Lumajang (lumajangsatu.com) - Menjaga silaturrahim dan tradisi, itulah yang terus dipertahankan oleh Ikatan Keluarga Banyuwangi (IKA WANGI) Kabupaten Lumajang. Kumpul bersama warga asal Banyuwangi rutin dilakukan, dengan skala kecil hingga akbar.
Paimin AP, Sekretaris IKA WANGI Kabupaten Lumajang menyatakan setiap kali bertemu dengan warga asal Banyuwangi pasti berkomunikasi dengan bahasa osing. Tak lupa pula, promosi kesenian asli Banyuwangi berupa tari Gandrung terus dilakukan dalam setiap kegiatan IKA WANGI dan kegiatan umum lainnya.
Baca juga: Ponpes Darun Najah Lumajang Juara 2 Implementasi Pesantren Sehat Tingkat Jatim 2024
"Tahun ini tari Gandrung akan ditampilkan pada acara HUT TNI di Lumajang, partisipasi mengenalkan tari khas Banyuwangi," terang Paimin saat acara silaturrahim IKA WANGI di Water Park KWT Wonorejo, Sabtu (29/06).
Baca juga: Pemkab Lumajang Hapus Sanksi Denda Administrasi 6 Pajak Daerah, Catat Waktunya
Tak hanya kesenian, IKA WANGI juga ikut mengenalkan makanan dan minuman khasnya. Untuk minuman yang dikenalkan adalah Badek, yakni minuman yang terbuat dari tape ketan dan sangat cocok dimimun saat suhu dingin karena akan membuat badan hangat.
"Minuman khas Banyuwangi Badek mas, yakni air tape ketan dan enak sekali jika diminum saat suhu dingin seperti saat ini," terang Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang itu.
Baca juga: Polres Lumajang Dalami Motif Pembunuhan di Kebun Tebu Ranuyoso Lumajang
Setiap kegiatan IKA WANGI juga akan dikenalkan gending Watu Dodol, Padang Bulan, Merekes Ati dan Lintang Kemukus. Panggilan sesama warga Banyuwangi adalah Kang bagi pria dan Mbok bagi perempuan. "Panggilan kita Kang untuk laki-laki dan Mbok bagi perempuan," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi