Lumajang(lumajangsatu.com) - Anggota DPRD Lumajang, Deddy Firmansyah berharap Hari Jadi Lumajang ke 759 sebagai momentum kembalinya Situs Biting sebagai peradaban besar kota di Kaki Gunung Semeru. Dirinya berharap pemerintah usai melakukan pembangunan besar-besaran di kawasan Wisata diatas Awan Puncak B-29 bisa kembali ke Situs Biting yang dijadikan kawasan cagar budaya Jawa Timur oleh Gubernur, Soekarwo. Saya berharapa dan mewakili masyarakat Desa Kutoreno Kecamatan Sukodono, khususnya DUsun Biting, eksekutif memperhatikan meski sedikit, ujar anggota Komisi A DPRD Lumajang itu. menurut dia, Situs Biting memiliki makna yang besar bagi perkembangan dan pembangunan Lumajang. Karena, masyarakat Kutorenon khusunya Biting, siap dalam menjadi desa Wisata. Konsep ini oleh kepala desanya sudah digalakan, ini perlu dukungan pemerintah daerah, ujar politisi Hanura itu. Situs Biting dikenal dalam duniao arkeologis sebagai kotaraja Lamjang dengan panjang benteng puluhan kilometer dengan dikeliling 4 buah sungai. Bahkan, bukti peninggalan peradaban bangunan di SItus Biting masih bisa terlihat. Dukungan pemerintah daerah dengan Bupati Lumajang berkunjung ke Situs Biting sebagai komitmen, tetapi pembangunan dan pengembangan perlu dilakukan. (ls/red)
Pendidikan
Prosesi Harjalu 759 Sederhana, Ketua DPRD Bacakan Sejarah Singkat Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Prosesi Hari Jadi Lumajang memang digelar sederhana di pendopo Kabupaten,Senin(15/12/2014). Ada yang unik kali ini, pembacaan sejarah singkat Lumajang dibaca oleh ketua DPRD, Agus Wicaksono. Namun ada yang berbeda, Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar tidak bisa hadir dikarenakan sakit di Surabaya. Meski tidak kehadiran sang raja Lumajang, tidak mengurangi kesakralan dan makna dari hari lahir yang berdasarkan prasasti Malurung. "Mari kita do'akan kesembuhan bapak bupati lumajang," ujar plt Bupati Lumajang, As'at Malik saat memberikan sambutan. Dia mengajak masyarakat Lumajang untuk kompak dalam pembangunan. Sehingga terwujud masyarakat sejahtera dan bermartabat. " Semua harus guyub semua birokrat baik di desa dan pemkab," paparnya. Dalam prosesi tidak ada lagi arak-arakan tumpeng. Namun, ada 3 tumpeng, satu besar dan 2 kecil. (ls/red)
Pesta Miras di LSS, 9 Pelajar Teler Diciduk Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebanyak 9 pelajar dari 3 sekolah terjaring razia polisi saat menggelar pesta miras di Lesehan Stadion Semeru (LSS) Lumajang, Senin (15/12/2014). Para pelajar tersebut langsung diamankan di markas Polres Lumajang di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpada (SPKT). "Tadi bagian Sabhara melakukan operasi di LSS dan menemukan 9 pelajar yang sedang melakukan pesta miras," ujar Ipda Basuki Rachmad kepala SPKT Polres Lumajang. Pihak kepolisian langsung melakukan pendataan kepada para pelajar tersebut. Nantinya, Polisi akan melakukan pemanggilan pada guru dan orang tua dari para pelajar tersebut. "Kita lakukan pembinaan, pendataan dan pemanggilan bagi guru dan orang tua dari siswa-siswa tersebut," terangnya. Pihak kepolisian memang sering melakukan razia dan tempat tersebut yang biasa di jadikan tempat mabok-mabokan. Dari pengakuan para pelajar itu, kata Basukai mereka hanya satu kali pesta miras. "Pengakuannya mereka beli miras jenis arak di pasar Senggol," jelasnya. Setelah melakukan pendataan, para pelajar tersebut berasal dari tiga sekolah yakni SMA Yayasan Jenderal Sudirman Lumajang, SMK Negeri 1 Tekung dan SMK PGRI Lumajang. "Ini para pelajar gabungan dari beberapa sekolah yang kemudian melakukan pesta miras di LSS," pungkasnya.(Yd/red)
Prihatin, Warga Tempursari Rayakan Hari Ibu Dijalan Rusak dan Becek
Lumajang(lumajangsatu.com) - Meski jalan rusak belum diperbaiki ole Pemerintah Kabupaten Lumajang, ternyata tidak menyurutkan warga Tempursari untuk unjuk kreatifitas. Ini terlihat jelas, saat pemilik akun facebook Hari Matahari mengungah foto kegiatan peringatan Hari Ibu warga Tempusari di Jalan yang hancur, berlubang dan becek, Minggu(14/12). Foto yang menggugah para facebooker ramai jadi perbincangan, maklumlah Kecamatan Tempursari, sebuah daerah yang terpencil. Apalagi, jalan menuju kecamatan Tempursari dari akses jalan lintas selatan Pasirian suda banyak yang rusak. Kerusakan jalan masuk ke Kecamatan Tempursari diduga karena penambangan pasir besar-besaran di akhir taun 2013 lalu. Warga berharap pemerintah melakukan pembangunan jalan di Tempusari. aksi keprihatian atas foto aktivitas warga Tempursari di jalan rusak mendapat perhatian dari sejumlah akun facebook di Grup Lumajangsatu.com "Shippppp merdeka com " pemilik akun Marlena Aminah. "Salutttt! tetap semangat adik2," ujar akun Iif Nadifah. "Semoga ada perhatian lebih dari pemkab," ujar Nun Taufik Hidayah "Hehehe semangat adek2 ,,," ungkap Luluk Abracadabra. " Prihatin, " ujar Abdul Rohman. Semoga aksi warga Tempursari ditahun 2015, jalan yang rusak suda diperbaiki oleh Pemerintah daerah. Semoga aja perbaikan jalan di Tempusari suda dianggarkan di APBD 2015. Aminnn. (ls/red)
Lumajang Sadar, Tari Glipang Kembali Dilestarikan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah lama terlupakan kesenian tari glipang, Pemkab Lumajang kembali tanamkan kesenian khas kota pisang Lumajang ini pada sejumlah pegiat seni dengan menggelar Lokakarya Tari Glipang di Gedung Guru Jl. Veteran Lumajang, Sabtu (13/12/2014). Sarweni salah satu pegiat seni tari glipang mengatakan, perlunya dilaksanakan lokakarya tari glipang pada sejumlah pelatih tari dari berbagai elemen di Lumajang, guna menyamakan persepsi tentang gerakan dan makna tari glipang ini. "Lokakarya ini sengaja digelar untuk menyamakan persepsi mas, agar gerakan dan makna tari glipang dapat dipahami," papar Sarweni saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Diakuinya kesenian ini sudah mulai luntur sejak beberapa tahun terakhir, Oleh karenanya pada kesempatan Hari Jadi Lumajang (HARJALU) ke-759 ini Pemkab Lumajang menggelar lokakarya tari glipang, bahkan dalam waktu dekat festival tari glipang pun juga akan digelar. "Para peminat tari glipang ini sudah mulai menurun sejak dulu, makanya kita adakan Lokakarya ini untuk mengemas kembali kesenian tari glipang menjadi kesenian yang lebih menarik," Paparnya. Diharapkan, dengan dikemasnya kembali tari glipang ini banyak peminat-peminat baru yang tumbuh, utamanya dari para pelajar. "Ya semoga saja semakin banyak peminatnya," Harap Pria yang telah meneliti Kesenian tari glipang ini. (Mad/red)
Bikin Pusing, Guru di Pedesaan Sambut Baik Penghentian Kurikulum 13
Lumajang(lumajangsatu.com)- Penghentian pemberlakukan kurikilum tahun 2013 (K-13) disambut suka cita oleh sejumlah guru, kususnya para guru yang berada di desa. Palsanya, K-13 dianggap sangat menyulitkan guru dan murid sebab sistem pembelajrannya sangat berbeda dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006. Yuyun Farida guru SD Negeri 2 Tegalbangsri Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang mengaku lega karena K-13 dihentikan oleh Kemendikbud Anies Baswedan. Pasalnya, dengan pemberlakukan kurikulum baru itu, membuat para guru bisa stres karena harus mengajar serta melakukan penilaian yang sangat jelimet. "Kalau ini diterapkan, bisa-bisa gurunya stres dan gak sempat ngajar karena pusing memikirkan bagaimana sistem pengajarannya," ujar Yuyun kepada lumajangsatu.com, Sabtu (06/12/2014). Yuyun menjelaksan, dalam K-13 ada beberapa mata pelajaran yang dimasukkan dalam satu tema. Sehingga, siswa kususnya yang ada di desa sangat kesulitan untuk bisa mengikuti sistem pembelajaran yang baru. "Kalu di daerah kota mungkin bisa menyesuaikan, tetapi kalau didesa ketika kita ditanyakan sekarang pelajaran apa bu, kita sudah kerepotan untuk menjawabnya," paparnya. Disamping para guru direpotkan dengan sistem pembelajaran karena ada beberapa mata pelajaran masukd alam satu tema, guru juga sulit dalam mengisi raport. "Penilaian di raport, kita harus membagi pertema, persubtema, aduh wes sangat merepotkan, kita bisa-bisa gak sempat mengajar," pungkasnya.(Yd/red)
Resmi! Kurikulum 2013 Dihentikan Mendikbud
Lumajang(lumajangsatu.com) - Mendikbud, Anies Baswedan, menghentikan jalannya kurikulum 2013 bagi sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester dan diminta menggunkan kurikulum 2006. Kabar ini, santer dan meluas di jejaring sosial, akun Twitter @Kemdikbud_RI . Bahkan, dalam akun tersebut, ada foto dari Mendikbud dalam siaran pers mengenai keputusan Kurikulum 2013. Sebelumnya, dalam penerapan kurikulum 2013 banyak sekali para pengamat dan praktisi pendidikan yang mengkritik mengenai metode pembelajaran terbaru itu. Pasalnya, sangat memberatkan bagi tenaga pendidik dan siswa. Bahkan, dalam kajian untuk dihentikan kurikulum 2013, kerap terjadi silang pendapat dikalangan Kementerian di waktu dijabat oleh Muhammad NUh. Pasalnya, kurikulum 2013 lebih baik dibanding kurikulum 2006, karena lebih sesuai dengan karakter pendidikan di Indonesia. Namun, dalam perjalanan saat diuji cobakan, tenaga pendidik kerap kerepotan dalam penerapannya. Pasalnya, input dari siswa dengan kurikulum 2013 sangat berbeda.(ls/red)
Fraksi Demokrat : Senang Melihat Kompaknya Plt Bupati dan Ketua DPRD Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pembaca pandangan akhir Fraksi Demokrat, Susetyo sangat senang dengan kompaknya Plt Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar dan Ketua DPRD, Agus Wicaksono. Kami sangat senang dengan kompaknya keduanya yang selalu tersenyum dalam membangun Lumajang, ujar politisi Demokrat dari Kecamatan Yosowilanggun. Lanjut dia, dengan kompaknya pimpinan daerah sebagai bukti dalam kebersamaan dalam pembangunan Lumajang. Ini bukti masyarakat Lumajang kompak, malam ini, terang pia berkumis itu. Peringatan harjalu yang sederhana tidak akan mengurangi esendi dan makna dari lahirnya Kabupaten Lumajang. (ls/red)
Lumajang Masih Belum Sebagai Predikat Kota Layak Anak, Kapan Ya?
Jakarta(lumajangsatu.com) - Predikat Kota Layak Anak (KLA) diberikan kepada kabupaten kota yang dinilai telah berhasil memenuhi hak-hak anak di kota tersebut. Namun, menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, (Kementerian PP dan PA) Indonesia belum memiliki satupun kota berpredikat KLA. Jika demikian Lumajang masih belum masuk kota yang layak bagi seorang anak. Padahal, anak-anak sebagai penerus generasi bangsa. Bagaimana kah, kota yang layak bagi anak ?. Dari 31 indikator KLA yang harus dipenuhi, belum ada kota di Indonesia yang mampu menuntaskan seluruhnya seperti dikatakan oleh Deputi Bidang Tumbuh dan Kembang Anak, Kemen PP dan PA, Lenny Nurhayati. Padahal kebijakan KLA sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 2007. Belum ada kota yang benar-benar tidak ada gizi buruk, semua bayi diimunisasi, puskesmas ramah anak, air susu ibu 6 bulan, tidak ada kekerasan terhadap anak, dan lain-lain, kata Lenny saat ditemui pada acara Peringatan Konvensi Hak Anak di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2014). Pemerintah pusat memang tidak membebankan kota untuk segera memenuhi indikator-indikator tersebut. Tiap pemerintah kota dibebaskan untuk menetapkan kapan ia ingin menuntaskan indikator KLA tersebut. Ya karena kemampuan daerah beda-beda jadi terserah mereka kapan mau menyelesaikannya, tambah Lenny. Meski demikian, Lenny mengatakan perlahan-lahan kota-kota di Indonesia sedang menuju ke arah KLA. Dari laporan yang ia peroleh, saat ini ada 230 kota yang sudah mulai menerapkan pembangunan, kebijakan, dan kegiatannya yang menjamin terpenuhinya hak anak. Lenny berharap bahwa jika seluruh kota memperhatikan hak-hak anak, Indonesia tentunya akan menjadi negara yang aman dan layak untuk anak.(dtc/red)
Farwib Priyono Siap Pimpin Eksekutif Mahasiswa STAIBU
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Bustanul Ulum (STAIBU) di halaman kampus Desa Krai Kecamatan Yosowilangun Lumajang berjalan kodusif, Capres-Cawapres No.urut 1 Farwib Priyono-Abdul Aziz terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua BEM STAIBU untuk Periode 2014/2015 dari Capres Cawapres No.urut 2, Sabtu (23/11/2014). Pemilihan yang berlangsung cukup singkat dapat menghangatkan suasana. Pasalnya barisan 3S (Salam Satu Santri) pendukung Capres-Cawapres No.Urut satu berulang-ulang meneriakkan iyel-iyelnya untuk kemenangan calonnya. "Salam Satu Santri Rek," Teriak salah satu pendukung Farwib. Dari 85 Mahasiswa yang memiliki hak suara, 51 suara memilih Pasangan Capres-Cawapres No.urut 1, 33 suara memilih Pasangan Capres Cawapres No.urut 2, dan 1 suara Golput. Sementara Pembantu Ketua 3, Abdul Mughits Naufal menghimbau kepada kedua pasangan Calon dan pendukungnya, tentang pentingnya pembelajaran Demokrasi di lingkungan kampus. "Persoalan siapa yang menang dan kalah itu adalah no. sekian, yang terpenting hari ini adalah pembelajaran demokrasi," Ungkapnya saat memberikan sambutan. Pasangan Capres-Cawapres terpilih, yakni Farwib Priyono-Abdul Aziz berjanji akan bekerja sebaik mungkin serta akan merangkul semua elemen di lingkungan kampus. "Pada prinsipnya kami bukanlah siapa-siapa, mari kita bersama-sama mengembangkan dunia keilmuan di lingkungan kampus kita," Papar Farwib. (Mad/red)