Lumajang (lumajangsatu.com) - Informasi akan masuknya teroris ke Lumajang, disikapi serius pihak kepolisian. Tim gabungan melakukan razia kendaraan di jalan raya perbatasan Probolinggo-Lumajang. Dari razia ini, polisi mendapatkan pengendaran membawa senjata tajam.Mari (30) warga Desa Seruni, Kecamatan Klakah kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit yang disembunyikan dalam jok mobilnya. Semua kendaran minibus tertutup, kendaraan pribadi dan sepeda motor tak luput dilakukan pemeriksaan, bahkan mobil ambulan pun juga di hentikan petugas."Tujuannya untuk antisipasi kejahatan konfensional, antisipasi Polres Lumajang agar wilayah kita aman. sementara kita preventif kami harapkan pelaku-pelaku yang dari luar, ada pencegahan agar tidak masuk lumajang, hasil sementara penemuan sajam dan beberapa kendaraan yang ditilang oleh polres Lumajang,” ujar Kompol Sudarto, Kabag Ops Polres Lumajang.Meski dua jam melakukan razia, tim gabungan tak menemukan terduga pelaku teroris maupun bahan-bahan pelekdak. Polisi hanya mendapatkan sopir membawa sajam dan kendaran tak membawa surat-surat. Polisi akan terus melakukan razia ini dititik rawan di lumajang."Target kita razia para teroris tidak dapat hasil, hanya ada satu orang pengedara yang mebawa sajam," pungkasnya.(Mad/red)
Lumajang
Sosialisasi 4 Pilar, H.M Nur Purnamasidi Anggota DPR RI Ajak Warga Jaga Indonesia
Lumajang (lumajangsatu.com) - H. M. Nur Purnamasidi Angggota DPR RI Komisi XI menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di warung apung Bu Umi, Minggu (19/02). Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika harus tetap dijaga dari segala bentuk rongrongan, baik dari dalam maupun luar negeri.H.M Purnamasisi menyatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang dilanda cobaan tentang menjaga keutuhan NKRI. Ada beberapa pihak yang menginginkan merubah konstitusi dan merubah UUD 1945 serta menyebarkan ajaran yang mengarah pada perpecahan."Sekarang Indonesia sedang diuji, NKRI mulai ada yang berani merongrong, konstitusi kita mulai ada yang mengusik. Oleh sebab itu, kita memiliki kewajiban untuk ikut menjaganya," jelas politisi Golkar itu.Jika ada aliran atau sekelompok orang yang terang-terangan atau sembunyi-sembunyi tidak mengakui NKRI, maka diminta segera dilaporkan kepada penegak hukum. Jangan sampai, tujuan dari para pejuang bangsa yang telah merelakan nyawanya demi kemerdekaan Indonesia dirusak oleh mereka yang tidak pernah berjuang untuk Indonesia."Jika ada kelompok orang yang ingin mengusik NKRI, tidak mengakui Indonesia, laporkan kepada polisi. Namun saya kira, di Lumajang tidak ada aliran-aliran itu," jelas pria yang akrab disapa Bang Poer itu.Pudoli Sandra SH, MH, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indoensia (IKA-PMII) Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa PMII dalam setiap pelatihan anggota selalu menekankan pentingnya menjaga NKRI. Menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman harus dipertahankan di Lumajang."Lumajang selama ini tidak ada konflik soal perbedaan karena SARA, kondisi itu harus tetap dijaga," pungkasnya.(Yd/red)
Ngeblong, Bus Ladju Seruduk Sepeda Motor di Kedungjajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tabrakan dijalaur merah antara bus Ladju dan sepeda motor terjadi di jalan Lumajang-Kedungjajang, Rabu (12/04/2017) jam 14.30 wib. Bus Nopol N-7197-UW yang dikemudikan Matram Wahyudi warga Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono dengan sepeda motor Nopol N-6329-D yang dikendarai Nanuk Wahyudi warga Kebonsari Kecamatan Sumbersuko."Tadi ada tabrakan yang melibatkan sepeda motor dan bus, pengemudinya sama-sama orang Lumajang," ujar Ipda Joko Try, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang.Kendaraan bus berjalan dari arah utara ke selatan dengan kecepatan sedang. Karena kurang waspada, bus mengalami rem blong dijalan menurun dan menyeruduk sepeda motor yang berjalan di depanya."Rem bus blong dijalan menurun, sehingga menyeruduk sepeda motor yang ada di depannya," jelasnya.Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiawa, hanya pengemudi sepeda motor luka ringan. Kerugaian material diperkirakan Rp. 2.500.000. Bus juga masuk jurang yang berada dipinggir jalan."Tidak ada korban jiwa, hanya pengedara motor mengalami luka ringan dan bus masuk jurang pinggir jalan," pungkasnya.(Yd/red)
Semeru FC Siap Kalahkan Persewangi, Rabu Besok
Lumajang (lumajangsatu.com) - Persigo Semeru FC Lumajang akan membalas kekalahan atas Persewangi Banyuwangi di Stadion Semeru, Kamis(13/4) besok. Apalagi bermain dihadapan pendukungnya sendiri."Kita wajib menang besok," kata Putut Wijanarko pelatih Semeru FC ditemui di Stadion Semeru, Rabu(12/4)Putut sudah mempelajari cara bermain Persewangi sebelumnya saat timnya kalah 1-2. Dirinya banyak melihat lobang kelemahan dari Banteng Jawa itu."Saya sudah pelajari dan menyiapakn strategi," paparnya.Putut akan menginstruksikana anak asuhnya pressing ketat sejak menit awal, untuk tidak mengembangkan pemainya. Dia akan menggunakan segala lini untuk menghancur jantung pertahanan Lare Osing."Anak-anak siap untuk bermain lepas dan spartan, karena bermain dikandang," jelasnya.(ls/red)
Besok Persigo Semeru FC Vs Persewangi Banyuwangi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Launching Tim Persigo Semeru FC akan digelar di Stadion Semeru Lumajang, Kamis(13/4) besok. Dalam launching tim profesional akan ada laga uji coba melawan Tim Persewangi-Banyuwangi."Besok Tim Persigo Semeru FC di Launching," ungkap H. Ngateman, Presiden Klub Semeru FC.Bagi dia, dengan adanya klub profesional, nantinya para pemain Lumajang akan memiliki jenang berkarir disepak bola. Sebelum menapak jejak ke Profesional akan memperkuat PSIL dilevel Junior dan Senior."Saya sangat ingin pemain Lumajang memiliki semangat dan tidak puas di Liga Amatir, namun juga terus berlatih meningkatkan kemampuannya," terang dia.Dalam Launching tim Persigo akan ada tiket seharga Rp.15 ribu. Diharapkan ada do'a restu dan dukungan masyarakat Lumajang untuk berprestasi. (ls/red)
Hilang 5 Hari, Jani Ditemukan Tewas Dipantai Wotgalih
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sesosok mayat perempuan ditemukan dipinggir pantai selatan dan gegerakan warga Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. Diketahui, mayat itu bernama Jani (30) warga Wotgalih yang menghilang sejak Jum'at (07/04) dan pamit untuk mencari kayu bakar, sampai akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa.Polisi dari Polsek Yosowilangun dan Polres Lumajang langsung mendatagi lokasi dan melakukan olah TKP. Saat ini, mayat sudah diserahkan kepada pihak kelurga untuk di makamkan. Dari informasi, Jani memang mengalami gangguan jiwa.AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatkan, pihak kepaolisan sudah melakukan olah TKP. Tidak ditemukan tanda-tanda kekersan dan diduga korban meninggal karena memang sakit dan tidak ditemukan saat meninggal."Pihak kepolisan sudah melakukan olah TKP dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban," jelasnya.Pihak kelurga juga menolak dilakukan otopsi kepada mayat Jani. Keluarga meminta mayat Jani dibawa pulang untuk segera dikuburkan.(Yd/red)
Antsipasi Kejadian Banyumas, Penjagaan Mapolres Lumajang Diperketat
Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi penyerangan polisi yang terjadi di Mapolres Banyumas Jawa Tengah membuat jajaran kepolisian siaga. Di Mapolres Lumajang penjagaan diperketat dan semua tamu yang datang diperiksa termasuk barang bawaan juga di geledah.Dari pantauan lumajangsatu.com, tiga personel polisi berjaga dipintu depan dan menanyai setiap tamu yang datang. Penjagaan tersebut berbeda dengan hari biasanya, sebelum ada aksi penyerangan membabibuta oleh pelaku teroris kepada anggota polisi."Permisi mas, boleh kami lihat isi tas dan ada kepentingan apa..?, " sapa polisi kepada tamu yang datang, Rabu (12/04/207).AKP Raydian Kokrosono SIK, Kapolres Lumajang menyatakan pengamanan tersebut sebgai langkah antsipasi. Meskipun Kapolres yakin, Lumajang masih aman dari aksi-aksi terorisme yang saat ini mulai menyasar polisi."Itu sebagai langkah antsipasi saja yang dilakukan oleh polisi mas. Kami yakin Lumajang masih aman dari para teroris seperti yang terjadi di daerah lain," jelasnya.Polisi juga menggencarkan razia di jalan utama, untuk mempersempit pergerakan pelaku terorisme. Polisi melakukan razia di wilalah Klakah, jalan utama yang menghubungkan Lumajang-Probolinggo dan Jember.(Yd/red)
Rem Blong, Truck Gandeng Seruduk Sepeda Motor di Perempatan Klojen
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kecelakaan antara truck gandeng dan sepeda motor terjadi di perempatan jalan Imam Bonjol, Kelutahan Citrodiwangsan yang lebih dikenal perempatan Klojen. Truck gandeng NoPol N-8912-US yang dikendarai, Fathola Heruyanto, warga Desa Garahan, RT. 02, RW. 07, Kecamatan Silo-Jember menabrak sepeda motor Honda Revo NoPol. L-3344-GX yang dikendarai SUBAKIR, warga Desa Pagowan, RT. 02, RW. 06, Kecamatan Pasrujambe.
