Berikan Apresiasi

Cak Thoriq Buka Bedah Kitab Uyunul Masa-il Linnisa RMI NU Divisi Putri

lumajangsatu.com
Cak Thoriq saat membuka Bedah Kitab Uyunul Masa-il Linnisa di Pendopo Arya Wiraraja

Lumajang (lumajangsatu.com) - H. Thoriqul Haq M.ML, Bupati Lumajang membuka bedah kitab Uyunul Masa-il Linnisa PC RMI NU Divisi Putri . Hadir sebagai pembicara KH. Azizi Hasbullah, Pengurus LBM PBNU dan Ketua Tim Penulis Kita Problematika Perempuan, di Pendopo Arya Wiraraja, Sabtu (03/11/2019).

Dalam sambutannya, memberikan apreasi atas kegaiat bedak kita. Namun, cak Thoriq juga meminta kepada pengurus pesantren untuk memperhatikan soal kemandirian ekonomi. Banyak pesantren yang sudah memiliki prodak, namun belum maksimal dalam penjualannya.

Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan

Cak Thoriq akan membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMTren). Rencananya, tahun 2020 program tersebut akan mulai direalisaikan, agar pesantren bisa mandiri secara ekonomi. Di Lumajang ada pesantren yang sudah memiliki prodak, namun belum bisa terhubung secara maskimal dengan pesantren lain untuk saling mencukupi.

"Saya berharap dengan program BUMTren, pesantren bisa lebih mandiri secara ekonomi dan muncul Interpreneur baru dari kalangan pesantren," jelas cak Thoriq.

Nyai Hj. Hullatul Lutfiah, Koordinator RMI NU Divisi Putri menyatakan problematika perempuan sangat banyak, seperti darah haid, isthadoh dan nifas. Jika tidak dikupas dengan mandalam, jangankan yang awam santri saja kadang masih banyak yang bingung.

"Makanya kita pertajam dengan menghadirkan langsung penulis kita uyunul masa-il linnisa," jelas pengasuh Ponpes Darunnajah Petahunan Kecamatan Sumbersuko itu.

Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

Dengan bedah kitab yang digelar oleh RMI NU Divisi Putri bisa dijadikan bahan mengajar bagi peserta yang hadir. Peserta yang ikut dalam acara rata-rata para ustadzah dan pengasuh pesantren di Lumajang. "Semoga bisa jadi bahan mengajar bagi para ustadzah dan ning yang hadir dalam acara bedah kitab," paparnya.

H. Ahmad Dzunnajah M.PdI, Ketua PC RMI NU Lumajang memberikan apreasi atas kegiatan pertama Divisi Putri. Dari pesertanya sangat antusias, terbukti dari 300 kuota peserta, panitia harus menambah 100 kuota baru.

"Animo peserta sangat besat. Laporan panitia dari 300 kuota sudah terisi penuh dan harus nambah 100 kuota lagi," terang Gus Dzun.

Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang

RMI NU berharap kegiatan Divisi Putri tidak hanya menyasar kalangan pesantren saja. Peserta dari umum, semisal mahasiswa dan pelajar harus juga diwadahi, karena persoalan perempuan sangat banyak.

"Kita beraharap Divisi Putri bisa menyentuh kalangan perempuan diluar pesantren seperti mahasiswi dan pelajar," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru