Lumajang

Haflatul Imtihan Al-Fitriyah, Gelar Jedan Ke Atas Gunung

Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatan Haflatul Imtihan Lembaga pendidikan Al-Fitriyah Penawungan, dari tingkat PAUD, MI dan MTs Al-Fitriyah Gelar Jelajah Medan (Jedan) di area pegunungan Desa Penawungan Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Rabu (25/06/2014). Pasalnya kegiatan itu sengaja digelar guna untuk memberikan kesan tersendiri bagi peserta didik dan Masyarakat setempat. Menurut salah satu tenaga pendidik, mengatakan perayaan haflatul imtihan dengan jelajah medan sangat mengesankan bagi peserta didik. Pasalnya jelajah medan ini merupakan salah satu strategi mendidik para peserta didik untuk mandiri, tegas, dan sigap dalam menghadapi persoalan. "Dengan pendidikan jelajah medan, akan memberikan pendidikan kemandirian, ketegasan dan ketangkasan dalam memecahkan persoalan kehidupan kelak," paparnya. Menurutnya, selain memberikan pendidikan, kegiatan jelajah medan juga memberikan kesan tersendiri di hati para peserta didik. "Ini anak-anak senang ya pak," ujarnya saat berbincang-bincang dengan rekan pendidik. Selain itu, kegiatan jelajah medan ini diharapkan dapat menarik simpati wali murid dan masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anak-anaknnya ke Lembaga Al-Fitriyah Penawungan. "Psikisnya masyarakat desa itu senang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini mas, semoga saja warga berkenan menyekolahkan putra/putrinya ke Lembaga ini," harapnya.(Mad/red)

Bus Tjipto Tabrak Truck Tronton Pasir, 20 Orang Luka Parah

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan kendaraan raksasa antara Bus Tjipto Nopol P 7505 IM dengan Truck Tronton bermuatan pasir Nopol B 9598 VM kembali terjadi di Jl.Raya Klakah Desa Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Rabu (25/06/2014). Pasalnya kecelakaan itu dipicu oleh kelalaian supir bus. Menurut informasi yang berhasil dihimpun, selain kelalaian supir bus, kecelakaan hebat itu bermula dari Bus Tjipto yang hendak medahului kendaraan lain dari arah utara, sementara Truck Tronton yang melaju dari arah selatan berjalan merayap. "Mungkin karena supir busnya yang ngantuk, dan kurang berhati-hati," paparnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Hal senada juga diungkapkan oleh warga setempat, yang kaget dengan bunyi keras akibat benturan kedua kendaraan. "Supir busnya mau mendahului kendaraan lain mas, namun karena saat itu ada truck pasir, akhirnya tabrakanpun tidak dapat dihindari," ungkap supaidi warga Desa Tegal Bangsri. Dalam insiden kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB itu, tercatat 20 orang luka parah, dan sisanya luka ringan. dan 20 orang korban kecelakaan itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Akibat kecelakaan kendaraan raksasa itu, ratusan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak macet sejak pukul 05.00 WIB pagi, beruntung dalam insiden itu tidak menelan korban jiwa dan bangkai kendaraan berhasil dievakuasi oleh Polsek Ranuyoso dan Satlantas Polres Lumajang sekitar pukul 10.00 WIB pagi. "Macetnya sampai ke Gunung Tengu (Desa Wates Wetan) mas," tambah supaidi.(Mad/red)

Warga Lumajang Lebih Suka Ngomong Bola Dibanding Pilpres

Lumajang(lumajangsatu.com) - Perhelatan Piala Duniao 2014 di Brazil mengalahkan Pemilihan Presiden yang sebentar lagi akan dilakukan pemilihan pada 9 Juli 2014. Warga kaki Gunung Semeru mengaku politik di Pilpres tidak lebih menarik dibanding sepak bola. Mereka menilai, sepak bola jauh lebih penting dibanding Pilpres. Pasalnya, piala dunia menghadirkan banyak tim tangguh yang rontok di fase group. Warga Lumajang sudah bosan melihat tingkah pola politikus yang terpecah menjadi dua kubu besar. "Lihat TV satu, Capres satu ungggul, Lihat TV 2, Capres Dua unggul, bosan," ungkap Samanto, warga Desa Pandan Arum saat berbicang denga lumajangsatu.com. "Politik Capres/Cawapres tidak ada yang konkrit, semua pembohong, lihat bola lebih enak dan pikiran fresh," ungkap Mahdi, warga Yosowilanggun. "Bola aja, Pilpres buat mereka yang ingin korupsi," ungkapnya. "Lihat bola seru, Spanyol tersingkir terhormat," ujar Sumanto, warga asal Jogoyudan sambil tertawa.(ray/red)

Gawat! Swing Votters Tidak Tahu Kapan Pilpres Digelar

Lumajang(lumajangsatu.com)-Sejumlah pelajar di Lumajang belum mengetahui kapan pemilihan Presiden di gelar. Pasalnya, belum ada sosialisasi yang masuk sekolah untuk menyampaikan bagaimana memilih dan siapa saja calonya. "Calonya 4 ya mas, ujar Siti Amalia,salah seorang pelajar SMA Negeri di Lumajang. "Milih apa katanya nanti, kalau dapat undangan atau tidak," ujar Susilawati, siswi kelas 2 SMA Swasta di Kota Lumajang. "Saya milih atau tidak gak ngaruh mas, lha wong kapa memilihnya gak tahu, habis lebaran tah mas," ungkap Sukadi, pelajar SMA di Yosowilanggun. Ditanya siapa calon Presiden yang disukai dan dipilih para pelajar di Lumajang mengaku belum punya pilihan. Pasalnya, dua capres dan cawapres sama bagusnya. "Kalau saya ikut yang ramai,nanti tanya sama bapak dan ibu," ungkap Yunita, pelajar SMK di Kawasan toga Lumajang. (ray/red)

Buari Dibunuh Keadaan Telanjang Diduga Terlibat Asrama Terlarang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Buari warga Desa Kunir Lor Kecamatan Kunir yang tewas di bacok 2 orang tak dikenal. Buari yang merupakan buronan polisi tewas diduga bermotif Asmara.   Pasalnya, Buari berada di Papua kabur dari kejaran polisi selama setahun. Kemudian pulang 10 hari lalu dengan membawa sesosok perempuan cantik dan manis.   Buari kerap berduaan dengan si perempuan manis. Naas, di Selasa)24/6) pagi, Buari didatangi 2 orang tak dikenal masuk kerumahnya dengan membawa clurit.   Buari dibantai dalam keadaan telanjang, diduga dia sedang berhubungan intim dengan si perempuan. "Kami menduga dia dibunuh soal perempuan, karena perempuan yang dibawa Buari dibawa 2 orang tak dikenal dan dimasukan dalam mobil,' jelasnya.   Aparat kepolisian Polres Lumajang masih menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan secara terbuka dan membabi buta. Dikarenakan aksi pembunuhan diketahui tetangga korban."Kita masih selidiki," ujar Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata pada wartawan.(ray/red) 

Terlibat Asmara Terlarang, Buari Diduga Dibantai Pembunuh Bayaran

Lumajang(lumajangsatu.com) -  Buari, buronan polisi dalam kasus perampokan di berbagai wilayah diketahui tewas di bunuh sekelompok tak di kenal di Desa Kunir Lor Kecamatan Kunir, Selasa(14/6). Buari oleh tetangga korban diduga dibunuh oleh pembunuh bayaran. Dari rasan-rasan warga, dua pelaku yang membantai Buari dilihat sangat buas, kejam dan sadis. Pasalnya, saat membacok tubuh korban dengan clurit seperti membunuh binatang buas. "Buari lari keadaan telanjang dikejar dan dibacok berulang kali tanpa ampun, " ujar salah seorang tetangga korban. Buari sempat meminta pertolongan kepada tetangganya, tetapi para tetangga tidak berani keluar rumah. Pasalnya, tidak mau terlibat dengan urusan orang lain. "Banyak warga yang tahu, tetapi takut keluar rumah," jelas warga lainya. Polres Lumajang masih memburu 2 pelaku sebagai jagal Buari serta 2 pelaku yang diketahui berada di dalam mobil. Polisi hanya mendapati sepeda motor yang diduga milik 2 pelaku sebagai eksekutor Buari. "Kita selidiki terus, siapa identitas pelaku," terang Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata pada waratwan.(ray/red) 

Lantaran Stres, Anak Nekad Bacok Ayah Kandungnya

Lumajang(lumajangsatu.com)- Shaleh (37), warga Desa Dawuhan Wetan nekad bacok Royal (49) yang tidak lain adalah ayah kandung tersangka di rumahnya Dusun Krajan 1 Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Rowokangkung Lumajang, Selasa (24/06/2014). Pasalnya Shaleh nekat bacok ayahnya sendiri lantaran mengalami gangguan jiwa. Menurut warga setempat, Sumarto, mengatakan, kelakuan becat itu dilakukan tersangka lantaran gangguan jiwa. Tersangka yang datang secara tiba-tiba membawa sajam berupa parang, tanpa banyak tanya shaleh langsung melibas korban dengan parang miliknya. "Setelah shaleh ini sampai, dia langsung kedalam rumahnya, sementara korban yang ketika itu sedang duduk, langsung disabetnya dengan parang," paparnya pada sejumlah wartawan. Sementara korban, yang mengalamin luka parab di bagian kepala, lengan, dan perut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang untuk mendapatkan perawatan medis. Polres Lumajang, TNI dan Perangkat Desa setempat dibantu warga sekitar langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka, tersangka baru berhasil diringkus oleh petugas sekitar pukul 14.40 WIB di warung istirahat di area persawahan Desa Sumberanyar. "Dia duduk-duduk di gubuk mas, setelah kami lakukan penangkapan dia menjerit minta ampun," ujar Kepala Dusun Desa Dawuhan Wetan. Tersangka yang berhasil diringkus oleh anggota Polres Lumajang, langsung dibawa ke Kantor Polres Lumajang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.(Mad/red)

Buronan Polisi Tewas Dibunuh Sekawanan Orang Tak di Kenal

Lumajang(lumajangsatu.com)- Buronan Polres Lumajang, Buari 35, tewas dibunuh sekawanan orang tak dikenal di halaman rumahnya Desa Kunir Lor Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang, Selasa (24/06/2014). Dugaan sementara motif pembunuhan adalah persoalan asmara. Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata, mengatakan, Korban meninggal akibat di bunuh oleh sejumlah orang tak dikenal. "Banyak saksi yang melihat kalau pembunuhnya ada beberapa orang," papar Singgamata pada sejumlah watawan. Polres Lumajang yakin dalam waktu dekat akan meringkus pelaku, sebab identitas pelaku sudah berhasil di identifikasi oleh Polisi. Sementara mayat korban yang penuh dengan luka, langsung  dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan otopsi. "Kita lakukan otopsi dulu guna untuk kepentingan penyidikan," Ujar pria no. satu di lingkungan Polres Lumajang. Lebih lanjut, ia menahmbahkan, pihaknya merasa bersyukur karena tuhan menolong Polisi dengan berbagai macam cara dalam menuntaskan angka kriminalitas di Lumajang. "Buari itu Target Operasi (TO) Polres Lumajang, syukurlah tuhan membantu kami meskipun dari berbagai macam cara," tambahnya. menurut warga sekitar, Rosyid, mengatakan, pelaku pembunuhan berjumlah 6 orang dari arah utara, dan rosyid menduga motif pembunuhan itu akibat membawa kabur istri orang. "Informasinya 6 orang pelaku, motifnya karena korban membawa kabur istri orang," ungkap saksi mata.(Mad/red)

Wisatawan Anak Banjiri Water Park KWT Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca acara pelepasan sekolah para dewan guru, siswa/i dan wali murid berbondongg-bondong membanjiri pemandian kolam renang Water Park, Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT), Senin (23/06/2014). Menurut petugas pengelola kolam pemandian Water Park Lumajang, Buadi, mengatakan, Water Park beberapa pekan terakhir dibanjiri oleh para pengunjung yang didominasi oleh anak-anak tingkat dasar. "Yang banyak anak PAUD," sebutnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, sekitar pukul 12.00 WIB. Lebih lanjut, ia menceritakan, Water Park adalah kolam pemandian yang khusus dibuat untuk anak-anak sekolah kalangan Menengah ke Bawah, berbeda dengan tempat pariwisata yang lain seperti Selokambang kebanyakan lebih umum para pengunjungnya, "Kalau orang dewasa ke Water Park tidak membawa anak-anak, masak mau mandi lawong kolamnya tidak begitu dalam, namun kalau kayak selokambang pastinya lebih umum, sebab selain kedalaman kolam renang yang mencapai 2 meter, tempatnya juga disetting sebagai kolamnya orang-orang dewasa," papar pria mantan pengelola Selokambang itu. Selain itu, Water Park juga baru selesai dilakukan perbaikan dan pengecatan. "Itu disisi dinding kolam juga baru selesai sekitar sebulan yang lalu di gambari wisata-wisata di Lumajang," tambahnya.(Mad/red)

Menjelang Ramadhan; Harga Daging Ayam Potong Terus Melonjak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok mulai melonjak. Pasar Nogosari/Tekung, seperti harga daging ayam potong terus mengalami kenaikan selama dua pekan terakhir. Dedi, salah satu petugas penarikan retribusi pasar, mengatakan, kenaikan harga daging ayam potong selalu terjadi ketika menjelang Ramadhan tiba, terutama ketika malam pertama Ramadhan tiba. "Kenaikan daging ayam sudah mulai terasa selama dua pekan terakhir, namun biasanya yang drastis pada malam pertama bulan puasa," paparnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, senin (23/06/2014). Menurutnya tahun 2013 lalu, ketika menjelang Ramadhan pada malam pertama kenaikan harga daging ayam potong mencapai Rp. 4000 per kilonya. "Tahun lalu dari Rp.23.000 naik mencapai Rp.27.000 mas, dan pada tahun ini tidak menutup kemungkinan hal serupa akan kembali terjadi," tambahnya. Kenaikan harga daging ayam potong menjelang Ramadhan dipicu oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah faktor kebutuhan daging ayam potong meningkat drastis, sehingga kenaikan harga pun tidak dapat dihindari. "Setiap malam pertama Ramadahan itu, kami biasanya membuat opor ayam sebagai bentuk syukur kedatangan bulan yang penuh berkah," ungkap Sunarti salah satu warga Desa Nogosari Tekung Lumajang.(Mad/red)