Jakarta(Lumajangsatu.com) - Mendekati Hari Raya Idul Fitri ternyata masih banyak buruh yang belum atau bahkan tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Gebuk PHK (Gerakan Buruh Korban PHK) mendapatkan laporan adanya perusahaan yang belum memberikan THR kepada pekerjanya. Contohnya, salah satu perusahaan di daerah Cakung, Jakarta Timur yang belum memberikan haknya kepada 750 karyawannya. Kemudian perusahaan asing yang juga belum membayarkan THR kepada 400 buruh. "Ada sekitar 1150 buruh yang berpotensi tidak mendapatkan THR. Ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan Korea," kata pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Maruli dalam jumpa pers di Kantor LBH Jakarta dilansir tribunnews.com, Minggu (28/7/2013). Maruli mengatakan untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka pihaknya yang terdiri dari 24 serikat buruh membuka posko pengaduan bagi buruh yang tak mendapat THR dan di PHK secara sewenang-wenang."Kami buat posko ini untuk wadah kami terkait maraknya PHK dan THR. Karena memang banyak buruh yang THR-nya tidak dibayarkan dan PHK tidak sah," katanya. Maruli menegaskan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, juga membuka posko pengaduan, tapi kerap tak berjalan. Bahkan, setiap ada pengaduan dari buruh, hanya dijadikan sebagai alat transaksi dan hasilnya tak pernah disampaikan kepada para buruh."Ini menimbulkan kecurigaan, modusnya dari kemenakertrans, mereka menampung, menindak lanjuti, tapi hasilnya tidak pernah diberitahukan," ujarnya. Maruli menegaskan THR merupakan hak pekerja. Untuk itu, buruh seharusnya bisa menuntut hak mereka tersebut. Menurutnya, setiap ada pengaduan yang masuk, pihaknya akan melakukan verifikasi, apakah benar perusahaan itu tak memberikan THR, setelah itu, pihaknya akan menghubungi pihak perusahaan terkait pengaduan ini. "Kita akan jelaskan dari aspek hukum, bahwa THR wajib diberikan, takutnya, perusahaan tidak tahu hukumnya. Setelah itu, mereka harus membayar THR selambat-lambatnya H-7," katanya. Maruli mengungkapkan bila perusahaan membandel dan tetap tak mau membayar THR, maka pihaknya akan mengadukan ke pengawas tenaga kerja. "Itu ada pidananya, bunyi UU itu adalah THR untuk gaji 1 bulan," katanya. Masyarakat yang ingin mengadukan masalah tersebut dapat menghubungi Pusat Pengaduan di LBH Jakarta di nomor 021-3145518. (yan) TRIBUNNEWS.COM
Lumajang
Wow, Komunitas Vespa Indonesia Terbesar Kedua Dunia
Lumajang(lumajangsatu.com) - Indonesia patut bangga, khususnya para pecinta Vespa. Dimana, Vespa Indonesia disebut sebagai komunitas yang memiliki jumlah anggota terbesar kedua di dunia. Untuk itu, selaku ATPM Vespa di Indonesia, PT Piaggio Indonesia berkomitmen untuk terus merangkul komunitas ini. Beberapa kegiatan pun kerap dihelat PT Piaggio Indonesia, guna memperkuat kebersamaan para komunitas Vespa ini. Salah satu agenda yang digelar Piaggio Indonesia adalah Vespa Weekender. "Kami sangat senang dan bangga bisa memiliki lebih banyak lagi anggota di Vespa Weekender. Semoga kami dapat terus menyelenggarakan Vespa Weekender dengan kegiatan positif yang dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat luas," ungkap Marco Noto La Diega, Managing Director PT Piaggio Indonesia di sela-sela acara Vespa Weekender BASHAR di Jakarta, (27/7) kemarin. Sebagai penghargaan bagi para peserta yang mengikuti Vespa Weekender secara rutin, PT Piaggio Indonesia telah menyiapkan hadiah Grand Prize berupa satu unit Vespa GTS 250, yang akan diumumkan di akhir tahun. Pada akhir tahun nanti, Paggio Indonesia juga akan menghitung jumlah peserta yang hadir pada Vespa Weekender selama tahun 2013 dan mengkonversikan jumlah tersebut dengan jumlah bibit pohon yang akan disumbangkan untuk hutan kota. Dimana, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Piaggio Indonesia terhadap penghijauan kota.(yan) Sumber: Otosia.com
Diberi Nama Jusuf Kalla (JK), Pisang Kirana Lumajang Medunia
Lumajang(lumajangsatu.com) - Di pasar buah Eropa dan Asia, kini sudah tenar salah satu buah asli dari Indonesia. Buah itu adalah Pisang Kirana atau Pisang Mas Kirana. Pisang Kirana merupakan pisang khas dari kaki Gunung Semeru. Bila ditelusuri lebih jauh, ternyata nama Kirana ini bukan nama lama alias baru diciptakan.
Pisang Agung Tengelam Diriuhnya Kedatangan SBY ke Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)-Menyusul Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) datang ke Lumajang dikabarkan akan melihat kebun Pisang Mas Kirana Di Senduro. Pisang Agung yang sebelumnya dijadikan simbol kota Kaki Gunung Semeru mulai tenggelam. Sejumlah pedagang di Lumajang mulai khawatir dengan bergesernya salah satu simbol dari Pisang Agung bergeser ke Pisang Kirana. "Kalau Pisang Kirana populer harga pisang Agung bisa rontok," ujarnya Suhadi, salah satu Pedagang Pisang Agung. Hal yang sama disampaikan, Karni pedagang pisang Agung lainya, dirinya berharap SBY tidak hanya melihat kebun pisang Kirana, tetapi juga melihat Pisang Agung. "saya berharap penjual Pisang Agung diperhatikan bersama petaninya," ungkapnya. Pisang Agung yang dijadikan salah satu simbol dan ciri khas Lumajang dengan dibuatkan monumen dan aneka lampion. Masyarakat Lumajang berharap Pisang Agung tidak tergeser.(yan)
Khawatir Demo SBY, Markas PMII Lumajang Disatroni Aparat
Lumajang (Lumajangsatu.com)- Menyusul kedatangan Presiden SBY yang akan menyicipi pisang mas kirana tanggal 30-31 Juli 2013, markas Cabang pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) kabupaten Lumajang di jalan Sastrodikoro, kelurahan citrodiwangsan sejak kemaren hingga kini disatroni aparat kepolisan berpakain lengkap dan berpakain preman. "Kami gerah karena setiap kegiatan selalu diawasi, bahkan ada yang ingin menginap di kantor cabang," Ujar Muhammad jamaluddin, Katua Cabang PMII Lumajang, Sabtu (27/07/2013). Menurutnya, mahasiswa pergerakan diawasi karena kawatir merencanakan dan melakukan aksi turun jalan guna menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia. Aparat kepolisan hilir mudik berada di sekitaran kantor cabang dan melakukan pemantauan pada kegiatan da aktifitas PMII. "Mungkin kita diawasi karena takut melakukan aksi," Jelasnya. Meski selalu diawasi, sejumlah kegitan tetap berlangsung dan terus berjalan. Bagi seluruh sahabat-sahabat yang akan ke cabang tidak perlu kawatir atau takut karena adanya polisi. Sebab, mereka hanya melakukan pengamanan. "Sahabat-sahabat tidak perlu takut dan kawatir, itung-itung ada yang menjaga," Pungkasanya.(Yd/red)
Wkwkwkwk, Stand Up Comedy Lumajang Memakan Korban
Lumajang - Komunitas Stand Up Comedy Lumajang berulah lagi, kali ini para Hijabers Lumajang harus menjadi korban guyonan mereka. Sekumpulan perempuan berjilbab tersebut tak bisa menahan gelak tawa oleh aksi salah satu komedian. Dalam sebuah acara yang diadakan pagi tadi di Hall Amanda Lumajang, Sabtu (27/7). Stand Up Comedy Lumajang beraksi di depan puluhan perempuan berkerudung. Rojul salah satu komedian atau biasa disebut comic, yang maju mewakili komunitas Stand Up Comedy Lumajang dengan segala materi lawakannya yang bikin perut para pendengar terkocok olehnya. "Kenapa saya sering bolos kuliah? DPR saja juga sering bolos," ungkap Rojul ketika beraksi dilansir dari kabarlumajang.net. Meskipun hanya sekitar 5 menit, Rojul mampu membikin puluhan Hijabers tak kuasa menahan tawa. Bahkan salah satu anggota Hijabers Lumajang tak henti-hentinya tertawa mulai Rojul beraksi hingga selesai. Stand Up Comedy atau dikenal lawakan tunggal adalah jenis komedi yang disampaikan secara monolog menggenai topik tertentu. Stand Up Comedy Lumajang sendiri baru terbentuk bulan Februari 2013 oleh beberapa remaja Lumajang penggeliat lawak. Komunitas yang sering nongkrong di Warung kembang Toga tersebut baru memiliki sekitar 15 orang anggota, dan melakukan acara pertemuan rutin tiap dua minggu sekali.(red) kabarlumajang.net
Pisang Kirana Dipupuk Kotoran Kambing Etawa dan Bersertifikat Eropa
Lumajang(lumajangsatu.com) - Perawatan pisang Mas Kirana tidak terlalu sulit. Sebelum berbuah anak pisang harus diatur yakni maksimal tiga anak pisang dalam satu induk. Pohon pisang dipupuk dengan menggunakan pupuk kandang dan dalam waktu tiga bulan. “Untuk budiadaya, awal musim tanam kami harus menyiapkan bibit. Rumpun dipupuk satu tahun 3 kali lalu keluar anak. Sedangkan pupuk kandang yang kami pakai adalah limbah kambing etawa,” kata Sochibul. Beriringan dengan penyuluhan dari UPT BPP, petani juga mulai membrongkos . “Dulu tidak dibrongkos, sekarang begitu buang jantung langsung dibungkus menggunakan higro. Selain menghindari sengatan serangga, juga untuk meningkatkan mutu, berat pisang dan menambah nilai tawar karena besar,” kata Sochibul. Pohon pisang usia 8 bulan umumnya sudah keluar montongnya. Cara bercocok tanam petani pisang Mas Kirana di Desa Kandang Tepus sudah diakui oleh dunia internasional. Petani di Kandang Tepus tahun 2013 memperoleh sertifikat penerapan GAP (Good Agricultural Practices) dari Eropa. Tim penilaian melakukan penilaian secara menyeluruh, mulai dari GAP, WC penduduk hingga pembuangan limbah domestic milik penduduk. Yang juga dinilai oleh tim ini, kata Sochibul, adalah juga administrasi. “Tiap hari kegiatan apa saja harus dicatat. Bahkah untuk bersih-bersih kebun saja harus dicatat dalam satu buku tersendiri,” kata Sochibul. Hanya saja yang menjadi tantangan petani, selain ulat daun, adalah hujan dan angin. Tidak jarang curah hujan yang deras menyebabkan pohon pisang doyong, atau angin yang kencang menyebabkan pohon pisang roboh. Puting beliung yang pernah melanda Desa Kandang Tepus mengakibatkan ratusan pohon pisang roboh. (yan) http://bappeda.jatimprov.go.id
Antara SBY dan Perjuangan Petani Pisang Mas Kirana
Lumajang(lumajangsatu.com) - Presiden SBY yang kepincut dengan Pisang Mas Kiranah tidak berlebihan, Pasalnya, kandungan gizinya luar biasa bagi tubuh. Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C sebanyak 3 mg dan air 72 gram. Salah satu sentra Pisang Mas Kirana di Kecamatan Senduro adalah Desa Kandang Tepus. Sebagian besar warga Desa Kandang Tepus menjadi petani Pisang Mas Kirana. Mereka menanam Mas Kirana selain faktor geografis, juga karena harganya yang lumayan dibanding menanam komoditas lainnya. Pohon pisang bisa panen usia 11 bulan, per batang pohon sekali panen menghasilkan 8 sampai 18 kg buah pisang atau 1 tandan berisi 7 sisir. Luas kebun pisang Mas Kirana di Kecamatan Senduro sekitar 425 hektar dan 75 persen di antaranya dari Desa Kandang Tepus, dengan produksi sekitar 250 ton per tahun. Menurut Sochibul Fattah (34), Sekretaris Kelompok Tani Raja Mas Desa Kandang Tepus, sebelum tahun 2000 Pisang Mas Kirana sebetulnya sudah ditanam penduduk Desa Tepus, berbaur dengan jenis pisang lainnya. “Tahun 2005 mulai dikembangkan dengan bimbingan penyuluhan dari UPT BPP Kecamatan Senduro. Sebetulnya tahun 2004 sejumlah pisang seperti pisang jenis Mbok, Rojo Nongko dan Ambon sudah dikonversi. Dulu bermacam-macam pisang campur, sekarang hanya Pisang Mas Kirana saja atau monokultur,” kata Sochibul Fattah, penyuluh UPT BPP Kec. Senduro. Mengajak penduduk Desa Kandang Tepus menanam pohon pisang Mas Kirana awalnya agak susah. Tetapi melihat hasilnya, barulah mereka banyak yang menanam mas kirana. Sebagai perbandingan, dengan mempunyai lahan setengah hektar, pisang Mas Kirana bisa dipakai gantungan hidup. Belum lagi di sela-sela pohon pisang dapat ditumpangsari dengan kopi dan rumput gajah. “Dalam kondisi alam normal, dengan luas setengah hektar saban minggu akan bisa dipanen sedikitnya 18 kartun, sedangkan saat hujan atau musim angin hanya dapat dipanen 8 kartun,” kata Sochibul Fattah. Masing-masing kartun berisi 11 kg pisang mas kirana. Adapun harganya, untuk yang Grade A Rp 5 ribu/kg dan grade B Rp 2 ribu/kg. Petani dengan luas 1 hektar diperkirakan dalam satu tahun bisa meraup penghasilan Rp 32 juta. Selain harganya yang bagus, petani juga tidak ragu-ragu menanam pisang Mas Kirana karena ada jaminan pemasaran pasca panen. Pisang Mas Kirana dari Desa Kendang Tepus dipasarkan oleh distributor, yaitu CV Sewu Segar Nusantara di Tangerang dan PT Mulya Raya di Jakarta, selanjutnya didistribusikan ke sejumlah pasar swalayan di sejumlah daerah. Sementara itu distributor dari Lumajang sendiri yaitu Alam Indo dan Kirana.(yan) http://bappeda.jatimprov.go.id
Pisang Mas Kirana Semeru Disertifikasi Menteri Pertanian
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dilihat sepintas Pisang Mas Kirana dan Pisang Agung memang tidak berbeda jauh dengan jenis pisang lainnya. Namun, bila ditelusuri asal-usulnya pisang jenis ini hanya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di sekitar kaki Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).Lokasi yang tepat juga berada di Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit. Pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian sudah mengeluarkan keputusan dengan Nomor : 516/Kpts/SR.120/12/2005 yang menyatakan bahwa Pisang Mas Kirana sebagai varietas unggul di Kabupaten Lumajang dan sudah mendapat sertifikasi. Pisang Mas Kirana dan Pisang Agung hingga saat ini masih jadi andalan. Kualitas kedua jenis pisang ini tidak hanya diakui konsumen dalam negeri tetapi juga sampai Eropa. Dari Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit, sedikitnya setiap tahun bisa dihasilkan pisang mas kirana sebanyak 216.515 kuintal per hektarnya. Bentuk buahnya yang cukup cantik dan rasa manis yang dimiliki mas kirana, memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen.(yan) http://bappeda.jatimprov.go.id
SBY ke Lumajang, Petani Berharap Harga Pisang Mas Kirana Melonjak
Senduro(lumajangsatu.com)-Kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Lumajang untuk mencicipi dan melihat kebun Pisang Mas Kirana. Para Petani berharap harga bisa Kirana mahal dan mensejahterakan mereka. Pasalnya, harga pisang Mas Kirana untuk yang Grade A Rp 5 ribu/kg dan grade B Rp 2 ribu/kg. Petani dengan luas 1 hektar diperkirakan dalam satu tahun bisa meraup penghasilan Rp 32 juta. Sedangkan untuk ke pedagang tradisional, satu tanda pisang Kirana masih berkisaran Rp. 15 ribu-30 ribu. "Saya harap ada harga standar, jadi kita sebagai petani dan pembudidaya juga tetap menjaga kualitas pisang mas kirana," Ujar, Saujah, warga Kandang Tepus. "Kalo bisa mas, yang beli pemerintah degan harga yag sudah ditetapkan, seperti beras gito lo," ujar Siti Maimunah warga lainya. Selain itu, para pedagang yang mau beli ke petani Pisang juga perlu ada sertifikasi. Hal ini agar petani merasa aman menjual pisang mas kirana.(yan)