Lumajang (lumajangsatu.com) - Water Parak KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu) masih cukup diminati pengunjung saat libur lebaran. Ribuan pengunjung datang dengan mengajak sanak saudaranya.Khusnul, salah seorang pengunjung mengaku bahwa Water Park KWT menjadi salah satu pilihan untuk mengajak anak-anak mandi. Sebab, akses jalan yang sangat mudah lokasi parkir yang luas dan aman.Namun, Khusnul meminta agar pengelola terus menambah wahana permainan agar selalau hal baru setiap tahunnya. Dalam beberpa tahun, wahana di Water Park KWT masih tetap sama, sehingga akan kalah bersaing dengan pemandian buatan yang dikelola oleh swasta.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyatakan, setiap harinya selama musim lebaran tak kurang dari seribu pengunjung yang datang. Pengunjung didominasi oleh anak-anak, karena Water Park KWT memang untuk wisata keluarga."Kita akui ada sedikit penurunan tingkat kunjungan, namun tidak masalah karena para pengunjung tetap berlibur di Lumajang, karena banyak pilihan tempat pemandian di Lumajang yang sudah ada," pungkasnya.(Yd/red)
life style
Ini Dia 2 Objek Wisata di Lumajang Yang Jadi Favorit Pengunjung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Air terjun Tumpak Sewu Semeru di Desa Sidomulyo dan B-29 di Desa Argosari jadi tujun wisatawan saat libur lebaran. Tak kurang dari 15 ribu pengunjung saat libur lebaran 2018 sudah datang ke dua objek wisata unggulan Lumajang itu.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan, pengunjung luar daerah sangat penasaran dengan keindahan dua objek wisata tersebut. Terlbih lagi, B-29 dan Tumpek Sewu Semeru sangat populer di media sosial dan jadi lokasi favorit untuk berselfi."B-29 dan Tumpak Sewu Semeru tetap jadi favorit wisatawan luar daerah untuk dikunjungi karena pemadangannya sangat menawan," ujar Agni, Kamis (21/06/2018).Meski sempat ada insident tewasnya dua wisatawan karena rem blong di B-29, nyatanya tidak menyurutkan minat pengunjung untuk datang. Pihak pengelola juga terus memberikan himbauan kepada pengunjung jika sangat berbahaya jika menggunkan sepeda motor matic.Pengunjung diminta menggunkan jasa ojek, demi keamanan bagi para pengunjung itu sendiri. Banyak kasus yang menimpa para pengunjung rem sepdanya blong karena nekat menggunakan sepeda hingga ke puncak B-29."Pasca kecelakaan itu, pihak pengelola diminta berkoordinasi dengan puskesmas agar ada saat terjadi kecelakaan bisa ditangani oleh petugas medis. Pihak pengelola dan dari Dinas Pariwisata sudah memasang papan larangan menggunakan sepeda matic, sebelum libur lebaran," pungkasnya.(Yd/red)
Libur Hari Raya, Ke Pantai Watu Pecak Saja, Ini Alasannya..?
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang memiliki banyak destinasi wisata yang menyedeot banyak pengunjung saat hari raya. Salah satu wisata yang mulai ramai, adalah wisata pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian.Pasca kasus Salim Kancil, para pemuda setempat mulai melakukan penghijauan dengan menanami pesisir pantai dengan pohon waru dan cemara udang. Saat ini, penghijauan yang dilakukan mulai membuahkan hasil yang membuat pantai Watu Pecak menjadi sejuk.Saat musim libur lebaran 2018, Watu Pecak jadi salah satu jujukan berlibur keluarga karena sudah dilengkapi dengan beberapa warung ikan bakar. Jarak laut dengan tempat berteduh juga sudah sangat dekat, sehingga sangat dimininati oleh pengujung. Terlebih lagi, para pengelola menggratiskan tiket masuk dan hanya mengenakan tiket parkir saja.Wahyuni, salah seorang pengunjung menyatakan, bahwa Watu Pecak jika dikelola dengan baik akan mengalahkan nama besar pantai Bambang di Desa Bago. "Sudah berbeda dengan lima tahun lalu mas, jika dikelola dengan baik, maka akan mengalahkan pantai Bambang yang sudah terknal sejak dulu," tuturnya.Yang menjadi magnet bagi para pengunjung, dalam satu tahun terakhir, sudah ada warung ikan bakar di pantai Watu Pecak. Harganya juga cukup murah, yakni berkisar 40-60 ribu rupiah per-kilo gram ikan, tergantung dari jenisnya."Harganya murah mas, jenis belor 40 ribu, kalau kakap 60 ribu, tergantung jenis ikannya lah. Ikanya juga segar-segar karena langsung dari para nelayan di pantai Watu Pecak," jelas ibu Siadi pemilik salah satu warung ikan bakar.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyebut pantai Watu Pecak memang semakin berbenah. Dismaping akses yang cukup mudah, tempat berteduh bagi para pengunjung sudah banyak dengan hamparan pasir hitam mengkilat, menjadi daya tarik lebih bagi para pengunjung."Memang Watu Pecak terus berbenah, para pemuda setempat terus melakukan penghijauan dan para penjual ikan bakar mulai banyak dengan hasil tangkapan langsung dari laut selatan," paparnya.Bagi warga Lumajang dan sekitarnya, untuk menikmati ikan bakar dengan suasana pantai yang sejuk, tidak perlu lagi jauh ke pantai Dampar atau TPI Tempursari. Sebab, di Watu Pecak sudah teresedia warung ikan bakar dengan akses jalan yang lebih mudah.(Yd/red)
Doraemon di Alun-alun Lumajang Jadi Viral, Kenapa..?
Lumajang (lumajangsatu.com) - Badut boneka karakter Doraemon di Alun-alun Lumajang mendadak menjadi viral di media sosial. Pasalnya, pro dan kontra saat berfoto bersama Doraemon harus membayar 10 ribu perorang hanya sekali jepret saja.Yuli Haris, Kasi Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup langsung berkoordinasi dengan Satpol PP. Pihaknya tidak bisa melarang badut Doraemon di Alun-alun, karena juga jadi daya tarik pengunjung."Kami bersama Satpol PP sudah melakukan klarifikasi kepada pemilik badut Doraemon yang viral di medsos itu mas," ujar Yuli, Senin (11/06/2018).Pihaknya meminta agar badut Doraemon tidak memasang tarif mahal untuk berfoto, dan memasang infomrasi jika ingin berfoto diminta membayar seikhlasnya. Sehingga tidak banyak orang terjebak, setelah selesai berfoto harus membayar sejumlah uang."Di Bandung itu juga ada hantu-hantuan. Dan harus bayar juga. Tapi bedanya ada kotak dengan tulisan bayar seikhlasnya. Kita berharap Doraemon di Alun-alun juga memasang infomrasi itu," jelasnya.Keberadaan badut boneka-boneka karakter di Alun-alun juga jadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung khusunya anak-anak. Namun, pengunjung harus diberi tahu jika ingin berfoto harus membayar uang, jangan sampai setelah selesai foto baru ditarik uang.(Yd/red)
Bulan Ramadhan, PMII dan BASNAZ Lumajang Salurkan Air Bersih
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bersama BAZNASKabupaten Lumajang, Pergerakan Kahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Lumajang memberikan bantuan air bersih di dua Kecamatan, yakni Klakah dan Ranuyoso. Kekeringan sudah menjadi rutinitas tahunan yang biasa di alami oleh masyarakat di beberapa desa di kecamatan Ranuyoso dan Klakah, Jum'at (08/06/2018).
Rapatkan Barisan, IKA-PMII Lumajang Akan Bangun Cabang Permanen
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) kabupaten Lumajang menggelar buka bersama, di Pondok Asri, Senin (04/06/2018). Kegiatan buka bersama rutin digelar setiap tahun, untuk membangun komunikasi antar alumni PMII dan juga dengan para kader PMII yang masih aktif.Pudoli Sandra SH, MH, Ketua IKA-PMII Kabupaten Lumajang mengucapkan terima kasih kepada para alumni yang meluangkan waktunya hadir dalam kegiatan tersebut. Buka bersama hanya media saja, namun tujuan besarnya adalah menjalin silaturrahim antar alumni dan mebahas sejumlah hal-hal peting."Kita terus rapatkan barisan. Setelah purna dari PMII kita memang berada dimana-mana, tapi saat acara IKA-PMII kita duduk bareng dan berbicara tentang PMII sekarang dan masa yang akan datang," ujar alumni STIH Jederal Sudirman Lumajang itu.Kekompakan para alumni semakin terlihat dengan kebulatan tekad dan niat untuk membangun kantor IKA-PMII Lumajang secara permanen. Para alumni yang hadir langsung menyisihkan uangnya untuk iuran guna pembangunan kantor cabang permanen.Dalam waktu hanya satu jam, dari iuran para alumni terkumpul 83 juta rupiah. Dana tersebut nampaknya masih akan bertambah, mengingata masih banyak alumni PMII yang tidak datang dan belum menyumbang."Alhamdulillah, terkumpul uang 83 juta rupiah dan akan kita buat untuk membeli tanah untuk IKA-PMII. Insyaallah akan bertambah lagi," jelas Kurniadi Wahid S.Pd, Sekretaris Umum IKA-PMII Lumajang.(Yd/red)
Disparbud Buka Tourism Information dan Pusat Oleh-oleh di KWT
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menyiapkan sarana dan prasarana menjadi kota tujun wisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan membuka torism information (pusat informasi) yang dilengkapi dengan pusat oleh-oleh.Kantor tourism informatin berada di bagin depan Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT). Tak hanya oleh-oleh, di TI juga di buka cafee untuk para wisatawan bisa berisitrahat sebelum menuju objek wisata di Kabupaten Lumajang."Kita buka torism information atau pusat informasi yang kita sandingkan dengan pusat oleh-oleh," ujar Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Diparbud, Sabtu (02/06/2018).Untuk pusat oleh-oleh dikelola oleh Bidang Ekonomi Kreatif Disparbud dengan menggandengn para pengrajin dan UMKM. TI dan pusat oleh-oleh bertujuan memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam mendapatkan informasi, dimana lokasinya berada di jalan nasional dan dekat dengan terminal Minak Koncar."Selama Ramadhan ini, untuk TI buka mulai jam 08.00 wib hingga jam 14.00 wib. Sedangkan cafe akan buka mulai sore hingga malam hari," pungkasnya.(Yd/red)
Tekan Paham Ekrimis Masuk Kampus, PMII IAI Syarifuddin Gelar Ngaji Radikalisme
Lumajang (lumajangsatu.com) - Paham radikalisme dikalangan terpelajar mulai mengkawatirkan. Karena data dari badan penanggulangan terorisme (BNPT) puluhan mahasiswa telah terpapar paham ektrimis. Untuk menekan paham ekstrimis ini, Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Lumajang dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menggelar ngaji radikalisme di kampus setempat (30/05)Diskusi yang dikemas dengan tema ngaji radikalisme di kampus IAI Syarifuddin berlangsung sangat khitamad. Acara di mulai sejak pukul 14:00 dan berakhir pukul 16:00. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lumajang hadir dalam acara tersebutBahkan sejumlah narasumber datang dalam diskusi sambil menunggu berbuka puasa itu. mulai dari kepolisian Polres Lumajang, Kodim 0821 Lumajang dan akademisi dan agamawan.Dalam diskusi ini, paham Ektrimis yang mengatasnamakan paham agama ini ini telah memiliki pola baru dalam gerakannya. seperti kasus terorisme di surabaya. "Pelaku memanfaatkan perempuan, anak-anak dalam menebar teror. padahal sebelumnya, pelakunya selalu laki laki," papar salah satu nara sumber, Dr. Muhammad Mashuri.Lebih lanjut, wakil Rektor dua IAI Syarifuddin ini, pola geraknya tak lagi menggunakak struktur jaringan. Tapi sekarang, aksi terorisme memanfaatkan gerakan kultural. “Belum lagi dari aspek motifnya, jika awalnya, aksi radilakme dilatar belakangi faktor ekonomi dan pendidikan. Natanya, pelaku teroris dari kalangan ekonomi menengah dan terpelajar,” tambah akademisi yang banyak senyum tersebut.Hal senanda diungkapkan nara sumber lainnya. Muhammad Darwis M.Pdi, paham radikalisme ini telah memmapar kalangan mahasiswa. Data dari BNPT, 39 Mahasiswa terinfeksi pahama radikal tersebut. "Maka kampus benar benar harus meningkatkan kewaspadaannya. Cara kampus harus mendeteksi dini paham embrio penebat teroro tersebut," jelas, Da’i berkumis tipis tersebut.Bahkan kampus harus terus meningkatkan perannya, memberikan pemahaman pabagi mahassiwa tenatang agama islam yang penuh kedamaian dan penuh kasih sayang. Bukan Islam yang penuh dengan kebencian. "Terutama kampus kampus Islam, harus lebih memaksimalkan perannya, dalam menekan paham-paham transnasional tersebut," tambahnya.Inisiatif Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama kampus menggelar ngaji radikalisme ini harus diresppon dengan baik. Karena kegiatan ini, untuk memberikan pemahamahan bagi mahasiswa akan bahakan laten paham radikalime tersebut. "Ya.berharapa mahasiswa di Lumajang tak terpapar paham teroris ini," tutup ketua komisariat PMII IAI Syarifiddin.(Red)
Ramadhan, Wisata Edukasi Alas Semeru Promo Super Murah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Selama bulan suci Ramadhan, wisata edukasi Alas Semeru memberikan promo super murah. Main outbond hanya 5 ribu rupiah peranak dengan berbagai macam permainan.Promo dimulai mulai jam 10.00 wib hingga jelang magrib, mulai 22 Mei-09 Juni 2018. Fasilitas yang akan didapatkan flayingfox untuk Paud, TK dan SD, jembatan tali untukPuad, TK dan SD serta jembatan gantung untuk SD, SMP dan SMA."Selama bulan Ramadhan ini kita buat promo super murah hanya 5 ribu rupiah setiap anak," ujar Navida, marketing Alas Semeru, Selasa (29/05/2018).Wisata edukasi Alas Semeru juga menyediakan jaring laba-laba, jembatan kayu, jembatan donat, titian tali kolam renang bola dan jembatan rock n'rol. Setiap kelompok minimal 50 orang untuk satu paket wisata di Alas Semeru."Wisata Alas Semeru di Desa Purwosono, atau arah jalan Pemandian alam Selokambang. Atau info lebih lanjut bisa kontak nomor 0823-3067-3069," pungkasnya.(Yd/red)
Sambut Bulan Bung Karno, GSNI Lumajang Bentuk PAC di Jatiroto
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam rangka menyambut bulan Bung Karno serta menjaga eksistensi para pelajar nasionalis yang tergabung dalam Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) di Bhumi Arya Wiraraja, secara resmi DPC GSNI Lumajang mendirikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GSNI Kecamatan Jatiroto Sabtu, (26/05/2018).Peresmian berdirinya PAC GSNI Kecamatan Jatiroto dikemas dengan acara Buka Puasa bersama dilanjutkan pembentukan pengurus PAC dan rapat pembahasan kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang.Dalam acara tersebut dihadiri kurang lebih 25 orang yang terdiri dari pengurus, anggota PAC GSNI Jatiroto, Ketua beserta Pengurus DPC GSNI Lumajang, Pembina dan alumni GSNI.Ketua DPC GSNI Lumajang Khoirur Roziqin mengatakan, DPC GSNI Lumajang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para alumni dan Pembia GSNI Lumajang yang telah banyak mensuport dan membantu pemikiran, berupa ide serta gagasan dan materi sehingga terbentuk PAC GSNI Kecamatan Jatiroto."Pendirian PAC GSNI Kecamatan Jatiroto untuk mengembangkan sayap GSNI sehingga nantinya diharapkan banyak muncul pelajar-pelajar Nasionalis di Kabupaten Lumajang ini. Selain itu saya juga menyucapkan terima kasih kepada Bung Taufik Alumni GSNI era 1980an yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotifasi serta memberikan sekretariat PAC GSNI Kecamatan Jatiroto, selain itu kami juga berterima kasih kepada Kakak-kakak GMNI, PA GMNI, Bung Yopi dan Bung Aji yang selama ini mendampingi kami untuk terus berjuang menanamkan Jiwa Nasionalisme kepada pelajar di Lumajang" ujar siswa alumni SMK Negeri 1 Lumajang tersebut.Berdirinya PAC GSNI Kecamatan Jatiroto merupakan bukti semakin berkembangnya GSNI Lumajang, harapannya GSNI di Lumajang nanti dapat berkembang dengan pesat dan mencetak kader-kadernya yang memiliki kecintaan terhadap NKRI serta membekali kadernya dengan ilmu-ilmu baru sehingga nantinya bermanfaat bagi masyarakat."Ini merupakan bukti nyata perjuangan GSNI Lumajang untuk membangkitkan kembali kejayaan GSNI. Semoga dengan berorganisasi di GSNI, tiap kader mendapat pengalaman dan ilmu yang nantinya dapat dimanfaatkan ketika kalian terjun ke masyarakat" Ujar Taufiq, Alumni GSNI Surabaya tersebut.Hal senada juga disampaikan Pembina GSNI Lumajang Yopi Aris Widiyanto, dia mengapresiasi yang luar biasa kepada GSNI Lumajang yang telah mampu menjaga eksistensi pengkaderan hingga satu tahun lebih, harapannya kader GSNI Lumajang mampu menjadi siswa yang terbaik, unggul, berprestasi dan mampu memberi warna yang positif baik di sekolah maupun ditengah tengah masyarakat,” ujarnyaLebih lanjut Ia berpesan, tugas kader GSNI Lumajang adalah belajar dengan baik dan berprestasi, kalian bergabung di GSNI berarti sudah siap membawa harum nama sekolahnya dan nama harum GSNI, kami akan terus mendorong kader GSNI untuk menjadi siswa yang unggul dan berprestasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.(Red)Jurnalis Warga: Dandy Kris Indrawan