Tekan Paham Ekrimis Masuk Kampus, PMII IAI Syarifuddin Gelar Ngaji Radikalisme

Penulis : lumajangsatu.com -
Tekan Paham Ekrimis Masuk Kampus, PMII IAI Syarifuddin Gelar Ngaji Radikalisme
PMII gelar simposium untuk meneakan paham radikal masuk kampus

Lumajang (lumajangsatu.com) - Paham radikalisme dikalangan terpelajar mulai mengkawatirkan. Karena data dari badan penanggulangan terorisme (BNPT) puluhan mahasiswa telah terpapar paham ektrimis. Untuk menekan paham ekstrimis ini, Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Lumajang dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia  menggelar ngaji radikalisme  di kampus setempat (30/05)

Diskusi yang dikemas dengan tema ngaji radikalisme di kampus IAI Syarifuddin berlangsung sangat khitamad. Acara di mulai sejak pukul 14:00 dan berakhir pukul 16:00. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lumajang hadir dalam acara tersebut

Bahkan  sejumlah narasumber datang dalam diskusi sambil menunggu berbuka puasa itu. mulai dari kepolisian Polres Lumajang, Kodim 0821 Lumajang dan akademisi dan agamawan.

Dalam diskusi ini, paham Ektrimis yang mengatasnamakan paham agama ini ini telah memiliki pola baru dalam gerakannya. seperti kasus terorisme di surabaya. "Pelaku memanfaatkan perempuan, anak-anak dalam menebar teror. padahal sebelumnya, pelakunya selalu laki laki," papar salah satu nara sumber, Dr. Muhammad Mashuri.

Lebih lanjut, wakil Rektor dua IAI Syarifuddin ini, pola geraknya tak lagi menggunakak struktur jaringan.  Tapi sekarang, aksi terorisme  memanfaatkan gerakan kultural. “Belum lagi dari aspek motifnya, jika awalnya, aksi radilakme dilatar belakangi faktor ekonomi dan pendidikan. Natanya, pelaku teroris dari kalangan ekonomi menengah dan terpelajar,” tambah akademisi yang banyak senyum tersebut.

Hal senanda diungkapkan nara sumber lainnya. Muhammad Darwis M.Pdi, paham radikalisme ini telah memmapar kalangan mahasiswa. Data dari BNPT, 39 Mahasiswa terinfeksi pahama radikal tersebut.  "Maka kampus benar benar harus meningkatkan kewaspadaannya. Cara kampus harus mendeteksi dini paham embrio penebat teroro tersebut," jelas, Da’i berkumis tipis tersebut.

Bahkan kampus harus terus meningkatkan perannya, memberikan pemahaman pabagi mahassiwa tenatang agama islam yang  penuh kedamaian dan penuh kasih sayang. Bukan Islam yang penuh dengan kebencian. "Terutama kampus kampus Islam, harus lebih memaksimalkan perannya, dalam menekan paham-paham transnasional tersebut," tambahnya.

Inisiatif Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama kampus menggelar ngaji radikalisme ini harus diresppon dengan baik. Karena kegiatan ini, untuk memberikan pemahamahan bagi mahasiswa akan bahakan laten paham radikalime tersebut. "Ya.berharapa mahasiswa di Lumajang tak terpapar paham teroris ini," tutup ketua komisariat PMII IAI Syarifiddin.(Red)

Editor : Redaksi

Diperkirakan Sudah 91,80 Persen

Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Lumajang - Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur terus mempercepat proses pembangunan Dam Boreng. "Secara keseluruhan kegiatan dari rencana kumulatif 91,80 persen realisasi sampai dengan 15 Desember 2024 86,12% jadi ada keterlambatan sekitar 5%," ungkap Annas Wibowo PPK Pekerjaan Rehabilitasi Dam Boreng dari Dinas PU SDA Prov. Jatim saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.