Hikmah Kehidupan

Enam Jalan Menuju Kebahagiaan Hakiki Dunia Akhirat

lumajangsatu.com
Abdul Wadud Nafis Pengasus Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon

Lumajang - Setiap orang pasti menginginkan hidupnya bahagia, akan tetapi setiap individu mempunyai pemahaman yang berbeda tentang hakikat kebahagiaan. Ada yang menganggap kebahagiaan didapatkan ketika mempunyai harta yang melimpah, ada yang berkeyakinan bahwa kebahagiaan dicapai apabila menduduki jabatan yang tinggi, ada yang bermimpi kebahagiaan didapatkan ketika mendapatkan kekasih yang di idam-idamkan dan ada yang membayangkan kebahagiaan didapatkan disaat dirinya populer.

Yang menjadi pertanyaan, apa hakikat bahagia yang bisa diterima semua pihak? Bahagia adalah seseorang hatinya merasa tenang dan tentram, karena merasa mendapatkan apa yang diinginkan dan terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan.

Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan

Pertanyaan berikutnya, bagaimana caranya mencapai kebahagiaan yang Hakiki? Seseorang akan mendapatkan kebahagiaan yang Hakiki apabila melakukan hal:

Pertama, mempunyai keyakinan yang mantap kepada Allah, sehingga melahirkan kepasrahan dan kepatuhan kepada Allah SWT serta kesabaran yang tinggi terhadap musibah yang menimpa pada dirinya. Dia yakin, bahwa apa yang menimpa pada dirinya itu yang terbaik untuk dirinya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Kedua, mensyukuri nikmat Allah dengan tulus ikhlas, yaitu dengan cara menyadari bahwa nikmat itu datangnya dari Allah dan dimanfaatkannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah nikmat harta kikir makan sesuai dengan ketentuan Allah seperti membantu fakir miskin atau membangun peta tempat ibadah, syukur akan melahirkan kepuasan di dalam hati.

Ketiga, banyak beribadah kepada Allah SWT sehingga Allah memberikan ketentraman hati dan diberikan jalan keluar setiap ada kesulitan yang dihadapinya serta diberikan rizki dari jalan yang tidak terduga baik berupa harta, jabatan, keluarga yang menyenangkan, tetangga yang menenangkan mitra kerja yang jujur dan amanah dan karir yang berkembang sampai puncak.

Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

Empat, berbuat baik kepada orang lain, baik itu family maupun orang lain, baik itu perkataan maupun perbuatan, ketika bicara menggunakan diksi yang baik, yang dapat orang lain merasa senang, kata-katanya lemah lembut dan menghargai orang lain. Begitu pula tindakannya, melakukan hal-hal yang membuat orang lain merasa dan menghindari segala tindakan dan perkataan yang membuat orang sakit hati atau tersinggung apalagi merugikan orang lain.

Lima, menghindari penyakit hati, seperti iri hati, dengki, rakus dan sombong. Lalu mrnghiasi hati dengan sifat-sifat yang terpuji, misalnya mencintai orang lain, menghormati orang lain dan mendahulukan kepentingan orang lain. Orang yang terhindar dari penyakit hati dan berhias diri dengan sifat-sifat hati yang terpuji, maka akan merasakan ketentraman hati dan merasakan ketenangan hati, sehingga dirinya merasa bahagia dan merasa tenang .

Enam, berdoa kepada Allah SWT supaya diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan membaca do'a Sapu Jagad, yaitu do'a Rabbana Atina Fiddunya Hasanah wa fil akhiroti Hasanah waqina adzabannar  (Ya Allah berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat dan dijauhkan dari api neraka).

Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang

Ketika orang Islam melakukan 6 hal ini, maka akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, yaitu mendapatkan ketentraman hati, ketenangan jiwa dan betul-betul menikmati terhadap apa yang Allah berikan padanya, baik berupa badan yang sehat, harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, popularitas yang meluas.(Red)

 Wallahu A'lam Bishawab

Penulis Abdul Wadud Nafis Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru