun Kabut Pelangi, air terjun Kapas Biru dan Goa Tetes dengan pesona alam yang luar biasa. Keindahan itu tidak akan dijumpai jika lewat jalur lain untuk menuju Tumpak Sewu Semeru."Anda akan melihat alam pegunungan yang sangat menawan di Lumajang dan tidak akan ditemukan di daerah lain," terangnya.Saat ini, air terjun Tumpak Sewu Semeru menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Lumajang. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan asingpun dibuat terkagum-kagum dengan air tejun Tumpak Sewu Semeru yang tidak ditemukan di daerah lain.(Yd/red)