Lumajang

Narkoba Lumajang

Edarkan Sabu Pemuda Pasirian Ditangkap Polisi Dipinggir Jalan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Muhammad Alfan (30) warga Desa Bades Kecamatan Pasirian diringkus polisi. Alfan kedapatan memiliki sabu-sabu yang dikemas dua platik kecil masing-masih berat 0,99 dan 0,20 gram.Pelaku ditangkap oleh Satreskoba Polres Lumajang di jalan jalan piket nol Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo. Polres Lumajang memang sedang gencar memburu para pengedar narkoba dan juga obat-obatan terlarang."Saya ingatkan, ini bukanlah penangkapan yang terakhir. Jika memang ditemukan lagi orang memiliki barang haram seperti yang dimiliki oleh pelaku bersangkutan, maka tim kami siap untuk terus mengejar," ujar AKP Priyo Purwandito, Kasat Reksoba Polres Lumajang, Selasa (05/02/2019).AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang mengapresiasi kinerja Reskoba. Polisi akan terus melakukan perang terhadap narkoba dan bertekad membersihkan Lumajang dari peredaran narkoba."Kami apresiasi kinerja jajaran kami. Kita bertekad untuk ciptakan Lumajang bebas narkoba," pungkasnya.(Yd/red)

Pasir Lumajang

Pelaku Pembacokan Konflik Tambang Pasir Lumajang Melarikan Diri

Lumajang (lumajangsatu.com) - Miskal (40) warga Kajarkunig  Desa Sumberwuluh masih buron. Pelaku membacok Matsun Hadi (51) warga yang ikut menolak truck pasir melintas dijalan dusunya."Pelaku setelah membacok korban langsung melarikan diri dan sedang dilakukan pengejaran," jelas AKP Ernowo, Kapolsek Candipuro, Selasa (05/02/2019).Kejadian berdarah konflik pasir bermula saat korban diminta oleh seseorang membuka portal yang menutup jalan. Korban tidak mau dan tiba-tiba datang pelaku yang membawa celurit.Pelaku langsung membacokkan celurit yang masih terbungkus kertas koran mengenai siku kiri lengan korban. Warga kemudian menolong dan membawa korban ke Puskesmas sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit Haryoto."Korban mengalami luka di siku kiri lengan karena dibacok oleh pelaku menggunkan celurit," pungkasnya.(Yd/red)

Pasir Lumajang

Warga Dibacok, Konflik Pasir Lumajang Kembali Tumpahkan Darah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Konflik sosial pertambangan pasir di wilayah Candipuro mulai memakan korban. Matsun Hadi (51) warga Kajar Kuning Desa Sumberwuluh dibacok karena menolak membuka blokade jalan dari angkutan tambang pasir.AKP Ernowo, Kapolsek Candipuro menyatakan korban saat itu berada di portal blokade truck pasir. Ada seseorang yang meminta korban membuka portal namun korban menolak untuk membuka portal.Tiba-tiba pelaku bernama Miskal (40) warga Kajarkunig datang dari arah timur dengan mengendari sepeda motor. Pelaku turun dan membawa sebliah celurit yang masih terbungkus dengan kertan koran. "Korban ini menolak untuk membuka portal pasir, ujar Ernowo kepada Lumajangsatu.com, Selasa (05/02/2019).Pelaku langsung membacok korban mengenai siku lengan sebelah kiri. Korban langsung ditolong warga dibawa ke Puskemas Candipuro kemudian di rujuk ke RSUD Haryoto. "Kita sudah tangani kasus penmbacokan warga ini mas," pungkasnya.(Yd/red)

Psikologi

Sakit Hati Karena Dibohongin? Nggak Perlu Marah, Begini Cara Kontrol Emosi

Jakarta (Lumajangsatu.com) - Ketahuan dibohongi, dengan berbagai situasi dan alasan, kerap menimbulkan rasa sedih, marah, dan sakit hati. Kaget, dendam, dan kecewa karena sebuah kebohongan tak jarang mengakibatkan putusnya hubungan profesional, pertemanan, hingga persaudaraan.Dikutip dari situs A Conscious Rethink, ekspresi negatif tersebut adalah hal yang wajar. Namun sebelum marah, pahami terlebih dulu jika sebetulnya tidak ada orang yang ingin bohong. Pembohong kerap merasa perilaku tidak jujur adalah upaya paling tepat dan cepat untuk menyelamatkan diri (self preservation).Bohong tidak selalu bertujuan menyakiti orang lain, atau yang kerap disebut white lies demi alasan sosial. Bohong juga ada kaitannya dengan gangguan psikis seperti pada gangguan mythomania yang punya kebiasaan bohong kronis. Dikutip dari Health Line, pembohong patologis kerap beraksi tanpa alasan jelas, meski dalam beberapa kasus disebabkan adanya gangguan kepribadian antisosial (sosiopati)."Kita memang tidak tahu kondisi persis yang menyebabkan seseorang berbohong. Namun saat bohong diketahui, jangan ragu bertanya kebenaran dan penyebab berbohong. Respon yang diperoleh mungkin tak sesuai perkiraan, misal pembohong yang justru marah atau berkelit. Namun dengan mengetahui latarnya, kita bisa memutuskan dengan baik bila hendak melanjutkan hubungan atau tidak," kata psikolog Robert Taibbi dikutip dari Psychology Today.Taibbi juga mengingatkan untuk tidak serta merta mengekspresikan emosi negatif yang dirasakan akibat dibohongi. Kebohongan yang biasanya bersifat situasional harus dihadapi dengan ketenangan dan akal sehat. Pihak ketiga dilibatkan bila mereka yang terlibat langsung tak bisa menyelesaikan masalah tersebut. Tentunya, pihak ketiga yang terlibat harus netral dan punya kompetensi.(Ind/red)

Life Style

Orang Indonesia Online 8 Jam Sehari, Tanda-Tanda Kecanduan Internet?

Jakarta (Lumajangsatu.com)- Dalam laporan HootSuite dan We Are Social terbaru, Indonesia, Thailand, dan Filipina menjadi 5 besar negara yang masyarakatnya kecanduan internet. Laporan ini membuat Asia Tenggara menjadi salah satu regional dengan penduduk yang paling ketagihan dengan internet.Filipina memuncaki daftar dengan rata-rata warganya mengakses internet selama 10 jam 2 menit dalam sehari. Indonesia berada di tempat kelima dengan durasi internet selama 8 jam 36 menit.Dikutip dari PsychGuides, kecanduan internet atau komputer adalah penggunaan berlebihan produk kemajuan teknologi tersebut. Edisi terbaru Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V) memasukkan kecanduan internet dalam gangguan yang perlu diteliti lebih jauh. Tidak ada gejala khusus yang menunjukkan seseorang telah kecanduan internet. Namun kemungkinan kecanduan harus diwaspadai jika mengakibatkan perilaku tidak jujur, penurunan produktivitas, kehilangan kontrol atas waktu, dan gelisah karena tidak sedang berada di dunia maya. Tanda fisik yang biasanya muncul pada orang yang kecanduan internet adalah sakit punggung, kepala, tidak bisa tidur, dan kehilangan berat badan. Tanda lainnya penglihatan yang menjadi tidak jelas dan carpal tunnel syndrome, yang menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada jari jempol, tengah, dan telunjuk. Bila mengalami kondisi tersebut sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter terdekat. Dokter yang kemudian akan merujuk dan menentukan terapi yang tepat demi kesembuhan pasien. Dokter jugalah yang akan menentukan jika kecanduan telah menimbulkan gangguan lain yang juga harus ditangani, misal depresi.(Ind/red)