Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Pecinta Alam yang tergabung dalam MAPASHI STKIP-STIT MUHAMMADIYAH LUMAJANG mengaku siap untuk turun jalan, mengutuk penebangan dan pembakaran hutan di lereng Gunung lemongan yang dilakukan oleh Perhutani. Para Pecinta Alam akan bergabung bersama Lasakr Hijau Klakah dan elemen aktivis yang lainnya, guna melakukan Aksi demo pada hari Senin, Tanggal Oktober 2013, di kantor Perhutani Lumajang. Menurut Arief Prasetyo, Ketua Mapashi Lumajang, pihaknya bersama elemen Pecinta ALam yang lainya akan turun jalan mengutuk keras apa yang dilakukan oleh perhutani, yang mengakibatkan matinya sejumlah pohon yang diatanam oleh para aktivis, untuk menjaga kelestarian lingkunagn Gunung lemongan. Mapashi kata Arief, sudah beberapa kali melakukan kegiatan penghijauan di Lereng Lemongan. "Kami merasa kaget ketika mendapatkan kabar dari Laskar Hijau tentang perbuatan perhutani," Ujarnya, Sabtu (05/10/2013). Selaku pihak yang terlibat langsung dengan aktifitas penghijauan lereng Lemongan ia merasa sakit hati, karena dengan seenaknya pohon-pohon yang ditanam dibumi hanguskan. Padahal, para pecinta alam dengan susah payah merawat agar tanaman-tanaman tersebut bisa hidup. "Jangankan dirusak oleh manusia, kita menanam pohon dipinggir rumah terus dirusak oleh ayam kita merasa sakit hati, apalagi ini," Terang Arief, sedikit memerah rona wajahnya. Ia pun sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh perhutanai tersebut. Seharusnya, perhutani tidak melakukan penebangan hutan diarea yang menjadi penyangga hajat hidup orang banyak itu. Sebab, jika dtebangi akan berdampak pada ekosistem dan kelesatarian sumber mata air disekitar gunung Lemonagan. "Kan masih banyak lahan-lahan yang laian, tidak perlu lahan dilereng Gunung Lemongan lah," Pungkasnya.(Yd/red)
Lumajang
Kebakaran Hutan dan Ilalang di Lereng Gunung Lemongan Kembali Terjadi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kebakaran ilalang di lereng Gunung Lemongan kembali terjadi, sekitar jam 11 siang, Sabtu (05/10/2013). Informasi tersebut diperoleh dari para aktivis lingkungan Laskar Hijau, yang memantau langsung kebekaran diarea lereng Gunung Lemongan. Menurut A'ak Abdullah AL-kudus, area ilalang yang terbakar berada diatas lokasi lahan yang ditebang oleh perhutani beberapa waktu lalu. Meski belum diketahui penyebab pastinya, namun Laskar Hijau mengira ada para pihak yang sengaja melakukan pembakaran. "KIta belum tahu penyebabnya, namun kami duga ada yang sengaja," terangnya. Melihat kondisi cuaca dan angin yang yang cukup kencang, kemungkian kebakaran akan terus merembet, dilokasi lahan yang sudah dibersihkan ilalangnya dari tanaman konservasi, yang ditanam para aktivisi. Aktivis laskar hijau juga mulai naik, untuk melihat seberapa luas lahan yang sedang terbakar. "Melihat cuacanya pasti akan merembet sangat luas," Ujar A'ak. Pihaknya juga telah mengabarkan kepada sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Harapannya, agar ada penaggulangan dari BPBD, sehingga kebakaran tidak akan masuk dalam kawasan yang lainnya. Dikonfirmasi terpisah, Rochani Kepala BPBD mengaku belum mendapatkan informasi terjadinya kebakaran hutan dilereng Gunung lemongan. Pihaknya akan melakukan pengecekan adanya kebakaran tersebut, jika memang terjadi maka BPBD akan melakukan koordinasi dengan pihak kehutanan. "Kita belum dapat kabarnya ya mas, coba saya cek dulu ke teman-teman," Ungkap Rochani, saat dihubungi lumajangsatu.com.(Yd/red)
Perampok Bercadar Teror dan Resahkan Warga Kunir, Lumajang
Lumajang(lumajangsatu,com)- Rumah pedagang Cabe Rawet di Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir disatrono perampok bercadar. Tak hanya menyekap korban, peramapok juga menggasak uang Rp. 30 juta dan sejumlah barang-barang berharga lainnya. "Uang tunai 30 juta dan barang berharga lainnya," Ujar Sudiryo, warga kabuaran yang menjadi korban perampokan, Jum'at (04/10/2013). Menurut korban, kejadian bermula saat dirinya nonton TV. Alangkah kagetnya, tiba-tiba sejumlah orang menggedor pintu rumahnya dan meminta uang. Karena takut terjadi sesuatu, maka korban terpaksa memberikan uangnya kepada para pelaku. Namun, para pelaku tidak puas dengan uang pemberian korban yang dinilai oleh para perampok yang berjumlah 5 orang, masih terlalu sedikit. dengan menodong korban menuggunakan celurit, palaku meminta uang yang disimpan oleh korban. karena kalah banyak dan anak serta istri korban diikat oleh para pelaku, korban pun tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali menunjukkan uang yang disimpannya. "Pelaku bisa membawa kabur Uang 30 juta, Motor, eman 1 ons, HP, Laptop mas," Terangnya. Tetangga yang mengetahui korban kerampokan berbondong datang dan melihat kondisi rumah dan korban. Korban perampokan berharap agar polisi bisa cepat mengungkap kawanan perampok, yang sudah meresahkan warga. Saat ini, kasus perampokan bercadar itu sedang ditangani satuan reskrim polsek Kunir.(Yd/red)
PMII Lumajang, Siap Demo Perhutani Bersama Laskar Hijau Klakah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mendengar informasi penebangan dan pengrusakan tanaman konservasi dilereng Gunung Lemongan , Kecamatan klakah yang dilakukan Perhutani, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Lumajang ikut geram. Pasalnya, meski tidak begitu inten mengikuti acara penanaman pohon, namun PMII Lumajang pernah ikut menanam bibit pohon dilereng Lemongan yang sudah kritis. "Kami geram juga mendegar informasi itu, yang dikabarkan oleh Laskar Hijau," Ujar Imron Gozali, Ketua II PC PMII Bidang Eksternal, kepada lumajangsatu.com, Jum'at (04/10/2013). PC PMII juga sangat menyayangkan tindakan Perhutani yang menebang Pohon diwilayah konservasi dan daerah penyanggah kelestarian Gunung Lemongan dan sumber-sumber mata air disekitar Gunung Lemongan. Seharunsya, Perhutani tidak hanya bisa menabang saja, namun juga harus mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan dampak yang akan ditimbulkan. Mengingat, wilayah utara merupakan daerah yang rawan kekeringan dan krisis air besih, jangan sampai banyak sumber mata air yang mati, akibat ulah Perhutani. "Seharusnya dilihat lah, pohon yang ditebang itu tidak boleh menggaggu ketersediaan cadangan air, apalagi sampai merusak lahan konservasi," Teragnya. Setelah melakukan rapat koordinasi, akhinya PC PMII Lumajang memutuskan untuk akut melakukan aksi bersama Laskar Hijau dan eleman lainnya, pada Hari Senin, Tanggal 7 Oktober besok. Hal itu sebagai bentuk dukungan pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat Lumajang, untuk kawasan Gunung lemongan. "Kita akan turun bersama ratusan kader PMII Lumajang," Jelasnya. Lanjut Imron, penebangan pohon yang dilakukan oleh Perhutani di kawasan lahan Konservasi di lereng Gunung Lemongan merupakan sebuah pelecehan pada upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh elemen masyarakat Lumajang, termasuk yang dilakukan mantan Kapolres Lumajang AKBP Susanto SIK, yang sempat menanam pohon dilereng Lemongan. "Kami menilai ini sebagai pelecehan bagi pelestarian lingkungan yang dilakukan elemen masyarakat Lumajang, oleh sebab itu kami akan demo Perhutani, agar ikut menjaga lingkungan tidak hanya berfikir tebang, tebang dan tebang," Pungkasnya.(Yd/red)
Parkir Liar Jadi Kendala Utama WTN, Sanksi Cabut Pentil Belum Perlu di Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Untuk kali ke-9, Kabupaten Lumajang kembali memperoleh Piala Bergengsi dibidang lalulintas, yaitu Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) Utama dari Kementrian Perhbungan RI. Namun, yang menjadi kendala utama setiap kali penilaian WTN adalah Parkir liar yang masih marak di jalan PB Sudirman. "Yang jadi kendala utama saat penilaian WTN adalah persoalan parkir liar di ruas PB Sudirman sebelah timur," Ujar BEP Winarno, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Jum'at (04/10/2013). Sebenarnya, Dishub Lumajang pernah menerapkan sanksi pengambilan helm bagi pengendara yang memarkir kendaraan dizona larangan parkir. Namun, hal itu tidak bertahan lama, karena banyak reaksi penolakan dari masyarakat. "Jadi dulu kita ambil helemnya, dan pemilik diminta datang ke kantor dishub untuk kemudian ditilang oleh Polisi, namun tidak lama karena mendapat penolakan dari masyarakat," Tambahnya. Ditanya tentang apakah Lumajang perlu adanya sanski cabut pentil, seperti yang diterapkan DKI Jakarta, Win menilai masih belum perlu. Disamping itu, Lumajang juga belum memiliki perda yang mengatur tentang sanski langsung bagi pengendara yang melarang zona parkir, seperti cabut pentil, gembok sepeda dan lainnya. "Kalau DKI sudah ada payung hukumnya, sehingga masyarakat tidak bisa protes," Jelasnya. Lanjut Win, parkir dilumajang sebenarnya tidak sebegitu parah seperti kota-kota besar seprti Jakarta dan Surabaya. Untuk mengatasi carut marutnya parkir itu, hanya ada dua rumus, yakni kepatuhan masyarakat dalam mentaati rambu, dan tindakan tegas berupa tilang oleh pihak kepolisian. "Rumasnya hanya dua, kesadaran masyarakat dan tindakan tegas dari aparat kepolisian," Pungkasnya.(Yd/red)
Calon Haji Lumajang Meninggal Di Mekkah
Lumajang(lumajangsatu.com)-Seorang calon haji kelompok terbang (Kloter) 39 asal Lumajang, Jawa Timur, Mistadji bin Sarjo (64), meninggal dunia di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Mekkah, akibat pendarahan di lambung. "Jadi, sampai sekarang sudah ada dua calon haji asal Jatim yang meninggal dunia di Tanah Suci yakni Mistadji dari Kloter 39 dan sebelumnya Musiyannah asal Lamongan dari Kloter 1 yang wafat pada Senin (30/9)," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya H Asyhuri di Surabaya, Kamis. Didampingi staf Humas PPIH Embarkasi Surabaya Bagus Budiman, ia menjelaskan Mistadji yang meninggal dunia pada Rabu (2/10) pukul 12.20 WIB akibat gangguan saluran pencernaan itu sudah dimakamkan di Syarayi Mekkah. "Kalau calon haji Kloter 1 asal Lamongan, Jawa Timur, Musiyannah binti Alwi, meninggal dunia akibat serebro vaskuler (stroke) atau disebabkan berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak," katanya. Selain itu, ada seorang calon haji yang dirawat Rumah Sakit Haji Surabaya yang dipulangkan ke rumah sakit daerah yakni Sumilah binti Senen (50) dari Kloter 22/Mojokerto. Sumilah dirawat di rumah sakit haji karena menderita Hipertensi Emergensi (stroke). Hingga Kloter 49 (2/10), calon haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Haji Surabaya sebanyak empat orang, yakni Supatmi binti Tumijan (60) dari Kloter 29/Blitar karena sakit DM (gula), dan Suni Sahat Tajab binti Ma'rup (60) dari Kloter 44/Malang karena sakit Anemia pro tranfusi. Selain itu, Suwadi Poniman Gino bin Ponimin (57) asal Malang dari Kloter 45/Malang karena sakit Anemia pro transfusi, dan Didik Sumarsono bin Suparman (41) dari Kloter 45/Malang karena sakit Kidney Failure. "Ada dua pendamping dari Malang yang akhirnya tertunda bersama mereka yakni Lasmari Ma'ruf Marban bin Ma'ruf, serta Dwi Krisdiana binti Parijo Marsam. Keduanya merupakan pendamping bagi calon haji dari Malang," katanya. Hingga Kloter 49 itu pula, Siskohat PPIH Embarkasi Surabaya mencatat calon haji yang sudah diberangkatkan sebanyak 21.587 orang dengan 245 petugas, sehingga tersisa 6.000-an calon haji yang tergabung dalam 9-10 kloter. "Dari jumlah tersebut tercatat 208 open seat (kursi kosong) atau calon haji gagal berangkat dengan berbagai penyebab, di antaranya wafat, sakit, hamil, mutasi kloter, mutasi daerah, dan sebagainya," katanya.(red) sumber : republika.co.id
Hati-hati Kejahatan Cybercrime Dengan Modus Belanja Online, di Facebook
Lumajang(lumajangstau.com)- Jangan mudah percaya dengan model pembelian Online melelui media sosial seperti Facebook atau Twitter, jika tidak ingin kecewa. Pasalnya, banyak orang yang tertipu, karena sudah mentransfer sejumlah uang, namun barang yang dipesan tidak kunjung datang. Hal itu yang pernah dirasakan Rafid Rhomadoni, Warga Desa/kecamatan Gadingrejo Kecamatan Kota Pasuruan, Jawa Timur yang harus merelakan uangnya Rp 3,5 juta raib, karena menjadi korban kejahatan dunia maya atau Cybercrime. Kronogisnya bermula saat Ia memesan laptop satellite Thoshiba L645, Tanggal 24 September 2013, melelui media sosial Fecebook dengan nama akun makmur celluer. Namun, hingga saat ini barang yang dipesan belum kunjung datang dan akhirnya dirinya sadar bahwa telah menjadi korban Cybercrime. "Akun Facebooknya bernama makmur celluler," Terang Rafid, kepada lumajangsatu.com memelui pesan BBM-nya, Kamis (03/10/2013). Merasa ditipu, ia kemudian menelfon mabes Polri, melalui call Center 110 dengen menyampaikan nomor rekening, nomor telefon dan alamat Facebook. Namun hingga kini belum ada kabar, apakah alamat FB, rekening dan nomor telefon telah ditelusuri atau tidak. Tak hanya itu, Ia juga melaporkan kepada Polres Kota pasuruan, namun hanya akan ditampung saja. Sehingga, ia tidak menindak lanjuti laporannya itu. "Kami sudah lapor kepolisi, agar tidak ada korban yang lainnya," jelasnya. Hingga kini, nomor telefon yang ia hubungi masih aktif ketika dihubungi. Ia juga menyebarkan alamat Facebook yang melakukan penipuan, agar yang orang lain tidak tertipu juga. "Pokoknya jangan percaya dengan belanja-belanja Online wes, jika tidak jelas atau tidak kenal dengan orangnya," Pungkasnya.(Yd/red)
Habiskan Ratusan Juta Uang Rakyat, Air Macur Wonorejo Tak Berfungsi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Proyek ait mancur dipertigaan Wonorejo, banyak disorot dan disesalkan oleh warga. Pasalnya, proyek yang menghabiskan ratusan juta uang rakayt tidak berfungsi dengan baik. Sehingga, tidak menambah indah taman kota, malah menambah kesan tidak ada perawatan dari dinas pengelola. "Itu eman, airnya tidak mancur, seharusnya sangat bagus jika airnya keluar mas," Ujar Rahman, salah seorang warga yang melintas di pertigaan Wonorejo kepada lumajangsatu.com, Kamis (03/10/2013). Lanjut dia, keberadaan air mancur sangat bagus, guna mempercantik wajah Kabupaten Lumajang. Dengan catatan, dirawat dan dipelihara dengan baik, bukan malah digeletakan tanpa ada perawatan. "Tidak hanya bisa membuat saja, tapi harus bisa merawat jangan sampai kelihatan jelek, kumuh dan seakan hanya menghabiskan anggaran," Terangnya. Pertiggaan Wonorejo memang pintu gerbang masuk Kota Lumajang dari arah Probolinggo. Jika pintu masuknya sudah carut marut, maka kesan Lumajang bagi masyarakat yang berkunjung atau sekedar melintas, pasti akan negatif. Jika tidak dirawat dengan benar, mending dibongkar dan dinas yang merencanakan harus ganti rugi, karena merencanakan hal yang tidak ada manfaatnya. "Bongkar saja kalau tidak ada manfaatnya dan yang merencanakan harus ganti rugi," Imbuhnya. Warga menilai, dari pada tidak berguna untuk keindahan Lumajang, seharusnya tidak dibangun dan anggarannya bisa dialihkan kepada hal-hal yang lebih penting. Seperti perbaikan infrastruktur jalan, yang saat ini masih banyak kerusakan. "Jangan hanya bisa menghabiskan anggaran sedangkan hasilnya tidak maksimal," Pungkasnya.(Yd/red)
Perhutani Juga Rusak Pohon Yang Ditanam Kapolres dan Yonif 527 Lumajang, di Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aktivis Laskar Hijau mengutuk keras pengrusakan dan pembakaran tanaman konservasi yang berada di kawasan lereng Gunung Lemongan Kabupaten Lumajang. Pasalnya, menurut Koordinator Laskar Hijau A'ak Abdullah AL-Kudus, Perhutani II Probolinggo, telah membuat kesepakatan tidak akan menebang pohon yang berada di lereng Guneung Lemongan. Namun, pada kenyataanya hampir selama sebulan terkahir, perhutani melakukan penebangan dengan membabi buta yang mengakibatkan rusak dan matinya ribuan pohon konservasi yang ditanam oleh berbagai elemen di Lumajang. Tak hanya itu, perhutani juga membakar lahan yang rawan terjadi kebakaran, akibatnya berdampak pada matinya pohon konservasi. "Perhutani telah menginggkari kesepakatan yang kita buat, untuk bersama-sama melakukan pelestarian lingkungan di lereng Gunueng Lemongan," Ujar A'ak, Koordinato Laskar Hijau, Kamis (03/10/2013). Siang tadi, dari pihak perhutani telah meminta ma'af, namun hal itu tidaklah cukup. Pehutani harus berhenti menebang phon dan berjanji ikut menjaga lahan konservasi. Pohon-pohon yang ditanam Kapolres Lumajang, Yonif 527 Lumajang juga hangus terbakar. "Tidak cukup hanya mina ma'af saja, karena perhutani telah melecehkan upaya pelestarian lingkungan yang digagas oleh berbagai elemen di Lumajang," Terangnya. Jika nantinya perhutani tidak bersedia untuk menghentikan penebangan pohon di lereng Gunung Lemongan, maka lebih baik perhutani dibubarkan, Karena hanya menyumbang keruskan alam saja. Pihaknya kata A'ak pada hari Senin 07 Oktober mengundang seluruh elemen yang peduli dengan lingkungan, untuk ikut berdemo di Kantor Perhutani Lumajang, diselatan Rumah Sakit Dr Hariyoto Lumajang.(Yd/red)
Lumajang Raih Piala WTN ke 9, Persoalan Parkir Masih Jadi Kendala
Lumajang(lumajangsatu.com)- Prestasi membanggakan kembali diraih Kabupaten Lumajang. Pasalnya, untuk kali ke 9, Lumajang kembali mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). "Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat Lumajang, rekan-rena pers, para petugas yang telah ikut mensukseskan Kabupaten Lumajang mendapatkan piala WTN," Ujar BEP Winarno, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Kamis (03/10/2013). Menurutnya, piala WTN kali ini adalah piala yang kesembilan kalinya. Sedangkan piala WTN yang berurutan sebanyak 8 kali. Pada piala WTN yang ke lima, Lumajang telah mendapatkan Piala WTN utama higga ke delapan kalinya, karena Lumajang bisa mempertahankan Piala WTN. "Sejak penghargaan WTN yang ke 5, Lumajang telah mendapatkan WTN Utama," Jelasnya. Dalam penilaian Piala WTN dilakukan beberapa tahap. Mulai dari tim pusat yang turun ke Lumajang, daerah lain yang melakukan penilaian di Lumajang dan beberpa penilaian yang lainya. "Ada penilaian silang dengan kabupaten yang lain yang menjadi wakil Jatim ikut dalam piala WTN," Tambahnya. Yang menjadi persoalan kata Winarno, hanya persoalan parkir yang ada di jalan PB Sudirman. Sebab, masyarakat masih kurang begitu mematuhi rambu larangan parkir diruas jalan sebelah timur. Ia juga meminta kepada masyarakat, agar bisa memarkir kendaraannya diruas jalan sebelah barat, meski toko yang dituju ada disebelah timur. "Kita minta kesadaran masyarakat untuk memarkir diruas sebelah barat," Harapnya. Disamping itu, bagi para pemilik toko dan dunia usaha, jika akan membuat pertokoan agar menyiapkan lahan parkir, minimal untuk kendaraan roda dua. Bagi para karyawan pertokoan, diharapakan memarkir kendaraannya ditempat yang telah ditentukan dan tidak memarkir di tempat yang dilarang. "KIta ingin menyajikan Piala WTN yang sesuai realita sebenarnya, bukan karena ada rekayasa karena ada penilaian WTN," Imbuh pria berambut putih ini. Saat penilaian WTN, petugas mencoba untuk menertibkan parkir di jalan PB Sudirman. Hasilnya cukup bagus, kendaraan bisa tertata dengan rapi, namun hanya bertahan empat hari saja. "Kita minta masyarakat patuh saja mas," Pungkanya. Wakil Bupati As'at Malik dan kepala Dinas Perhubungan Lumajang menerima langsung piala WTN yang diberikan langsung Menteri Perhubungan di Hotel Shangrila, Surabaya.(Yd/red)