Hikmah Kehidupan

Menjawab Teka Teki Kehidupan dengan Tuntunan Al-Qur’an

lumajangsatu.com
Abdul Wadud Nafis, Pengasug Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon Kecamatan Sukodono

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hidup adalah teka-teki, hidup adalah perjalanan menuju masa depan, dan kehidupan penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang kadang-kadang sulit dijawabnya, bahkan tidak ada jawabannya. Tapi kadang-kadang ada pertanyaan-pertanyaan yang bisa diduga jawabannya, tetapi kenyataannya jawabannya tidak benar.

Teka-teki cinta. kita tidak tahu siapa yang menjadi pendamping hidup? dan bagi yang sudah mempunyai pendamping, tidak tahu, apakah mencintainya dengan tulus atau pura-pura?

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Teka-teki kesehatan, kita tidak tahu, apakah hari esok sehat atau sakit? Walaupun berusaha menjaga kesehatan, tapi kenyataannya kadang-kadang terjatuh sakit dan sulit disembuhkan.

Teka-teki kesuksesan, kita tidak tahu masa depan yang akan dicapainya, apakah sukses di bidang karir atau tidak?. Dalam realitasnya, banyak orang yang gagal hidupnya, sekalipun berusaha dengan sungguh-sungguh dan berguru kepada mentor yang ahli dan berpengalaman.

Teka-teki ilmu pengetahuan, kita tidak tahu apa yang akan datang, apakah termasuk orang yang mempunyai ilmu yang luas, mendalam dan bermanfaat, sehingga menjadi orang yang sukses dalam menjalani kehidupan? Atau sebaliknya, termasuk orang yang tidak berilmu dan gagal dalam kehidupannya.

Orang yang cerdas atau Ulul Albab selalu berfikir untuk menjawab teka-teki silang dalam kehidupannya dan mencari jawaban-jawaban yang benar dari sumber yang benar, yaitu al-Qur'an, Hadis dan hikmah-hikmah ulama’ yang sholeh.

Dalam menjawab teka-teki cinta, dengan cara mengikuti tuntunan al-Qur’an dalam mencari dan menggapai Cinta Sejati, yaitu dengan cara dirinya menjadi orang yang baik, berdoa kepada Allah, agar diberikan pasangan yang sholeh dan berikhtiar mencari wanita shalehah dengan minta bantuan kepada orang soleh, agar dicarikan pendamping hidup yang shalehah dan mencnitainya denga tulus ikhlas.

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Menjawab teka-teki kesehatan, dengan berusaha mengikuti tuntunan al-Qur’an dan Hadis dalam mendapatkan kesehatan yang sempurna, makan makanan yang halalan toyyiban dan menghindari segala bentuk tindakan dan makan yang dapat mengganggu kesehatan.

Menjawab teka-teki kesuksesan dengan belajar, bagaimana cara menggapai kesuksesan sesuai dengan bidangnya pada orang-orang yang ahli dan berpengalaman di dalam menggapai cita-citanya, bekerja dengan tekun dan istiqomah, yang didasari dengan kejujuran, amanah, komunikasi yang efektif dan kreatif dan inovatif.

Dalam menjawab teka-teki ilmu pengetahuan dengan cara berguru kepada orang yang alim dan bertakwa, belajar dengan sungguh-sungguh dan berpegang Teguh pada akhlak yang mulya, sesuai dengan tuntunan al-Qur’an, Hadis dan hikmah hikmah para alim ulama’.

Teka-teki yang tertinggi dalam kehidupan manusia adalah perjalanan akhir, yaitu perjalanan kematian. Apakah mati khusnul khotimah dan mendapatkan pengampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala ? Sehingga diselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka. Teka-teki yang terakhir ini sangat sulit jawabannya. Jawaban pertanyaan teka-teki yang terakhir ini yang paling efektif dan efisien dengan cara memperkuat iman, memperbanyak ibadah kepada Allah, menjauhi segala perbuatan maksiat dan berdoa kepada Allah, supaya dijadikan orang yang khusnul khotimah, dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Orang yang cerdas yang mampu menjawab teka-teki kehidupan dengan tepat dan benar, maka dia akan mendapatkan hadiah dari Allah dengan kehidupan yang bahagia, kehidupan yang toyibah dan lebih-lebih di akhirat kelak akan mendapatkan pengampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Akan tetapi sebaliknya, orang yang tidak pandai menjawab teka-teki kehidupan atau tidak mau menjawab sama sekali, maka akan mendapatkan panismen dari Allah subhanahu wa ta'ala, hidup di dunia penuh dengan penderitaan dan kesengsaraan dan di akhirat kelak akan mendapatkan azab yang pedih.(Red)

Wallahu a'lam bish shawab.

Penulis : Abdul Wadud Nafis Pengasuh PP Manarul Qur’an Kutorenon

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru