Lumajang(lumjangsatu.com)- Forum Jurnalis Peduli Bencana (Forpena) Kabupaten Lumajang amat menyayangkan molornya pembangunan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Pasalnya, molornya pembangunan tersebut akan berakibat pada pelayanan penanggulangan bencana di Lumajang. "Kita amat sayangkan molornya pembangunan kantor BPBD di jalan Sultan Hasanuddin Lumajang yang tidak bisa selesai akhir tahun 2014," ujar Harry Purwanto Sekretris Forpena Lumajang, Senin (05/01/2015). Disamping menghambat pelayanan, belum selesainya pembangunan Kantor BPBD membuat sejumlah peralatan bantuan dari BNPB akan mudah rusak. Sebab, BPBD Lumajang tidak memiliki gudang sehingga sejumlah bantuan dari BNPB ditempatkan diluar kantor, bahkan ada satu perahu karet yang rusak akibat dimakan tikus. "Kendala BPBD Lumajang selama ini tidak memiliki gudang, sehingga tidak bisa menyimpan barang-barang bantuan dari BNPB yang harganya ratusan juta rupiah," jelasnya. Molornya pembanguan kantor baru BPBD lanjut Harry, dikhawatirkan ada bencana sosial yakni salahnya dalam kebijakan proyek pembangunan yang bisa berujung masalah hukum. Terkait pembangunan kantor baru yang molor harus diambil kebijakan tegas terhadap rekanan. "Kami khawatir pembangunan kantor baru BPBD berujung masalah hukum, karena nilai proyeknya mencapai miliaran rupiah. Kami minta Wabup, Sekda dan komisi B DPRD turun tangan atasi persoalan ini," pungkasnya.(Yd/red)
lumajang hari ini
Geng Motor Pembacok David Cahyono, Berdarah Australia dan Kabur ke Bali
Lumajang(lumajangsatu.com)- Salah satu pelaku pembacokan David Cahyono (21) warga Tukum hingga tewas di jalan swandak (21/12) melarikan diri ke Bali. Saat ini, pelaku inisial Y warga Desa Karanganyar Kecamatan Rowokangkung sudah berhasil ditangkap oleh polisi bersama sepeda motor R 5. "Setelah membacok korban itu, salah satu pelaku inisial Y langsung kabur ke Bali bahkan rencananya dia hendak kabur ke Australia," ujar AKP Hari Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Senin (05/01/2015). Awalnya, pihak kepolisian kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut. Namun, berdasar keterangan sejumlah saksi yang menyebutkan pelaku berwajah tampan seperti keturunan orang asing dan menggunakan sepeda motor R 5, maka polisi berhasil melacaknya. "Awalnya kita buta dengan kasus ini, berbekal dari keterangan saksi yang menyebutkan pelaku bergerombol dan ada yang tampan seperti orang luar dengan menggunakan motor R 5, itu yang kita jadikan petunjuk," jelasnya. Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Singgamata S.IK sangat menyayangkan peristuwa itu, karena motifnya hanya ketersinggungan. Disamping itu, para pelaku juga dalam keadaan mabuk saat membacok korban. "Ini yang kita amat sayangkan, pelaku masih muda sekitar umur 20-an dan dalam keadaan mabuk," jelasnya.(Yd/red)
Geng Motor Pembacok David Cahyono Warga Tukum Dibekuk Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Geng motor pelaku pembacokan David Cahyono (21) warga Tukum hingga tewas di jalan swandak (21/12) akhirnya ditangkap polisi. Dari penyelidikan, polisi langsung menetapkan empat tersangka dalam insiden berdarah tersebut. "Kita telah tetapkan 5 tersangka pelaku pembacokan TKP jalan Swandak pada malam Minggu bulan Desember lalu," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Senin (05/01/2015). Menurutnya, pelaku saat melakukan pembacokan yang mengakibatkan korban bersimbah darah dan akhirnya meninggal, dalam kondisi dipengaruhi minuman keras. Dari penangkapan yang dilakukan, polisi berhasil menangkap satu orang, dua orang masuk DPO dan satu tersangka lagi dalam proses penjemputan. "Satu pelaku telah kita tangkap, 2 pelaku kita tetapkan sebagai DPO dan satu orang lagi dalam penjemputan petugas," ujar Singgamata. Dari hasil penyidikan, motif pembunuhan karena dilatar belakngi ketersinggungan. Dimana pelaku tersinggung karena menganggap korban memaikan gas sepeda motornya. "Selama ini tidak ada hubungan antara korban dan pelaku, motifnya karena ketersinggungan, karena korban dianggap gleyer," jelasnya. Sementara itu, salah satu pelaku asal desa Karanganyar Kecamatan Rowokangkung mengaku tidak tahu asal masalahnya. Dia berada di depan dan berhenti melihat keributan yang melibatkan teman-temannya. Ia pun langsung menghunus senjata tajam dan menikam korban. "Saya didepan mas, melihat teman-teman saya ribut saya langsung kebelakang dan saya tikam orang yang ribut dengan teman saya," ujar Yusuf, salah seorang pelaku warga Karanganyar itu.(Yd/red)
Diduga Dijual Suami, TKI Korban Penganiayaan Lapor Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kesal terhadap perlakuan suami, Kasih (19) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) korban penganiayaan dinegara arab saudi melaporkan insiden yang menimpanya kepada Polisi setempat beberapa pekan lalu, Minggu (04/01/2015). Menurut korban, ia disiksa habis-habisan oleh sang majikan karena dipekerjakan oleh suaminya, padahal pihaknya tidak menginginkan hal tersebut terjadi."Saya yakin dijual oleh suami saya kepada salah satu PT di jakarta setelah menikah," Paparnya. Akibatnya, sekujur tubuh korban mengalami luka lebam bahkan matanya saat ini mengalami gangguang yakni tidak bisa lagi melihat. "Dipukul dan diikat dengan rantai besar," tambahnya. Pihaknya mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Polisi beberapa hari yang lalu bersama kepala desanya, namun tidak ada kabar. "Katanya pak inggi gak bisa diurus mas," Ujar Samsules ayah korban. Keluarga berharap pemerintah segera melakukan tindakan tegas akan kejadian yang menimpa anaknya ini, sebab tidak hanya perlakuan keras yang diterima korban gajinya selama tiga tahun setengah di arab saudi belum dibayarkan kepadanya. "Harapan kami semoga pemerintah membantu kami agar kondisi kasih kembali sembuh seperti semula," Harapnya. (Mad/red)
TKI Asal Lumajang Dianiaya Majikannya Hingga Buta
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasih (19) warga Dusun Baka Selatan Desa Sawaran Lor Kecamatan Klakah Lumajang, tak lagi dapat beraktifitas sebagai mana layaknya manusia normal, ia mengalami cacat mata atau buta setelah disiksa majikannya di Arab saudi sejak 2011 silam. Penyiksaan terhadap dirinya itu bermula saat kasih menikah dengan Sholeh (22) warga Desa Curah Tulis Kecamatan Tongas Probolinggo, setelah menikah mereka berdua memilih tinggal dirumah sang suami. Sayang, tak lama menikah, sang suami mempekerjakan istrinya ke luar negeri dengan mendaftarkan istrinya ke salah satu PT di jakarta, kasihpun berangkat ke negara arab saudi sejak tahun 2011 lalu. Ditengah ia bekerja, Kasih mendapat perlakuan kasar dari sang majikan mulai dari dipukul, ditempelkan pisau belati yang dipanaskan hingga diikat dengan rantai. "Dipukul, dan diikat dengan rantai selama tiga tahun setengah," Papar korban saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, Minggu (04/01/2015). Saat ini, korban mengalami luka lebam disekujur tubuhnya tepatnya pada bahu kanan dan kirinya. Tidak hanya itu mata korban tidak lagi bisa melihat akibat dipukul sang majikan."Saya buta mas," tambahnya. Keluarga korban yang tidak terima dengan nasib yang menimpa kasih, ini pun melaporkan kejadian itu pada Polisi, sayang hingga saat ini tidak ada kabar mengenai laporannya. "Belum ada kabar mas," Ujar Suparmi keluarga korban.(Mad/red)
Bertemu Untuk Satu Tujuan, Oi Lumajang Gelar Pesta Saudara
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan anggota Io Lumajang-Jember minggu siang berkumpul di Warung Kembang Jl. Gajah Mada Lumajang, Minggu (04/01/2015). Berkumpulnya mereka ini tak lain untuk menyatukan semangat perjuangan Seniman legendaris Iwan Fals. Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana para Oi di Lumajang, Pasalnya sejak dulu para penggemar Iwan Fals masih belum terkoordinir dengan baik. "Ini keigatan perdana Oi Lumajang," Papar cimot salah satu anggota kelompok Oi asal pasirian itu pada lumajangsatu.com Selain menyatukan semangat para anggota Oi di Lumajang, kegiatan ini sengaja digelar untuk melestarikan lagu-lagu Iwan Fals. "Lagunya Iwan Fals yang lebih membela rakyat ketimbang Pemerintah tetap lestari mas," tambah Ragil. Para anggota Komunitas Oi sangat antusian mengikuti kegiatan ini, hal tersebut terlihat dengan hampir seluruh anggota kelompok Oi Lumajang ikut menyanyikan lagu saat bintang tamu Oi Jember menyanyikan lagu Iwan Fals di depan panggung. Diharapkan, kegiatan ini membawa manfaat, serta lebih menyatukan kembali semangat generasi muda Oi di Lumajang, terutama para penggemar Iwan Fals yang tidak hadir, agar segera merapat, agar kota Lumajang bisa mendirikan BPK resmi kepusat," karena setiap kelompok masih banyak kekurangan anggota," harap cimot pria hitam manis itu. (Mad/red)
Komisi A: Bulan Maret 27 Desa Harus Segera Gelar Pilkades
Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi A DPRD Lumajang meminta agar Pilkades kepada 27 desa yang telah menunggu selama 2 tahun harus segera digelar pada awal tahun 2015. Pasalnya, pilkades merupakan hak demokrasi rakyat yang harus segera diberikan dan jangan sampai menunggu 2 desa yang masa jabatan kadesnya habis pada bulan Nopember 2015. "Awal 2015, 27 desa yang sudah dua tahun dipimpin Pj kades harus segera digelar pilkades, janga menunggu dua desa yang habis masa jabatan kadesnya pada bulan Nopember 2015," ujar Nur Hidayati Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Sabtu (03/01/2015). Disinggung tentang Peraturan Daerah yang akan mengatur Pilkades, Politisi NasDem itu menyebut harus tidak boleh bertentangn dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Desa dan PP Nomor 43 Tahun 2014. "Perda Pilkades harus tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2015 dan PP Nomor 43 tahun 2014," jelasnya. Komisi A meminta pemerintah untuk segera mempersiapkan Pilkades dengan segala perangkatnya. Sehingga bulan Maret 2015 Pilkades serentak sudah bisa digelar sesuai dengan amanat Undang-Undang. "Perangkat harus suda disiapkan, bulan tiga tahun 2015 pilkades serentak suda bisa dilakukan," pungkasnya.(Yd/red)
Mantab..!! 2014 Polres Lumajang Sikat Mafia Pasir Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Selama tahun 2014 jajaran Polres Lumajang dibawah kendali AKBP Singgamata S.IK telah menyidik 4 kasus pasir galin C atau pasir Semeru dan 1 kasus pasir galian B atau pasir besi. Lima kasus itu saat ini masih terus dalam proses dan tahun 2015 akan terus ditingkatkan. "Tahun 2014 kita telah memproses 4 kasus pasir galian C dan 1 kasus pasir galin B dan itu akan terus berproses dan terus ditingkatkan pada tahun 2015," ujar Singgamata Kapolres Lumajang, Sabtu (03/01/2015). Dengan langkah pembarantasan kasus penambangan ilegal diharapkan bisa meningkatkan pendaptan asli daerah (PAD) Lumajang. Jika pasir-pasir yang selama ini keluar secara ilegal bisa legal, maka tentunya bisa menyumbangkan PAD yang besar kepada Lumajang. "Dengan langkah ini, kita berharap PAD dari pasir akan terus meningkat untuk kesejahteraan rakyat" terang pria yang akan segera pindah tugas ke Kota Malang itu. Dari lima kasus yang ditangani, 3 kasus sudah dalam tahap akhir dan berkas sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Lumajang. Untuk kasus pasir galian C, Polisi menetapkan 3 tersangka dan galin B polisi menetapkan satu tersangka. 'Untuk galian B kita tetapkan 3 tersangka dan untuk galin B kita tetapkan 1 tersangka dan kemungkinan akan mengembang, kita tunggu saja perkembangannya," pungkasnya.(Yd/red)
Tak Beres, Komisi B Akan Sidak Pembangunan Kantor BPBD Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Komsi B DPRD Lumajang mengaku akan melakukan sidak dan pemantauan sejumlah pembangunan fisik yang tidak bisa diselesaikan oleh rekanan hinggal batas akhir tahun 2014. Dari data yang masuk ke Komisi B, terpantau dua proyek pengerjaan jalan jalur Sombo dan Argosari yang dilakukan putus kontrak. Sedangkan untuk pembangunan gedung, Komisi B hanya memiliki data pembangunan Sokolah SMK yang berada di Rowokangkung. "Kita kemaren lakukan sidak, hanya SMK Rowokangkung yang bisa dipantau saja," ujar H. Akhmat ST, wakil ketua Komisi B DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Sabtu (03/01/2015). Meski hanya bisa memantau SMK saja, namun Komisi B akan kembali melakukan pengawasan kepada sejumlah pembangunan fisik untuk anggaran 2014. Apakah semua pembangunan sudah selsai atau masih ada yang belum selesai hingga batas akhir yang telah ditentukan. "Tanggal 5 Januari kita akan rapat internal untuk kembali mengagendakan sidak kepada sejumlah pembangunan fisik," terangnya. Lebih lanjut politis PPP itu menyebutkan, jika ada rekanan yang tidak bisa menyelesaikan pembangunan, maka harus dilakukan putus kontrak dan dibayar sesuai dengan hasil pengerjaanya. Terkecuali, jika rekanan tersebut sanggup untuk menyelesaikan, dengan membayar denda sensui dengan kontrak yang telah disepakti. "Kalau rekanannya siap melanjutkan pembangunan dengan membayar denda setiap harinya sesuai kontrak yang disepakati, maka tidak perlu dilakukan putus kontrak," paparnya. Komisi B dalam waktu dekat akan melihat pembangunan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lumajang di jalan Sultan Hasanuddin yang informasinya tidak bisa diselesaikan. Disamping itu, komisi B akan melakukan pemantuan pengerjaan pembanguan fisik di RSUD Dr. Haryoto yang informasinya juga belum selesai. "Kita akan pantau pembangunan kantor BPBD, pembangunan RSUD Dr. Hariyoro Lumajang yang informasinya tidak dapat diselesaikan," pungkasnya.(Yd/red)
Aduh..!!! Jalan Rusak Plus Becek Menuju Kecamatan Tempusari Jadi Trending Topic Facebooker Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Jalan akse menuju Kecamatan Tempusari lewat Kecamatan Pasirian tepatnya di kawasan Perkebunan Kaliwelang Desa Gondoruso ramai menjadi perbincangan facebooker Lumajang. Pernak-pernik komentar mengenai jalan ke kecamatan terpencil di Kabupaten Lumajang yang memiliki eksotika keindahan alam pantainya terus berdenging kencang. Inilah sebagian komentar facebooker lumajang mengenai jalan rusak saat hujan menguyur : "Keren.... keren sekali.... dulu begitu jalan antara tempeh lumajang rusak, begitu banyak orang teriak di grup baik di grup ini ato grup sebelah... tpi begitu jalan walang, Tempursari yg rusak, hanya segelintir orang yg mau bersuara... apa Tempursari, walang, bukan bagian dari Lumajang." teriak pemilik akun Hari Matahari. "itu mah masik enak ak kalau ujan terus bisanya banjir.....banyak pacete pisan.....dinimati ae....wis seru," ujar pemilik akun Ipuk Dhani. "Cocok mas buat off roader hahaha," terang pemilik akun Wastiko Rekarno. "Timbang gak ada jln," jelas pemilik akun Atho'illah Muhyar Sh. "Bisa d bikin esketing tu ,,,,,," ungkapBunda Marlena. "miris bro lek ndelok ngunu iku, nangendi ae yo duwek gawe pembangunan jalan. di pangan tuyul ndas ireng paleng yo??????," ujar pemilik akun Laskar Ngeleper. "Keren ini bisa buat adventuran," jelas J Yanche AS. "La sing lewat sak bendinone....muatane berlebihan.....mangkane gampang ajor jalane...........seneng tapi lek banjer ambek nyangki sandal......jadi ingat masa lalu nek temporsari," ungkap pemilik akun Ipuk Dhani. "Miris ngelihatnya...pdhal tempursai salah satu objek wisata yg beutiful...seharusnya sebgai warga lmjg qt bergotong royong membangun agar kota lmjg terkenal sbgai objek wisata yg indah..dan wisatawan asing bsa msuk k kota kita..kan bisa nambah pndptan daerah..uang itulah buat pembsngunan jalan" yg rusak yg mnju objek wisata..bukanya mlah uange buat sarodjad berobat k singapure.." ungkap pemilik akun Eneri Dolphino . (ls/red)