Lumajang (lumajangsatu.com) - Rumah kediaman korban begal sadis di Lumajang Rismiyanto (37) warga Dusun Ampeldento Desa Bagurejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember setiap harinya dilakukan 2 kali tahlil. Ba'da maghrib dihadiri oleh warga sekitar sedangkan ba'da isyak dibanjiri oleh anggota PSHT.
Menurut Mamba'ul Ma'arif SH penasehat hukum PSHT Jember sebenarnya tidak ada jadwal khusus untuk takziah dari ranting jember bergantian hadir. Namun karena rasa persaudaraan itu erat dan dirasa kalau satunya sakit pasti yang lain juga merasakan sakit.
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Minta Perbaikan Jalan Desa Sesuai Standar Nasional
Sepenuhnya dari kasus ini mereka menyerahkan ke Polres Lumajang. Bagi anggota PSHT yang lain, menghimbau untuk mohon bersabar dan tidak perlu melakukan gerakan sendiri. "Korban dikenal baik dan rajin bekerja," kata Arif nama sapaannya.
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Soroti Pembangunan Pasar Ikan dan Sistem Pemasaran
Liyatus Sholihah istri korban terlihat menyeka keringat dikening dan area matanya dengan saputangan berwarna putih. Seorang kerabat juga menyodorkan air mineral dalam kemasan gelas.
Baca juga: Jaga Lumajang Tetap Rukun, Komisi D DPRD Perkuat Sinergi dengan FKUB
Saat dia duduk, laju antrian tamu yang bersalaman pun ditahan sementara oleh kerabatnya. Karena masih tidak menyangka atas kepergian sang suami secepat itu. "Dia masih trauma mbk dan juga terharu banyaknya tamu berdatangan untuk takziah," ujar Fitri (34) saudara istri korban.(Ind/red)
Editor : Redaksi