Jakarta(lumajangsatu.com) -Tidak peduli Anda ada di aliran Hard Selling atau Soft Selling, yang paling terpenting adalah Selling. Karena pada dasarnya tidak terlalu penting Anda berada di aliran yang mana, yang paling penting adalah bagaimana Anda mendapatkan CUAN (UANG). Sedikit perumpamaan, tidak peduli Kucing Putih, Kucing Hitam atau Kucing dengan jenis apapun. Yang paling terpenting adalah bagaimana Kucing tersebut dapat menangkap Tikus Buruannya. Setuju ? Semua orang ingin kaya, namun kalau ingin kaya kita harus tahu tips atau caranya, berikut saya akan share tentang cara kaya melalui marketing, yaitu: 1. Anda punya Produk dan Jasa, kemudian Anda Jago Menjual maka Anda bisa Untung banyak dan Kaya. Pertanyaan jika Anda seorang karyawan adalah tunjukan etikat baik Anda, buat nilai tambah dalam diri yang tidak dipunyai karyawan lainnya, tidak perhitungan jam kerja dan salary-nya, kemungkinan dipromosi dan naik jabatan akan besar 2. Jika Anda tidak mempunyai Produk dan Jasa, jangan ini dijadikan alasan Anda untuk putus asa untuk menjadi Orang Kaya. Anda bisa saja menjadi orang tengah (makelar/ distibutor/ agen) apalagi dan Anda jago dalam menjual. Maka dengan ini Anda akan mendapatkan banyak untung dan peluang Anda menjadi kaya menjadi besar. 3. Anda tidak punya Barang dan Jasa tapi Anda jago dalam menjual dan marketing, maka Anda bisa saja menjadi konsultan dan Anda akan menerima Bayaran yang besar. 4. Bahkan jika Anda jago Marketing Negosiasi, Anda membeli perusahaan yang tidak laku dan Anda bisa memperbaiki perusahaan tersebut, dan setelah itu Anda bisa jual sahamnya sebagian atau semua dengan harga yang lebih tinggi. Dengan begitu Anda akan menjadi KAYA. Apapun profesi yang Anda jalani saat ini, tidak bisa membatasi diri Anda untuk menjadi KAYA selama pola pikir Anda benar adanya. Mengapa ada tukang gunting rambut yang biasa saja, sedangkan ada yang menjadi multimiliarder? Apakah Anda adalah karyawan yang biasa saja, dan ingin memiliki karier dan pendapatan yang terus meningkat ? Menjadi KAYA adalah milik siapapun baik Anda adalah pengusaha, karyawan atau profesional, Asalkan Anda mau menggunakan pola pikir seorang Miliarder. Sekian sharing saya tentang 4 cara kaya melalui marketing, simak juga artikel mengenai aturan menjual yang benar dengan konsep marketing.(detikfinance/ang/red)
lumajang hari ini
Alhamdulillah, Lumajang Masih Belum KLB Demam Berdarah Tapi Tetap Waspada
Surabaya(lumajangsatu.com) -Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan, hingga saat ini ada 21 kabupaten/ kota di Jatim telah dinyatakan berstatus KLB Demam Berdarah. Sebelumnya, gubernur menetapkan 15 daerah di kabupaten/kota KLB Demam Berdarah, yakni Jombang, Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Sumenep, Pamekasan, Nganjuk, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Magetan, Ponorogo dan Lamongan. Hingga saat ini, bertambah enam kabupaten/kota lagi yang dinyatakan berstatus KLB, yakni Tulungagung, Kota Kediri, Kabupaten Pasuruan, Ngawi, Pacitan dan Bangkalan. Dinas Kesehatan Provinsi Jatim hingga hari ini mencatat total penderita Demam Berdarah di Jatim berjumlah 2.557 kasus sejak 1 Januari 2015. "Memang ada peningkatan sebanyak 155,3 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun 2014. Pada bulan Januari 2014, jumlah penderita sebanyak 980 kasus," ujar Kadinkes Jatim Harsono kepada wartawan dilnasir dari beritajatim.com, Jumat (30/1/2015). Lima kabupaten/kota dengan jumlah penderita terbanyak adalah Sumenep (289 penderita), Jember (239), Pacitan (150) Jombang (136) dan Tulungagung (134). Sebanyak 49 orang di Jatim telah meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah selama bulan Januari ini. "Jumlah korban meninggal ini sebesar 1,9 persen dari total penderita di selama bulan Januari 2015. Meningkat 113 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun 2014. Jumlah korban meninggal akibat demam berdarah di bulan Januari 2014 sebanyak hanya 4 orang," jelasnya. Sebanyak sembilan kabupaten/kota pada Januari 2015 ini mengalami tren kasus demam berdarah meningkat dibandingkan bulan Januari tahun 2014, yaitu Jember, Bondowoso, Surabaya, Sidoarjo, Sampang, Gresik, Kabupaten, Bojonegoro dan Kota Pasuruan. Gubernur Jatim Soekarwo, menganjurkan agar kepala daerah terkait yang telah dinyatakan KLB agar menangani persoalan demam berdarah seperti yang sudah diatur. "Sudah saya instruksikan langsung melalui surat dan kepala daerah wajib menanganinya dengan cara KLB," katanya. Gubernur berharap keaktifan masyarakat untuk mencegah ancaman nyamuk demam berdarah yang bisa menyerang siapa saja dan berapapun usianya. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), diyakini Gubernur, merupakan cara paling efektif untuk mencegah nyamuk 'Aedes Aegypti' berkembang biak, antara lain dengan gerakan 3M, yakni mengubur, menguras dan menutup.(beritajatim.com/red)
Anak Baru Lahir Butuh Susu, Fajar Pemuda Pasrujambe Nekat Edarkan Pil Koplo
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengaku terbelit kebutuhan ekonomi, Fajar Sodik (28) warga Desa Kloposawit kecamatan Candipuro nekat menjual pil Dextromethoporphan (dextro) dan pil Trihexiphenidyl (trex). Pelaku akhirnya ditangkap polisi dirumah istrinya di dusun Pakem Desa Jambearum Kecamatan Pasrujambe. "Kita berhasil tangkap pengedar pil dextro dan trex dengan barang bukti 661 pil warna kuning dan putih," ujar AKP Priyo Purwandito Kasat Reskoba Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (30/01/2015). Bersama tersangka Fajar, polisi juga menangkap kedua temannya yakni Dhimas Aprilianto dan Yusuf saat membeli bensin eceran. Keduanya juga sebagai pengedar pil terlarang tersebut. "Kita juga tangkap dua teman Fajar saat membeli bensin," paparnya. Saat ditanyakan polisi, Fajar mengaku nekat menjual pil anjing itu karena baru dipecat dari pekerjaanya. Fajar mengaku butuh banyak uang, karena istrinya baru melahirkan anak pertamanya sekitar 39 hari yang lalu. "Untuk biaya keluarga pak, istri saya baru melahirkan dapat 39 hari," terangnya. Fajar mengaku baru dapat tiga bulan bekerja sebagai pengedar pil haram itu. Fajar biasanya membeli pil terlarang itu dari bandarnya sebanyak 1000 butir dengan harga 1 juta rupiah. Setelah itu, Fajar dibantu temannya membungkus pil dextro dan trek menjadi bungkusan kecil. Setiap bungkus berisi 10 butir yang kemudian dijual seharga 25 ribu kepada para pelangganya yang rata-rata anak muda. "Jadi saya untung satu juta setengah mas dari seribu butir pil yang saya beli, biasanya seribu butir itu habis dalam waktu dau minggu," paparnya. Akibat perbuatannya, Fajar dan dua temannya meringkuk dijeruji besi dan diancam pasal 197 sub 196 Undang-Udanng RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.(Yd/red)
Kader Posyandu Guyub PSN, Desa Kutorenon Bebas Demam Berdarah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Berkat kekompakan dari kader posyandu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Desa Kutorenon Kecamatan Sukododno menjadi desa yang bebas Demam Berdarah (DB). Bahkan, Desa Kutorenon mendaptakan penghargaan dari Pemprov Jatim sebagai desa PSN terbaik. "Kami bangga dengan para kader posyandu kami yang rajin melakukan PSN sehingga desa kami bisa memperoleh perghargaan desa PSN terbaik," ujar H. Faisal Rizal Kepala Desa Kutorenon kepada lumajangsatu.com, Jum'at (30/01/2015). PSN dilakukan para kader posyandu dibantu bidan dan perawat desa setiap hari sabtu dan minggu. Para kader datang dan melihat kerumah-rumah warga untuk melakukan PSN dan memberikan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan. "Iya kita juga dibantu bidan dan perawat desa. Sosialisasi untuk menjaga kebersihan juga terus dilakukan agar warga kami tetap sehat," paparnya. Sebelum digalakkan PSN, setiap musim penghujan pasti ada saja warga Kutorenon yang terkena DB. Namun, saat ini sudah tidak ada lagi laporan ada warga Kutorenon yang terserang DB. "Kami tetap meminta kepada warga untuk rajin memberantas sarang nyamuk, baik itu yang ada dikamar mandi, selokan atau genangan air disekitar rumah," pungkasnya.(Yd/red)
Aksi Pembacokan 2 Warga di Situs Biting Diduga Masalah Perempuan
Sukodono(lumajangsatu.com) - Aksi pembacokan yang dilakukan orang tak dikenal dengan menewaskan, Agus Warga Dusun Biting Desa Kutorenon dan Misdi warga Dusun Duren Desa Dawuah Lor Kecamatan Sukodono menjadi rasa-rasan. Sebagin warga yang datang untuk melihat korban di lokasi kejadian menduga, aksi kekerasan dengan pembacokan ada hubungannya masalah perempuan dan dendam kesumat. "Kalau gak masalah perempuan gak kayak gini, atau dendam yang lain," ujat Sukirto, salah satu warga saat melihat mayat korban dilokasi kejadian. "Waduh, agus ini orangnya tertutup, masak masalah perempuan atau bisnis ya," ungkap salah seorang warga Dusun Biting lainya. Menyusul ada aksi pembacokan 2 warga di Dusun Biting, Polisi melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi-saksi. (Yd/Ls/red)
Warga Situs Biting Digegerkan 2 Warga Tewas Dibacok Orang Tak Dikenal
Sukodono(lumajangsatu.com) - Jam'ah Sholat Jum'at di Masjid Dusun Biting II Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono, Jum'at(30/01) siang, geger. Sebab usai pulang Sholat Jum'at dikagetkan dengan 2 warga yakni Agus warga Dusun Biting bersama Temannya, Misdi warga Dusun Duren Desa Dawuhan Lor tewas dengan luka bacok disekujur tubuhnya. Informasinya, para pelaku diduga sebanyak 5 orang, membunuh keduanya saat warga sedang menunaikan ibadah sholat Jum'at. Para pelaku yang tidak diketahui identitasnya kabur kearah utara menggunakan motor. Warga awalnya mendengar teriakan orang minta tolong, dikira orang kecelakaan. Setelah usai sholat jum'at, ada 2 orang tewas dengan luka bacokan senjata tajam. Kades Kutorenon, Faisal Rizal, aksi pembunuhan belum diketahui motifnya, kalau perampokan tidak ada barang berharga korban raib. Keluarga korban Agus dikenal tertutup. "Tetangga korban tidak tahu, Agus kerja apa, apalagi temannya yang diketahui bernama Misdi," ujar Kades. Polisi yang mendapat laporan ada aksi pembacokan dan menyebabkan korban meninggal dunia langsung melakukan olah TKP dan membawa korban ke RSUD Dr. Haryoto untuk di Visum. AKibat kejadian berdarah, warga yang ingin mengetahui korban berdatangan.(Yd/red)
Polisi Berhasil Ringkus Satu Maling Sapi Yang Gunakan Ambulance Desa
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setlah buron beberapa bulan Mohammad Anang Fadholi (23) warga dusun Jatiagung Desa Jatirejo Kecamatan Kunir akhir diringkus polisi. Tersangka merupakan tersangka pencurian sapi pada bulan September 2014 yang menggunakan ambulan desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso. "Unit Resmob Polres Lumajang hari Kamis tanggal 29 Januari 2015 sekira jam 10.00 wib di jalan Desa Jatirejo berhasil menangkap seorang tersangka tindak pidana curwan sapi 27 September 2014 lalu," ujar AKP Heri Sugiono KAsat Reskrim Polres Lumajang, Kamis (29/01/2015). Saat itu tersangka Anang berperan untuk mengangkat hewan ternak sapi hasil kejahatan ke dalam mobil ambulance Desa bersama Lambang yang sudah tertangkap terlebih dahulu. Kedua tersangka juga dibantu salah satu tersangka lainnya yang saat masih dalam proses pengejaran pihak kepolisian. "Tersangka ini berperan untuk memasukkan sapi hasil curian kedalam ambulance desa bersama dengan dua temannya yang lainnya," paparnya. Setela berhasil menaikkan hewan curian kedalam ambulance, dengan menggunakan sepeda motor Honda GL warna hitam berboncengan tiga mengawal kendaraan Ambulance Desa dari arah depan, sampai di pasar Desa Dawuhan wetan Kecamatan Rowokangkung Lumajang. "setelah itu barulah ketiga tersangka pulang setelah memastikan semuanya aman," terang Heri. Dari hasil introgasi, ternyata tersangka Anang juga pernah melakukan tindak pidana curanmor di 2 TKP yakni sepeda motor Supra cina (happy ), di Desa Tumpeng dan sepeda motor Suzuki Bravo di pasar Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh Lumajang bersama tersangka lainnya yang belum tertangkap. "Ternyata tersangka Anang ini juga palaku curanmor yang telah beraksi di dua tempat yakni desa Tumpeng dan Tempeh Tengah," pugkasnya.(Yd/red)
Faruq Chotibi Lepas 720 Muslimat NU Kedungjajang Ikuti Wisata Religi Para Wali
Lumajang(lumajangsatu.com)- Anggota DPRD Lumajang Dapil 5 Achmad Faruq Cotibi memberangkatkan 720 anggota Muslimat NU Kecamatan Kedungjajang mengikuti wisata religi. Pemberangkatan wisata religi para wali dilakukan di depan rumah Faruq di desa Grobogan. "Kita berangkatkan rombongan wisata religi pengajian muslimat NU se-kecamatan Kedungjajang mas," ujar Faruq kepada lumajangsatu.com, Kamis (29/01/2015). Pemberangkatan ratusan anggota jama'ah pengajian Muslimat NU itu menggunakan 12 bus yang ditanggung secara pribadi oleh faruq. Hal itu merupakan janji Faruq kepada para muslimat NU Kedungjajang, karena telah mengantarkan dirinya menjadi wakil rakyat. "Kita juga minta do'a kepada para Muslimat NU yang mengikuti wisata religi agar kami bisa menjadi wakil rakyat yang amanah," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Para jama'ah pengajian akan melakukan touring wisata religi dan berziarah ke makam para wali yang ada di Jawa Timur. Disamping itu, para Muslimat NU itu akan berziarah ke makam pendiri PKB yang juga mantan ketua PB NU KH. Abdurahman Wahid (gus Dur). "Mereka akan berziarah ke makam lima wali di Jawa Timur, kemudian juga berziarah ke makam almarhum Gus Dur," jelasnya. Kegiatan wisata religi diharapkan bisa semakin mempererat tali silaturrahim antara Muslimat NU di Kedungjajang dengan wakil rakyat yang mereka pilih. Sehingga, mereka tidak akan sungkan untuk memberikan masukan dan kritikan kepada para wakil rakyatnya. "Saya berharap antara kita bisa terjalin silaturrahim yang baik, sehingga mereka tidak akan canggung untuk memberikan masukan dan kritikan baik kepada pribadi saya maupun untuk kemajuan Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)
Kepemilikan Lahan Tak jelas, Komisi A Tinjau Lokasi Wisata Bahari TPI Tempursari
Lumajang(lumajangsatu.com)- Memastikan agar tidak ada persoalan hukum pada rencana pengembangan wisata bahari TPI Tempursari, Komisi A DPRD Lumajang langsung turun ke lapangan. Komisi A ingin mengetahui status lahan yang akan dijadikan pengembangan wisata bahari seluas 47,47 hektare. "Iya kita lihat kepemilikan lahannya, ternyata hingga kini belum ada kejelasan kepemilikan lahan," ujar Dra. Hj. Nurhidayati M.Si Ketua Komisi A DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Kamis (29/01/2015). Tanah yang akan dijadikan pengembangan merupakan tanah oloran yakni tanah yang muncul akibat penyusutan sungai dan laut. Saat ini, lahan-lahan yang akan dijadikan tempat wisata itu sudah dikelola oleh sekitar 94 warga, seijin dari kepala desa Bulurejo. "Kita juga minta kepada pak kades Bulurejo untuk melakukan koordinasi dengan pemerintahan diatasnya agar tidak terjadi persoalan hukum kebelakang harinya," tarang politis NasDem itu. Pihak desa juga diminta melakukan sosialisasi kepada warga yang mengelola lahan itu, bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik negara sehingga tidak bisa diklaim milik pribadi. Warga juga harus rela membongkar bangunannya jika sewaktu-waktu negera membutuhkan lokasi tersebut. "Kita minta ada sosialisasi kepada warga yang mengelola lahan itu, bahwa tanah oloran adalah milik negara sehingag tidak bisa dimiliki pribadi. Hal itu penting untuk menghindari gesekan antara warga dan pemerintah jika sewaktu-waktu tanah itu dibutuhkan," paparnya. Disinggung tentang pengkavlingan lahan oleh kepala desa dan dijual kepada warga, Komisi A menyatakan hal itu tidak benar. Warga yang memanfaatkan lahan itu memang dikenakan iuran 2 juta rupiah, namun tidak masuk ke desa, akan tetapi dibuat untuk membangan jalan menuju TPI sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter. "Kita sudah klarifikasi kepada pak Kades, bahwa uang itu untuk membangun jalan menuju TPI sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter," pungkasnya.(Yd/red)
DPRD Setuju Urus Ijin di KPT Tak Perlu Miliki Kartu BPJS Ketenagakerjaan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Keluhan masyarakat tentang sulitnya mengurus ijin mendirikan bangunan (IMB) dan beberapa ijin usaha yang lainnya karena harus memiliki BPJS ketenagakerjaan direspon pemerintah. Komisi C DPRD Lumajang beserta Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang), Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan rapat dengar pendapat. "Kita setuju jika pengurusan IMB dan ijin usaha yang lainnya di KPT tidak perlu memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan," ujar Suigsan ketua Komisi C DPRD Lumajang, Kamis (29/01/2015). DPRD menilai tidak ada korelasi dan cantolan hukum yang jelas MoU yang dilakukan BPJS dengan KPT yang mewajibkan setiap pengurus ijin harus memiliki kartu BPJS. Oleh sebab itu, pemerintah akan melakukan pemutusan MoU dengan BPJS, sehingga pengurusan ijin tidak lagi ribet. "Asisten telah melakukan koordinasi dengan Bupati dan menyetujui MoU dengan BPJS dicabut, sehingga pengurusan ijin di KPT tidak perlu memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan," terang politisi Golkar itu. Komisi C khawatir jika pengurusan ijin di KPT harus melengkapi kepemilikin kartu BPJS, maka target PAD dari pengurusan ijin akan berkurang. Sebab, masyarakat semakin malas untuk mengurus ijin usaha karena persyaratannya semakin ribet. "Jadi sudah dikembalikan seperti tahun-tahun sebelumnya, jika mengurus ijin di KPT tidak perlu memiliki BPJS ketenagakerjaan," pungkasnya.(Yd/red)