Lumajang - Dalam realitas kehidupan manusia banyak orang-orang yang mendapatkan nikmat yang berlimpah ruah dari Allah SWT, yaitu badan yang sehat, harta yang banyak, jabatan yang tinggi, kedudukan yang mulya, keluarga yang membahagiakan, teman dan tetangga yang baik. Orang yang mendapatkan nikmat dari Allah ada yang bersyukur kepada Allah SWT, sehingga mendapatkan ridho dari Allah dan ditambah nikmatnya dengan berlipat ganda.
Yang menjadi pertanyaan, apa hakikat bersyukur dan apa komponen bersyukur serta apa manfaat bersyukur ?
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Definisi bersyukur.
Bersyukur adalah menyadari dan mengakui terhadap nikmat Allah yang telah diberikan padanya dan menggunakannya sesuai dengan yang diridhai Allah dan dicintainya. Dengan demikian hakikat bersyukur adalah mengakui nikmat Allah yang telah duberikan padanya, lalu memanfaatkannya sesuai dengan tuntunan al-Qur'an dan hadis dengan berdasarkan bimbingan para ulama yang ahli dalam bidang al-Qur'an dan hadis.
Komponen syukur.
Agar memahami tentang syukur, maka dituntut memahami tentang komponen syukur, yaitu: Pertama, seseorang harus menyadari dan mengakui bahwa nikmat yang dimilkinya adalah betul-betul karunia dari Allah, misalnya nikmatilmu yang banyak, harus sadar bahwa itu merupakan pemberian Allah kepadanya dan mengakui bahwanya nikmat ilmu tersebut semata-mata karunia Allah yang diberikan padanya, bukan semata-mata karena usahanya dan kecerdasanya.
Kedua, nikmat yang Allah berikan kepadanya ditampakkan kepada orang lain. dengan tujuan semata-mata bersyukur kepada Allah dan mengharapkan ridho dari Allah bukan tujuan mengembangkan diri atau memamerkan kesuksesan pada orang lain. Misalnya Ketika seseorang mendapatkan nikmat jabatan, maka mengundang masyarakat untuk membaca Alquran, makan bersama, memberikan shodaqoh kepada yang hadir dan menyampaikannya pada hadirin, bahwa acara tersebut adalah bentuk syukur terhadap nikmat jabatan yang baru diraihnya dan meminta doa dan dukungan kepada hadirin, supaya selalu bisa melaksanakan amanah dengan baik dan mendapat bimbingan dari Allah subhanahu wa ta'ala pada jalan yang benar sesuai dengan yang diridhoi oleh Allah.
Ketiga, menggunakan nikmat yang Allah berikan padanya sesuai dengan apa yang Allah ridhoi-Nya, yaitu sesuai dengan tuntunan al-Quran dan hadis. Misalnya nikmat harta, harta tersebut digunakan didalam memperjuangkan agama Allah, membantu fakir miskin, pembangunan tempat-tempat ibadah, pengembangan pondok pesantren dan pembiayaan operasional organisasi-organisasi dakwah Islamiyah.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Manfaat syukur
Apabila orang yang mendapatkan nikmat dari Allah bersyukur dengan tulus ikhlas, maka Allah memberikan bermacam-macam karunia kepadanya, yaitu: pertama, mendapatkan Ridho dari Allah, sehingga segala tindakannya mendapat bimbingan dari Allah, harta yang dimilikinya digunakan untuk hal-hal yang baik, yang bermanfaat pada dirinya dan orang lain, ilmu yang dimiliki membawa makin dekat kepada Allah dan jabatan dimanfaatkan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. (QS: al-Zumar: 7 )
Kedua, Allah akan selalu menambah nikmat yang telah diberikan kepadanya, dengan tambahan yang berlipat ganda. Misalnya, orang yang mendapatkan nikmat harta dari Allah, lalu digunakan sesuai dengan tuntunan Allah, semata-mata mengharapkan Ridho Allah. maka harta yang dimiliki makin berkembang dan berkembang serta membuat hatinya tenang dan tentram serta bahagia. (QS: Ibrahim: 7)
Ketiga, di hari kiamat kelak akan mendapatkan balasan yang sangat besar dari Allah melebihi dari apa yang mereka kerjakan di dunia, yaitu diselamatkan dari siksa kubur, diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam Surga. (QS: Ali Imrob: 144 )
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Dengan demikian mari bersama-sama merenungi nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita semua, yang jumlahnya sangat banyak, sehingga apabila menghitungnya tidak akan pernah mampu, baik nikmat dzahir maupun batin, misalnya akal yang sehat, hati yang tenteram, badan yang sehat, ilmu yang luas, keluarga yang membahagiakan, tetangga yang baik dan harta yang mencukupi segala kebutuhan sehari-hari. Karena apabila bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan tulus ikhlas, maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang sangat besar, yaitu mendapatkan Ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala dan Allah selalu menambah nikmatnya kepada kita, dan balasan yang paling besar, yaitu Allah memberikan pengampunan terhadap dosa dosa yang telah dulakukan dan Allah meridhainya, sehingga dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surge.(Red)
Wallahu a'lam bish shawab
Penulis : Abdul Wadud Nafis Pengasuh Ponpes Manarul Qur’an Kutorenon
Editor : Redaksi