Lumajang (lumajangsatu.com) -Kejuaraan Piala Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lumajang 2017 resmi ditutup, di Gor Wirabhakti, Sabtu (07/10). Penutupan bersamaan dengan pertandingan terkahir di cabang bola volly, dimana juara 1 putra-putri diborong oleh MAN Lumajang.
Lumajang
Kembangkan Sayap, GMNI Siap Bangkit di Kampus Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) terus memprioritaskan pembentukan komisariat dan cabang disetiap daerah di seluruh Indonesia. Dalam merealisasikan program tersebut Rabu, (04/10/217) bertempat di Cafe Wiraraja Jalan Bengawan Solo Lumajang, 13 mahasiswa dari 2 perguruan tinggi di Lumajang berkumpul membahas persiapan pendirian GMNI Cabang Lumajang.
Banyak Pejual Buah Pinggir Jalan, Pedagang Pasar Pasirian Minta Ditertibkan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pedagang pasar Pasirian mengeluh dengan banyaknya penjual buah dipinggir jalan. Pasalnya, pedagang buah didalam pasar kalah bersaing dari sisi harga dan pembeli menjadi malas untuk masuk kearea pasar pasirian.
Kerja Keras, Imunisasi Campak dan Rubella di Lumajang Capai 99,47 Persen
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang akhirnya merilis hasil imunisasi measles (campak) dan rubella (MR). Hingga tanggal 30 September imunisasi MR sudah tercapai 99,47 persen dengan jumlah anak yang diimunisasi mencapai 217.476 usia 9 bulan sampai 15 tahun.
Nyambi Jualan Pil Koplo, 2 Kuli Bangunan Dibekuk Polisi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Coba-coba edarkan pil koplo, dua orang kuli bangunan ditangkap petugas Satnarkoba Polres Lumajang.Dari tangan tersangka, polisi mengamankan ratusan butir pil koplo, handphone dan uang tunai.
Ayo Datang ke Festival Bajir Tahu Kunir Kidul, Ada Tahu Gratis Loo..!
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Detsa Kunir Kidul Kecamatan Kunir bahu membahu memperispkan festival banjir tahu. Kegiatan yang pertama kali digelar tersebut akan menampilkan pameran UMKM, penampilan kesenian dan arak-arakan gunungan yang terbuat dari ribuan tahu.
Aksi Bandit Maling Sapi Kembali Bobol Ranuyoso, 2 Ekor Sapi Limusin Amblas
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah tak terdengar ada pencurian sapi hanpir satu bulan, Rabu malam Ranuyoso kembali kebobolan. Dua ekor sapi limusin milik Asir warga Desa Wates Wetan raib digondol bandit maling sapi.
Tak Lagi Aman, Warga Pasuruan Jadi Korban Begal di Jalur Ranuyoso-Probolinggo
Lumajang (lumajangsatu.com) - Jalur Lumajang-Probolinggo di Kecamatan Ranuyoso saat malam hari rawan aksi pembegalan. Bahkan, meski jalan terbilang ramai dengan kendaraan, namuan tidak menyurutkan aksi pelaku untuk membegal para korbannya.
Pakai Narkoba, Pedagang Sempol di Alun-alun Pasirian Diringkus Polisi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Mahrus Ali (38) warga Dusun Ledok RT/RW 001/002 Desa Pasirian Kecamatan Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, ditangkap oleh Satuan Rernarkoba Kepolisian Resort Lumajang. Saat digeladah didepan rumahnya, ditemukan satu poket narkoba jenis sabu di saku celana pelaku.
2 Tahun Tragedi Salim Kancil, Tambang Pasir Harus Untuk Kemakmuran Warga Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Hari Sabtu pagi 26 September 2015 terjadi tragedi pembantaian Salim Kancil di Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang oleh para pelaku tambang illegal. Sudah dua tahun dari kejadian tersebut, pengorbanan Salim Kamcil tidak boleh sia-sia dengan tidak berubahnya sistem pengelolaan tambang di Lumajang.A'ak Abdullah Al-Kudus, koordinator Laskar Hijau menyatakan bahwa pengelolaan tambang pasir di Lumajang harus untuk kemakmuran warga bukan hanya sekelompok orang saja. Meski demikian, tambang yang ada tidak boleh merusak lingkungan tentunya dengan proses dan pengelolaan yang benar."Ada lokasi aliran sungai Semeru yang bisa ditambang dan kawasan pesisir selatan mutlak tidak boleh ditambang. Pengelolaannya harus untuk kemakmuran masyarakat dan tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak saja," jelas A'ak, Selasa (26/09/2017).Pasir Lumajang memiliki kualitas yang bagus dan pembangunan di Jatim membutuhkan pasir Lumajang. Oleh sebab itu, pemerintah harus memiliki inisiatif melalui perusahaan daerah untuk mengajukan ijin pertambangan dengan melibatkan para penambang tradisional."Pemerintah bisa membuat perusahaan daerah yang mengelola pasir dengan melibatkan penambang tradisional. Pemilik ijinnya adalah perusahaan daerah dan yang menambang warga sekitar," paparnya.Tak hanya itu, pasir Lumajang tidak hanya dijual dalam bentuk mentahan saja. Namun, harus dibuat sentra-sentra yang mengelola pasir Lumajang baik dibuat beton, paving dan lainnya. Jika itu bisa dilakukan, maka bisa membuka banyak lapangan pekerjaan baru."Yang mengelola masyarakat, yang menjual perusahaan daerah dan pemerintah memberikan fasilitasi pelatihan dan lainnya bagi sentra-sentra pembuatan paving dan lainnya," tuturnya.Faruq Chotiby, anggota Komisi A DPRD Lumajang menyatakan pasca tragedi Salim Kancil, diseluruh Indonesia perijinan tambang diterapka sesuai UU Minerba nomor 4 2009 yang beralih ke Provinsi. Di Lumajang, ijin yang mati dan yang dikeluarkan oleh Dinas ESDM Provinsi lebih banyak yang mati."Saat dikelola oleh Provinsi, ijin yang mati dan yang diterbitkan lebih banyak yang matinya. Akibatnya, timbul pertambangan illegal karena proses pengajuan ijin sangat sulit dan lama," jelas politisi PKB itu.Karena di kelola Provinsi, peran Pemeirntah Kabupaten hanya sebatas mengusulkan saja. Sedangkan dibawah berurusan dengan perut (kehidupan sehari-hari) maka terjadilan pertambangan illegal. Jika dirinya bisa mengusulkan maka akan meminta agar perijinan pasir bisa dikelola oleh kabupaten lagi agar tidak sampai lama prosesnya.Terlebih lagi, dari curhatan para pengurus ijin tambang ke Provinsi membutuhkan banyak biaya hingga ratusan juta. Faruq menilai lambannya penerbitan ijin duduga memang sengaja di perlambat."Dari cerita para pengurus ijin setiap sesi dalam pengurusan ijin tambang itu ada nominalnya alias ada uangnya," pungkasnya.(Yd/red)