Ayoo..!! Ikuti Lomba Jurnalistik Dinas Perpustakaan dan Arsip Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Guna meningaktkan minat menulis bagi siswa, Dinas Perpusatkaan dan Arsip Kabupaten Lumajang menggelar lomba jurnalistik. Pesertanya terbatas bagi pelajar, SMA/SMK dan MA yang akan digelar tanggal 20 April 2017 di Kantor Perpusatkaan jalan Alun-alun barat."Kita menggelar lomba jurnalistik bagi pelajar mas, tanggal 20 April," ujar ujar Neneng Yuniasih, Kasi Pembinaan, Pengembangan dan Otomiasi Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Lumajang, Selasa (11/04/2017).Pendaftaran di buka mulai tanggal 10-15 April 2017 dan akan dilakukan Technical Meeting bagi peserta dan guru pendamping tanggal 17 April. Saat ini, pemeritahuan sudah dikirim ke sekolah-sekolah dan pendafatran dibuka setap hari mulai pukul 08.00-15-00 wib di ruang bidang Pembinaan."Setiap hari kita buka pendaftaran mas dan juga pengambilan formulir bagi peserta," jelasnya.Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi panitia 081232629070 a.n Bening D.SITYO(email : [email protected])082331489775 a.n Chindy Vionariska(email : [email protected]).Tak hanya lomba jurnalistik Dinas Perpustakaan dan Arsip juge menggelar lomba Cerdas Implemetasi Baca, lomba Mendongeng Wali Murid (kelompok bermain), dan lomba Berverita bagi siswa SD/MI.(Yd/red)
Ipda Maryanto, Polantas Yang Bertampang Sangar Tapi Murah Senyum
Lumajang (lumajangsatu.com) - Siapa yang tidak kenal dengan polisi lalulintas yang satu ini. Ipda Maryanto (50), tampang garang namun tetap tersenyum ramah kepada para pengguna jalan saat melakukan pengamanan dan saat memberikan tindakan tegas bagi para pengemudi yang melanggar.Selama 17 tahun mengabdi menjadi polisi lalulintas, suami dari Anis Uswatin ini banyak cerita soal suka duka saat bertugas. Dia merasa bangga dan senang, jika saat memberikan tindakan, baik teguran lisan atau tilang, pengendara yang melanggar berterima kasih.Namun, kadang tak jarang pengendara yang melanggar aturan, saat diingatakan atau ditilang malah marah-marah dan mengaku kenal dengan si-A dan si-B. Namun Maryanto tidak gentar, jika sudah salah pasti akan ditilang atau diingatkan agar jangan mengulangi lagi, jika pelanggarannya tidak berat."Kadang ada mas, ketika melanggar, dia marah-marah dan mengaku sudarannya ini, saudaranya itu, nah itu yang sering kali dialami saat bertugas di lapangan," terangnya.Maryanto selalu memberikan nasehat kepada para pengendara yang tidak patuh aturan, sebab tertib berlalulintas bukan untuk polisi namun untuk keselamatan pengendara itu sendiri. Dirinya mengaku jika memberikan teguran lisan, maka tidak akan memberikan tilang, namun jika sudah tilang Maryanto tidak mau berdebat."Bagi saya, kalau saya tegur secara lisan, maka akan saya beri pengertian dan tidak akan saya tilang. Namun, kalau sudah saya tilang, saya tidak akan berdebat dengan pengendara itu, karena tidak ingin menyita waktu mereka," tuturnya.Kanit Turjawali Satlantas Polres Lumajang ini juga pasti terlihat dibanyak kegiatan, mulai pagi hingga malam. Bagaimana membagi waktu, antara tugas menjadi polisi, keluarga dan beristirahat.Maryanto mengaku sering diprotes oleh kedua anaknya, yakni Alief Pahleyanto dan Aulita Maryansari saat masih kecil. Terutama saat hari Minggu, harus bertugas sehingga tidak bisa berlibur atau menemani keluarga."Namanya anak-anak, dulu saat masih kecil sering sekali protes. Saya selalu memberikan pengertian, sekarang sudah besar, yang pertama sudah kuliah dan kedua kelas 1 SMP sudah jarang protes. Jika tidak bertugas saya gunakan untuk keluarga atau istirahat" tuturnya.Maryanto berpesan saat bertugas dilapangan harus dijalani secara ikhlas dan tidak boleh neko-neko. Sebab saat ini, masyarakat sudah cerdas dengan perkembangan teknologi, tidak ada lagi hal-hal yang bisa ditutupi."Saya selalu berpesan untuk saya dan rekan-rekan saya, kalau bertugas dilapangan harus iklas dan tidak boleh neko-neko. Sekarang sudah canggih, masyarakat sudah pintar, salah sedikit langsung dilaporkan kepada pimpinan," terangnya.Mungkin sebagian dari pembaca lumajangsatu.com khusnyan di Lumajang pasti kenal dengan Ipda Maryanto. Bisa jadi, juga pernah ditegur, bahkan juga pernah ditilang karena melanggar lalulintas.(Yd/red)